Bab.8 Memilih pergi

Begitu sampai dirumah aku membanting diriku diatas kasur, bayang-bayang mas Dery bersama Renata masih membayang dengan jelas, aku tidak menyangka.. Pernikahan ku akan seperti ini, padahal sebentar lagi kami hanya tinggal melihat anak-anak beranjak dewasa, kami akan menua bersama..

Tapi aku harus menelan pil pahit itu sekarang,

Ya Tuhan.. Serumit inikah..

Aku terhenyak saat bel rumah milik orang tua ku ini berbunyi.

Tak lama setelah itu, Rafi putra kedua ku memanggilku.

“Ummi, ada Abi didepan!”

Mas Dery kemari? untuk apa lagi? aku agak kesal mendengar jika dia sudah ada disini, apa sedetik saja dia tidak bisa membuat aku tenang? Dengan malas aku melenggang keluar kamar untuk menemui Abi nya anak-anak. Ya.. Hanya sebatas itu saja hubungan ku dengan mas Dery.

“Alin..” Mas Dery datang mendekat hendak memeluk ku, dengan refleks aku mundur kebelakang dan menghentikan niat nya.

“Why? Aku masih suami mu Lin.. Aku rindu,” ucap nya dengan tatapan sendu. Andai saja kau tidak menduakan aku mas.. Aku pasti akan luluh.

“Aku ingin berpisah!"

“Apa? jangan becanda Lin!”

“Aku serius, aku sudah pikirkan ini dengan matang!”

Kulihat mas Dery menggelengkan kepala nya tidak setuju. “Enggak! kamu kenapa seperti ini sih Lin, aku cuma mau pengertian kamu.. Apa salah nya kamu menerima Renata, dan kita akan hidup bahagia, aku juga menyayangi kamu dan anak-anak.. Tolong..”

Lagi.. Kata-kata itu yang keluar dari mulut Mas Dery, sebenar nya hati nya terbuat dari apa, hingga dia begitu egois seperti itu.

“Kamu cuma memikirkan perasaan mu sendiri mas! kamu gak peduli dengan perasaan ku!”

“Siapa bilang, aku masih kembali kesini dan membujuk kamu kembali, tolong Lin jangan egois!”

“Abi cukup!” Kami menoleh bersamaan kearah sumber suara, Rafa..

“Apa Abi gak ngerasa kalau Ummi sangat tersakiti disini? 6 bulan Bi.. Setiap malam aku liat Ummi nangis sendirian Abi acuhkan, bukan cuma Abi, aku dan Rafi juga ngerasain hal yang sama? lalu.. Bagian mana yang Abi bilang mengerti perasaan Ummi?” Ya Allah anak ku sudah sedewasa itu, dia membela Ummi nya.

“Rafa!! gak sopan memotong pembicaraan orang tua!! kamu masih kecil, tahu apa!”

“Aku tahu Bi.. aku sudah 12 tahun.. bukan anak kecil lagi.. Bukannya Abi yang mengajari kami, kalau kami anak laki-laki harus menjaga Ummi kami? sekarang aku sedang melakukan itu!”

“Lihat Lin, anak ini semakin kurang ajar.. Pasti kamu yang menghasut mereka kan? Renata bahkan bisa membuat anak nya menghargai aku!” ucap nya lagi, inikah Mas Dery yang kunikahi selama 15 tahun ini.

“KalAu begitu, pergilah ketempat dimana kamu dihargai mas, dan aku akan pergi ke tempat dimana aku dicintai..” ucap ku pelan, rasanya aku sudah tidak punya tenaga untuk mendebat diri nya, untuk apa.. Hanya akan tersisa rasa sakit saja.

“Tolong mas.. Tolong lepaskan aku.. Karena jujur aku gak mau lagi menanggung luka ini, aku merasakan sakit disini, merindukan cinta dan kasih sayang mu, sedangkan kau.. kau bahagia bersama cinta pertama mu disana... Aku bukan malaikat, yang bisa ikhlas melihat orang yang kucintai bahagia dengan orang lain selain aku . Sakit mas.. Sakit sekali rasanya.”

“Kau akan menyesal Lin.. Di umur mu yang sekarang,, kau sudah tidak bisa lagi menemukan laki-laki yang bisa membuat mu bahagia!” imbuh nya lagi, lalu berbalik dan lagi meninggalkan aku dan Rafa disana.

“Ummi..” Aku berjongkok dan menatap lekat manik mata putra ku.

“Lain kali jangan seperti itu ya.. Gak baik meninggikan suara dihadapan orang tua, Rafa.. Kamu boleh marah dan protes, tapi gunakan kata-kata yang tidak menyakiti Abi mu.. Bagaimana pun Dia Abi kalian.. Orang yang selama ini sudah bekerja keras untuk kebahagiaan kalian berdua,” aku mencoba memberi pengertian pada anak ku.

Bagaimana pun, aku tidak membenarkan perilaku anak ku, yang menunjukan dia lebih baik dari orang tua nya..

Meskipun lada kenyataan nya memang orang tua lah yang salah, tapi aku mau.. Anak-anak ku tetap menghormati orang tua nya.

“Maafin Rafa Ummi.. Rasanya Rafa gak tahan Abi selalu memojokan Ummi dan bilang Ummi egois, padahal Abilah yang sangat egois,”

“Sudah biar itu menjadi urusan Ummi ya nak.. Tugas kamu hanya mendo'akan kebaikan Abi dan Ummi, dan juga.. Kalau seandainya Ummi gak bisa bertahan bersama Abi, apa Rafa dan Rafi akan marah pada Ummi?”

“Enngak Mi.. Rafa rasa itu yabg terbaik, daripada bertahan, tapi menahan sakit.. Lebih baik berpisah.. Ummi bisa lebih lega.” jawab nya bijak.. Alhamdulillah.. Dalam kondisi seperti ini, aku masih punya kedua putra ku yang sangat pengertian.

Aku kembali kekamar, dan menyandarkan tubuhku di pojok kasur, aku memijit pelipisku yang mulai terasa pening. Sudah kuputuskan.. Kalau esok aku akan mendaftarkan gugatan perceraian ku. Kenapa secepat ini?? karena memang sudah tidak ada lagi yang pentas dipertahankan. Jiwa dan raga ku perlu sehat agar aku tidak menjadi gila karena rasa sakit itu!

Aku mengambil ponsel , berniat ingin menelpon Rubina untuk membantuku mengurus perceraian dengan Mas Dery.

“Halo Bi.. Besok kamu sibuk gak?”

(Besok aku free Lin.. Kenapa?) tanya nya diujung telepon sana.

“Temani aku ke pengadilan agama ya?”

(Serius??? kamu sudah pikirkan dengan matang?)

“Iya sudah..”

(Oke... )

Aku menarik nafasku, dan membuang nya perlahan.. Inilah yang terbaik.. Daripada aku harus merasakan sakit yang bertubi-tubi..

Dia ingin bahagia bukan.. Aku juga ingin hal yang sama.

*

Keesokan hari nya setelah aku mengantar anak-anak ke sekolah, aku langsung menemui Rubina yang sudah menungguku di kantor nya. Aku juga sudah membawa berkas-berkas yang akan aku serahkan ke pengadilan, karena semalam aku sudah searching di google apa saja syarat yang harus dibawa saat mengajukan gugatan ke pengadilan agama.

“Alin.. Are you okay?” tanya Rubina yang kini sudah duduk disebelah kemudi ku. Aku mengulas senyum seraya berkata.

“It's okay.. Ini yang terbaik Bi.. Aku gak mampu lagi untuk menahan semua itu.. ”

Rubina menggenggam tangan ku, menguatkan..

“Ayo kita berangkat,”

Setelah sampai disana, saat aku membuka kaca mobil dan hendak turun.. tanpa sengaja aku menabrak seseorang disana.

Braakkk!

Kepala ku, membentur kepala nya, sakit juga rasanya..

“Awww,” ringisku sakit.. Karena jujur orang ini menabrak ku dengan sangat kuat. Mungkin dia sedang terburu-buru.

“Aduh, maaf mbak.. Saya gak sengaja.. Soal nya lagi buru-buru..” ucap orang itu yang seperti nya seorang laki-laki. Aku mulai sedikit melihat kearah nya.. Benar saja seorang laki-laki.

“Loh.. Ralin Ayuningtiyas..” ucapnya menyebut lengkap namaku. Aku menyipitkan mataku mencoba mengingat siapa laki-laki dihadapan ku ini, yang mengenal dan menyebut nama ku dengan lengkap.

“Siapa??”

“Zayn... Zayn Arrassyid!”

Terpopuler

Comments

Arya Bima

Arya Bima

saat ini boleh km jumawa Dery... dgn cinta semu Renata....
kelak keadaan pasti berbalik.... bukan km yg hidup bahagia.... tpi si Alin yg akan hidup bahagia...

2024-04-18

0

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

kisah hidupnya seorang wanita yang bernama Alin yang dikhianati oleh suami dengan alasan kebahagiaan nya, tanpa memikirkan perasaan istri nya, apa lagi mertua nya yang ikut membela anak lelaki yang jelas2 salah 🤦👊👊👊

2024-02-27

3

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

pilihan yng terbaik Alin kamu minta cerai itu,, siapa tahu jodoh yng sebenarnya telah menunggu

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perubahan Mas Dery
2 Bab.2 Sedikit Petunjuk
3 Bab.3 Mencari Bukti
4 Bab.4 Kenyataan yang pahit
5 Bab.5 Alin Pergi
6 Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7 Bab.7 Meminta pendapat
8 Bab.8 Memilih pergi
9 Bab.9 Zayn Arrasyid
10 Bab 10. Menata hati
11 Bab.11 Sidang pertama
12 Bab.12 Derry Bimbang
13 Bab.13 Membujuk Si kembar
14 14. Tak ingin disalahkan
15 15. Hasutan Renata
16 16.Mencari bukti
17 17. Bertemu mertua dan Renata
18 Bab.18 Prasangka
19 Bab.19 Kemarahan Dery
20 Bab.20 Sidang kedua
21 Bab.21 Kita sudah berpisah
22 Bab.22 Sedikit tentang Raka
23 Bab.23 Siapa yang egois
24 Bab.24 Kedatangan bos baru
25 Bab.25 Permintaan Renata
26 Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27 Bab.27 Bertemu Zayn
28 Bab.28 Bertemu mantan lagi
29 Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30 Bab.30 Rencana Mondok
31 Bab.31 Bertemu Putra
32 Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33 Bab.33 Alin kecewa
34 Bab.34 Niat Dery
35 Bab.35 Kedatangan Dery
36 Bab.36 Kesialan Pertama
37 Bab.37 Gara-gara Abian
38 Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39 Bab.39 Ibu Dery sakit
40 Bab.40 Renata ketahuan
41 Bab.41 Pinangan Zayn
42 Bab. 42 membujuk ALIN
43 Bab 43. Tidak ingin kembali
44 Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45 Bab.45 Tak tahu malu
46 Bab.46 Semakin menjadi
47 Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48 Bab.48 Dery cemburu
49 Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50 Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51 Bab.51 Perkenalan keluarga
52 Bab.52 Persiapan pernikahan
53 Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54 Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55 Bab.55 Perasaan Putra
56 Bab.56 Pernikahan
57 Bab.57 Dery membuat ulah
58 Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59 Bab.59 Malam pengantin
60 Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61 Bab.61 Dery bertemu Ali
62 Bab 62. Raisa menggila
63 Bab.63 Tidak mungkin!
64 Bab.64 Dery positif HIV
65 Bab.65 Alin hamil
66 Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67 Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68 Bab.68 Siapa yang salah?
69 Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70 Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71 Bab 71. Kedatangan Raisa
72 Bab.72 Kemarahan Alin
73 Bab.73 Apakah karma?
74 Bab.74 Dery meninggal
75 Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76 Bab.76 Nasab Ali
77 Bab.77 POV Renata
78 Bab.78 POV Renata 2
79 Bab.79 Melamar Rara
80 Bab.80 Bu Laras snewan
81 Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82 Bab.82 Alin melahirkan
83 Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84 Bab.84 Hana mengelak
85 Bab.85 Makin menjadi
86 Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87 Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88 pengumuman!
89 Bab.88 Bu Laras ditangkap
90 Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91 Bab.90 Renata tak tahu malu
92 Bab.91 Sudah cukup Bu!
93 Bab 92. Ali muak!
94 Bab 93. Renata kritis
95 Bab 94 Bu Laras tak terima
96 Bab 95 Akhir Bu Laras
97 Bab.96 Kenapa Renata?
98 Bab.97 Renata berpulang
99 Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100 Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101 Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102 Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103 bab 102. Ulet bulu datang
104 103. Alin kesal
105 104. Dilema orangtua Utari
106 105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107 106. Menjemput Bahagia (END)
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Perubahan Mas Dery
2
Bab.2 Sedikit Petunjuk
3
Bab.3 Mencari Bukti
4
Bab.4 Kenyataan yang pahit
5
Bab.5 Alin Pergi
6
Bab.6 Kedatangan Ibu Mertua
7
Bab.7 Meminta pendapat
8
Bab.8 Memilih pergi
9
Bab.9 Zayn Arrasyid
10
Bab 10. Menata hati
11
Bab.11 Sidang pertama
12
Bab.12 Derry Bimbang
13
Bab.13 Membujuk Si kembar
14
14. Tak ingin disalahkan
15
15. Hasutan Renata
16
16.Mencari bukti
17
17. Bertemu mertua dan Renata
18
Bab.18 Prasangka
19
Bab.19 Kemarahan Dery
20
Bab.20 Sidang kedua
21
Bab.21 Kita sudah berpisah
22
Bab.22 Sedikit tentang Raka
23
Bab.23 Siapa yang egois
24
Bab.24 Kedatangan bos baru
25
Bab.25 Permintaan Renata
26
Bab.26 Intropeksi diri sendiri
27
Bab.27 Bertemu Zayn
28
Bab.28 Bertemu mantan lagi
29
Bab.29 Fakta baru tentang Renata
30
Bab.30 Rencana Mondok
31
Bab.31 Bertemu Putra
32
Bab.32 Sakit hatinya seorang anak
33
Bab.33 Alin kecewa
34
Bab.34 Niat Dery
35
Bab.35 Kedatangan Dery
36
Bab.36 Kesialan Pertama
37
Bab.37 Gara-gara Abian
38
Bab.38 kerja sama Raka dan Zayn
39
Bab.39 Ibu Dery sakit
40
Bab.40 Renata ketahuan
41
Bab.41 Pinangan Zayn
42
Bab. 42 membujuk ALIN
43
Bab 43. Tidak ingin kembali
44
Bab.44 Mengunjungi mantan mertua
45
Bab.45 Tak tahu malu
46
Bab.46 Semakin menjadi
47
Bab.47 Fakta yang mencengangkan dibalik duka
48
Bab.48 Dery cemburu
49
Bab.49 Pertanyaan aneh Putra
50
Bab.50 Menerima Pinangan Zayn
51
Bab.51 Perkenalan keluarga
52
Bab.52 Persiapan pernikahan
53
Bab 53. Bertemu mantan istri calon suami
54
Bab.54 Raisa menemui Bu Hasna
55
Bab.55 Perasaan Putra
56
Bab.56 Pernikahan
57
Bab.57 Dery membuat ulah
58
Bab. 58 Luapan hati seorang anak
59
Bab.59 Malam pengantin
60
Bab.60 Hari pertama menjadi Nyonya Arrasyid
61
Bab.61 Dery bertemu Ali
62
Bab 62. Raisa menggila
63
Bab.63 Tidak mungkin!
64
Bab.64 Dery positif HIV
65
Bab.65 Alin hamil
66
Bab.66 Fakta yang sebenarnya
67
Bab.67 Bertemu Pemuda bernama Ali
68
Bab.68 Siapa yang salah?
69
Bab.69 Ali mengunjungi Dery
70
Bab.70 Ali memberi tahu Alin
71
Bab 71. Kedatangan Raisa
72
Bab.72 Kemarahan Alin
73
Bab.73 Apakah karma?
74
Bab.74 Dery meninggal
75
Bab.75 Renata datang ke makam Dery
76
Bab.76 Nasab Ali
77
Bab.77 POV Renata
78
Bab.78 POV Renata 2
79
Bab.79 Melamar Rara
80
Bab.80 Bu Laras snewan
81
Bab.81 Pernikahan Putra dan Hana
82
Bab.82 Alin melahirkan
83
Bab.83 Terbongkar nya masa lalu Hana
84
Bab.84 Hana mengelak
85
Bab.85 Makin menjadi
86
Bab.86 Teror Hana dan Bu Laras
87
Bab.87 Membereskan tikus-tikus kecil
88
pengumuman!
89
Bab.88 Bu Laras ditangkap
90
Bab.89 pertengkaran Putra dan Rubina
91
Bab.90 Renata tak tahu malu
92
Bab.91 Sudah cukup Bu!
93
Bab 92. Ali muak!
94
Bab 93. Renata kritis
95
Bab 94 Bu Laras tak terima
96
Bab 95 Akhir Bu Laras
97
Bab.96 Kenapa Renata?
98
Bab.97 Renata berpulang
99
Bab.98 Cerita Putra Dan Rubina
100
Bab 99. Rubina dan Putra (2)
101
Bab.100 Aku ingin mengenal mu lebih dalam
102
Bab 101. Pernikahan Putra dan Rubina
103
bab 102. Ulet bulu datang
104
103. Alin kesal
105
104. Dilema orangtua Utari
106
105-Bukan ranah saya untuk menjawab
107
106. Menjemput Bahagia (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!