Tempat bermain dipenuhi oleh anak-anak kecil, tawa gembira menghiasi suasana sore itu.
Para orang tua yang sedang mengawasi anak mereka berdiri dengan raut wajah ketakutan.
Seorang anak kecil berusia 6 tahun berjongkok, memungut satu boneka kayu yang tak sengaja dijatuhkan salah satu anak dengan jubah biru laut khas keturunan bangsawan. Dia menyodorkan boneka kayu ke pemiliknya.
"Ini, punyamu."
"Nona Yin! Nona Yin! Anda tidak apa-apa?" Seorang laki-laki yang merupakan pembantu klan gadis kecil itu berlari gegabah, dia menyingkirkan anak laki-laki tadi dengan tangannya.
"Menjauhlah dari Nona Yin! Kau akan melukainya!"
"Tapi aku tidak melakukan apa-apa ..."
Namun ketika dia mengedarkan pandangan, puluhan tatapan benci tertuju kepadanya. Bocah laki-laki itu merasa semua tatapan sama, dipenuhi benci dan takut. Kakinya mundur refleks.
"Lihatlah matanya yang semerah darah itu ... Dia anak yang menakutkan," bisik mereka.
"Tanduk di kepalanya.. bukankah dia setengah keturunan iblis? Jangan-jangan dia adalah 'anak itu'."
"Pelankan suaramu," perintah yang lain, mereka segera bubar membawa anak masing-masing, sesekali menoleh ke belakang dengan ketakutan.
Lelaki tadi menarik tangan si anak perempuan. Tak mengatakan apa-apa dan langsung pergi meninggalkannya.
Bocah laki-laki itu berjongkok, menatap wajahnya dari pantulan genangan air. Semua orang membencinya, tangan kecil itu menyentuh tanduk di kirinya.
"Mengapa mereka semua membenciku?"
**
"Xue Zhan, sekarang berapa umurmu?"
"Eh ... " Pemuda yang dipanggil Xue Zhan menggaruk pipinya, "Mungkin 14 tahun." Dia juga tak yakin dengan jawabannya.
Laki-laki berumur 72 tahun itu terbatuk sesaat, teko di sisi ranjangnya jatuh menumpahkan air. Xue Zhan membantunya bangun sambil menyodorkan segelas air.
"Kakek tidak apa-apa?"
"Penyakit ini mulai mengganggu pernapasanku," ucapnya, Xue Zhan mengeratkan pegangannya. "Jika ada yang bisa kulakukan untuk menyembuhkanmu-"
"Tidak ada gunanya." Lin Yu Shan-kakek tua itu kembali berbaring. Hening terjadi di antara mereka hingga beberapa menit sebelum Xue Zhan kembali berbicara.
"Aku akan menyembuhkanmu apa pun yang terjadi, kumohon bertahanlah." Xue Zhan menundukkan kepalanya, Lin Yu Shan menengok dengan sedih. Dia tahu pemuda itu sedang menyembunyikan tangisnya.
"Selama ini ... Hanya kau yang menerimaku sebagai manusia, aku tidak ingin kau pergi."
Terdengar helaan napas sesaat.
"Zhan'er, kau ingat, aku pernah mengatakan padamu bahwa aku dulu adalah seorang prajurit."
Xue Zhan mengangkat wajahnya, Lin Yu Shan menatap jauh ke luar jendela. Tetesan air hujan menempel di kaca yang berembun. Dia sedikit tersenyum.
"Saat itu aku begitu bangga dengan pekerjaanku. Lalu perang besar berkecamuk di dua wilayah kekuasaan."
"Dari sanalah aku menemukanmu. Kau tidak menangis ketika aku menggendongmu, saat itu aku berpikir suatu saat nanti kau akan tumbuh menjadi anak yang kuat dan pemberani."
Xue Zhan diam tanpa berkata-kata. Saat Lin Yu Shan menceritakan kisah yang sama, ada goresan luka dalam yang kembali membuat hatinya sakit.
"Kau dipecat dari jabatanmu karena menyelamatkanku, bukan?"
Lelaki tua itu menoleh, tapi tampaknya dia tak bisa berbohong lagi setelah 14 tahun lamanya. "Aku percaya padamu, Xue Zhan. Kau dapat meneruskan impianku sebagai mantan prajurit. Perang tak pernah reda melanda tanah kita. Tapi saat melihat wajahmu aku percaya kau memiliki sesuatu yang istimewa."
Dia menunjuk ke bawah kasur, Xue Zhan mengambil barang yang dimaksud Lin Yu Shan. Tak mengerti maksudnya.
"Itu adalah peninggalan terakhir yang diberikan ibumu. Bukalah."
Xue Zhan membalas kecil, "Aku tidak siap."
Lin Yu Shan terbatuk sebelum berbicara, "Maka simpanlah."
Ekspresi murung Xue Zhan saat ini dapat Lin Yu Shan pahami. Bertahun-tahun pemuda itu menanggung semua hal menyakitkan, tak tahu jati dirinya siapa dan masa lalu apa yang membelenggunya. Xue Zhan hanya tahu bahwa dirinya adalah keturunan setengah iblis dengan darah yang dipenuhi dosa. Kotak kayu tersebut memiliki jawaban atas pertanyaan di kepalanya. Namun Xue Zhan sendiri tak siap untuk mengetahuinya.
Baginya sekarang Lin Yu Shan saja sudah cukup. Dia tak ingin kehilangan laki-laki yang tulus membesarkannya itu.
"Jangan lupakan Mei'er. Ah, cucuku itu. Dia pasti sedang bermain di bawah pohon lagi. Kau tidak sibuk, 'kan? Bawa pulang dia, aku ingin beristirahat."
Xue Zhan mengangguk, bangun dari kursi dan langsung pergi ke tempat di mana Lin Yu Mei berada. Benar saja, gadis kecil yang baru menginjak usia 9 tahun itu sedang menggenggam pedang kayu. Xue Zhan terkejut saat tiga bocah lelaki mengerjai adiknya sampai hampir menangis.
"Apa yang kalian lakukan?"
"Si anak iblis lagi!" celoteh satu dari mereka. "Lain kali akan kuhabisi adikmu itu!"
Ketiganya bubar meninggalkan Lin Yu Mei yang berjongkok dengan muka tertunduk.
"Mei'er, kau tidak apa-apa?"
Tak ada jawaban, Xue Zhan berpikir adiknya sedang menangis.
"Uwahhh! Kakak keren!! Mereka langsung kabur saat melihat kakak!!"
Reaksi tiba-tiba Lin Yu Mei membuat Xue Zhan kaget, dia sampai lupa adiknya itu sedikit aneh. Mana mungkin Lin Yu Mei menangis semudah itu.
"Ahhaha, ayo pulang. Sebentar lagi badai akan datang," ajaknya sembari menatap ke langit, tetesan hujan mulai jatuh bersama awan gelap di seluruh penjuru. Tak salah lagi, mungkin hujan akan mengguyur semalaman. Tapi adiknya itu mulai menampakkan sifat menyebalkan lagi.
"Tidak! Aku ingin berlatih agar sekuat kakak! Satu, dua, tiga!" Kuda-kuda lemah Lin Yu Mei disusul dengan teriakan penuh semangat. Xue Zhan diam sejenak.
"Suatu saat nanti aku akan menjadi seorang prajurit dan akan melindungi kakak juga!"
"Mei'er, kita harus pulang."
"Tidak mau!"
Petir mulai bersahut-sahutan bersama angin badai yang amat kencang, dalam hitungan menit cuaca berubah buruk. Lin Yu Mei seakan tak peduli dan masih mengayun-ayunkan pedang kayu, tak mempedulikan Xue Zhan yang sedari tadi menyahut namanya.
"Mei'er!" sahutnya untuk yang terakhir kali sebelum menyeret Lin Yu Mei paksa. Dia benar-benar marah.
"Kakak cerewet!!!" Lin Yu Mei tiba-tiba menghantamkan kayu itu ke perut Xue Zhan lalu memukulnya. "Aku akan menjadi prajurit seperti kakek suatu hari nanti, jangan menghalangiku!" Bicaranya yang masih belepotan nyaris tak bisa dipahami.
"Kau tidak akan menjadi seorang prajurit, Mei'er-!" Xue Zhan sampai kelepasan, tapi melihat wajah Lin Yu Mei saat ini mulutnya semakin lepas kendali.
"Seorang wanita tak akan pernah bisa menjadi seorang prajurit! Kau mendengarku?!"
Lin Yu Mei mundur, terjatuh di depannya dengan mata melotot kaget. Kakeknya tak pernah mengatakan hal itu.
"Kakak berbohong!"
"Aku tidak berbohong! Dan jangan panggil aku kakakmu!"
Xue Zhan mengepalkan kedua tangannya. Lin Yu Mei harus tahu itu, sebelum Lin Yu Shan benar-benar meninggalkan mereka.
"Aku dan kau tidak memiliki ikatan darah apa pun. Kita bukanlah kakak adik kandung! Aku hanyalah anak pungut dan keturunan iblis yang bisa membunuhmu kapan saja!"
Sekali lagi Lin Yu Mei begitu kaget sampai terdiam membisu.
"... Aku membencimu." Lin Yu Mei bangun, berlari dengan sengaja menyenggol tubuh Xue Zhan. Xue Zhan terdorong, membuang napas kasar. Menatap awan gelap di atasnya.
Badai akan datang. Firasatnya mengatakan hal buruk.
Malam datang, seperti dugaannya hujan dan badai terus berlangsung semenjak 4 jam yang lalu. Lin Yu Mei mengurung diri di kamar, tak berniat ikut makan malam. Lin Yu Shan sendiri masih tertidur di kamar.
Tiga kali ketukan di pintu mengagetkan Xue Zhan, pemuda itu berjalan ke pintu yang sekali ditendang saja pasti akan lepas dari tempatnya. Dia menengadah, terkejut melihat seorang laki-laki berjubah hitam pekat sampai menyentuh lantai sudah berdiri di depan.
Tatapannya begitu menyeramkan. Xue Zhan sampai menelan ludah. Ada yang tidak beres dari laki-laki itu.
"Siapa yang datang?" Lin Yu Shan tiba-tiba terbangun, menyadari kehadiran seseorang dan langsung menyuruh Xue Zhan pergi.
"Yan Shumei! Tak kusangka kau datang lagi ke sini!"
Xue Zhan waspada. Yan Shumei mendekat ke arah kakeknya. Bergerak cepat, Xue Zhan menghalangi Yan Shumei di depan Kakeknya. "Siapa kau sebenarnya?!"
"Xue Zhan, kembali ke kamarmu, sekarang!"
"Tapi..."
"Dia sudah cukup besar. Tak ada yang perlu kau sembunyikan lagi darinya, kakek tua bau tanah." Yan Shumei tertawa sinis. sambil melanjutkan.
"Langsung ke intinya saja, aku akan memberikanmu imbalan 1000 keping emas. Tapi sebagai bayarannya kau harus memberikanku sedikit darahmu-"
"Jangan pernah berikan pada siapa pun, Xue Zhan!"
bentak Lin Yu Shan mengambil cepat pedang yang dipajang di dinding rumahnya, tebasan melintang diluncurkan tapi tak mengenai Yan Shumei walau segaris pun.
"Cepat atau lambat orang-orang sepertiku akan datang kepadamu untuk membunuhmu." Ucapan penuh ancaman itu ditujukan pada Xue Zhan.
"Kekuatan yang mengalir dalam darahmu adalah kekuatan spesial, kau adalah iblis dengan kekuatan menakutkan. Semua manusia membencimu dan tak lama lagi mereka akan membunuhmu untuk mengambil kekuatan dalam dirimu."
Lin Yu Shan tak sempat mengenai Yan Shumei sebelum bayangan tubuh laki-laki itu mulai memudar.
"Aku akan datang lagi suatu saat nanti."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Putra_Andalas
ceritanya " HELL BOY" nih...
2023-12-25
0
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ
serasa di giring ke film hell boy ,nti setiap saat sibuk memangkas tanduknya ....perasaan ingin diterima oleh ras manusia dan membunuh rasa cinta demi melindungi orang2 terkasih dari marabahaya ..,berat tapi super kereen ..top!
2023-07-04
1
𝐙⃝🦜 Nurma
asik di tunggu kedatangan yaaa
2023-06-13
0