Ch. 10 - Ujian Pendekar Pemula

"Cih!"

Satu malam yang menyebalkan di rumah singgah yang berdebu dan penuh serangga dipenuhi cemoohan dan kekesalan Jiazhen Yan. Sebagai anak seorang bangsawan yang terbiasa hidup bersih dan mewah, dia tidak pernah bisa bersahabat dengan debu dan kotoran di tempat di mana Xue Zhan tinggal. Memasuki malam Kang Jian membawakan makanan yang dibelinya di kedai terdekat untuk dimakan. Mereka hanya bertiga tapi terasa seperti bersepuluh karena kehadiran Jiazhen Yan.

"Arghhh debu ini, kecolok mataku!"

"Kalian tidak takut pintu jelek itu tiba-tiba terlepas dan menghantam kepala kalian?"

"Oi, oi, serius. Kalau kecoa ini tiba-tiba masuk ke lubang hidungmu bagaimana, Xue Zhan bodoh?"

Jiazhen Yan bertambah ngeri ketika Xue Zhan menangkap kecoa itu dengan muka mupeng sekaligus mendongkol. Mengeluarkan serangga itu lewat jendela, telinganya pengang seharian mendengar celotehan Jiazhen Yan.

Kang Jian yang baru kali ini melihat wajah kesal Xue Zhan nyaris tertawa. Dia berusaha menahannya dan bersikap biasa saja.

"Makanlah dulu," ajaknya pada pemuda bangsawan itu. Jiazhen Yan menautkan alis garang, memasang wajah pertentangan. "Senior menyuruhku memakan jamur bau ikan asin ini? Cacing di perutku bisa langsung kocar-kacir melihatnya, tidak mau!"

"Ya sudah kalau tidak mau makan, janji jangan minta-minta."

Jiazhen Yan sangsi. Para pelayannya sudah dia usir tadi dan sekarang tiba-tiba saja suara perutnya berbunyi keras, wajah kesalnya tiba-tiba memerah malu. Apalagi menyadari Kang Jian dan Xue Zhan sama-sama menatapnya, padam muka pemuda itu.

"Hoh, itu bunyi cicak terjepit, bukan apa-apa. Makan saja sana, sebelum ku tampar kau!" Jiazhen mengangkat tangan ingin menampar Xue Zhan, lawan bicaranya itu tertawa cekikikan sambil memegang perut.

"Kalau makan jamur paling sakit perut, daripada kau mati kelaparan. Hahaha."

"Xue Zhan benar. Kami tidak punya banyak, kalau kau lapar makanlah." Kang Jian tersenyum tipis.

"Atau mau balik ke rumah ayah ibumu untuk makan? Tuan Muda Jiazhen ternyata anak yang tidak mandiri, hahaha," tawa Xue Zhan makin menjadi, muka Jiazhen Yan yang memang seputih salju makin merah padam.

"Kau ini benar-benar!" pekik Jiazhen Yan.

"Benar-benar jujur?"

Jiazhen Yan menjepit kepala Xue Zhan di ketiaknya dan tangannya masih yang terkepal memutar-mutar ubun-ubun Xue Zhan dengan geram.

"Aih kalian berdua ini, sudah seperti tikus dan kucing. Ribut sekali." Kang Jian menyumpit sayur-sayuran dari dalam mangkuk yang masih berasap panas, hanya seperti rebusan biasa yang dicampur dengan udang. Tidak heran mengapa Jiazhen Yan tidak selera makan.

Pada akhirnya Jiazhen Yan memakan sayur rebus campur udang itu walaupun dia hampir memuntahkannya.

Kang Jian terpikirkan hal lain.

"Gurumu sudah memberitahukan soal Ujian Pendekar Pemula? Dalam waktu dekat seleksi akan dilakukan, kudengar Wang Tian sudah mendaftarkanmu."

"Heh!"

Jiazhen Yan berseru sambil melipat kedua tangannya angkuh, "Tidak perlu seleksi pun aku sudah pasti lulus."

"Tetap saja kau harus mengikutinya untuk diakui secara formal. Dan ada syarat tersendiri, kau baru bisa ikut seleksi setelah berumur 14 tahun dan itulah adalah peraturan yang harus dipatuhi."

Xue Zhan mendekatkan duduknya, tertarik dengan pembicaraan Jiazhen Yan dan Kang Jian.

"Ujian Pendekar Pemula?"

Jiazhen Yan mendengkus, "Jangan ikut, kau itu bodoh. Tingkat memegang pedang kayu saja sudah gemetar apalagi disuruh pegang pedang sungguhan. Bisa pingsan sambil berdiri kau sepertinya."

Kang Jian menjelaskan dengan singkat. "Ujian Pendekar Pemula hanya dilaksanakan enam bulan sekali dan setelah berumur 14 tahun baru kau bisa mengikutinya. Ada beberapa syarat seperti identitas murid dan yang lainnya. Tapi," potong Kang Jian, dia terlihat yakin. "Aku sudah menyiapkan berkas dan semua persyaratannya, jika kau ingin ikut aku akan mendaftarkanmu."

"Benarkah?" Xue Zhan tidak menyangka Gurunya begitu baik. Bahkan mau repot-repot mengurus semua hal itu untuknya, Kang Jian tersenyum seperti biasanya.

"Kau mau?"

"Tentu saja! Terima kasih, Guru."

"Heh, terharu dia. Gampangan sekali." Jiazhen Yan mendecih. Dia menyuap makanan lagi, untuk kesekian kalinya hampir muntah, dia berusaha menutupi wajah dengan menunduk. Matanya berkaca-kaca karena berair. Xue Zhan mengintip dari bawah sambil menyelutuk.

"Senang sekali dapat makanan gratis, sampai hampir menangis. Makanlah, makan, jangan sungkan-sungkan."

"Aku tidak menangis, Xue Zhan bodoh!!"

**

Halaman sebuah gedung berlantai tiga penuh oleh guru-guru dan murid dari berbagai sekte. Ada lima lelaki duduk di depan meja tempat mengumpulkan berkas.

Kang Jian mengantarkannya ke sana-dan tentu saja Jiazhen Yan masih terus menguntit dengan muka tidak bersalah. Beberapa Guru menyapa Kang Jian, dia memang sangat populer apalagi di kalangan Guru-guru wanita muda. Namun tatapan ramah itu selalu berubah ngeri saat mereka melihat murid yang dibawa Kang Jian, bisik-bisik aneh mulai terdengar, tatapan kebencian mulai menyorot ke arah mereka bertiga.

Xue Zhan sadar diri akan hal itu. Keramaian ini, bukanlah tempatnya bernaung mungkin untuk saat ini. Mereka tidak mau menerima iblis sepertinya.

Kang Jian menepuk pundaknya tanpa berkata-kata, seolah menyiratkan sesuatu. Xue Zhan tidak perlu mempedulikan omongan orang lain.

Namun di perjalanan seorang gadis muda yang begitu cantik rupawan setengah berlari ke arah mereka. Dia memeluk sebuah kotak persegi berukir emas dan dibaluti kain tipis yang begitu halus. Yin Jiao, gadis itu menunduk di depan Xue Zhan yang sama terkejutnya seperti Kang Jian dan Jiazhen Yan.

"Te-terima kasih sudah menyelamatkanku! Mohon terimalah pemberianku-!" Nada bicaranya terdengar bergetar.

Xue Zhan tersenyum. Gadis itu pasti ketakutan sekali sampai dia tidak berani menatap, tangannya saja gemetar hebat.

"Tidak usah, Nona Yin. Aku sangat menghargai itu, tapi aku tidak bisa menerimanya."

Yin Jiao mengangkat wajahnya yang memerah seperti tomat. Sadar Xue Zhan juga menatapnya, dia segera mendorong kotak berbahan emas itu ke dada Xue Zhan dan kabur tanpa menoleh ke belakang lagi.

"Nona Yin yang pemalu," ujar Jiazhen Yan sedikit tidak peduli. "Tapi dia adalah salah satu murid jenius, saat dia serius dia bisa mematahkan seluruh tulang rusukmu."

"Benar, Nona Yin sangat terampil dalam menggunakan pedang. Terimalah pemberiannya, aku yakin dia mempersiapkan itu dengan susah payah. Setahuku Nona Yin bukanlah tipe orang yang akan memberikan sesuatu langsung kepada seseorang, dia biasanya menyuruh orang lain untuk mewakilkan karena dia adalah gadis yang pemalu."

Xue Zhan menatap kotak persegi, luarnya saja sudah terlihat sangat mahal. Tangannya sampai dingin memegangnya. Bagaimana kalau tiba-tiba pencuri datang dan merampas kotak emas itu.

"Baiklah, aku akan menjaganya."

Kang Jian tiba-tiba harus pergi, dia harus menemui seseorang di gedung lain. Lelaki itu menitipkan Xue Zhan pada Jiazhen Yan, setelah gurunya pergi mereka berdua kedatangan orang lain yang memanggil Jiazhen Yan dengan sangat akrab.

"Di sini rupanya, aku mencarimu ke mana-mana."

Wang Tian, Guru Jiazhen Yan. Kekuatan lelaki itu mungkin setara dengan Kang Jian, perawakannya tinggi kurus dan alis tebalnya menukik tajam. Menghadirkan kesan menakutkan saat pertama kali menatapnya.

"Oh, kau si murid iblis yang diangkat Kang Jian karena kasihan itu bukan?"

Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya sangat menyakitkan. Xue Zhan mengepalkan tangan, gemetar.

"Apa maksudnya kasihan?" Xue Zhan bertanya dengan menekan suaranya agar tidak terdengar sedang marah.

"Kau tidak tahu, gosip-gosip tentangmu sedang menyebar luas di kalangan para Guru. Kau akan dihukum mati dalam tiga hari, Kang Jian mungkin menjadikanmu murid karena kasihan dan berharap dengan dia adalah gurumu hukumannya akan diringankan."

Bibir Xue Zhan kelu.

"Kau tidak membunuh orang sebelum sampai ke sini, kan? Tandukmu kelihatan mengerikan, dan matamu itu ... " Dia bergidik, "Tuan Muda Jiazhen tidak sebaiknya bergaul dengan orang sepertinya, salah-salah Anda bisa dibunuh oleh iblis ini."

Seperti sengaja mengatakannya, laki-laki itu masih sempat lagi berpura-pura menutup mulut.

"Ah, aku kelepasan. Mohon dilupakan."

Senyum di wajah Wang Tian begitu mengejek. Apalagi melihat Xue Zhan tidak mampu berkata-kata. Dia semakin senang menyudutkannya.

"Iblis katamu?"

Kepalan tangannya kian erat, giginya bergemerutuk hebat. Marah di dadanya membuncah hebat.

"Mulutmu lebih bau daripada sampah, laki-laki berengsek! Mati saja di tumpukan sampah sana!"

Wang Tian terlempar oleh tinju mematikan itu, puluhan guru dan murid menyingkir menyaksikan keributan itu. Seorang murid baru saja memukul Guru tanpa ampun.

Bukan Xue Zhan yang mengamuk, tapi dia adalah Jiazhen Yan.

"Berani kau mengejeknya lagi, kupatahkan lehermu!"

Terpopuler

Comments

Alan Bumi

Alan Bumi

3 orang tapi rasanya seperti 10 orang, hebat sekali Yan Jiazhen ini

2023-11-17

0

Alan Bumi

Alan Bumi

kecolok mataku?

2023-11-17

0

Willy Yolanda Kutus Tuban

Willy Yolanda Kutus Tuban

mantapppp wkwkwk

2023-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 01 - Perang di Awal Fajar
2 Ch. 02 - Yan Shumei
3 Ch. 03 - Taring Merah
4 Ch. 04 - Kematian Sang Kakek
5 Ch. 05 - Ziran Zhao
6 Ch. 06 - Topeng Silang Putih
7 Ch. 07 - Maaf, Guru
8 Ch. 08 - Membalikkan Pedang
9 Ch. 09 - Teman Baru
10 Ch. 10 - Ujian Pendekar Pemula
11 Ch. 11 - Aku akan Membeli Omongan Mereka
12 Ch. 12 - Suara-suara Sumbang
13 Ch. 13 - Latihan
14 Ch. 14 - Ujian Tulis dan Ujian Fisik
15 Ch. 15 - Sesal dan Kegagalan
16 Ch. 16 - Menyingkirkan Sang Iblis
17 Ch. 17 - Kediaman Kang Jian
18 Ch. 18 - Misi Rahasia
19 Ch. 19 - Badai Sang Dewi Angin
20 Ch. 20 - Li Jia Xing dan Kekaisaran Feng
21 Ch. 21 - Tanah Tanpa Nama
22 Ch. 22 - Utusan Sang Kaisar
23 Ch. 23 - Jadi Siapa Dia Sebenarnya?
24 Ch. 24 - Mereka yang Tersisa
25 Ch. 25 - Serangan di Tanah Leluhur
26 Ch. 26 - Pahlawan dan Seorang Sampah
27 Ch. 27 - Membunuh Dalam Satu Jam
28 Ch. 28 - Pusaka yang Diperebutkan
29 Ch. 29 - Untuk Nyawa yang Terenggut
30 Ch. 30 - Kembali ke Istana
31 Ch. 31 - Anak dari Kegelapan
32 Ch. 32 - Pedang yang Ditinggalkan
33 Ch. 33 - Sarang Para Jenius
34 Ch. 34 - Tujuh Pedang Putih
35 Pengumuman
36 Ch. 36 - Segel Kesebelas
37 Ch. 37 - Cahaya Kelima
38 Ch. 38 - Patung Pedang Suci
39 Ch. 39 - Perang 10 Tahun Lalu
40 Ch. 40 - Kelahiran Pedang
41 Ch. 41 - Ujian Pendekar Menengah
42 Ch. 42 - Babak Penyisihan I : Duel Individu
43 Ch. 43 - Babak Penyisihan I: Duel Individu II
44 Ch. 44 - Babak Penyisihan I: Duel Individu III
45 Ch. 45 - Babak Penyisihan I: Duel Individu IV
46 Ch. 46 - Babak Penyisihan I: Duel Individu V
47 Ch. 47 - Wajah Kekalahan dan Sebuah Surat
48 Ch. 48 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim
49 Ch. 49 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim II
50 Ch. 50 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim III
51 Ch. 51 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim IV
52 Ch. 52- Akhir Babak Penyisihan II
53 Ch. 53 - Tiga Hari Menentang Matahari
54 Ch. 54 - Sang Pembawa Sial
55 Ch. 55 - Kota Kumuh dan Sosok Misterius
56 Ch. 56 - Hutan Kabut Ilusi
57 Ch. 57 - Kelemahan dan Kekuatan
58 Ch. 58 - Tiga Pemuda di Api Unggun
59 Ch. 59 - Tarung Dini Hari
60 Ch. 60 - Empat Pasang Mata
61 Ch. 61 - Lari atau Mati!
62 Ch. 62 - Pelarian dan Perangkap
63 Ch. 63 - Tiga Gulungan
64 Ch. 64 - Akhir Ujian Pendekar Menengah
65 Ch. 65 - Lukisan Pedang Suci
66 Ch. 66 - Sebuah Misi dan Kastil Terbengkalai
67 Ch. 67 - Menara Giok Hantu
68 Ch. 68 - Hantu Penggerogot
69 Ch. 69 - Pilihan Hidup atau Mati
70 Ch. 70 - Manusia Mati yang Dibangkitkan
71 Ch. 71 - Taruhan dan Pilihan Ketiga
72 Ch. 72 - Pedang Membelah Matahari
73 Ch. 73 - Murkanya Iblis Penggerogot
74 ch. 74 - Ruang Bawah Tanah
75 Ch. 75 - Sebuah Wadah
76 Ch. 76 - Aula Leluhur Abadi
77 Ch. 77 - Tiga Detik
78 Ch. 78 - Hukuman dan Fitnah
79 Ch. 79 - Perpisahan Guru dan Murid
80 Ch. 80 - Gejolak yang Memburu
81 Ch. 81 - Sumpah pada Langit
82 Ch. 82 - Jurang Penyesalan
83 Ch. 83 - Empat Sekawan
84 Ch. 84 - Kebenaran dan Hancurnya Kepercayaan
85 Ch. 85 - Hingga Akhir Hayat
86 Ch. 86 - Makam di Pembatas Jurang
87 Ch. 87 - Kabar yang Menyebar
88 Ch. 88 - Kabar yang Menyebar II
89 Ch. 89 - Sang Dewa Kematian
90 Ch. 90 - Sisi Ruang Kehampaan
91 Info
92 Ch. 91 - Kilas Balik
93 Ch. 92 - Kilas Balik II
94 Ch. 93 - Keping Ingatan
95 Ch. 94 - Sang Iblis Dosa
96 Ch. 95 - Segel Kesepuluh
97 Ch. 96 - Xiang Yi Bai
98 Ch. 97 - Monster Tua
99 Ch. 98 - Tetua Xiang dan Jurang Penyesalan
100 Ch. 99 - Latihan
101 Ch. 100 - 20 Tahun Kehampaan
102 Ch. 101 - Kembali ke Masa Lalu
103 Ch. 102 - Batara Pedang Suci
104 Ch. 103 - Makam Wu Guang
105 Ch. 104 - Dalang Tersembunyi
106 Ch. 105 - Bersekongkol dengan Iblis
107 Ch. 106 - Sebuah Tantangan
108 Ch. 107 - Bising Peperangan
109 Ch. 108 - Rimba Para Siluman
110 Ch. 109 - Rimba Para Siluman II
111 Ch. 110 - Rimba Para Siluman III
112 Ch. 111 - Rimba Para Siluman IV
113 Ch. 112 - Rimba Para Siluman V
114 Ch. 113 - Dimensi Terbalik
115 Ch. 114 - Peti Mati Lelaki Sepuh
116 Ch. 115 - Jasad dalam Kobaran Api
117 Ch. 116 - Jasad dalam Kobaran Api II
118 Ch. 117 - Harapan yang Temaram
119 Ch. 118 - Segel Langit
120 Ch. 119 - Phoenix Sekarat
121 Ch. 120 - Fenghuang
122 Ch. 121 - Dimangsa Alam Rimba
123 Ch. 122 - Air Terjun Panas
124 Ch. 123 - Iblis dari Gunung Qin
125 Ch. 124 - Sebuah Dugaan
126 Ch. 125 - Topeng Silang Hitam
127 Ch. 126 - Langkah Memintas Awan
128 Ch. 127 - Tiga Tahun Berlalu
129 Ch. 128 - Parade Berdarah di Penghujung Tahun
130 Ch. 130 - Jatuhnya Batara Pedang Suci
131 Ch. 131 - Kembalinya Sang Iblis
132 Ch. 132 - Duel Iblis dan Hantu
133 Ch. 133 - Duel Iblis dan Hantu II
134 Ch. 134 - Hati Selaras Pedang
135 Ch. 135 - Kebencian di Dalam Nadi
136 Ch. 136 - Melewati Empat Musim
137 Ch. 137 - Melewati Empat Musim II
138 Ch. 138 - Melewati Empat Musim III
139 Ch. 139 - Rahasia yang Disembunyikan
140 Ch. 140 - Satu Pertanyaan
141 Ch. 141 - Hancurnya Segel Langit
142 Ch. 142 - Wujud Manusia Fenghuang
143 Ch. 143 - Festival Dewi Angin
144 Ch. 144 - Serangan di Tengah Kota
145 Ch. 145 - Fan Yuan
146 Ch. 146 - Sosok yang Tidak Asing
147 Ch. 147 - Penculikan Yin Jiao
148 Ch. 148 - Markas Lembah Batu
149 Ch. 149 - Markas Lembah Batu II
150 Ch. 150 - Markas Lembah Batu III
151 Ch. 151 - Penghormatan Sang Kaisar
152 Ch. 152 - Aula Pedang Angin
153 Ch. 153 - Kisah yang Belum Selesai
154 Ch. 154 - Kebenaran dalam Tragedi
155 Ch. 155 - Festival Dewi Angin
156 Ch. 156 - Musuh yang Sepadan
157 Ch. 157 - Festival Pertumpahan Darah
158 Ch. 158 - Aliran Pedang Musuh
159 Ch. 159 - Tapak Dewa Penghancur
160 Ch. 160 - Sepuluh Jari
161 Ch. 161 - Pemilik Racun Kembang Seribu
162 Ch. 162 - Menuju Lembah Abadi
163 Ch. 163 - Aula yang Ditinggalkan
164 Ch. 164 - Kepala Klan Jiazhen
165 Ch. 165 - Hukuman Mati Jiazhen Wu
166 Ch. 166 - Misi Penyelamatan Tuan Jiazhen
167 Ch. 166 - Dalang Konspirasi
168 Ch. 167 - Berpisah di Jalan
169 Ch. 168 - Harga dari Ketakutan
170 Ch. 169 - Titik Patah Tuan Xian
171 Ch. 170 - Purnama yang Pucat
172 Ch. 171 - Pesan dalam Ukiran Kayu
173 Ch. 172 - Gejolak dari Masa Lalu
174 Ch. 173 - Tetua dari Bukit Emas
175 Ch. 174 - Jiwa yang Tak Terkalahkan
176 Ch. 175 - Dunia dalam Kekacauan
177 Ch. 176 - Pertempuran di Malam Sunyi
178 Ch. 177 - Musuh Tak Dikenal
179 Ch. 178 - Warisan Pusaka
180 Ch. 179 - Sebuah Konsekuensi
181 Ch. 180 - Pengecut dari Xinghua
182 Ch. 181 - Penghuni Bambu Kuning
183 Ch. 182 - Kekuatan Xiang Yi Bai
184 Ch. 183 - Dendam yang Tak Terselesaikan
185 Ch. 184 - Kehormatan dan Pengorbanan
186 Ch. 185 - Perpisahan Kedua
187 Ch. 186 - Kehidupan Nona Wen
188 Ch. 187 - Sebuah Serangan Tak Terduga
189 Ch. 188 - Ombak Tujuh Lapis
190 Ch. 189 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng
191 Ch. 190 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng II
192 Ch. 191 - Pertempuran di Pelabuhan Kota
193 Ch. 192 - Berakhirnya Kekacauan
194 Ch. 193 - Pahlawan yang Menghilang
195 Ch. 194 - Teman Satu Perjalanan
196 Ch. 195 - Bebas Bersyarat
197 Ch. 196 - Teror Serigala Pembunuh
198 Ch. 198 - Sebuah Pembalasan
199 Ch. 199 - Balasan Setimpal
200 Ch. 200 - Arti Sebuah Penyesalan
201 Ch. 201 - Dongyang
202 Ch. 202 - Ilusi Ruang dan Waktu
203 Ch. 203 - Gelombang Tsu Yang
204 Ch. 204 - Kembalinya Musuh Lama
205 Ch. 205 - Sang Kebencian
206 Ch. 206 - Kita adalah Satu
207 Ch. 207 - Akui Iblis Dalam Dirimu
208 Ch. 209 - Sosok dalam Kabut
209 Ch. 210 - Semua Jawaban
210 Ch. 211 - Sebuah Nama Di Balik Teror
211 Ch. 212 - Hilangnya Batu Es
212 Ch. 213 - Pedang yang Patah
213 Ch. 214 - Bagian Utama
214 Ch. 215 - Tanduk Darah
215 Ch. 216 - Gurun Cahaya
216 Ch. 217 - Gurun Cahaya II
217 Ch. 218 - Pertarungan dalam Badai Pasir
218 Ch. 219 - Kurungan Bawah Tanah
219 Ch. 220 - Tawaran dan Kesepakatan
220 Ch. 221 - Musuh Antah Berantah
221 Ch. 222 - Kembalinya Pemilik Api Murni
222 Ch. 223 - Antara Hidup dan Mati
223 Ch. 224 - Antara Hidup dan Mati II
224 Ch. 225 - Antara Hidup dan Mati III
225 Ch. 226 - Sekarat
226 Ch. 227 - Setan Kembali
227 Ch. 228 - Pusaka Matahari
228 Ch. 229 - Pelindung Dewi Angin
229 Ch. 230 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung
230 Ch. 231 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung II
Episodes

Updated 230 Episodes

1
Ch. 01 - Perang di Awal Fajar
2
Ch. 02 - Yan Shumei
3
Ch. 03 - Taring Merah
4
Ch. 04 - Kematian Sang Kakek
5
Ch. 05 - Ziran Zhao
6
Ch. 06 - Topeng Silang Putih
7
Ch. 07 - Maaf, Guru
8
Ch. 08 - Membalikkan Pedang
9
Ch. 09 - Teman Baru
10
Ch. 10 - Ujian Pendekar Pemula
11
Ch. 11 - Aku akan Membeli Omongan Mereka
12
Ch. 12 - Suara-suara Sumbang
13
Ch. 13 - Latihan
14
Ch. 14 - Ujian Tulis dan Ujian Fisik
15
Ch. 15 - Sesal dan Kegagalan
16
Ch. 16 - Menyingkirkan Sang Iblis
17
Ch. 17 - Kediaman Kang Jian
18
Ch. 18 - Misi Rahasia
19
Ch. 19 - Badai Sang Dewi Angin
20
Ch. 20 - Li Jia Xing dan Kekaisaran Feng
21
Ch. 21 - Tanah Tanpa Nama
22
Ch. 22 - Utusan Sang Kaisar
23
Ch. 23 - Jadi Siapa Dia Sebenarnya?
24
Ch. 24 - Mereka yang Tersisa
25
Ch. 25 - Serangan di Tanah Leluhur
26
Ch. 26 - Pahlawan dan Seorang Sampah
27
Ch. 27 - Membunuh Dalam Satu Jam
28
Ch. 28 - Pusaka yang Diperebutkan
29
Ch. 29 - Untuk Nyawa yang Terenggut
30
Ch. 30 - Kembali ke Istana
31
Ch. 31 - Anak dari Kegelapan
32
Ch. 32 - Pedang yang Ditinggalkan
33
Ch. 33 - Sarang Para Jenius
34
Ch. 34 - Tujuh Pedang Putih
35
Pengumuman
36
Ch. 36 - Segel Kesebelas
37
Ch. 37 - Cahaya Kelima
38
Ch. 38 - Patung Pedang Suci
39
Ch. 39 - Perang 10 Tahun Lalu
40
Ch. 40 - Kelahiran Pedang
41
Ch. 41 - Ujian Pendekar Menengah
42
Ch. 42 - Babak Penyisihan I : Duel Individu
43
Ch. 43 - Babak Penyisihan I: Duel Individu II
44
Ch. 44 - Babak Penyisihan I: Duel Individu III
45
Ch. 45 - Babak Penyisihan I: Duel Individu IV
46
Ch. 46 - Babak Penyisihan I: Duel Individu V
47
Ch. 47 - Wajah Kekalahan dan Sebuah Surat
48
Ch. 48 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim
49
Ch. 49 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim II
50
Ch. 50 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim III
51
Ch. 51 - Babak Penyisihan II: Kerja Sama Tim IV
52
Ch. 52- Akhir Babak Penyisihan II
53
Ch. 53 - Tiga Hari Menentang Matahari
54
Ch. 54 - Sang Pembawa Sial
55
Ch. 55 - Kota Kumuh dan Sosok Misterius
56
Ch. 56 - Hutan Kabut Ilusi
57
Ch. 57 - Kelemahan dan Kekuatan
58
Ch. 58 - Tiga Pemuda di Api Unggun
59
Ch. 59 - Tarung Dini Hari
60
Ch. 60 - Empat Pasang Mata
61
Ch. 61 - Lari atau Mati!
62
Ch. 62 - Pelarian dan Perangkap
63
Ch. 63 - Tiga Gulungan
64
Ch. 64 - Akhir Ujian Pendekar Menengah
65
Ch. 65 - Lukisan Pedang Suci
66
Ch. 66 - Sebuah Misi dan Kastil Terbengkalai
67
Ch. 67 - Menara Giok Hantu
68
Ch. 68 - Hantu Penggerogot
69
Ch. 69 - Pilihan Hidup atau Mati
70
Ch. 70 - Manusia Mati yang Dibangkitkan
71
Ch. 71 - Taruhan dan Pilihan Ketiga
72
Ch. 72 - Pedang Membelah Matahari
73
Ch. 73 - Murkanya Iblis Penggerogot
74
ch. 74 - Ruang Bawah Tanah
75
Ch. 75 - Sebuah Wadah
76
Ch. 76 - Aula Leluhur Abadi
77
Ch. 77 - Tiga Detik
78
Ch. 78 - Hukuman dan Fitnah
79
Ch. 79 - Perpisahan Guru dan Murid
80
Ch. 80 - Gejolak yang Memburu
81
Ch. 81 - Sumpah pada Langit
82
Ch. 82 - Jurang Penyesalan
83
Ch. 83 - Empat Sekawan
84
Ch. 84 - Kebenaran dan Hancurnya Kepercayaan
85
Ch. 85 - Hingga Akhir Hayat
86
Ch. 86 - Makam di Pembatas Jurang
87
Ch. 87 - Kabar yang Menyebar
88
Ch. 88 - Kabar yang Menyebar II
89
Ch. 89 - Sang Dewa Kematian
90
Ch. 90 - Sisi Ruang Kehampaan
91
Info
92
Ch. 91 - Kilas Balik
93
Ch. 92 - Kilas Balik II
94
Ch. 93 - Keping Ingatan
95
Ch. 94 - Sang Iblis Dosa
96
Ch. 95 - Segel Kesepuluh
97
Ch. 96 - Xiang Yi Bai
98
Ch. 97 - Monster Tua
99
Ch. 98 - Tetua Xiang dan Jurang Penyesalan
100
Ch. 99 - Latihan
101
Ch. 100 - 20 Tahun Kehampaan
102
Ch. 101 - Kembali ke Masa Lalu
103
Ch. 102 - Batara Pedang Suci
104
Ch. 103 - Makam Wu Guang
105
Ch. 104 - Dalang Tersembunyi
106
Ch. 105 - Bersekongkol dengan Iblis
107
Ch. 106 - Sebuah Tantangan
108
Ch. 107 - Bising Peperangan
109
Ch. 108 - Rimba Para Siluman
110
Ch. 109 - Rimba Para Siluman II
111
Ch. 110 - Rimba Para Siluman III
112
Ch. 111 - Rimba Para Siluman IV
113
Ch. 112 - Rimba Para Siluman V
114
Ch. 113 - Dimensi Terbalik
115
Ch. 114 - Peti Mati Lelaki Sepuh
116
Ch. 115 - Jasad dalam Kobaran Api
117
Ch. 116 - Jasad dalam Kobaran Api II
118
Ch. 117 - Harapan yang Temaram
119
Ch. 118 - Segel Langit
120
Ch. 119 - Phoenix Sekarat
121
Ch. 120 - Fenghuang
122
Ch. 121 - Dimangsa Alam Rimba
123
Ch. 122 - Air Terjun Panas
124
Ch. 123 - Iblis dari Gunung Qin
125
Ch. 124 - Sebuah Dugaan
126
Ch. 125 - Topeng Silang Hitam
127
Ch. 126 - Langkah Memintas Awan
128
Ch. 127 - Tiga Tahun Berlalu
129
Ch. 128 - Parade Berdarah di Penghujung Tahun
130
Ch. 130 - Jatuhnya Batara Pedang Suci
131
Ch. 131 - Kembalinya Sang Iblis
132
Ch. 132 - Duel Iblis dan Hantu
133
Ch. 133 - Duel Iblis dan Hantu II
134
Ch. 134 - Hati Selaras Pedang
135
Ch. 135 - Kebencian di Dalam Nadi
136
Ch. 136 - Melewati Empat Musim
137
Ch. 137 - Melewati Empat Musim II
138
Ch. 138 - Melewati Empat Musim III
139
Ch. 139 - Rahasia yang Disembunyikan
140
Ch. 140 - Satu Pertanyaan
141
Ch. 141 - Hancurnya Segel Langit
142
Ch. 142 - Wujud Manusia Fenghuang
143
Ch. 143 - Festival Dewi Angin
144
Ch. 144 - Serangan di Tengah Kota
145
Ch. 145 - Fan Yuan
146
Ch. 146 - Sosok yang Tidak Asing
147
Ch. 147 - Penculikan Yin Jiao
148
Ch. 148 - Markas Lembah Batu
149
Ch. 149 - Markas Lembah Batu II
150
Ch. 150 - Markas Lembah Batu III
151
Ch. 151 - Penghormatan Sang Kaisar
152
Ch. 152 - Aula Pedang Angin
153
Ch. 153 - Kisah yang Belum Selesai
154
Ch. 154 - Kebenaran dalam Tragedi
155
Ch. 155 - Festival Dewi Angin
156
Ch. 156 - Musuh yang Sepadan
157
Ch. 157 - Festival Pertumpahan Darah
158
Ch. 158 - Aliran Pedang Musuh
159
Ch. 159 - Tapak Dewa Penghancur
160
Ch. 160 - Sepuluh Jari
161
Ch. 161 - Pemilik Racun Kembang Seribu
162
Ch. 162 - Menuju Lembah Abadi
163
Ch. 163 - Aula yang Ditinggalkan
164
Ch. 164 - Kepala Klan Jiazhen
165
Ch. 165 - Hukuman Mati Jiazhen Wu
166
Ch. 166 - Misi Penyelamatan Tuan Jiazhen
167
Ch. 166 - Dalang Konspirasi
168
Ch. 167 - Berpisah di Jalan
169
Ch. 168 - Harga dari Ketakutan
170
Ch. 169 - Titik Patah Tuan Xian
171
Ch. 170 - Purnama yang Pucat
172
Ch. 171 - Pesan dalam Ukiran Kayu
173
Ch. 172 - Gejolak dari Masa Lalu
174
Ch. 173 - Tetua dari Bukit Emas
175
Ch. 174 - Jiwa yang Tak Terkalahkan
176
Ch. 175 - Dunia dalam Kekacauan
177
Ch. 176 - Pertempuran di Malam Sunyi
178
Ch. 177 - Musuh Tak Dikenal
179
Ch. 178 - Warisan Pusaka
180
Ch. 179 - Sebuah Konsekuensi
181
Ch. 180 - Pengecut dari Xinghua
182
Ch. 181 - Penghuni Bambu Kuning
183
Ch. 182 - Kekuatan Xiang Yi Bai
184
Ch. 183 - Dendam yang Tak Terselesaikan
185
Ch. 184 - Kehormatan dan Pengorbanan
186
Ch. 185 - Perpisahan Kedua
187
Ch. 186 - Kehidupan Nona Wen
188
Ch. 187 - Sebuah Serangan Tak Terduga
189
Ch. 188 - Ombak Tujuh Lapis
190
Ch. 189 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng
191
Ch. 190 - Pertarungan untuk Kekaisaran Feng II
192
Ch. 191 - Pertempuran di Pelabuhan Kota
193
Ch. 192 - Berakhirnya Kekacauan
194
Ch. 193 - Pahlawan yang Menghilang
195
Ch. 194 - Teman Satu Perjalanan
196
Ch. 195 - Bebas Bersyarat
197
Ch. 196 - Teror Serigala Pembunuh
198
Ch. 198 - Sebuah Pembalasan
199
Ch. 199 - Balasan Setimpal
200
Ch. 200 - Arti Sebuah Penyesalan
201
Ch. 201 - Dongyang
202
Ch. 202 - Ilusi Ruang dan Waktu
203
Ch. 203 - Gelombang Tsu Yang
204
Ch. 204 - Kembalinya Musuh Lama
205
Ch. 205 - Sang Kebencian
206
Ch. 206 - Kita adalah Satu
207
Ch. 207 - Akui Iblis Dalam Dirimu
208
Ch. 209 - Sosok dalam Kabut
209
Ch. 210 - Semua Jawaban
210
Ch. 211 - Sebuah Nama Di Balik Teror
211
Ch. 212 - Hilangnya Batu Es
212
Ch. 213 - Pedang yang Patah
213
Ch. 214 - Bagian Utama
214
Ch. 215 - Tanduk Darah
215
Ch. 216 - Gurun Cahaya
216
Ch. 217 - Gurun Cahaya II
217
Ch. 218 - Pertarungan dalam Badai Pasir
218
Ch. 219 - Kurungan Bawah Tanah
219
Ch. 220 - Tawaran dan Kesepakatan
220
Ch. 221 - Musuh Antah Berantah
221
Ch. 222 - Kembalinya Pemilik Api Murni
222
Ch. 223 - Antara Hidup dan Mati
223
Ch. 224 - Antara Hidup dan Mati II
224
Ch. 225 - Antara Hidup dan Mati III
225
Ch. 226 - Sekarat
226
Ch. 227 - Setan Kembali
227
Ch. 228 - Pusaka Matahari
228
Ch. 229 - Pelindung Dewi Angin
229
Ch. 230 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung
230
Ch. 231 - Cahaya Pertama dan Dewi Pelindung II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!