Seorang pemuda duduk di atas dahan pohon, wajahnya semakin jengah ketika sekelompok pelayan klan datang untuk menjemput. Jiazhen Yan, si pemilik elemen api murni yang mengalir dalam darahnya dan matanya pun serupa api yang terus menyala. Di umur yang baru menginjak 7 tahun dia telah mampu membuka dua lingkaran tenaga dalam. Dan di umur 10 tahun dia juga mengalahkan beberapa Tetua Klan dalam sebuah latih tanding.
Bisa dikatakan saat ini Jiazhen Yan adalah salah satu murid jenius yang dibanggakan. Semua lawan dia sikat habis, tanpa pandang bulu.
Sifatnya yang tempramen dan tidak suka melihat orang lain senang membuatnya jarang mendapatkan teman baik. Orang-orang selalu menunduk atau kabur saat dia datang. Mulutnya paling bisa menyakiti hati orang, bahkan ibu Jiazhen Yan sendiri tidak mampu beradu mulut dengan putranya itu.
Akhir-akhir ini pemuda itu terusik oleh sebuah kabar yang menyebar begitu cepat di keluarga bangsawan. Adalah seorang anak iblis yang dikatakan telah menyelamatkan cucu Ziran Zhao ketika penyerangan Taring Merah terjadi.
Nama Kang Jian sendiri sudah tidak asing lagi terdengar baginya. Tapi kabar yang mengatakan bahwa sosoknya mengangkat seorang murid dan dia adalah iblis yang telah menyelamatkan Yin Jiao membuatnya tertarik.
Jiazhen Yan turun dari dahan pohon, melipat kedua tangan di belakang kepala sembari berjalan acuh. Pelayan klan yang terus membujuk untuk pulang dicuekinya. Dia ingin pergi ke satu tempat.
Langkahnya terhenti di depan deretan rumah singgah kelas terbawah.
Matanya terkunci pada seseorang yang sepantaran dengannya. Sekujur tubuhnya seperti yang dikabarkan orang, penuh luka dan tidak bisa dikatakan sehat bugar. Namun dengan keadaan seperti itu, dia malah sibuk berlatih dengan Kang Jian. Seakan tidak terjadi apa-apa dalam pertarungan kemarin.
Langkahnya berjalan pelan mendekat, melihat dengan tatapan dingin. Xue Zhan, pemuda itu terus-menerus membuka celah. Gerakannya masih lambat dan mudah ditebak, untuk mempertahankan diri saja sering goyah.
Satu jam menonton, Jiazhen Yan hanya melihat orang itu kalah dengan bodoh berulang kali dari Kang Jian. Jika itu dirinya sudah pasti Jiazhen Yan mempermalukan Gurunya dengan mengalahkannya habis-habisan. Dia sampai kesal sendiri dan ingin mengumpati kebodohan Xue Zhan.
Samar-samar bayangan api merah muncul di kedua tangan Jiazhen Yan, pemuda itu makin ingin menghajar Xue Zhan di tempat. Dia telah berekspektasi terlalu jauh untuk seorang anak iblis yang menjadi murid Kang Jian dan telah menyelamatkan anak Kaisar Ziran.
Jiazhen Yan menggemerutukkan gigi, kalap membakar isi kepalanya tiba-tiba, temperamennya naik. Saatnya untuk menyingkirkan Xue Zhan seperti yang selalu dia lakukan pada murid-murid lain. Tidak ada yang boleh menandinginya, bahkan termasuk Xue Zhan sendiri.
Serangan dari jarak jauh itu sebenarnya telah dibaca oleh Kang Jian. Dia membiarkannya dan mengetes bagaimana refleks Xue Zhan saat menerima serangan tiba-tiba.
Dalam pertarungan sungguhan, serangan tiba-tiba adalah salah satu hal yang paling sulit dihindari, gagal menghadapinya bisa berakibat fatal.
Xue Zhan yang masih jatuh terduduk dengan senjata pedang kayu terlempar akibat tangkisan Kang Jian menoleh telat. Tinju berapi masuk meninju wajahnya, Xue Zhan terpental menabrak pintu belakang.
"Apa yang kau lakukan, bukankah kau muridnya Wang Tian?" tanya Kang Jian yang kecewa bercampur khawatir pada Xue Zhan.
Jiazhen Yan menarik senyum dingin. "Aku muak melihat seseorang yang begitu lemah sepertinya berlagak seolah dirinya pahlawan. Ingin kubunuh rasanya," jawab pemuda itu sekenanya. Kang Jian bisa menganggap itu peringatan serius. Karena di belakang Jiazhen Yan dia dilindungi oleh keluarga besar yang memiliki pengaruh kuat.
Menyingkirkan orang seperti Xue Zhan bukan hal sulit, apalagi melihat kemampuan individual Jiazhen Yan saja sudah cukup hebat.
"Oi, sampah sialan. Kau membuat mataku sakit, mati saja sana kalau kau tidak bisa menghindari seranganku. Dasar payah."
Kepala Xue Zhan mengucurkan darah, seluruh tubuhnya terlihat akan ambruk beberapa detik lagi. Kang Jian sudah memperingati tapi muridnya itu terus bersikeras ingin berlatih. Xue Zhan berniat meyakinkan Ziran Zhao dengan menunjukkan perkembangan latihannya, agar hukuman mati dihapuskan.
Sesuatu yang terasa berbeda. Bukan hanya Jiazhen Yan, Kang Jian juga melihat hal itu. Sebuah kekuatan besar yang mengalir di dalam tubuh Xue Zhan. Kekuatannya berubah drastis.
Dengan kemampuan melihat di atas rata-rata, Kang Jian mulai membaca titik-titik merah yang tersebar di seluruh bagian tubuh Xue Zhan. Matanya melotot, tapi tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Jiazhen Yan melihat keterkejutan itu.
"Senior Kang, Anda melihat sesuatu?"
Kang Jian membalas, "Mungkin ini yang disebut sebagai Dua Belas Segel Iblis."
Jiazhen Yan kembali fokus pada Xue Zhan. Bersiaga dengan semua kemungkinan terburuk.
Satu segel di tubuh Xue Zhan terbuka, lalu besarnya kekuatan semakin bertambah. Mata Xue Zhan memerah pekat, tidak terlihat seperti sebelumnya, Xue Zhan mulai menyerang Jiazhen Yan untuk pembalasan.
Tanpa pedang, Xue Zhan menyerang langsung dengan fisik. Tinjunya mengepal kuat hendak mengenai lawan, mendorong telapak tangan Jiazhen Yan yang menahan dengan sekuat tenaga. Jiazhen Yan tertegun, ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Kekuatan manusia setengah iblis, hanya dugaan itu yang bisa dipikirkannya. Satu tangan Xue Zhan yang lain tanpa dia sadari berhasil menangkap tangan sebelahnya lagi dari sisi kiri, memutar tangan pemuda itu. Membuatnya terhempas dan terbanting di atas tanah.
Jiazhen Yan tidak mau kalah, dia melompat dan langsung dalam keadaan berdiri, dengan keseimbangan yang belum stabil itu, Jiazhen Yan bahkan mampu langsung meninju lurus penuh tenaga.
Terkena Tinju Berapi secara telak, Xue Zhan membalas dengan kaki tapi Jiazhen Yan sudah lebih dulu memblokir arah serangan kakinya. Keduanya sama-sama terdiam, berakhir seri. Hingga sebuah tepuk tangan membuat keduanya kaget dan langsung mengambil posisi masing-masing.
"Pertarungan dihentikan. Kalian kelihatannya seperti akan melukai satu sama lain."
Jiazhen Yan tidak terima ini berakhir seri. Tapi Kang Jian langsung memisahkan keduanya.
"Bisa-bisanya berakhir seri begini, biarkan aku bertanding sekali lagi, kuhabisi kau, sialan!" pekik Jiazhen Yan amat emosi. Kang Jian menahan, melihat Xue Zhan masih terkejut dengan sebuah kekuatan yang telah dibangkitkan dalam dirinya. Dia memberikan waktu agar muridnya bisa berpikir.
"Kekuatan ini ..."
Jiazhen Yan berbicara menyerocos, "Kulihat kau menyerang seperti orang bodoh, ternyata diam-diam kau memiliki teknik serangan yang telah diasah. Semua gerakanmu tadi, aku yakin itu adalah hasil dari latihan. Menyebalkan."
Jiazhen Yan melirik dengan ekor mata, "Kalau tidak ada orang ini sudah kuhabisi kau, sialan." Dia berbisik kesal.
Xue Zhan menatap tangannya. "Aku memang sedikit menguasai soal bela diri, tapi tentang menggunakan pedang aku belum begitu mahir karena kakekku tidak mengizinkan menggunakan senjata yang bisa membunuh orang lain... Kalau kau menyerang ku dengan niat untuk membunuh aku tidak punya pilihan lain selain mempertahankan diri atau menyerang balik."
Kang Jian mengangguk setuju. Jiazhen Yan memalingkan muka, kesal.
"Lain kali aku akan mengajakmu latih tanding dan menghancurkanmu detik itu juga."
Ketika Jiazhen Yan menoleh lagi ke arah Xue Zhan, dia baru menyadari lawannya itu sedang mengulurkan tangan.
"Namaku Xue Zhan, maaf baru memperkenalkan diri. Kau sangat hebat, lain kali kita harus bertarung lagi. Aku tidak akan kalah darimu."
Xue Zhan tersenyum. Jiazhen Yan kebakaran jenggot. Dia ingin mencakar wajah sendiri saking kesalnya.
"Seharusnya kau takut, bodoooh!" Dia melanjutkan dengan muka garang, "Aku ini hampir membunuhmu, dan lagipula aku sangat membencimu! Berhenti menatapku dengan santai begitu atau kau kubakar hidup-hidup!"
Kang Jian tertawa kecil melihat kelakuan dua bocah itu. Jiazhen Yan yang tidak biasa melihat orang yang tidak takut kepadanya dan Xue Zhan yang juga senang mendapatkan seorang lawan yang tidak memandang dirinya sebagai iblis.
Untuk selanjutnya, Kang Jian menyesali hal itu. Bocah bernama Jiazhen Yan itu selalu mengikuti Xue Zhan ke mana pun dia berada dan terus membuat kehebohan. Membuat kepalanya pusing berkunang-kunang mengurusi keduanya sekaligus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi㊍㊍👻ᴸᴷ
jadi terbalik terkesan jiazhen layaknya iblis memaki maki dengan kata kasar ,sementara xue zhan kalem..
2023-07-04
0
Yuki tanzeela
bingunh dewe aku
2023-05-01
0
forza 💫✨🎗️🪙👑
sdh hampir 10 bab..ceritanya bgtu" aja .ga ada perubahan pada mcnya..mcnya jga payah .fa ada yg menonjol. goblok
2023-04-24
1