Tak terduga

Jasmine tidak mengerti.Mengapa Lion hadir dalam mimpinya. Jasmine Akhirnya mengingat namanya. Namun anehnya belum ada dua puluh empat jam Jasmine keluar dari area kampus. Jasmine sudah memimpikan

' Ah mungkin itu hanya imajinasiku, sampai terbawa mimpi.'Pikir Jasmine.

Jasmine beranjak dan melangkahkan kaki menuju jendela kamar. Dia membuka pintu menuju balkon.

Jasmine duduk disebuah sofa, tepatnya dipinggir teras balkon. Dia memandangi halaman rumah dari atas.

'Sore yang indah.' Batinnya.

Jasmine mengarahkan pandangannya kearah kiri. Dia melihat mobil hitam di garasi tetangga sebelah kiri. Dia pun iseng membaca Plat no.nya.Satu jam tak terasa sudah berlalu. Jasmine melangkah masuk ke kamar.

Sudah hampir Tiga bulan Jasmine menjalani masa pendidikannya difakultas Ekonomi. Setelah hari pertama yang Dia lalui itu. Jasmine jarang melihatnya lagi, bahkan bisa dibilang hanya sekali, saat tidak sengaja Jasmine melihatnya di perpustakaan dan terlihat fokus membaca buku. Jujur Jasmine sedikit penasaran terhadapnya. Bukan masalah apa. Tapi jelas sikapnya dihari pertama Jasmine menginjakkan pendidikan dikampus ini. Tapi Jasmine tidak punya akses untuk mencari tahu info tentangnya. Apalagi Jasmine juga tidak tahu Dia mengambil jurusan apa, yang jelas berbeda dari Jasmine.

Pagi ini Jasmine sengaja berangkat lebih awal. Jelas saja karena ada Ujian tengah semester. Setelah tiga bulan disini Jasmine mempunyai tempat menyendiri untuk fokus, juga menikmati udara segar yaitu di Root Top gedung kampus. Dan itu salah satu tempat favoritnya.

Jasmine membelokkan kendaraan ke parkiran. Dia mencabut kuncinya. Dan Dia menaruh kunci di saku celananya. Dan Jasmine menyadari, ada seseorang yang memperhatikannya dari parkiran seberang sana.

Jasmine mengarahkan pandangan ke arahnya.

' Lion? ' Pikir Jasmine.

Tidak mungkin Dia memperhatikanku. Sepertinnya aku salah lihat. Perasaan Jasmine.

Secepat kilat Jasmine mengalihkan pandangannya. Jasmine melangkahkan kakinya menyusuri area tengah kampus. Pikirannya masih berkecambuk. Perasaan tiga bulan ini tidak pernah Jasmine melihatnya secara langsung.

Tapi Jasmine mengingat kembali tatapan tajamnya Lion dan wajah sinisnya wanitanya.

Jasmine pura-pura tidak melihatnya, walaupun penasaran kini melandanya kembali. Terhadap ekspresi terakhir Mereka.

Jasmine melangkah ke atap gedung Kampus.

Di Root Top ini tidak biasa, tetapi seperti park atau taman kecil dan terdapat ayunan juga tempat duduk.Tidak terasa waktu begitu cepat. Jasmine langsung turun dan menuju kelas Pengantar Akuntansi.

Tanpa terasa Jasmine sudah sampai didepan kelas. Ternyata suasana masih sunyi. Baru sekitar lima anak yang datang. Bahkan Sari belum datang.

Tapi Yuli dan Sani sudah terlihat duduk tenang dan sepertinya sedang fokus pada bukunya masing-masing. Jasmine memilih tempat duduk di dekat dengan jendela, bersama Yuri dan Sani. Dia menaruh tasnya. Lalu mengeluarkan buku binder juga bolpointnya.

"Hai." Sapa Yuli mengejutkanku.

Sepertinya Yuli telah sadar akan kehadiran Jasmine.

"Hai juga." Sahut Jasmine seraya membuka bindernya.

" Bagaimana dengan persiapan Ujian hari ini?" Tanya Yuli.

" Aku rasa aku sudah siap."

" Oh tentu. Kau mahasiswi terpintar di kelas ini."

" Sepertinya kau melebih-lebihkan." Ucap Jasmine.

Pandangan mata Jasmine tiba-tiba beralih.

Jasmine melihat Sari baru datang. Tapi Dia tidak sendiri. Dia mengobrol dulu sebelum masuk kelas. Sari terlihat mengobrol dengan seorang mahasiswa yang tidak asing bagi Jasmine. Lion? Tapi jelas wajah Lion terlihat bersahabat dengan Sari. Dan tiada kebencian dimatanya.

" Jasmine ?" Suara Yuli mengejutkannya yang sedang terpaku melihat Sari dan Lion.

"Iya. " Jasmine spontan menoleh ke Yuli.

" Kau sedang melihat apa? " Yuli mengikuti arah pandangan Jasmine.

" Kau lihat Sari dan Sepupunya?"

" Sepupunya?" Jasmine terkejut.

" Iya. Aku, Sani dan Sari, Kami bersahabat sejak SMA dan setahuku Liom saudara sepupunya. Dia terlihat begitu tampan bukan? " Tanya Yuli menggoda Jasmine.

" Iya." Jawab Jasmine jujur.

" Tapi sayang sepertinya Dia tidak tertarik dengan wanita manapun." Ucap Yuli membuat Jasmine lebih tidak mengerti.

Jasmine mengingat kembali saat melihat Lion dan teman wanitanya bertengkar. Apa Lion itu tidak suka wanita? Dan itu penyebab pertengkaran Mereka.

" Apa Dia gay?" Tanya Jasmine polos.

Yuli dan Sani yang mendengar kata-kata Jasmine langsung tertawa. Membuat semua pandangan menuju ke arah Mereka. Tidak kecuali Sari yang baru datang. Beruntung sepertinya manusia dingin itu sudah berlalu.

" Jadi kau menganggapnya gay?" Yuli menatap Jasmine dengan ekspresi konyolnya.

" Ya, Bukankah Kau bilang tadi Dia tidak suka wanita?" Lagi-lagi kepolosan Jasmine muncul.

" Siapa yang gay dan tidak suka wanita?" Tanya Sari memotong obrolan Mereka bertiga.

" Saudara sepupumu." Ucap Yuli seraya tertawa.

" what! Siapa yang bilang?" Sari terkejut.

" Jasmine." Yuli menunjuk ke arah Jasmine.

" Maaf. Yuli yang bilang saudaramu tidak suka wanita." Ucap Jasmine polos.

" Ya Kau Yul,Jangan memfitnah sepupuku." Sari menatap ke arah Yuli.

" Maaf. Tapi bukankah Kau yang bilang dulu kalau Lion tidak suka wanita." Ucap Yuli tidak terima.

" Itu biar Kau tidak mendekatinya. Jujur kalian semua pasti tertarik kan dengan ketampanannya?" Sari menatap Mereka bertiga.

Semua hanya tersenyum. Siapa yang tidak tertarik dengan wajah tampannya yang seperti dewa Yunani itu. Kesempurnaan ciptaan Tuhan yang pantas disyukuri apabila memilikinya. Pikir Jasmine senyum-senyum sendiri.

" Aiish. Tahu begitu Aku mendekatinya dari dulu. Sayang sekali sekarang Aku sudah punya kekasih." Yuli mengeluh.

" Tapi apa sekarang Dia sudah punya kekasih? Kalau belum sepertinya Jasmine serasi dengannya." Yuli menoleh ke arah Jasmine.

" Aiissh . Aku meragukan itu. Jelas Aku tidak mau berkencan dengan gay." Canda Jasmine membuat Mereka semua tertawa.

Tertawa Mereka terhenti kala melihat dosen masuk ruangan. Mereka terlihat langsung duduk dengan rapi. Jelas wajah ketegangan melanda seisi ruangan kelas. Ujian membuat Mereka semua sedikit tegang. Akhirnya ujian selesai.

Ujian selanjutnya bahasa Inggris. Mereka istirahat sejenak.Istirahat membuat Mereka berempat keruang perpustakaan untuk fokus merefresh belajar semalam.

Jasmine duduk serta membuka modul bahasa Inggris. Selembar demi lembar Jasmine membuka ulang. Sambil sesekali Dia meneguk air mineral diatas meja.

" Jasmine." Suara Yuli memecah konsentrasi belajar Jasmine.

" Iya." Jasmine menoleh ke arahnya.

" Sepertinya ada yang memperhatikanmu." Yuli membisikkan tepat ditelinga Jasmine

" Siapa?" Tanya Jasmine penasaran.

" Cowok itu." Ucap Yuli sambil mengarahkan pandangan ke arah cowok yang Dia maksud.

Jasmine mengikuti arah pandangannya. Sepertinya cowok itu, tahu Jasmine dsn Yuli sedang membicarakannya. Bukannya pura-pura mengalihkan pandangan. Cowok tersebut malah tersenyum kepada Jasmine. Dan sungguh membuat Jasmine malu. Jasmine membalas senyumannya dan lalu mengalihkan pandanganmya ke Yuli lagi.

" Kenapa Kau memberitahuku, Membuatku malu saja." Gumam Jasmine.

" Habis sepertinya dari tadi Dia memperhatikanmu. Jelas ini perpustakaan buat membaca bukan untuk memperhatikan orang. Kalau dia tertarik denganmu. Kenapa dia tidak kesini saja berkenalan dan meminta no.hpmu. Bukankah itu lebih gentleman?" Pertanyaan Yuli membuat Jasmine sedikit terkejut.

Bagaimanapun juga Jasmine tidak ingin mengasih no.hpnya ke sembarang orang yang baru dikenal. Dikampus ini pun hanya mereka bertiga yang Jasmine kasih tahu no.hpnya.Jasmine hanya tersenyum mendengar argumen Yuli.

Jasmine fokus kembali membaca modul bahasa Inggrisnya.

" Hello. Boleh Aku bergabung dengan Kalian disini?" Suara asing mengejutkan Mereka berempat.

" Tentu saja." Sahut Yuli.

Jasmine mengangkat mendongakkan wajahnya dan Dia melihat cowok itu duduk tepat dihadapannya. Seorang cowok yang ditunjukan Yuli tadi pada Jasmine.

" Maaf mengganggu waktu Kalian. Apakah Kau Jasmine?" Jasmine terkejut Dia mengetahui namanya.

Yuli, Sani dan Sari juga sama terkejutnya dengan Jasmine.Itu terlihat dari ekspresi wajah Mereka.

" Iya benar." Jawab Jasmine masih terkejut dan penasaran dari mana Dia tahu namanya.

" Perkenalkan namaku Alex. Aku dari jurusan IT. Apakah Aku boleh mengenalmu lebih jauh?" Pertanyaannya membuat Jasmine jauh lebih terkejut.

" Tentu. Kau boleh mengenalnya lebih jauh." Ucap Yuli membuat Jasmine semakin terkejut dan menatap Yuli dengan tatapan tajam. Yuli hanya tersenyum jahil.

" Sepertinya waktunya Kita masuk kelas." Ucap Sari jelas sangat menyelamatkan Jasmine kali ini yang kebingungan.

" That's right. Let's go!." Ucap Sani seraya beranjak dari tempat duduknya.

" Kalau begitu sampai bertemu lain kali Jasmine." Ucapnya seraya tersenyum, beranjak dan berlalu.

To be continued

Terpopuler

Comments

Martini Ayat

Martini Ayat

Ku kira lion makhluk gaib, 🤭

2023-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!