Bab.9 Zayn Arrasyid

“Zayn... Zayn Arrasyid!”

Aku mencoba mengingat-ingat lagi siapa laki-laki yang bernama Zayn ini, aku rasa.. Aku tidak pernah mengenal laki-laki bernama Zayn selama ini.

“Maaf.. Saya tidak kenal siapa anda Pak.. Tapi bagaimana bisa anda mengenali saya?” tanya ku pada nya, dia tertawa kecil, seperti pertanyaan ku barusan sebuah kelucuan bagi nya.

“Jelas kamu tidak mengenali saya, karena kamu sudah menolak sebelum bertemu,” jawab nya, yang membuat aku semakin tidak mengerti, pria dihadapan ku ini cukup tampan, tinggi nya juga bagus, aku saja hanya setinggi bahu nya saja, wajah tampannya seperti pemuda dari timur tengah, bola mata nya kecoklatan ditambah dengan bulu mata yang lentik, juga alis nya yang tebal seperti tersambung satu sama lain, sungguh tampan sekali.

Astaghfirullah.. Tanpa sadar aku memuji laki-laki lain, padahal saat ini aku masih sah istri orang lain. Buru-buru aku menundukan pandangan ku.

“Maksud anda apa Pak? Saya sungguh tidak mengerti!”

“Kamu anak dari Pak Ibrahim kan?”

Iya Papa bernama Ibrahim, bagaimana dia bisa tahu lagi, aku semakin penasaran.

“Iya benar.. Tapi saya sungguh tidak mengenal anda pak?”

“Alin? Kita buru-buru loh..” Rubi memanggil ku dari belakang.

“Eh iya.. Maaf Pak.. Saya ada urusan didalam.. Saya permisi dulu!” Aku langsung menangkupkan kedua tangan ku dan pergi meninggalkan orang itu disana.

“Siapa tadi? serius amat ngobrol nya.. Ganteng lagi!” oceh Rubi.

“Apa sih Bi.. Aku gak tahu siapa dia, tiba-tiba dia tahu nama lengkap ku siapa, plus nama papa juga.. Aneh kan!”

“Berarti dia mengenal mu Lin.. ”

“Iya tapi aku gak ngerasa ngenalin dia loh!”

Rubi hanya menaikan bahu nya saja, kami langsung membuat permohonan gugatan perceraian. Setelah selesai.. Kami langsung beranjak pulang, mereka bilang.. Surat panggilan sidang akan tiba satu minggu atau dua minggu lagi. Aku berharap proses ini tidak akan dipersulit oleh mas Dery.

Setelah itu.. Aku dan Rubina memutuskan untuk makan siang bersama di sebuah cafe tak jauh dari kantor Rubi, karena setelah itu ia akan kembali lagi ke kantor nya.

Namun satu pemandangan, merusak semua mood lapar ku.. Siapa lagi kalau bukan Mas Dery dan Renata, mereka tampak mesra sekali,tertawa.. Bercanda.. Seperti tidak ada beban sama sekali.

“Itu Dery Lin? Jadi dia wanita nya?”

“Hemm, nama nya Renata!”

“Cantikan kamu kemana-mana lah Lin.. Perempuan itu hanya tebal make up saja, aku jamin kalau dia polosan, pasti wajah nya jelek!”

“Huusst.. Rubi, jangan bicara seperti itu.. Bagaimana pun dia itu wanita pilihan suami ku, dia yang merajai setiap luas hati mas Dery, sedangkan aku.. Aku hanya terpajang disudut hati saja...Tak lebih dari itu!” jawabku tenang, memang aku sedikit kesal melihat mas Dery ada disana juga bersama istri kedua nya, tapi entah kenapa, hatiku sudah baik-baik saja..

Apa aku sudah terbiasa melihat itu? Aku tidak merasakan nyeri seperti sebelum-sebelum nya.. Apakah harapan untuk bisa bersama mas Dery telah hilang dari hatiku?

Atau ia sudah bersiap untuk menata nya lagi..

Entahlah...

“Keterlaluan sekali dia Lin.. Dia sudah tidak menghargai kamu Lagi sebagai istri sah nya!” tukas Rubi lagi, ya.. Rubi benar.. Mas Dery sudah tidak menghargai aku lagi.

Tapi biarlah.. Toh sebentar lagi kita akan berpisah..

“Aku sudah tidak apa-apa Bi..”

“Alin.. Kau disini?” suara bariton itu seperti...

“Mas Dery?” kulihat ia sudah berada didepan ku, tangan wanita itu tidak pernah lepas, bergelayut di tangan kokoh milik suami ku itu, ia merasa bangga bersanding dengan suami sah orang lain, aku membuang wajah ku, agar tak terus melihat kemesraan itu, dulu.. Aku selalu melakukan hal yang sama saat kami pergi kemanapun, bahkan mas Dery sama sekali tidak memperbolehkan Ku melepas kan tangannya, apa dia juga melakukan hal yang sama dengan Renata?

Bodoh! tentu saja dia akan melakukan hal itu.. Renata wanita yang begitu dicintai mas Dery, sudah pasti ia akan melakukan hal yang sama, bahkan bisa lebih dari itu.

“Kau sedang makan siang bersama teman mu?” tanya nya.

“Ya..”

“Ya sudah, aku akan kembali kekantor lagi!”

Aku tak menyahuti ucapannya.

Setelah mereka benar-benar pergi.

“Ya ampun Lin, itu suamimu sama istri kedua nya gak punya hati sama sekali ya? kok ada orang yang seperti itu!” Seperti nya Rubi merasa geram dengan tingkah mas Dery.

“Biarkan saja Bi.. sebentar lagi akan jadi mantan, semoga urusan perceraian ini cepat selesai!” entahlah.. Ingin rasanya aku segera bebas dari suami ku itu.

“Iya tapi dia udah kelewatan iih, tuh juga istri kedua nya.. Nempel mulu kayak ulat Bulu tau gak! bangga gitu dia bersanding dengan suami orang!!” ucap Rubi lagi, seperti nya disini Rubilah yang lebih geram dengan Mas Dery ketimbang aku, mungkin aku sudah terbiasa, hati ini sudah kebal dengan semua itu.

“Bi..”

“Untung aja kamu cepet gugat cerai, kalau aku dapat suami modelan kayak gitu, sudah kuberi dia kopi sianida Lin! Biar ko'it sekalian!”

“Kita boleh marah, tapi gak boleh gelap mata .. Segala sesuatu itu sudah digariskan Takdir untuk kita, Allah sudah mengatur semua dengan baik, tinggal kita menjalankan prosesnya!” jawab ku bijak, kadang aku merasa sok tegar.. Padahal dalam hati juga masih tersisa sembilu luka yang ditorehkan Mas Dery, aku juga marah, kecewa. Sakit hati.. Tapi aku bisa apa, saat aku tahu ternyata Mas Dery mencintai orang lain, lantas aku harus menangis meraung-raung memintanya kembali??

Aku rasa aku akan bodoh jika bersikap seperti itu, bukan tidak ingin memperjuangkan.. sia-sia jika kita ingin berjuang mendaki puncak dengan seseorang, tapi aku dan dia memilih jalan yang berbeda, tetap kami akan mendaki sendirian kan?

Mungkin beberapa orang akan memilih bertahan, dan memperjuangkan suami nya, tapi bagiku.. Jika dia sudah berani menaruh nama wanita lain dihati nya, itu berarti dia juga sudah siap membuang ku keluar dari sana.

“Iya tapi aku kesel Lin sama sikap Dery! Kamu gak ngelabrak sih istri keduanya itu?”

“Untuk apa Bi.. Ngabisin tenaga dan pikiran, mending aku pikirkan gimana masa depan anak-anak itu aja sekarang!

Lagian percuma juga, Ibu mertua aku,juga mendukung perbuatan mas Dery, ia menganggap jika aku tidak bahagia, kalau sampai aku bercerai dengan anak nya, aku harus berlapang dada menerima kalau mas Dery menikah lagi..

Lucu ya...Padahal dia juga perempuan, tapi dia tidak bisa memahami isi hati perempuan lain, baginya asal kebutuhan kami bisa terpenuhi, masalah suami menambah istri itu tidak jadi permasalahan besar bagi mereka!”

“Bukannya dulu Ibu nya Dery itu sayang banget ya sama kamu!”

“Entah lah Bi.. Sudah.. Ayo kita cepat makan, aku belum shalat Dzuhur.. Kamu juga harus balik kekantor kan?”

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

emannya kasus.......kopi sianida

2024-05-01

0

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

sudah alin ,itu jalan terbaik bagi kamu,, siapa tahu setelah cerai dari dery,, hidup kamu dan anak" akan lebih bahagia

2024-02-20

1

Budi Paryanti

Budi Paryanti

tenang ea lin....yakin lah bahwa wanita baik" tuk laki" yg juga baik".....kamu sudah membuang dery yg menurut mu baik ,kelak Allah tlah mempersiapka jodoh tuk yg terbaij menurut Allah....karna yg baik menurut kita belum tentu menurut Allah, tapi kalau yg baik menurut Allah pasti yg terbaik tuk kita.

2024-02-12

3

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Mas Dery
2 Bab.2 Sedikit Petunjuk
3 Bab.3 Mencari Bukti
4 Bab.4 Kenyataan yang pahit
5 Bab.5 Alin Pergi
6 Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7 Bab.7 Meminta pendapat
8 Bab.8 Memilih pergi
9 Bab.9 Zayn Arrasyid
10 Bab 10. Menata hati
11 Bab.11 Sidang pertama
12 Bab.12 Derry Bimbang
13 Bab.13 Membujuk Si kembar
14 14. Tak ingin disalahkan
15 15. Hasutan Renata
16 16.Mencari bukti
17 17. Bertemu mertua dan Renata
18 Bab.18 Prasangka
19 Bab.19 Kemarahan Dery
20 Bab.20 Sidang kedua
21 Bab.21 Kita sudah berpisah
22 Bab.22 Sedikit tentang Raka
23 Bab.23 Siapa yang egois
24 Bab.24 Kedatangan bos baru
25 Bab.25 Permintaan Renata
26 Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27 Bab.27 Bertemu Zayn
28 Bab.28 Bertemu mantan lagi
29 Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30 Bab.30 Rencana Mondok
31 Bab.31 Bertemu Putra
32 Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33 Bab.33 Alin kecewa
34 Bab.34 Niat Dery
35 Bab.35 Kedatangan Dery
36 Bab.36 Kesialan Pertama
37 Bab.37 Gara-gara Abian
38 Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39 Bab.39 Ibu Dery sakit
40 Bab.40 Renata ketahuan
41 Bab.41 Pinangan Zayn
42 Bab. 42 membujuk ALIN
43 Bab 43. Tidak ingin kembali
44 Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45 Bab.45 Tak tahu malu
46 Bab.46 Semakin menjadi
47 Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48 Bab.48 Dery cemburu
49 Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50 Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51 Bab.51 Perkenalan keluarga
52 Bab.52 Persiapan pernikahan
53 Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54 Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55 Bab.55 Perasaan Putra
56 Bab.56 Pernikahan
57 Bab.57 Dery membuat ulah
58 Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59 Bab.59 Malam pengantin
60 Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61 Bab.61 Dery bertemu Ali
62 Bab 62. Raisa menggila
63 Bab.63 Tidak mungkin!
64 Bab.64 Dery positif HIV
65 Bab.65 Alin hamil
66 Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67 Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68 Bab.68 Siapa yang salah?
69 Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70 Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71 Bab 71. Kedatangan Raisa
72 Bab.72 Kemarahan Alin
73 Bab.73 Apakah karma?
74 Bab.74 Dery meninggal
75 Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76 Bab.76 Nasab Ali
77 Bab.77 POV Renata
78 Bab.78 POV Renata 2
79 Bab.79 Melamar Rara
80 Bab.80 Bu Laras snewan
81 Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82 Bab.82 Alin melahirkan
83 Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84 Bab.84 Hana mengelak
85 Bab.85 Makin menjadi
86 Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87 Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88 pengumuman!
89 Bab.88 Bu Laras ditangkap
90 Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91 Bab.90 Renata tak tahu malu
92 Bab.91 Sudah cukup Bu!
93 Bab 92. Ali muak!
94 Bab 93. Renata kritis
95 Bab 94 Bu Laras tak terima
96 Bab 95 Akhir Bu Laras
97 Bab.96 Kenapa Renata?
98 Bab.97 Renata berpulang
99 Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100 Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101 Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102 Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103 bab 102. Ulet bulu datang
104 103. Alin kesal
105 104. Dilema orangtua Utari
106 105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107 106. Menjemput Bahagia (END)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perubahan Mas Dery
2
Bab.2 Sedikit Petunjuk
3
Bab.3 Mencari Bukti
4
Bab.4 Kenyataan yang pahit
5
Bab.5 Alin Pergi
6
Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7
Bab.7 Meminta pendapat
8
Bab.8 Memilih pergi
9
Bab.9 Zayn Arrasyid
10
Bab 10. Menata hati
11
Bab.11 Sidang pertama
12
Bab.12 Derry Bimbang
13
Bab.13 Membujuk Si kembar
14
14. Tak ingin disalahkan
15
15. Hasutan Renata
16
16.Mencari bukti
17
17. Bertemu mertua dan Renata
18
Bab.18 Prasangka
19
Bab.19 Kemarahan Dery
20
Bab.20 Sidang kedua
21
Bab.21 Kita sudah berpisah
22
Bab.22 Sedikit tentang Raka
23
Bab.23 Siapa yang egois
24
Bab.24 Kedatangan bos baru
25
Bab.25 Permintaan Renata
26
Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27
Bab.27 Bertemu Zayn
28
Bab.28 Bertemu mantan lagi
29
Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30
Bab.30 Rencana Mondok
31
Bab.31 Bertemu Putra
32
Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33
Bab.33 Alin kecewa
34
Bab.34 Niat Dery
35
Bab.35 Kedatangan Dery
36
Bab.36 Kesialan Pertama
37
Bab.37 Gara-gara Abian
38
Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39
Bab.39 Ibu Dery sakit
40
Bab.40 Renata ketahuan
41
Bab.41 Pinangan Zayn
42
Bab. 42 membujuk ALIN
43
Bab 43. Tidak ingin kembali
44
Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45
Bab.45 Tak tahu malu
46
Bab.46 Semakin menjadi
47
Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48
Bab.48 Dery cemburu
49
Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50
Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51
Bab.51 Perkenalan keluarga
52
Bab.52 Persiapan pernikahan
53
Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54
Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55
Bab.55 Perasaan Putra
56
Bab.56 Pernikahan
57
Bab.57 Dery membuat ulah
58
Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59
Bab.59 Malam pengantin
60
Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61
Bab.61 Dery bertemu Ali
62
Bab 62. Raisa menggila
63
Bab.63 Tidak mungkin!
64
Bab.64 Dery positif HIV
65
Bab.65 Alin hamil
66
Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67
Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68
Bab.68 Siapa yang salah?
69
Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70
Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71
Bab 71. Kedatangan Raisa
72
Bab.72 Kemarahan Alin
73
Bab.73 Apakah karma?
74
Bab.74 Dery meninggal
75
Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76
Bab.76 Nasab Ali
77
Bab.77 POV Renata
78
Bab.78 POV Renata 2
79
Bab.79 Melamar Rara
80
Bab.80 Bu Laras snewan
81
Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82
Bab.82 Alin melahirkan
83
Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84
Bab.84 Hana mengelak
85
Bab.85 Makin menjadi
86
Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87
Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88
pengumuman!
89
Bab.88 Bu Laras ditangkap
90
Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91
Bab.90 Renata tak tahu malu
92
Bab.91 Sudah cukup Bu!
93
Bab 92. Ali muak!
94
Bab 93. Renata kritis
95
Bab 94 Bu Laras tak terima
96
Bab 95 Akhir Bu Laras
97
Bab.96 Kenapa Renata?
98
Bab.97 Renata berpulang
99
Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100
Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101
Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102
Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103
bab 102. Ulet bulu datang
104
103. Alin kesal
105
104. Dilema orangtua Utari
106
105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107
106. Menjemput Bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!