Jasmine berada disebuah taman.Dia melihat semua mawar berwarna putih. Hatinya bertanya-tanya mengapa tidak ada warna lainnya seperti merah, kuning atau hitam.Walaupun Jasmine masih heran dengan taman tersebut.Jasmine menghirup udara secara perlahan. Tercium aroma wangi bunga mawar putih disekitarnya.Dia menghembuskan kembali secara perlahan.Namun aromanya masih tercium.
Sebuah suara langkah kaki muncul dari balik rerimbunan bunga mawar di taman tersebut.Lion muncul dan tersenyum kearahnya. Dia berjalan menghampiri Jasmine.Jasmine tersenyum balik ke arahnya. Seakan Mereka berdua sudah kenal lama dan saling mengisi hari penuh kebersamaan.
" Apa Kau menikmati keharumannya? " Tanya Lion.
Jasminemenganggukkan kepala malu-malu.
Lalu Lion membungkuk seraya memberikan seikat bunga mawar putih pada Jasmine. Namun anehnya berjumlah sembilan puluh sembilan.Jasmine menerima bucket mawar putih tersebut. Tapi Dia juga penasaran mengapa jumlahnya sembilan puluh sembilan tangkai.
" Kenapa sembilan puluh sembilan tangkai? " Tanya Jasmine penasaran.
Lion tersenyum dan menatap Jasmine dengan kesejukan dimatanya.
" Karena itu melambangkan perasaanku terhadapmu." Ucap Lion membuat Jasmine tiba-tiba terbangun.
Kriiiing !!! Kriiiing !!! Kriiiing !!!
Saatnya bangun!!! Saatnya bangun!!! Suara alarm membangunkan Jasmine dari mimpi indahnya.
" Aiiish kenapa alarm mengganggu mimpi indahku."Gerutu Jasmine tidak terima.
Lalu Dia melihat jam menunjukkan pukul 06:00 pagi.
Jasmine buru-buru ke kamar mandi. Membersihkan diri setelah itu bersiap-siap. Lalu sarapan dan nyantai duduk dibalkon kamar.
Sesuai niat Jasmine tadi malam. Jasmine akan mencari bukti kuat untuk mencari tahu tentang Lion dan Tiffani.
Jasmine duduk sambil menikmati beberapa kue dan melihat ke rumah sebelah kiri. tepatnya rumah Lion. Sepertinya masih sunyi dan belum terlihat aktivitas sama sekali.
Apa Lion belum bangun?
Sekali-sekali Jasmine melirik jam tangannya.Saat ini jam tangannya menunjukkan pukul 07.20. Karena Lion juga tidak muncul-muncul. Akhirnya Jasmine memutuskan pergi ke kampus. Jasmine memarkirkan mobilnya di tempat biasa.Setelah mematikan mesin mobilnya, Jasmine melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Jasmine tiba-tiba teringat mimpinya.
Jasmine melangkahkan kaki menuju ke kelas Listening,sambil memikirkan arti dari mimpinya tentang Mawar putih.
" Jasmine?" Suara Sani menghentikan langkahnya.
Jasmine menghampirinya dan berjalan bersama menuju kelas Listening.
" San. Aku mau tanya sesuatu."
" Mau tanya apa?" Sani penasaran.
" Apa Kau tahu arti mawar putih?"
" Apa Kau dikasih mawar putih dari Lion?" Tanya Sani sok tahu, bukannya menjawab pertanyaan Jasmine. Dia malah bertanya balik.
" Ah tidak. Aku hanya mimpi dikasih mawar putih darinya." Jelas Jasmine jujur.
" Mawar putih setahuku melambangkan kesucian, kemurnian dan ketulusan dalam sebuah cinta." Ucap Sani menoleh ke arah Jasmine
" Kalau sembilan puluh sembilan tangkai artinya apa?" Tanya Jasmine.
" Aku browsing dulu ke mbah google." Ucap Sani tertawa.
" Yaa!! Aku serius."
" Aku juga serius. Aku tidak tahu artinya." Ucap Sani menunjukkan keseriusannya.
Akhirnya Mereka sampai di kelas listening. Yuli dan Sari juga terlihat sudah datang.
" Hei. Tadi Alex mencarimu. Ada sesuatu yanv penting katanya.Dia menunggumu di tempat melihat sunset." Ucap Yuli memberitahunya,begitu melihat Jasmine masuk.
Jasmine melirik jam menunjukkan pukul 7.40. Berarti masih kurang dua puluh menit.
Jasmine balik keluar dari ruang kelas. Menuju tempat yang Yuli kasih tahu padanya. Begitu sampai,
Jasmine mengedarkan kesemua arah, namun belum ada satu orang pun disitu.
Kelihatan masih sepi dan sunyi.
Jasmine duduk disalah satu bangku, Dia mengayun-ayunkan kakinya.Sambil sekali-sekali melirik jam ditangannya.
" Jasmine, Maaf membuatmu menunggu." Suara Alex dari belakang Jasmine, membuat Jasmine terkejut.
" Tidak apa-apa." Ucap Jasmine basa basi sebagai sahabat.
Iya, begitu mendengar larangan Lion, Jasmine jadi sedikit waspada dengan Alex.
"Akhirnya Kau datang juga. Ternyata Kau cukup mudah." Dia tersenyum datar dan tidak seperti biasanya. Namun sepertinya Alex keceplosan. Tanpa Dia sadari.
" Maksudnya?" Jasmine tidak mengerti kata-katanya.
" Tidak. Aku hanya ingin bilang. Aku menyukaimu. Bisakah kita lebih dari seorang teman? Dan memulai berkencan layaknya seorang kekasih?" Tanya Alex membuat Jasmine bingung.
Jasmine terlihat bingung. Disatu sisi, hatinya sudah penuh dengan Lion. Disatu sisi lagi, Jasmine waspada dengan Alex mengajaknya berkencan. Seperti ada maksud dibalik semua itu. Yang Jasmine sendiri tidak tahu itu apa.
" Maaf Sepertinya Aku tidak bisa lebih dari sekedar teman." Jawab Jasmine.
" Why? " Alex mencari tahu alasan Jasmine.
" Sekali lagi maaf. Tapi Aku menyukai orang lain. Jadi maaf, Aku tidak bisa membalas perasaanmu itu." Ucap Jasmine memberi pengertian pada Alex.
" Apa Kau mencintai Lion?" Tanyanya dengan tersenyum sinis membuat Jasmine takut. Auranya benar-benar lebih seram dari Lion.
Jasmine juga terkejut mendengar ucapannya. Ternyata Alex mengenal Lion.
" Apa Kau kenal Lion juga? " Jasmine penasaran.
Alex tiba-tiba mendekati Jasmine. Dan tiba-tiba tubuh Jasmine kaku. Alex memegang wajah Jasmine dengan kedua tangannya, menyelusuri wajahnya dengan jemarinya. Jasmine benar-benar ketakutan saat ini. Intuisi Jasmine mengatakan Alexmemang berbahaya. Jasmine menyesal telah mengabaikan peringatan dan larangan dari Lion. Apa Dia pria mesum atau psikopat? Atau bukan manusia sungguhan seperti Lion dan Tiffani? Inhuman ?
Jasmine terdiam bagaikan patung. Dan kini Jasmine sungguh merasa bersalah, tidak mendengarkan larangannya Lion.
Jasmine berteriak didalam pikirannya, memanggil Lion. Karena jelas, Dia kaku dan tidak bisa berteriak minta tolong dengan suaranya.
Entah mengapa Jasmine meneriakkan namanya, disaat situasi bahaya seperti ini. Tubuh Jasmine benar-benar terasa kaku dan seperti membatu.
Tangan Alex masih memegang wajah Jasmine seinci demi seinci.
Dan tiba-tiba sebuah bayangan masa lalu terlintas. Lion, Alex dan Tiffani. Mereka menjalin persahabatan, itu yang tergambar. Dan tiba-tiba bayangan itu menghilang kembali. Apa ini? Jasmine bingung sendiri.
" Secara fisik Kau sempurna. Kau pantas menjadi pendampingku dan meneruskan ras spesiesku." Ucapnya masih tersenyum sinis.
Tubuh Jasmine benar-benar kaku.Jelas Jasmine tak mampu mengucapkan kata-kata apalagi memberontak. Bergerak pun tidak bisa. Hanya indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan pikiran juga hati yang berfungsi. Sepertinya aliran darah pun terasa terhenti. Bahkan detakan jantung Jasmine pun serasa berhenti.
Apa Aku mati rasa? Pikir Jasmine.
" Alex! Lepaskan Dia!!! " Suara yang tidak asing lagi bagi Jasmine.
Alex langsung melepaskan tangannya dari wajah Jasmine.Dia menoleh ke arah suara itu.
Lion dengan cepat langsung menarik Alex ke arah tembok. Begitu cepatnya membuat Jasmine sungguh tidak percaya, dengan apa yang dilihatnya saat ini.
" Lion? Lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu sekarang? Kenapa Kau menyia-nyiakan kekuatanmu itu untuk menolong wanita ini? Bukankah lebih bijak Kau gunakan untuk mencapai kekuasaan dunia? Bodoh sekali Kau. Kau masih seperti dulu. Tidak berubah." Ucap Alex masih terlihat tenang. Walau kerah bajunya di cengkeraman tangan Lion. Alex tersenyum sinis ke arah Lion, yang terlihat ragu untuk melayangkan tinjunya ke arah Alex.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Martini Ayat
Makhluk apakah mereka?
2023-03-05
1