" Entahlah. Antara nyata dan tidak, disaat Alex menggangguku." Jelas Jasmine.
" Aku mengerti. Ternyata Kau memang berbeda. Dan itu yang menjadikan dirimu menjadi sasaran Mereka."
"Maksudnya?"
" Kau benar-benar ingin mengetahuinya? Sesuatu yang tidak Kau sadari selama hidupmu? "
Pertanyaan Lion semakin membuat Jasmine penasaran. Ini bukan lagi tentang dirinya. Tapi tentang diri Jasmine juga. Itu kesimpulan Jasmine dari ucapan Lion kali ini.
" Iya. " Jasmine mengangguk yakin.
" Kami berteman sejak Kami tergabung dalam suatu kelompok Kami. Hingga akhirnya kekuatanku membaca masa depan.Membuatku meninggalkan mereka yang berbeda dengan sudut pandangku.
Dan kemarin Alex mendekatimu bukan tanpa alasan. Dia sepertinya di suruh Spesies lain atau bahkan spesiesnya untuk tujuan tertentu. Aku tidak begitu yakin tujuannya. Jelas waktu itu Dia menutup pikirannya. Pendamping sempurna? Itu alasan saja. Dengan kegilaan kekuasaan dan kekuatan sepertinya. Menurutku Dia tidak memikirkan pendamping. Tapi yang jelas Kau memiliki golongan darah rhesus negatif. Itu yang membuat mereka memburumu." Cerita Lion dengan setengah berbisik. Sepertinya pembicaraan kali ini, kurang nyaman baginya. Tapi terpaksa Dia ceritakan karena rasa penasaran Jasmine.
" Rhesus negatif ? " Bahkan Jasmine baru mendengarnya.
" Iya. Kau mempunyai golongan darah rhesus negatif. Apa Kau tidak pernah menyadari itu? "
" Tidak. Aku hanya sebatas tahu golongan darahku B. Itu saja."Ucap Jasmine polos.
Sedangkan Lion tersenyum.
" Apa benar Kau ini rhesus negatif. Jelas kepintaranmu tidak sesuai dengan rhesus negatif yang Kau miliki." Ucap Lion tersenyum mengejek.
Melihat Lion tersenyum, Jasmine menjadi terpesona dan sedikit lupa akan rasa penasarannya.
" Tampan." Ucap Jasmine tanpa Dia sadari dan terlalu jujur.
Lion langsung cemberut.
" Kuharap Kau tidak tertarik pada kamuflase duniaku dan menjauhlah dariku. Kau akan membahayakn dirimu sendiri jika mencintaiku."
Lion memandang Jasmine dengan serius.
" Sorry. Tapi terlambat. Sepertinya Aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Walaupun itu sangat sakit." Ucap Jasmine serius.
" Kau benar-benar membuatku lemah." Lion terlihat sedih.
" Why? Aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya akan mengagumimu dari jauh." Jasmine menunduk mengingat sakit hati yang Dia alami sebelumnya.
" Maaf juga. Aku merasa tidak bisa membohongimu lebih lama lagi. Aku lebih mencintaimu. Bahkan sebelum Kau menyukai dan mencintaiku. Saat wajahmu jelas muncul dimasa depanku.Aku akan menjalani takdir ini jika memang ini jalannya. Aku menyerah. Aku hanya akan berusaha tetap melindungimu." Ucap Lion seraya memegang tangan Jasmine.
Sebuah gambaran jelas terlihat semua. Sepertinya semua masa lalu Lion.
Bayangan itu tiba-tiba menghilang, begitu Lion melepas tangan Jasmine.
Jasmine terdiam sejenak. Antara percaya dan tidak percaya terhadap kata-kata yang Lion ucapkan. Dan juga bayangan yang terlihat jelas lalu samar-samar menghilang.
Jasmine mencubit pipinya sendiri.
" Aaaah sakit! "Jasmine meyakinkan kalau ini semua bukanlah mimpi semata.
Lion melihat Jasmine dengan heran dan tersenyum.
Sakit yang Jasmine rasakan dipipinya, meyakinkan Dia bahwa ini bukanlah suatu mimpi belaka.Untuk lebih meyakinkan, Jasmine memejamkan mata dan berdoa agar ini benar-benar bukanlah mimpi yang biasa terjadi padanya.Lalu akan menghilang saat Dia membuka mata.
" Apa yang kau lalukan?" Tanya Lion berpura-pura heran.
Jasmine membuka matanya. Dan Lion masih terlihat didepannya.
" Aku hanya memastikan dan berharap semua ini bukanlah mimpi semata." Ucap Jasmine polos.
Bagaimanapun juga Jasmine sungguh terkejut begitu Lion mengatakan perasaan yang sebenarnya. Apalagi bayangan itu jelas terlihat begitu tangan Mereka bersentuhan. Maka dari itu Lion begitu tidak nyaman saat spontan Jasmine menggandeng tangannya.
Jasmine jadi sungguh penasaran dengan semua itu. Semua ini pasti ada kaitannya dengan diri Jasmine sendiri juga.Jasmine kembali memalingkan pandangannya. Dan menatap wajah Lion dengan penuh ekspresi penasaran.
Lion tersenyum manis begitu melihat Jasmine menatapnya. Dan itu sungguh tidak bisa membuat Jasmine konsentrasi terhadap rasa penasarannya tadi.
" Ya Tuhan. Bagaimana Aku bisa konsentrasi, kalau senyumanmu berkali-kali membuatku terpesona." Ucap Jasmine terlalu berlebihan dan polos.
Lion tertawa lepas mendengar ucapan polos Jasmine. Dia sudah berubah dari sebelumnya. Ekspresinya terhadap Jasmine kini lebih kelihatan natural setelah kejujurannya itu.
" Kau sungguh lucu. Kalau begitu Aku tidak akan tersenyum lagi."
Ucap Lion dan langsung mengubah ekspresi wajahnya dengan cepat. Kembali ke ekspresi wajah datar dan dinginnya.
" Aiiish Kenapa Kau kelihatan dingin lagi seperti itu!! Kau memang bukan manusia." Gerutu Jasmine.
" Kau yang memintanya." Ucap Lion ketus.
" Sorry. Tapi Aku masih penasaran dengan semua ini." Jasmine menatapnya serius.
" Why? Apa perasaan yang Kuungkapkan tadi belum cukup menutup rasa penasaranmu?" Lion kelihatan kecewa.
" Iya. Bagaimana Aku percaya setelah dua kali Kau jelas menolakku." Jasmine mengatakan realita yang terjadi sebelumnya.
"Maaf, Itu karena Aku masih bertahan dan ingin melindungimu secara utuh."Jelas Lion.
" Jadi sekarang Kau tidak akan melindungiku secara utuh? " Lagi-lagi Jasmine penasaran dengan kata-katanya.
" Tentu. Bukankah sudah Aku peringatkan dari awal untuk tidak tertarik padaku? Apa Kau ingat mimpi itu?" Lion mengingatkan Jasmine lewat sebuah mimpi.
Jasmine sedikit flashback ingatannya. Mimpi?
Iya, mimpi hari dihari pertama Jasmine bertemu dengan Lion.
" Owh itu. Tapi bukankah itu hanya bunga tidurku?" Jasmine bingung.
Lion menggelengkan kepala.
" Tidak. Aku memperingatkanmu dengan memasuki alam mimpimu." Ucap Lion serius.
" Tidak bisa dipercaya." Jasmine terkejut mendengar kejujuran Lion.
" Terus mimpi yang belum lama ini Kualami. Itu juga karena Kau memasuki alam mimpiku?"
" Tentu saja. Karena Aku tak tega melihat hatimu yang sangat sakit itu." Lion menatap Jasmine dengan pandangan sendu.
" Lalu apa artinya bunga mawar putih 99 tangkai itu?" Tanya Jasmine semakin penasaran.
" Apa perlu Kukatakan juga?" Lion merasa sepertinya tidak perlu.
"Tentu saja. Karena Aku sangat penasaran. Bukankah Kau bilang itu mewakili perasaanmu?"
"Bunga mawar dengan sembilan puluh sembilan tangkai itu artinya Cinta yang abadi untuk selamanya." Jelas Lion.
Jasmine langsung melayang mendengar artinya. Dia pun melayang dengan hati-hati agar tidak jatuh dan sakit.
" Jadi apa sekarang Kau sudah tidak penasaran?" Tanya Lion.
" Iya." Ucap Jasmine tanpa sadar dan mengangguk.
" Tidak! Tidak! Aku masih penasaran. Apa maksudnya Kau tidak melindungiku secara utuh sekarang." Ucap Jasmine cepat begitu tersadar dari rasa melayangnya.
" Karena Aku mencintaimu tapi Aku juga membahayakanmu. Dan Kau membiarkan dirimu mendekatiku." Jelas Lion.
" Lalu apa salahnya dengan semua itu? Dan apa bahayanya Kau untukku?" Jasmine benar-benar belum mengerti.
" Apa perlu Aku ceritakan panjang lebar sekarang?" Lion terlihat ragu.
"Tentu saja." Jasmine mengangguk.
"Apa Kau tidak melihat jam berapa sekarang ini?" Tanya Lion mengingatkan Jasmine.
" Oh My God. Jam 16.30. Aku harus segera pulang. Tapi ingat Aku masih penasaran. " Ucap Jasmine buru-buru berdiri.
Lion tertawa dengan tingkah kekanak-kanakan Jasmine didepannya.
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Martini Ayat
Aku mulai mengerti..
2023-03-05
1