Ch. 17 - Kediaman Kang Jian

Ketika sudah hampir sampai ke rumah singgah terlihat mata Xue Zhan berkaca-kaca, Jiazhen Yan yang telah menunggu menangkap ekspresi itu dengan wajah serius.

"Aku baru mau bertanya soal keputusan Yang Mulia."

Tampangnya semakin khawatir ketika Xue Zhan menundukkan kepalanya.

"Oi, oi, jelaskan. Kau menangis karena apa? Apa yang dikatakan Yang Mulia, hukumanmu bagaimana?"

"Aku ..."

Xue Zhan banjir air mata.

Jiazhen Yan mulai menebak, membuatnya terlihat terpuruk.

"Kau ..."

Kang Jian sempat melihatnya, mata Jiazhen Yan juga berkaca-kaca. Pemuda itu memalingkan muka sejenak. Yang terlihat di mata Kang Jian sekarang, dua cecunguk itu sedang dramatis sendiri. Dia hampir tertawa. Tapi karena suasananya sedang mendukung dia tidak mau merusaknya.

"Kapan?" Jiazhen Yan berucap kecil. Kang Jian menjawab.

"Besok. Xue Zhan akan kembali ke istana dan menyelesaikan semuanya. Sayangnya ..." Perlahan wajah lelaki itu sangat sedih. Dia menggelengkan kepala.

Jiazhen Yan tidak percaya, menatap Xue Zhan. "Benarkah? Bukankah itu terlalu cepat? Hei, yang benar saja-! Padahal ..."

Suaranya tertahan, Jiazhen Yan yang biasanya terlihat usil dan garang kini penuh dengan keputusasaan.

Xue Zhan mengangguk, matanya masih berair.

"Yang dikatakan Guru benar. Sebaiknya kau tidak usah datang besok."

Mata Jiazhen Yan terbuka lebar. Dalam gelap malam di jalan yang di terangi oleh penerangan dari bulan, cahaya api keluar dari kedua bola matanya. Ketika Jiazhen Yan marah kekuatan api di dalam dirinya akan lepas kendali. Seperti saat ini, sekujur tubuhnya penuh dengan kekuatan api yang membara.

Dia menarik kerah baju Xue Zhan, menukikkan alis kencang. "Kau menyuruhku tidak usah datang?! Aku justru ingin membakar satu istana itu, baru kali ini aku punya teman dan mereka ingin membunuhnya! Tidak akan kuampuni siapa pun dia!"

Xue Zhan terhenyak.

"Ha?" tanggapnya kebingungan.

Kang Jian memalingkan muka sambil menutup mulut, tetap saja suaranya terdengar.

"Pfft ... Haha, ah, kelepasan."

"Apa maksudnya ini, jelaskan!"

Ada yang terluka tapi bukan tangan. Melainkan harga diri Jiazhen Yan. Pemuda itu menelan emosinya, sepertinya terjadi salah paham. Maksud Kang Jian padahal mereka harus pergi menemui Kaisar Ziran besok untuk mengurus beberapa hal. Namun Jiazhen Yan menangkap lain.

"Kabar baiknya Xue Zhan dibebaskan dari hukuman dan diloloskan dalam Ujian Pendekar Pemula." Kang Jian mulai menghitung dalam hati. "Kabar buruknya ... Ada satu setan yang sebentar lagi mengamuk."

Dia menarik muridnya dan kabur pontang-panting.

"Selamatkan dirimu, Zhan'er! Haha!"

*

Dua hari kemudian, Kang Jian yang mulai dibuat kesal.

Karena Xue Zhan tidak mempunyai tempat tinggal tetap maka dia memutuskan untuk menyuruhnya tinggal di rumahnya. Kang Jian sendiri memang memiliki rumah yang terbilang sangat luas untuk digunakan sendirian.

Setiap bagian ruangan diisi oleh tanaman dan beberapa barang antik, pedang beragam bentuk dipajang di dinding. Kolam dengan patung bangau di halaman depan. Lalu berbagai tempat untuk duduk bersantai. Terkadang pembantu datang untuk membersihkan rumah tersebut, apalagi Kang Jian memang jarang tinggal di sana karena tugas dan misi.

Namun, rumah besar dan sepi itu kini tak ubahnya kandang ayam. Padahal di sana hanya ada tiga orang. Dirinya, Xue Zhan, dan Jiazhen Yan-yang senang sekali mengikuti ke mana pun mereka pergi. Para pelayannya sampai dibiarkan menunggu di gerbang rumah Kang Jian. Pemuda itu berkacak pinggang, dia tentu tidak akan kalah debat.

"Kau ini primitif sekali. Heh. Untuk apa kau mengerjakan misi kalau tidak mendapatkan imbalan? Bekerja suka rela membantu orang lain? Omong kosong!" Dia mengeluarkan ultimatum terakhir. "Tujuan mengerjakan misi adalah untuk mengumpulkan uang, bodoh!"

"Uang bukan segalanya!" sahut Xue Zhan tidak terima.

"Tapi segalanya butuh uang!"

"Uang tidak dibawa mati!"

"Kalau tidak punya uang rasanya mau mati!"

Xue Zhan dan Jiazhen Yan saling memicingkan mata, Kang Jian sampai membayangkan sinar di mata kedua mahkluk berisik itu. Mereka ribut sekali, padahal Kang Jian berniat untuk tidur karena seminggu ini dia hanya tidur 3 jam per harinya.

Xue Zhan seorang iblis. Jiazhen Yan setannya. Mereka berdua memang sangat cocok. Cocok untuk diadu.

"Sudah, sudah. Jangan berisik!" Untuk pertama kali Kang Jian meninggikan suaranya, Xue Zhan kaget. Dia baru tersadar terlampau ribut. Xue Zhan meminta maaf segera.

"Maafkan kami Guru, malah mengganggu tidurmu."

Jiazhen Yan berbalik badan hendak pergi dari ruangan depan. Namun tiba-tiba seekor kecoa berlari ke kakinya, membuat pemuda itu terlonjak dan bergidik ngeri. Dia melompat ke atas meja, menghamburkan semua gelas sekaligus benda-benda kaca hingga pecah.

Kehebohan terjadi. Xue Zhan berniat menyingkir dari sana, kecoa itu mengikutinya dan dia langsung diserang oleh api milik Jiazhen Yan.

"Singkirkan mahluk sialan itu! Mati sana!"

Xue Zhan merepet emosi.

"Matamu ketinggalan apa bagaimana? Kecoanya di sana, bukan aku yang kau bakar!"

Jiazhen Yan tidak mau dengar. Karena lagi-lagi kecoa itu datang dan mulai mengepakkan sayapnya. Spontan api di kedua tangannya membara besar. Mulai membakar kain, tirai dan rumah Kang Jian.

"Xue Zhan, tangkap!" Jiazhen Yan melemparkan sesuatu, Xue Zhan kabur. Itu adalah bangkai kecoa yang sudah gosong. Dia menangkisnya. Sampai kecoa itu jatuh di bawah kaki Kang Jian.

Kang Jian menatap kecoa yang kejang-kejang itu dengan muram. Batinnya berucap.

'Kecoa, kau pasti capek ya? Sama saya juga.'

Berselang beberapa jam hingga terik matahari mulai berganti dinginnya bulan, baru ketiganya bisa kembali beristirahat setelah insiden pagi tadi. Satu ruangan depan terbakar dan terpaksa diperbaiki. Ketiganya berkumpul di halaman belakang, Kang Jian mengajak mereka berdua untuk merayakan kelulusan Xue Zhan dan Jiazhen Yan dengan membakar ikan.

Dan kelihatannya, putra terpandang klan Jiazhen itu mulai terbiasa menikmati makanan mereka.

"Bagaimana dengan gurumu? Aku dengar kau terlibat masalah dengannya," tanya Kang Jian membuka percakapan. Jiazhen Yan memutar bola matanya jengah.

"Tidak peduli. Mau mati juga terserah. Lagipula tidak ada lagi yang bisa diajarkannya kepadaku. Tidak berguna lagi, seperti sampah."

Xue Zhan menepuk pundaknya, "Hei, jangan katakan begitu. Tidak baik. Kalau dia sampah, kau lebih sampah lagi."

Tentu saja Xue Zhan langsung mendapatkan jitakan. Berbahaya mencari gara-gara pemuda itu, padahal dia berniat membalikkan kata-kata Jiazhen Yan tempo lalu.

"Aku mengerti." Kang Jian mengalihkan, "Awalnya aku ingin mengatakan ini secara privasi, tapi berhubung Jiazhen Yan harus tahu hal ini maka aku akan memberitahukannya sekarang."

Lelaki itu menghela napas.

"Xue Zhan, kau saat ini adalah incaran Taring Merah. Salah satu kelompok paling berbahaya. Bukan hanya di Kekaisaran kita, tapi juga di Kekaisaran lain. Untuk itu, aku ingin kau mengerti posisimu tidak aman."

"Aku hanya tahu sedikit soal Taring Merah dari Ayah," ungkap Jiazhen Yan. "Mereka berasal dari Negara Api. Memakai topeng silang merah, silang di topeng itu adalah simbol bahwa mereka telah menyimpang dari jalan kebenaran. Ada enam petinggi yang disebut sebagai Para Cahaya. Keenam orang itu sangatlah mengerikan. Bahkan para Pedang Suci kita belum tentu mampu menghadapi mereka semua."

"Tapi kenapa aku?"

Kang Jian menjawab.

"Kudengar orang-orang ini memiliki tempat eksperimen tersendiri. Dan kau pasti tahu tubuhmu diincar banyak orang untuk hal buruk. Jika mereka berhasil menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan bagian tubuhmu, itu pasti akan menjadi masalah yang sangat serius."

Xue Zhan memahaminya. Tanpa perlu Kang Jian jelaskan. Kakeknya juga mengatakan hal yang sama sebelum wafat.

"Aku tidak selamanya bisa melindungimu, bahkan Pedang Suci pun tidak tahu kapan mereka akan menyerang kita. Hanya ada satu cara untuk menangani hal ini."

Kang Jian menekankan tiap kata-kata yang keluar dari mulutnya.

"Terus berlatih dan bertambah kuat. Hingga musuh tidak dapat menyentuhmu. Satu setengah tahun lagi, Ujian Pendekar Menengah akan dimulai. Jika kau ingin mewujudkan keinginanmu untuk menghapus anggapan buruk terhadap iblis, maka ini kesempatanmu, kau harus lolos dalam ujian itu."

Xue Zhan mengangguk mantap.

"Aku tidak akan melewatkan ujian ini, kali ini aku akan serius berlatih. Mohon bimbingannya, Guru."

Terpopuler

Comments

Alan Bumi

Alan Bumi

berbahaya mencari gara-gara dengan pemuda itu,

2023-11-19

0

Risti

Risti

astagaa lucu sekali(人 •͈ᴗ•͈)

2023-08-05

0

Risti

Risti

kang Jian 💍💍(ʘᴗʘ✿)

2023-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 01 - Perang di Awal Fajar
2 Ch. 02 - Yan Shumei
3 Ch. 03 - Taring Merah
4 Ch. 04 - Kematian Sang Kakek
5 Ch. 05 - Ziran Zhao
6 Ch. 06 - Topeng Silang Putih
7 Ch. 07 - Maaf, Guru
8 Ch. 08 - Membalikkan Pedang
9 Ch. 09 - Teman Baru
10 Ch. 10 - Ujian Pendekar Pemula
11 Ch. 11 - Aku akan Membeli Omongan Mereka
12 Ch. 12 - Suara-suara Sumbang
13 Ch. 13 - Latihan
14 Ch. 14 - Ujian Tulis dan Ujian Fisik
15 Ch. 15 - Sesal dan Kegagalan
16 Ch. 16 - Menyingkirkan Sang Iblis
17 Ch. 17 - Kediaman Kang Jian
18 Ch. 18 - Misi Rahasia
19 Ch. 19 - Badai Sang Dewi Angin
20 Ch. 20 - Li Jia Xing dan Kekaisaran Feng
21 Ch. 21 - Tanah Tanpa Nama
22 Ch. 22 - Utusan Sang Kaisar
23 Ch. 23 - Jadi Siapa Dia Sebenarnya?
24 Ch. 24 - Mereka yang Tersisa
25 Ch. 25 - Serangan di Tanah Leluhur
26 Ch. 26 - Pahlawan dan Seorang Sampah
27 Ch. 27 - Membunuh Dalam Satu Jam
28 Ch. 28 - Pusaka yang Diperebutkan
29 Ch. 29 - Untuk Nyawa yang Terenggut
30 Ch. 30 - Kembali ke Istana
31 Ch. 31 - Anak dari Kegelapan
32 Ch. 32 - Pedang yang Ditinggalkan
33 Ch. 33 - Sarang Para Jenius
34 Ch. 34 - Tujuh Pedang Putih
35 Pengumuman
36 Ch. 36 - Segel Kesebelas
37 Ch. 37 - Cahaya Kelima
38 Ch. 38 - Patung Pedang Suci
39 Ch. 39 - Perang 10 Tahun Lalu
40 Ch. 40 - Kelahiran Pedang
41 Ch. 41 - Ujian Pendekar Menengah
42 Ch. 42 - Babak Penyisihan I : Duel Individu
43 Ch. 43 - Babak Penyisihan I: Duel Individu II
44 Ch. 44 - Babak Penyisihan I: Duel Individu III
45 Ch. 45 - Babak Penyisihan I: Duel Individu IV
46 Ch. 46 - Babak Penyisihan I: Duel Individu V
47 Ch. 47 - Wajah Kekalahan dan Sebuah Surat
48 Ch. 48 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim
49 Ch. 49 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim II
50 Ch. 50 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim III
51 Ch. 51 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim IV
52 Ch. 52- Akhir Babak Penyisihan II
53 Ch. 53 - Tiga Hari Menentang Matahari
54 Ch. 54 - Sang Pembawa Sial
55 Ch. 55 - Kota Kumuh dan Sosok Misterius
56 Ch. 56 - Hutan Kabut Ilusi
57 Ch. 57 - Kelemahan dan Kekuatan
58 Ch. 58 - Tiga Pemuda di Api Unggun
59 Ch. 59 - Tarung Dini Hari
60 Ch. 60 - Empat Pasang Mata
61 Ch. 61 - Lari atau Mati!
62 Ch. 62 - Pelarian dan Perangkap
63 Ch. 63 - Tiga Gulungan
64 Ch. 64 - Akhir Ujian Pendekar Menengah
65 Ch. 65 - Lukisan Pedang Suci
66 Ch. 66 - Sebuah Misi dan Kastil Terbengkalai
67 Ch. 67 - Menara Giok Hantu
68 Ch. 68 - Hantu Penggerogot
69 Ch. 69 - Pilihan Hidup atau Mati
70 Ch. 70 - Manusia Mati yang Dibangkitkan
71 Ch. 71 - Taruhan dan Pilihan Ketiga
72 Ch. 72 - Pedang Membelah Matahari
73 Ch. 73 - Murkanya Iblis Penggerogot
74 ch. 74 - Ruang Bawah Tanah
75 Ch. 75 - Sebuah Wadah
76 Ch. 76 - Aula Leluhur Abadi
77 Ch. 77 - Tiga Detik
78 Ch. 78 - Hukuman dan Fitnah
79 Ch. 79 - Perpisahan Guru dan Murid
80 Ch. 80 - Gejolak yang Memburu
81 Ch. 81 - Sumpah pada Langit
82 Ch. 82 - Jurang Penyesalan
83 Ch. 83 - Empat Sekawan
84 Ch. 84 - Kebenaran dan Hancurnya Kepercayaan
85 Ch. 85 - Hingga Akhir Hayat
86 Ch. 86 - Makam di Pembatas Jurang
87 Ch. 87 - Kabar yang Menyebar
88 Ch. 88 - Kabar yang Menyebar II
89 Ch. 89 - Sang Dewa Kematian
90 Ch. 90 - Sisi Ruang Kehampaan
91 Info
92 Ch. 91 - Kilas Balik
93 Ch. 92 - Kilas Balik II
94 Ch. 93 - Keping Ingatan
95 Ch. 94 - Sang Iblis Dosa
96 Ch. 95 - Segel Kesepuluh
97 Ch. 96 - Xiang Yi Bai
98 Ch. 97 - Monster Tua
99 Ch. 98 - Tetua Xiang dan Jurang Penyesalan
100 Ch. 99 - Latihan
101 Ch. 100 - 20 Tahun Kehampaan
102 Ch. 101 - Kembali ke Masa Lalu
103 Ch. 102 - Batara Pedang Suci
104 Ch. 103 - Makam Wu Guang
105 Ch. 104 - Dalang Tersembunyi
106 Ch. 105 - Bersekongkol dengan Iblis
107 Ch. 106 - Sebuah Tantangan
108 Ch. 107 - Bising Peperangan
109 Ch. 108 - Rimba Para Siluman
110 Ch. 109 - Rimba Para Siluman II
111 Ch. 110 - Rimba Para Siluman III
112 Ch. 111 - Rimba Para Siluman IV
113 Ch. 112 - Rimba Para Siluman V
114 Ch. 113 - Dimensi Terbalik
115 Ch. 114 - Peti Mati Lelaki Sepuh
116 Ch. 115 - Jasad dalam Kobaran Api
117 Ch. 116 - Jasad dalam Kobaran Api II
118 Ch. 117 - Harapan yang Temaram
119 Ch. 118 - Segel Langit
120 Ch. 119 - Phoenix Sekarat
121 Ch. 120 - Fenghuang
122 Ch. 121 - Dimangsa Alam Rimba
123 Ch. 122 - Air Terjun Panas
124 Ch. 123 - Iblis dari Gunung Qin
125 Ch. 124 - Sebuah Dugaan
126 Ch. 125 - Topeng Silang Hitam
127 Ch. 126 - Langkah Memintas Awan
128 Ch. 127 - Tiga Tahun Berlalu
129 Ch. 128 - Parade Berdarah di Penghujung Tahun
130 Ch. 130 - Jatuhnya Batara Pedang Suci
131 Ch. 131 - Kembalinya Sang Iblis
132 Ch. 132 - Duel Iblis dan Hantu
133 Ch. 133 - Duel Iblis dan Hantu II
134 Ch. 134 - Hati Selaras Pedang
135 Ch. 135 - Kebencian di Dalam Nadi
136 Ch. 136 - Melewati Empat Musim
137 Ch. 137 - Melewati Empat Musim II
138 Ch. 138 - Melewati Empat Musim III
139 Ch. 139 - Rahasia yang Disembunyikan
140 Ch. 140 - Satu Pertanyaan
141 Ch. 141 - Hancurnya Segel Langit
142 Ch. 142 - Wujud Manusia Fenghuang
143 Ch. 143 - Festival Dewi Angin
144 Ch. 144 - Serangan di Tengah Kota
145 Ch. 145 - Fan Yuan
146 Ch. 146 - Sosok yang Tidak Asing
147 Ch. 147 - Penculikan Yin Jiao
148 Ch. 148 - Markas Lembah Batu
149 Ch. 149 - Markas Lembah Batu II
150 Ch. 150 - Markas Lembah Batu III
151 Ch. 151 - Penghormatan Sang Kaisar
152 Ch. 152 - Aula Pedang Angin
153 Ch. 153 - Kisah yang Belum Selesai
154 Ch. 154 - Kebenaran dalam Tragedi
155 Ch. 155 - Festival Dewi Angin
156 Ch. 156 - Musuh yang Sepadan
157 Ch. 157 - Festival Pertumpahan Darah
158 Ch. 158 - Aliran Pedang Musuh
159 Ch. 159 - Tapak Dewa Penghancur
160 Ch. 160 - Sepuluh Jari
161 Ch. 161 - Pemilik Racun Kembang Seribu
162 Ch. 162 - Menuju Lembah Abadi
163 Ch. 163 - Aula yang Ditinggalkan
164 Ch. 164 - Kepala Klan Jiazhen
165 Ch. 165 - Hukuman Mati Jiazhen Wu
166 Ch. 166 - Misi Penyelamatan Tuan Jiazhen
167 Ch. 166 - Dalang Konspirasi
168 Ch. 167 - Berpisah di Jalan
169 Ch. 168 - Harga dari Ketakutan
170 Ch. 169 - Titik Patah Tuan Xian
171 Ch. 170 - Purnama yang Pucat
172 Ch. 171 - Pesan dalam Ukiran Kayu
173 Ch. 172 - Gejolak dari Masa Lalu
174 Ch. 173 - Tetua dari Bukit Emas
175 Ch. 174 - Jiwa yang Tak Terkalahkan
176 Ch. 175 - Dunia dalam Kekacauan
177 Ch. 176 - Pertempuran di Malam Sunyi
178 Ch. 177 - Musuh Tak Dikenal
179 Ch. 178 - Warisan Pusaka
180 Ch. 179 - Sebuah Konsekuensi
181 Ch. 180 - Pengecut dari Xinghua
182 Ch. 181 - Penghuni Bambu Kuning
183 Ch. 182 - Kekuatan Xiang Yi Bai
184 Ch. 183 - Dendam yang Tak Terselesaikan
185 Ch. 184 - Kehormatan dan Pengorbanan
186 Ch. 185 - Perpisahan Kedua
187 Ch. 186 - Kehidupan Nona Wen
188 Ch. 187 - Sebuah Serangan Tak Terduga
189 Ch. 188 - Ombak Tujuh Lapis
190 Ch. 189 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng
191 Ch. 190 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng II
192 Ch. 191 - Pertempuran di Pelabuhan Kota
193 Ch. 192 - Berakhirnya Kekacauan
194 Ch. 193 - Pahlawan yang Menghilang
195 Ch. 194 - Teman Satu Perjalanan
196 Ch. 195 - Bebas Bersyarat
197 Ch. 196 - Teror Serigala Pembunuh
198 Ch. 198 - Sebuah Pembalasan
199 Ch. 199 - Balasan Setimpal
200 Ch. 200 - Arti Sebuah Penyesalan
201 Ch. 201 - Dongyang
202 Ch. 202 - Ilusi Ruang dan Waktu
203 Ch. 203 - Gelombang Tsu Yang
204 Ch. 204 - Kembalinya Musuh Lama
205 Ch. 205 - Sang Kebencian
206 Ch. 206 - Kita adalah Satu
207 Ch. 207 - Akui Iblis Dalam Dirimu
208 Ch. 209 - Sosok dalam Kabut
209 Ch. 210 - Semua Jawaban
210 Ch. 211 - Sebuah Nama Di Balik Teror
211 Ch. 212 - Hilangnya Batu Es
212 Ch. 213 - Pedang yang Patah
213 Ch. 214 - Bagian Utama
214 Ch. 215 - Tanduk Darah
215 Ch. 216 - Gurun Cahaya
216 Ch. 217 - Gurun Cahaya II
217 Ch. 218 - Pertarungan dalam Badai Pasir
218 Ch. 219 - Kurungan Bawah Tanah
219 Ch. 220 - Tawaran dan Kesepakatan
220 Ch. 221 - Musuh Antah Berantah
221 Ch. 222 - Kembalinya Pemilik Api Murni
222 Ch. 223 - Antara Hidup dan Mati
223 Ch. 224 - Antara Hidup dan Mati II
224 Ch. 225 - Antara Hidup dan Mati III
225 Ch. 226 - Sekarat
226 Ch. 227 - Setan Kembali
227 Ch. 228 - Pusaka Matahari
228 Ch. 229 - Pelindung Dewi Angin
229 Ch. 230 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung
230 Ch. 231 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung II
Episodes

Updated 230 Episodes

1
Ch. 01 - Perang di Awal Fajar
2
Ch. 02 - Yan Shumei
3
Ch. 03 - Taring Merah
4
Ch. 04 - Kematian Sang Kakek
5
Ch. 05 - Ziran Zhao
6
Ch. 06 - Topeng Silang Putih
7
Ch. 07 - Maaf, Guru
8
Ch. 08 - Membalikkan Pedang
9
Ch. 09 - Teman Baru
10
Ch. 10 - Ujian Pendekar Pemula
11
Ch. 11 - Aku akan Membeli Omongan Mereka
12
Ch. 12 - Suara-suara Sumbang
13
Ch. 13 - Latihan
14
Ch. 14 - Ujian Tulis dan Ujian Fisik
15
Ch. 15 - Sesal dan Kegagalan
16
Ch. 16 - Menyingkirkan Sang Iblis
17
Ch. 17 - Kediaman Kang Jian
18
Ch. 18 - Misi Rahasia
19
Ch. 19 - Badai Sang Dewi Angin
20
Ch. 20 - Li Jia Xing dan Kekaisaran Feng
21
Ch. 21 - Tanah Tanpa Nama
22
Ch. 22 - Utusan Sang Kaisar
23
Ch. 23 - Jadi Siapa Dia Sebenarnya?
24
Ch. 24 - Mereka yang Tersisa
25
Ch. 25 - Serangan di Tanah Leluhur
26
Ch. 26 - Pahlawan dan Seorang Sampah
27
Ch. 27 - Membunuh Dalam Satu Jam
28
Ch. 28 - Pusaka yang Diperebutkan
29
Ch. 29 - Untuk Nyawa yang Terenggut
30
Ch. 30 - Kembali ke Istana
31
Ch. 31 - Anak dari Kegelapan
32
Ch. 32 - Pedang yang Ditinggalkan
33
Ch. 33 - Sarang Para Jenius
34
Ch. 34 - Tujuh Pedang Putih
35
Pengumuman
36
Ch. 36 - Segel Kesebelas
37
Ch. 37 - Cahaya Kelima
38
Ch. 38 - Patung Pedang Suci
39
Ch. 39 - Perang 10 Tahun Lalu
40
Ch. 40 - Kelahiran Pedang
41
Ch. 41 - Ujian Pendekar Menengah
42
Ch. 42 - Babak Penyisihan I : Duel Individu
43
Ch. 43 - Babak Penyisihan I: Duel Individu II
44
Ch. 44 - Babak Penyisihan I: Duel Individu III
45
Ch. 45 - Babak Penyisihan I: Duel Individu IV
46
Ch. 46 - Babak Penyisihan I: Duel Individu V
47
Ch. 47 - Wajah Kekalahan dan Sebuah Surat
48
Ch. 48 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim
49
Ch. 49 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim II
50
Ch. 50 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim III
51
Ch. 51 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim IV
52
Ch. 52- Akhir Babak Penyisihan II
53
Ch. 53 - Tiga Hari Menentang Matahari
54
Ch. 54 - Sang Pembawa Sial
55
Ch. 55 - Kota Kumuh dan Sosok Misterius
56
Ch. 56 - Hutan Kabut Ilusi
57
Ch. 57 - Kelemahan dan Kekuatan
58
Ch. 58 - Tiga Pemuda di Api Unggun
59
Ch. 59 - Tarung Dini Hari
60
Ch. 60 - Empat Pasang Mata
61
Ch. 61 - Lari atau Mati!
62
Ch. 62 - Pelarian dan Perangkap
63
Ch. 63 - Tiga Gulungan
64
Ch. 64 - Akhir Ujian Pendekar Menengah
65
Ch. 65 - Lukisan Pedang Suci
66
Ch. 66 - Sebuah Misi dan Kastil Terbengkalai
67
Ch. 67 - Menara Giok Hantu
68
Ch. 68 - Hantu Penggerogot
69
Ch. 69 - Pilihan Hidup atau Mati
70
Ch. 70 - Manusia Mati yang Dibangkitkan
71
Ch. 71 - Taruhan dan Pilihan Ketiga
72
Ch. 72 - Pedang Membelah Matahari
73
Ch. 73 - Murkanya Iblis Penggerogot
74
ch. 74 - Ruang Bawah Tanah
75
Ch. 75 - Sebuah Wadah
76
Ch. 76 - Aula Leluhur Abadi
77
Ch. 77 - Tiga Detik
78
Ch. 78 - Hukuman dan Fitnah
79
Ch. 79 - Perpisahan Guru dan Murid
80
Ch. 80 - Gejolak yang Memburu
81
Ch. 81 - Sumpah pada Langit
82
Ch. 82 - Jurang Penyesalan
83
Ch. 83 - Empat Sekawan
84
Ch. 84 - Kebenaran dan Hancurnya Kepercayaan
85
Ch. 85 - Hingga Akhir Hayat
86
Ch. 86 - Makam di Pembatas Jurang
87
Ch. 87 - Kabar yang Menyebar
88
Ch. 88 - Kabar yang Menyebar II
89
Ch. 89 - Sang Dewa Kematian
90
Ch. 90 - Sisi Ruang Kehampaan
91
Info
92
Ch. 91 - Kilas Balik
93
Ch. 92 - Kilas Balik II
94
Ch. 93 - Keping Ingatan
95
Ch. 94 - Sang Iblis Dosa
96
Ch. 95 - Segel Kesepuluh
97
Ch. 96 - Xiang Yi Bai
98
Ch. 97 - Monster Tua
99
Ch. 98 - Tetua Xiang dan Jurang Penyesalan
100
Ch. 99 - Latihan
101
Ch. 100 - 20 Tahun Kehampaan
102
Ch. 101 - Kembali ke Masa Lalu
103
Ch. 102 - Batara Pedang Suci
104
Ch. 103 - Makam Wu Guang
105
Ch. 104 - Dalang Tersembunyi
106
Ch. 105 - Bersekongkol dengan Iblis
107
Ch. 106 - Sebuah Tantangan
108
Ch. 107 - Bising Peperangan
109
Ch. 108 - Rimba Para Siluman
110
Ch. 109 - Rimba Para Siluman II
111
Ch. 110 - Rimba Para Siluman III
112
Ch. 111 - Rimba Para Siluman IV
113
Ch. 112 - Rimba Para Siluman V
114
Ch. 113 - Dimensi Terbalik
115
Ch. 114 - Peti Mati Lelaki Sepuh
116
Ch. 115 - Jasad dalam Kobaran Api
117
Ch. 116 - Jasad dalam Kobaran Api II
118
Ch. 117 - Harapan yang Temaram
119
Ch. 118 - Segel Langit
120
Ch. 119 - Phoenix Sekarat
121
Ch. 120 - Fenghuang
122
Ch. 121 - Dimangsa Alam Rimba
123
Ch. 122 - Air Terjun Panas
124
Ch. 123 - Iblis dari Gunung Qin
125
Ch. 124 - Sebuah Dugaan
126
Ch. 125 - Topeng Silang Hitam
127
Ch. 126 - Langkah Memintas Awan
128
Ch. 127 - Tiga Tahun Berlalu
129
Ch. 128 - Parade Berdarah di Penghujung Tahun
130
Ch. 130 - Jatuhnya Batara Pedang Suci
131
Ch. 131 - Kembalinya Sang Iblis
132
Ch. 132 - Duel Iblis dan Hantu
133
Ch. 133 - Duel Iblis dan Hantu II
134
Ch. 134 - Hati Selaras Pedang
135
Ch. 135 - Kebencian di Dalam Nadi
136
Ch. 136 - Melewati Empat Musim
137
Ch. 137 - Melewati Empat Musim II
138
Ch. 138 - Melewati Empat Musim III
139
Ch. 139 - Rahasia yang Disembunyikan
140
Ch. 140 - Satu Pertanyaan
141
Ch. 141 - Hancurnya Segel Langit
142
Ch. 142 - Wujud Manusia Fenghuang
143
Ch. 143 - Festival Dewi Angin
144
Ch. 144 - Serangan di Tengah Kota
145
Ch. 145 - Fan Yuan
146
Ch. 146 - Sosok yang Tidak Asing
147
Ch. 147 - Penculikan Yin Jiao
148
Ch. 148 - Markas Lembah Batu
149
Ch. 149 - Markas Lembah Batu II
150
Ch. 150 - Markas Lembah Batu III
151
Ch. 151 - Penghormatan Sang Kaisar
152
Ch. 152 - Aula Pedang Angin
153
Ch. 153 - Kisah yang Belum Selesai
154
Ch. 154 - Kebenaran dalam Tragedi
155
Ch. 155 - Festival Dewi Angin
156
Ch. 156 - Musuh yang Sepadan
157
Ch. 157 - Festival Pertumpahan Darah
158
Ch. 158 - Aliran Pedang Musuh
159
Ch. 159 - Tapak Dewa Penghancur
160
Ch. 160 - Sepuluh Jari
161
Ch. 161 - Pemilik Racun Kembang Seribu
162
Ch. 162 - Menuju Lembah Abadi
163
Ch. 163 - Aula yang Ditinggalkan
164
Ch. 164 - Kepala Klan Jiazhen
165
Ch. 165 - Hukuman Mati Jiazhen Wu
166
Ch. 166 - Misi Penyelamatan Tuan Jiazhen
167
Ch. 166 - Dalang Konspirasi
168
Ch. 167 - Berpisah di Jalan
169
Ch. 168 - Harga dari Ketakutan
170
Ch. 169 - Titik Patah Tuan Xian
171
Ch. 170 - Purnama yang Pucat
172
Ch. 171 - Pesan dalam Ukiran Kayu
173
Ch. 172 - Gejolak dari Masa Lalu
174
Ch. 173 - Tetua dari Bukit Emas
175
Ch. 174 - Jiwa yang Tak Terkalahkan
176
Ch. 175 - Dunia dalam Kekacauan
177
Ch. 176 - Pertempuran di Malam Sunyi
178
Ch. 177 - Musuh Tak Dikenal
179
Ch. 178 - Warisan Pusaka
180
Ch. 179 - Sebuah Konsekuensi
181
Ch. 180 - Pengecut dari Xinghua
182
Ch. 181 - Penghuni Bambu Kuning
183
Ch. 182 - Kekuatan Xiang Yi Bai
184
Ch. 183 - Dendam yang Tak Terselesaikan
185
Ch. 184 - Kehormatan dan Pengorbanan
186
Ch. 185 - Perpisahan Kedua
187
Ch. 186 - Kehidupan Nona Wen
188
Ch. 187 - Sebuah Serangan Tak Terduga
189
Ch. 188 - Ombak Tujuh Lapis
190
Ch. 189 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng
191
Ch. 190 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng II
192
Ch. 191 - Pertempuran di Pelabuhan Kota
193
Ch. 192 - Berakhirnya Kekacauan
194
Ch. 193 - Pahlawan yang Menghilang
195
Ch. 194 - Teman Satu Perjalanan
196
Ch. 195 - Bebas Bersyarat
197
Ch. 196 - Teror Serigala Pembunuh
198
Ch. 198 - Sebuah Pembalasan
199
Ch. 199 - Balasan Setimpal
200
Ch. 200 - Arti Sebuah Penyesalan
201
Ch. 201 - Dongyang
202
Ch. 202 - Ilusi Ruang dan Waktu
203
Ch. 203 - Gelombang Tsu Yang
204
Ch. 204 - Kembalinya Musuh Lama
205
Ch. 205 - Sang Kebencian
206
Ch. 206 - Kita adalah Satu
207
Ch. 207 - Akui Iblis Dalam Dirimu
208
Ch. 209 - Sosok dalam Kabut
209
Ch. 210 - Semua Jawaban
210
Ch. 211 - Sebuah Nama Di Balik Teror
211
Ch. 212 - Hilangnya Batu Es
212
Ch. 213 - Pedang yang Patah
213
Ch. 214 - Bagian Utama
214
Ch. 215 - Tanduk Darah
215
Ch. 216 - Gurun Cahaya
216
Ch. 217 - Gurun Cahaya II
217
Ch. 218 - Pertarungan dalam Badai Pasir
218
Ch. 219 - Kurungan Bawah Tanah
219
Ch. 220 - Tawaran dan Kesepakatan
220
Ch. 221 - Musuh Antah Berantah
221
Ch. 222 - Kembalinya Pemilik Api Murni
222
Ch. 223 - Antara Hidup dan Mati
223
Ch. 224 - Antara Hidup dan Mati II
224
Ch. 225 - Antara Hidup dan Mati III
225
Ch. 226 - Sekarat
226
Ch. 227 - Setan Kembali
227
Ch. 228 - Pusaka Matahari
228
Ch. 229 - Pelindung Dewi Angin
229
Ch. 230 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung
230
Ch. 231 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!