Seorang gadis muda dengan jubah putih gading bercorak bunga indah dan wajah rupawan mengintip dari balik pepohonan. Putri Kaisar Perang, begitu orang memanggilnya. Matanya yang teduh menatap ke satu titik di mana pertarungan sedang terjadi.
Di tempat lain Xue Zhan yang mendekati perangkap Chao Mi tiba-tiba membalikkan pedang dan memutuskan satu aliran kekuatan di perangkap tersebut yang terhubung lewat sebuah benang tipis dari Chao Mi. Hilangnya kekuatan membuat perangkap itu hancur, Kang Jian yang membaca situasi cepat segera meloloskan diri.
Chao Mi tidak percaya. Secepat itu Xue Zhan mengkhianatinya, bahkan tidak perlu berkedip pun, tanpa keraguan Xue Zhan menusuknya dari belakang.
Melihat situasi Kang Jian baru mengetahui apa yang tidak dia ketahui dari Xue Zhan. Mata semerah darah itu jauh lebih tajam dari mata manusia biasa. Dia dapat melihat aliran kekuatan dengan begitu jelasnya. Dan untuk sesaat, Kang Jian melihat bagaimana Xue Zhan secara tidak sengaja mengeluarkan kekuatan aslinya dalam sebuah pedang. Membuatnya takjub dalam sesaat.
" ... Jadi begitu, ya."
Wajah Chao Mi tertunduk, terasa kemarahan dalam nada bicaranya. Meski begitu wanita itu masih tersenyum. Tersenyum iblis dengan mata melotot menatap Xue Zhan.
"Saat ini hanya Guru satu-satunya yang mempercayaiku. Aku tidak akan membiarkanmu membunuhnya dan aku tidak akan pernah mengkhianatinya sampai akhir hayat ku."
Ucapan Xue Zhan membuat darah Chao Mi naik hingga ke ubun-ubun.
"Akan kuhabisi kau, bocah iblis!"
Ketika kipas raksasa miliknya bergerak, pedang cahaya muncul dan menyerbu Xue Zhan dari berbagai sisi. Xue Zhan menghindar sebisanya, namun terlambat dia sadari bahwa serangan nyasar itu menuju seorang gadis tak jauh di belakangnya. Pedang cahaya itu akan membunuhnya jika dia tidak menghindar cepat.
Kang Jian sudah lebih dulu menyerang Chao Mi dan lebih terkejut dari Xue Zhan. Ada seseorang yang harus diselamatkan, namun saat ini Kang Jian tidak akan sempat pergi menyelamatkannya.
Gadis muda itu, Yin Jiao. Cucu dari seorang pemimpin bermartabat di Kekaisaran ini dan anak dari salah satu petarung terhebat. Dia adalah anak dari Kaisar Perang. Di umurnya yang baru saja menyentuh 14 tahun dia sudah membuka lingkaran kelima tenaga dalam, setara dengan pendekar menengah.
Ketika itu Yin Jiao tidak menyadari bahwa sebuah serangan cepat melesat ke arahnya yang sedang berusaha menyelamatkan seseorang yang terluka. Niat baiknya terhenti begitu saja, matanya terbuka lebar. Gadis itu tidak sempat lagi menghindar.
Dia memejamkan mata, ketakutan. Namun sesaat tubuhnya didorong hingga tangannya tergores.
Chao Mi yang menyadari serangannya gagal mendecak kesal. Kerutan di wajahnya terpampang jelas, dia akan membunuh Xue Zhan jika terus membuatnya kesal tanpa mempedulikan perintah dari Para Cahaya.
Seketika seorang laki-laki menghadangnya, "Berani melawan anak-anak, Taring Merah ternyata lebih pengecut dari yang kukira. Kalian hanyalah sekumpulan pengecut."
"Tutup mulut sampahmu itu!"
Satu serangan mengincar Kang Jian, tapi laki-laki itu sudah lebih dulu mengantisipasi dan membaca gerakan lawannya. Dia mengatakan sesuatu, "Lawanmu adalah aku." Dia mengeluarkan jurus.
"Tiga Tikaman Berantai!"
Sesaat Chao Mi terdesak, bayangan cakar harimau besar bergerak untuk menikamnya. Salah satu serangan paling mematikan laki-laki itu dan tidak ada satu pun yang dapat menirunya, Chao Mi yang sudah lebih dulu terjebak dalam jangkauan jarak Kang Jian terkena. Bahunya tergores dan meneteskan darah segar. Wanita itu tersenyum, "Jadi ini kekuatan Si Petir Merah. Lumayan juga."
Musuhnya terluka, Kang Jian menoleh ke arah lain.
"Xue Zhan, kau tidak apa-apa?!"
Kang Jian tidak sempat melihat, dia begitu panik dengan keadaan Xue Zhan saat ini. Namun di hadapannya, Chao Mi akan menyerang lebih banyak orang lagi. Prioritasnya adalah menghentikan Chao Mi dan memukul mundur sebisa mungkin.
Serangan terus mengincar Kang Jian, Chao Mi menyerang kian ganas. Pergerakannya yang lincah dan tidak mudah ditebak membuat Kang Jian sedikit kewalahan.
Namun dibanding itu, Chao Mi dibuat cukup terkesan oleh kemampuan lelaki itu. Dia mungkin hanya sebatas pendekar tingkat atas, namun kemampuan menyerang dan pertahanannya setara dengan para Pedang Suci. Bukan hanya itu, nama Petir Merah pun cukup terkenal di golongan orang sepertinya dan tidak terdengar asing lagi.
"Tidak kusangka hari ini langsung dipertemukan denganmu, tapi melihat kau mengangkat anak itu menjadi muridmu membuatku sangat terkesima." Chao Mi menarik senyum penuh arti, "Benarkah kau tulus menjadikannya murid? Atau kematian kekasihmu telah membuatmu benci dan ingin membalasnya?"
"Aku bukanlah manusia sebusuk itu."
Tujuh Pedang Cahaya mengudara dan terbang cepat ke arah Kang Jian, lelaki itu mempertahankan diri. Kabut asap mengepul memenuhi semua tempat hingga akhirnya rantai-rantai petir muncul dari dalam kabut.
"Petir Merah!"
Dan dalam sekejap petir tersebut membesar, Kang Jian muncul dari tempat tidak terduga dan mengenai Chao Mi. Tidak sempat menghindar, Chao Mi menggunakan kekuatannya untuk serangan balik. Sialnya di saat itu pula bantuan datang.
Krisis di tempat itu segera terselamatkan oleh kehadiran dua orang 14 Pedang Suci. Prajurit Naga dan Bayangan Es tiba, mereka melesat dengan cepat dan mengejar Chao Mi. Gempuran habis-habisan terjadi, Prajurit Naga yang terkenal karena kekuatan besarnya adalah mimpi buruk bagi Chao Mi. Di tambah lagi oleh kehadiran Bayangan Es, pengendali kekuatan es terbaik di Kekaisaran Diqiu.
Prajurit Kekaisaran mulai membanjiri jalan, membersihkan komplotan musuh yang mulai perlahan melemah. Puluhan lelaki dengan topeng silang merah berpencar dan akhirnya mundur. Chao Mi sendiri hendak pergi sebelum Prajurit Naga dan Bayangan Es menyerangnya lebih jauh.
"Sekarang memang bukan saatnya. Tapi bukan berarti aku menyerah. Ini baru sebuah permulaan. Tapi selanjutnya ... Jangan berharap kalian akan selamat."
Menghilangnya wanita itu menyisakan serpihan cahaya yang memudar di atas udara. Kang Jian membuang napas. Dia berhasil mengenai Chao Mi dua kali, tanpa terkena serangan yang begitu fatal.
Prajurit Naga di sebelahnya tersenyum kagum, "Upaya penyelamatan yang bagus, terima kasih sudah menghadangnya, dengan begitu Taring Merah tidak menyerang lebih jauh ke dalam istana."
"Aku juga sangat berterima kasih, Senior telah menyelamatkanku."
"Kau selalu rendah hati, Kang Jian." Bayangan Es menyenggolnya. Di Kekaisaran sendiri para 14 Pedang Suci terbiasa dipanggil dengan julukannya. Hal itu cukup lumrah terjadi.
Mereka berbincang sebentar, keadaan mulai membaik. Sesaat Kang Jian berpikir untuk segera menyusul Xue Zhan. Seseorang sudah lebih dulu datang dan berseru marah.
"Apa yang kau lakukan pada Nona Yin, iblis sialan!?"
Prajurit Naga dan Bayangan Es pun ikut tertegun dan melihat ke sumber suara di mana semua orang tengah berkumpul. Seorang gadis muda terluka di bagian tangan. Pelayannya, seorang laki-laki menjerit histeris.
"Dia terluka parah! Kaisar Ziran harus mengetahui ini. Iblis sialan, kau memang pembunuh! Kau ingin melukai Nona Yin, ya?!" teriakannya yang menggelegak semakin mengundang para prajurit yang telah membereskan keadaan di sekitar.
Seorang laki-laki dengan mahkota dan jubah emas datang, wajahnya tampak serius. Kemurkaan muncul di mukanya, seorang gadis terluka, dia adalah putri kesayangan anak perempuannya yang telah menikah dengan seorang petarung terhebat di Kekaisaran tersebut.
"Yang Mulia! Iblis ini melukai Nona Yin, dia pantas untuk dihukum mati!"
Pelayan itu bersujud, tidak terima. Dia sedikit menoleh ke arah seorang pemuda yang tertelungkup hingga tidak terlihat wajahnya. Namun hanya melihat tanduk di kepalanya siapa pun sudah mengetahui siapa pemuda itu.
Tatapan menghakimi penuh kebencian tertuju kepada Xue Zhan.
Di antara keramaian itu, Kang Jian datang dan menghampiri Xue Zhan.
"Mengapa kalian begitu membencinya? Aku tahu tangan Nona Yin memang sedikit terluka," dia memapah pemuda itu hingga semua prajurit, pelayan dan bahkan Kaisar Ziran sendiri terkejut dengan apa yang didapatinya.
Seorang pemuda yang berdarah dari ujung kaki hingga wajahnya, tubuhnya terluka parah. Serangan Chao Mi begitu berbahaya apalagi untuk Xue Zhan yang belum mengetahui cara untuk melindungi diri.
"Tapi Xue Zhan jauh lebih terluka. Dia hanya berusaha melindungi Nona Yin."
Tak ada yang bersuara, Kang Jian melanjutkan.
"Aku akan merawatnya, karena ini adalah tanggungjawabku. Kami pamit dulu, Yang Mulia."
Tidak peduli dengan ucapan orang banyak, setelah semua yang terjadi Kang Jian langsung membawa Xue Zhan ke rumah singgah.
Dia menggendong Xue Zhan di punggungnya, bergumam pelan.
"Sekarang aku sedikit memahami rasanya menjadi dirimu. Kita sama, Xue Zhan. Aku pernah merasakan situasi yang sama sepertimu ... Dibenci semua orang meskipun kau merasa tak melakukan kesalahan apa pun."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ
pedih rasa dikucilkan ,tak punya teman bermain bercerita dan tak ada sandaran ,hanya mengandalkan kemampuan dan kebaikan hati sendiri ....meski kadang terasa hancur.
2023-07-04
0
herry bjb
cara penyampaian ceritanya runyam di bab ini..terpotong potong karena banyaknya adegan...
2023-03-14
1
dementor
🤘🤘🤘🤘🤘🤘🤘
2023-03-12
1