Peringatan Lion

Lion merespon dengan pandangan sinisnya.Jasmine mengambil minuman juss stroberynya. dia meminumnya pelan-pelan dan mengalihkan pandangannya ke meja. Lalu Jasmine meletakan kembali gelasnya diatas meja.

" Kenapa Kau keras kepala?"

" Tidak. Aku hanya berpikir logika layaknya manusia yang seperti Kau bilang tadi Lion." Sepertinya sakit hati membuat Jasmine keras kepala dan pintar berdebat dengan Lion. Dan Jasmine merasa itu kemajuan buat kehidupannya.

Manusia dingin yang sebelumnya tidak bisa Jasmine dekati. Sekarang menghampirinya sendiri tanpa Jasmine duga. Walau dengan alasan yang tidak logika. Tapi tidak mengapa, Keras kepala Jasmine sepertinya bisa menarik perhatiannya. Hati Jasmine tertawa bahagia. Sepertinya Jasmine mulai mempunyai ide konyol tersebut.

" Kau sungguh pintar. Jelas dirimu berbeda dengan orang lain. Aku sungguh lupa menyadari itu." Ujar Lion.

Lagi-lagi kata-katanya tidak bisa dimengerti Jasmine.

" Bisakah kata-katamu tidak tersirat? Sepertinya semua kata-katamu daritadi membuatku tidak bisa Kumengerti dan memahaminya. Apa Kau ini bukan manusia? Apa Kau ini Vampir? Atau mahluk asing?" Pertanyaan Jasmine membuat Lion terkejut.

Lion terlihat meminum minumannya dan kembali menenangkan diri. Ekspresi wajahnya seperti menyembunyikan sesuatu.

" Bagaimana kalau Aku mahluk asing. Apa Kau masih terpesona terhadapku?" Tanyanya serius.

Jasmine tertawa mendengar pertanyaannya. Dia sedikit menggigit bibir sendiri seraya berpikir sebelum menjawab pertanyaan konyolnya itu.

" Manusia dingin sepertimu ternyata mempunyai humor tinggi juga. Jelas kalau Kau mahluk asing dan berubah menjadi monster, Aku akan lari sejauh mungkin." Ucap Jasmine membuat Lion menaikkan alisnya.

Sedangkan Jasmine tertawa lepas dihadapan manusia dingin yang tiada respon.

" Itu sungguh tidak lucu. Tapi Kau lari dan menjauh dariku. Itu yang kuharapkan." Ujar Lion.

" Aku mengerti. Jadi Kau bukan manusia." Ucap Jasmine ngawur dan berspekulasi seenaknya sambil tertawa.

Lion terlihat mendengus kesal melihat Jasmine masih bercanda.

" Sekali lagi Aku katakan. Menjauhlah dari Alex. Aku mohon. Dia tidak sebaik yang Kau pikirkan."Jelas Lion.

Jasmine berhenti tertawa.

Jasmine sudah mulai sedikit kesal mendengar kata-katanya yang berulang daritadi. Apalagi sekarang Dia menjelekkan cowok lain, yang sudah Jasmine anggap teman baiknya.

" Dia tidak menyakitiku dengan ucapan sepertimu. Kalau Dia tidak baik. Lalu apakah Kau lebih baik darinya?" Tanya Jasmine kesal.

" Aku tahu. Kau tidak akan mengerti kata-kataku. Jelas logika manusiamu itu berjalan. Sekarang Aku tanya apa yang bisa membuatmu menjauhinya." Lion menatap Jasmine serius.

" Cintamu. Aku hanya menginginkan cintamu. Apa Kau bisa memberikannya untukku?" Entah mengapa kata-kata menantang itu Jasmine ucapkan.

Mungkin kekesalannya saat ini, serta sakit hati yang selama ini Jasmine pendam, membuatnya berani menantang Lion yang terlihat sedingin es. Dan berharap Lion tidak akan bisa menerima tantangan tersebut.

Lion kelihatan sangat terkejut. Dia membelalakkan matanya, alisnya mengerut.

" Jadi cinta yang Kau mau dariku dan menjauh darinya?" Tanya Lion.

" That's right." Jawab Jasmine menyakinkannya.

Lion kelihatan berpikir sejenak. Dia terdiam, serta seperti mempertimbangkan sesuatu.

" Aku akan mempertimbangkannya dahulu. Temui aku besok di Roof Top kampus saat jam istirahat. Dan pikirkan lagi permintaanmu itu. Kuharap Kau tidak menyesal meminta cinta dariku. Karena menjauhiku itu jalan terbaik untukmu. "Jelas Lion.

Lalu Dia beranjak dari tempat duduknya. Dan melangkahkan kaki ke arah pintu.

" Kalau menjauhimu adalah jalan terbaikku lalu kenapa Kau menyuruhku menjauhi cowok lain?" Jasmine komplain terhadapnya. Dan bagi Jasmine, Lion sungguh egois. Itu yang dipikirkan Jasmine saat ini.

Lion berhenti dari langkahnya. Dan menoleh menatap Jasmine kembali.

" Karena Kau memilih cowok yang salah." Ucap Lion pelan.

" Jadi siapa cowok yang tidak salah dan tepat untukku sekarang Lion? Apa Kau tahu? Aku benar-benar butuh itu untuk sandaran hatiku saat ini. Karena ucapanmu yang telah menyakiti hatiku itu. Kenapa Kau sekejam ini? Kau menyakiti hatiku. Tapi melarangku dekat dengan cowok lain. Bahkan Kau bukan siapa-siapaku. Tapi Kau sekarang seperti mengatur hidupku. Apa Kau tidak merasa terlalu egois?" Ucap Jasmine panjang lebar, seakan mewakili kekesalannya selama ini yang terpendam.

Kata-kata panjang yang seharusnya hanya Jasmine simpan dalam hati, kini meledak dan Dia ungkapkan semua pada Lion.

Jasmine seperti tidak mempunyai malu dan harga diri lagi didepannya. Sakit hati, kekesalan dan emosi bercampur menjadi satu saat ini.

" Temui aku di Roof Top kampus besok saat jam istirahat." Ucapnya tanpa menjawab pertanyaan Jasmine. Dia melangkah keluar dari rumah Jasmine.

Setelah Lion pulang.Jasmine melangkah ke kamarnya.

Duduk ditempat tidur seraya memikirkan ulang pembicaraannya dengan Lion. Jasmine tersadar dan sedikit malu, kenapa Dia berani menantangnya seperti itu. Jika Dia tidak menyukai Jasmine, bukan berarti Jasmine harus memaksanya. Jasmine sadar, kalau dirinya telah egois juga. Tapi Jasmine merasa Lion ikut campur dengan kehidupan pribadi Jasmine. Dan menurut Jasmine itu lebih egois dan tidak masuk akal. Berkali-kali Jasmine memutar otak untuk mencari alasannya, tetapi jelas tidak menemukan jawabannya.

Jasmine masih memikirkan perkataan Lion tadi. Pikirannya jelas terbaca? Apa Lion bisa membaca pikiran? Apa Dia vampir? Mirip-mirip kisah film yang populer itu. Tidak-tidak. Meysha menggelengkan kepalanya. Itu tidak mungkin. Dia terkena matahari jelas bukan vampir.

Alex berbahaya? Apa Alex orang jahat? diam-diam pria mesum? Atau psikopat? Jasmine menjadi merinding juga memikirkannya. Tapi jelas Alex sepertinya cowok baik-baik.

Tapi semua kata-kata yang tidak Jasmine pahami, serta peringatannya untuk tidak menyesal meminta cinta darinya.

Apa salahnya dengan cinta?

Apa cintanya bisa membuat terluka karena Jasmine memaksanya? Atau Dia memang tidak mencintai wanita?Tapi mengapa Dia peduli dengan hidup Jasmine sekarang? Ini tidak logika. Pikiran Jasmine penuh dengan banyak pertanyaan.

Dia bilang bukan tipenya, tapi kenapa Dia sekarang mendekat dan ikut campur? Jasmine mencoba memejamkan mata. Berharap pagi segera datang menyambutnya. Sungguh Jasmine pusing dengan situasi ini.

...***...

Langit terlihat cerah di siang ini.

" Kau mau kemana?" Tanya Yuli begitu melihat Jasmine langsung beranjak dari tempat duduknya saat jam istirahat baru berbunyi.

" Aku ada urusan." Ucap Jasmine membuat Yuli penasaran.

Jasmine buru-buru meninggalkan kelas. Melewati jalanan kampus yang teramat luas baginya. Angin sekali-sekali menerpanya. Membuat rambut panjang dan poninya sedikit berantakan. Berkali-kali Jasmine merapikan dengan tangannya. Jasmine berjalan menuju Roof Top kampus, seraya memikirkan keputusan seperti apa yang akan Lion katakan dengan tantanganku itu, sebagai syarat menjauhi Alex.

'Mengapa area tengah kampus seluas ini?' Batin Jasmine menggerutu.

" Jasmine! Kau mau kemana sendirian? " Sebuah suara teriakan menyebut namanya menghentikan langkah Jasmine sejenak.

Jasmine menoleh ke kanan, kearah asal suara itu.Alex terlihat menghampiri Jasmine.

" Aku ada urusan." Sahut Jasmine.

" Apa perlu Aku temenin?" Tawaran Alex.

" Tidak perlu. Thanks." Jasmine langsung melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Alex yang terdiam dan matanya yang misterius seperti mengetahui sesuatu.

Lion terlihat sudah menunggu Jasmine. Sepertinya Lion tipe manusia disiplin.

" Siang," Sapa Jasmine seraya tersenyum padanya.

" Siang juga." Sahut Lion masih dengan ekspresi dinginnya.

" Jadi bagaimana keputusanmu atas permintaanku itu? Aku tidak akan memaksakan kehendakku jika memang Kau tidak bisa. Tapi Aku juga tidak bisa menuruti laranganmu yang menurutku itu tidak logika . " Jelas Jasmine mencoba mencairkan suasana, karena Jasmine melihat Lion masih terdiam.

Lion terlihat masih memikirkan sesuatu, sebelum menjawab pertanyaan Jasmine.

" Aku sungguh bingung. Bagaimana Aku bisa menjelaskan padamu agar kau mengerti dan menjauh dari Alex, tanpa meminta syarat konyolmu itu." Jawab Lion.

Jasmine mengerutkan keningnya. Kecewa? Iya kecewa, Jasmine merasakan kecewa kembali saat ini.Inti dari kata-katanya jelas Lion tidak bisa memberikan cintanya untuknya. Tapi Dia ingin Jasmine tetap menjauh dari Alex.

" Aku mengerti. Aku memang tidak bisa memaksamu memberikan cintamu untukku. Seharusnya Aku sudah menyadarinya dari awal. Dan tidak perlu terluka untuk kedua kalinya seperti ini." Ucap Jasmine seraya berbalik dan melangkahkan kakinya, berniat meninggalkannya. Hati Jasmine benar-benar sakit untuk kedua kalinya.

Tapi tangan Lion tiba-tiba meraih dan memegang tangan kanan Jasmine. Menghentikan langkah Jasmine yang hampir meninggalkannya. Jasmine masih menunduk dan tetap terdiam tanpa menoleh ke arah Lion

" Aku mohon mengertilah. Aku hanya ingin melindungimu." Suara itu terdengar jelas ditelinga Jasmine.

To be Continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!