"Kenapa semakin banyak saja orang yang kita incar, dari Lee Anderson yang adalah korban hingga Ghost, Beautiful Devil dan sekarang wanita ini lagi. apakah mereka memiliki ilmu menghilang sehingga sulit menemukan mereka," ucap Mob.
"Bagaimana kalau kita sebarkan saja semua foto mereka, agar mudah untuk mengetahui keberadaan mereka?" tanya Laz.
"Kalau berguna sudah kita lakukan dari dulu, mereka seperti hantu. bahkan di depan kita saja mereka bisa menghilang begitu saja," ujar Chanz.
"Iya juga," jawab Laz.
"Kita kembali dulu ke kantor!" perintah Muller.
"Siap, Pak," jawab Laz yang menghidupkan mesin mobil.
Setelah beberapa hari kemudian.
Di suatu tempat terjadi pembantaian di antara dua kelompok mafia. dua kelompok tersebut berasal dari Black Eagle yang tiba-tiba diserang oleh kelompok mafia lainnya.
Saling membantai sehingga terjadinya banyak jatuh korban jiwa.
Srek...
"Aarrggh..."
Srek...
"Aarrggh..."
Srek...
"Aarrggh..."
Teriakan di antara dua kelompok mafia.
Sanches yang adalah anggota Black Eagle dengan sadisnya menikam dan menyayat semua lawannya itu sehingga mereka tergeletak tidak bernyawa.
Di malam itu dua kelompok besar mafia saling membunuh, Black Eagle diserang oleh mafia lainnya secara tiba-tiba di saat mereka dalam perjalanan.
Sementara markas Black Eagle didatangi oleh dua kelompok mafia lainnya yang juga ingin menyerang mereka. semua anggota dari dua kelompok mafia itu berjumlah dua ratus anggota.
Alvin berdiri di jendela sambil memandang ke arah luar, ia melihat sejumlah anggota mafia dari kelompok lain yang berdiri di luar gerbang markasnya.
"Bos, semua anggota sudah bersiap, tinggal menunggu perintah," ujar salah satu anggotanya yang bernama Andy.
"Hm...malam ini tiba-tiba saja tiga kelompok besar menyerang kita, semua ini pasti ada penyebabnya," kata Alvin.
"Bos, mungkin saja ada hubungan dengan Rose Hitam."
"Andy, di mana Lee?"
"Lee ada di luar, dia akan bertindak dari luar. dia sampaikan jangan balas serangan dari dalam karena berkemungkinan besar mereka akan masuk ke dalam markas," jawab Andy.
"Semua anggota kita apakah sudah bersiap dari luar?"
"Sudah, Bos," jawab Andy.
Sementara situasi di luar sana sedang ricuh karena dua ratus anggota itu sedang berusaha ingin menerobos gerbang markas Black Eagle. mereka tidak menyadari bahwa anggota
Black Eagle sedang menunggu kesempatan untuk menyerang dari luar markas.
"Semua bersiap! dobrak gerbangnya!" teriak salah satu anggota lawan.
Dia saat mereka ingin mendobrak gerbang besar itu, para anggota Black Eagle melepaskan tembakan dari tempat yang tersembunyi.
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Tembakan serentak yang datang dari arah pepohonan yang lebat.
Tembakan dari tempat yang tidak terlihat menewaskan puluhan orang yang di sana.
Pihak lawan melepaskan tembakan ke arah pepohonan itu.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Tembakan beruntun dari dua ratusan anggota musuh. anggota Black Eagle bersembunyi entah di mana sehingga tidak satu pun yang tertembak. di saat musuh sedang fokus Lee bersama anggota lainnya melepaskan tembakan dari sisi lain.
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
"Tembak lagi! jangan sampai ada yang pulang hidup-hidup!" perintah Lee yang melepaskan tembakannya.
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Dor...
"Aarrgghh...."
Ratusan tembakan yang dilakukan oleh pihak anggota Black Eagle yang menembus lawan-lawannya.
Musuh mereka satu-persatu tergeletak tidak bernyawa, mereka diserang tanpa mengetahui di mana posisi sasarannya.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Balasan tembakan dari lawannya yang ke arah pepohonan.
"Habiskan mereka! lempar bahan peledak!" perintah Lee pada anggotanya.
Semua anggotanya melempar bahan peledak ke arah dua kelompok mafia itu.
Duar...
Duar...
Duar...
Duar...
Duar...
Ledakan yang terjadi mengenai anggota lawan.
"Aarrgghh...," jeritan mereka terkena ledakan sehingga terluka parah dan ada yang tewas sebagian.
"Lempar lagi!" perintah Lee pada anggotanya sambil melempar bahan peledak ke arah lawannya.
Duar...
"Aarrgghh...."
Duar...
"Aarrgghh...."
Duar...
"Aarrgghh...."
Duar...
"Aarrgghh...."
Duar...
"Aarrgghh...."
Malam itu Lee bersama anggota lainnya berhasil membuat lawannya tidak berkutik tanpa mengorbankan anggotanya satu pun.
Setelah banyak yang tewas dan cedera parah Lee dan anggotanya menghampiri musuh-musuhnya yang tidak berdaya.
"Bawa pergi mereka yang masih hidup! ikat dan siksa!" perintah Lee.
Lawan-lawannya hanya bisa pasrah dibawa pergi karena telah terluka disekujur tubuhnya. mereka diseret oleh anggota Lee dan menuju masuk ke dalam pintu gerbang yang dibuka oleh anggota dalam.
Setelah satu jam kemudian.
Lee bersama Alvin di aula.
"Lee, berapa yang masih hidup?" tanya Alvin.
"Sekitar lima puluhan, yang kita tahan lima orang dari dua kelompok. sisanya kami lempar ke tempat lain," jawab Lee.
"Apakah sudah ada kabar, kenapa mereka menyerang kita?"
"Semua ini karena kebodohan mereka yang mendengar hasutan Rose Hitam," jawab Lee.
"Sudah ku duga ada hubungan dengannya, tidak menyangka tiga kelompok mafia bisa terpengaruh oleh kata-kata seorang wanita," ujar Alvin.
"Mereka merasa simpati pada Rose karena dia adalah seorang wanita, hanya beberapa kata saja sudah mampu membuat tiga ketua mafia bertekuk lutut," ucap Lee.
"Wanita ini menantangku dari dulu," ujar Alvin.
"Aku akan menyerangnya, sebagai pelajaran baginya!" kata Lee.
"Semua ini karena dendam asmara, wanita itu menjadikan masalah pribadi sebagai penyebab utama dia melawan bos," kata Lezo yang melangkah ke aula.
"Lezo, bagaimana dengan lukamu?" tanya Alvin.
"Bos, aku sudah baikkan. sakitnya sudah berkurang," jawab Lezo.
"Bos, kenapa kita tidak bunuh saja dia?" tanya Lezo.
"Lee, masalah ini aku serahkan padamu, bunuh wanita itu! dan siapapun yang menjadi penghalang bunuh saja!" perintah Alvin.
"Baik, Pa," jawab Lee.
"Apa rencanamu mengenai lima orang yang kamu tahan?" tanya Alvin pada Lee.
"Siksa hingga mati dan kembalikan ke sarangnya sebagai tantangan kita, aku ingin menantang mereka. dan membuktikan bahwa kita tidak mudah dikalahkan!" jawab Lee dengan tegas.
"Lakukan saja!" kata Alvin.
"Baik," jawab Lee dengan patuh.
Sesaat kemudian Lee meninggalkan aula dan melakukan rencanannya.
"Bos, apakah Lee pergi sendirian?" tanya Lezo.
"Dia akan pergi sendirian, cukup dengan dia sudah bisa membuat lawan takut. sudah saatnya dia mengeluarkan taringnya," jawab Lee.
"Lee akan membuat mereka menderita," ucap Lezo.
"Wanita gila itu akan mati di tangan Lee, selagi dia tidak mati maka hidupku tidak akan tenang," ujar Alvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang lee kok d lawan ya g mungkin bisa lah,,,the best dach authornya bisa bikin para reader tegang merinding dengan kegilaan bang lee ngebantai para musuhnya,,,luv yu thorrr semangattt sehat sllu ya 😍😍😘😘😘
2022-12-24
4
Rangrizal28
top markotop buat kak othor,ttp semangat...
2022-12-23
1
G
lanjut
2022-12-23
1