TEMPUS 18 : Cerita Dari Jarvis

“Tentu gue pengen tahu banget. Tapi gue takut.” Ujarku.

Jarvis memajukan kepalanya, memasang raut wajah keheranan dengan menatapku. “Apa yang mesti lo takutin? Lo cukup dengerin gue ngomong.” Ujarnya dengan mudah.

Aku pun berdecak pelan. “Takut kalau semakin kepikiran. Jangan-jangan penjelasan dari lo nanti itu cuman sekedar teori? Selama ini Ibu gue selalu bilang kok kalau Ayah emang udah gak ada. Udah meninggal. Makamnya jauh makanya gue gak pernah diajak ke----”

“Bell, dari itu semua aja kenapa lo gak ngerasa aneh sih? Yang namanya seorang anak, mau itu anak sulung, anak tengah, atau pun anak bungsu. Semuanya punya hak juga tahu lokasi makam orang tua kalau memang sudah meninggal. Dan menurut gue alasan kayak gitu dari nyokap lo aja terkesan lucu. Karena bukan alasan yang konkrit. Sejauh apa pun lokasi makam orang tua sendiri, harusnya bakal dikasih tahu. Keluarga lo juga gak semiskin itu kalik kalau mau pergi ziarah ke makam bokap lo sendiri. Kalau memang meninggal.” Tegas Jarvis padaku.

Dan semua perkataannya itu benar-benar tidak bisa lagi membuatku mengelak. Aku pun mengangguk pada akhirnya. “Terus… kalau gue udah ngerti sama penjelasan lo nanti, apa yang mesti gue lakuin? Gue… gue cuman takut aja. Gue gak siap perang.”

“Perang? Hahahaha. Bukan hal kayak gitu Bell.”

“Terus?”

“Kita seolah jadi detektif. Kita harus mecahin teka-teki dan cari di mana lokasi bokap kita berada. Sampai ketemu.”

Aku menatapnya dengan ragu. Tapi ini sudah saatnya aku harus tahu semuanya, meskipun aku tahu dari mulut orang lain. “O-oke. Kalau gitu jelasin sekarang.”

Jarvis mengangguk sebelum ia bicara. Pria itu menyamankan posisi duduknya, pandangannya mulai berpindah pada langit malam yang bertabur banyak bintang. Sedangkan aku mengamatinya dari samping. Tulang hidungnya begitu mancung, tak sengaja kulihat jakunnya naik turun, eh.

“Sejak gue menginjak remaja, tepat di umur 15 tahun, nyokap gue mulai cerita jujur ke gue. Nyokap gue bohongnya juga sama kayak nyokap lo. Katanya, makam bokap jauh banget makanya gak pernah ziarah kubur. Tapi kemudian nyokap jujur, jelasin kalau bokap sebenarnya nggak meninggal. Nggak tahu juga sih sekarang masih hidup atau tidak. Yang pasti penegasannya begitu. Dulu, di tahun 2006 adalah tahun paling sedih bagi keluarga gue. Karena di tahun itulah bokap menghilang. Dan saat itu gue masih berumur 4 tahun, belum ngerti apa-apa tentunya, cuman seneng main sama jajan.”

“Tahun 2006?” Tanyaku.

Jarvis mengangguk. “Kenapa?”

“Gue masih umur 2 tahun. Dan memang di tahun itu sih Ibu bilang ayah meninggal.” Ujarku.

“Memang, hilangnya bokap kita tentu di tahun, bulan, dan hari yang sama. Nyokap gue ngejelasin, kalau profesi bokap sebenernya terjun di dunia sihir. Ada banyak komplotan juga yang datang dari berbagai negara. Mereka semua menyebar di negara mana pun, termasuk bokap. Misi komplotan ini sebenernya cuman satu, yaitu ingin mengakhiri semua hal yang berkaitan dengan sihir. Menghentikan dan menutup gerbang dimensi waktu, pergerakan inti kompas di dimensi itu, dan semua hal-hal yang bisa menyebabkan tersebarnya kemampuan seperti yang kita punya.”

Aku mengernyit. “Tempus Itinerantur?”

“Iya, itu kemampuan kita. Kita mampu menjelajahi waktu. Tapi kemampuan kita ini, hanya salah satu dari ratusan yang ada.”

Aku langsung berdecak kagum. “Woow…”

Dan Jarvis mendengus. Sepertinya dia tidak suka kalau aku menunjukkan reaksi kagum. “Lo gak seharusnya berdecak kagum.” Tegurnya yang terdengar begitu serius.

“Ya kan gue cuman memberikan reaksi aja. Karena berarti kita ini orang-orang terpilih dong. Dan keren dong berarti, kayak di film-film fantasi. Dunia sihir? Apa bakalan kayak Harry Potter?”

“Ck. Konyol.” Tegur Jarvis lagi.

Aku cemberut dan memutar bola mataku dengan malas. “Canda doang. Lagian emang terdengar keren dan seru. Itu maksud gue.” Jelasku yang kali ini serius.

“Ini berat, Bell. Jadi tolong jangan dijadikan candaan atau dibandingkan dengan gambaran-gambaran yang ada di kepala lo. Semua ini, resikonya nyawa. Bukan cuman tenaga aja. Nyawa!” Tegasnya.

Mendengar itu aku langsung menelan ludah. Aku pun tidak lagi antusias seperti tadi, langsung saja aku memilih diam dan memberikan anggukan kecil.

“Nyokap gue bilang, komplotan bokap gue ini termasuk komplotan yang baik. Makanya dimusnahkan sama komplotan yang jahat. Dan tentu, sebuah komplotan atau kelompok, pasti memiliki leadernya. Dan nyokap gue gak tahu siapa pemimpin komplotan di negara kita ini.”

“Apa semua komplotan atau kelompok itu terbentuk sesuatu di mana mereka tinggal?” Tanyaku.

Jarvis mengangguk. “Iya. Semuanya tinggal di tempat yang sesuai asalnya. Bokap kita di sini ya akan tetap di sini, makanya membentuk komplotan sendiri di negara ini. Supaya bisa saling bertahan.”

“Terus?” Pintaku pada Jarvis agar dia melanjutkan penjelasannya.

“Nyokap ngasih tahu kuncinya. Ada sebuah buku petunjuk. Dan buku petunjuk itu ada di tangan sang leader. Nah, misi pertama kita, harus cari tahu siapa leader dalam komplotan bokap lo dan bokap gue.” Ujar Jarvis.

“Terus gimana cari tahunya coba?” Tanyaku karena memang tak tahu.

“Hmm… iya, itu memang sulit dicari tahu.” Ujarnya.

“Berarti, semua komplotan baik itu menghilang? Komplotan jahat masih ada dong sampe sekarang?”

“Itu dia. Dan kita harus hati-hati.”

Aku menghembuskan napas panjang. “Setidaknya gue tahu kalau bokap gue bukan termasuk kelompok yang jahat. Tapi kalau ini semua termasuk sihir, kenapa gak ada mantra?”

Jarvis menoleh padaku dan ia tampak sedikit kesal. “Bell, kalau lo ngira ini kayak dunianya Harry Potter, lo salah. Anjir. Ini gak kayak gitu. Kita punya kekuatan, gak ada mantra. Sial gue jelasin ke lo.”

“Dih, situ yang maksa tapi situ juga yang gak bisa sabar ngasih tahunya.” Cecarku.

“Ya makanya jangan tanya yang aneh-aneh. Kan gue juga udah jelasin dari awal.”

“Ya udah terusin aja!” Sungutku.

“Di kejadian hari itu, saat bokap hilang. Nyokap gue bilang kalau ada portal dimensi yang kebuka. Bokap gue masuk di dalamnya dan portal itu pecah. Pecahannya dalam rupa cahaya. Dan nyokap gue lihat, ada setitik cahaya yang masuk ke mulut gue. Karena saat kejadian itu gue ada di deket mereka, dan gue nangis. Tapi gue gak ingat sama sekali bagaimana momen di hari itu. Terus, nyokap gue jelasin kalau gue bisa punya kemampuan kayak gini karena pecahan portal itu yang sampai ke gue.” Jelasnya.

Aku mulai paham dari sini. Mungkin aku juga mengalami hal yang sama ketika peristiwa itu terjadi. “Terus, lo tahu nggak kenapa udah disiapin kotak yang isinya jam saku?”

“Bokap gue ninggalin surat. Isinya bilang, kalau semua anggota komplotan baik memang sudah menyiapkan kotak untuk anak-anak mereka. Hal itu memang untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang berbahaya. Dan akhirnya kan memang terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Makanya, kekuatan itu akhirnya jatuh ke kita, karena kita keturunan bokap kita. Dan yang mereka tinggalkan adalah kotak dengan isian sebuah benda untuk pegangan kita.”

Dari sini, aku mulai paham. Ternyata Ayah memang menghilang karena alasan yang cukup rumit jika dijelaskan. Kesimpulannya, Ayah termasuk dalam komplotan baik dan ikut menghilang bersama yang lainnya. Dan anak-anak para komplotan baik seperti aku dan Jarvis, otomatis memiliki kekuatan yang ditinggalkan.

“Berarti… kekuatan kita ini, kita gunakan untuk mencari keberadaan ayah kita dan menyelesaikan semuanya?” Tanyaku.

Jarvis memberikan anggukan. “Iya. Kalau bukan begitu, memangnya untuk apa lagi? Bokap kita jelas sengaja menurunkan kemampuan ini, menyuruh kita untuk mencari mereka. Meskipun entah bagaimana keadaan mereka sebenarnya.” Ujarnya. Kulihat tatapannya menjadi begitu sendu.

“Kalau gitu… gue juga mau nyari Ayah. Apa pun caranya. Sampai Ayah bener-bener ketemu.” Ujarku. Ada dorongan dalam diriku untuk meyakini semua yang dikatakan Jarvis. Dan penjelasannya menurutku tidak berbohong sama sekali.

Aku ingin mencari keberadaan Ayah. Akan kubuktikan di keluargaku, bahwa aku bisa mengatasi hal ini. Aku tidak mau diam saja seperti Ibu dan ketiga kakakku.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!