"Maaf, Mama," ucap Monica yang terluka parah.
"Mama, semua ini adalah kesalahan Angel, dia yang berhadapan dengan Alvin Salveston. kenapa bisa gagal," kata Selvie yang memegang lukanya di bagian tubuhnya.
"Angel, jelaskan!" titah Rose.
"Bukan salahku! semua ini karena Nacy, saat aku hampir berhasil membunuh pria itu tiba-tiba saja Nacy menembak ku. sehingga sasaran kita berhasil dibawa pergi oleh pengawalnya," jelas Angel dengan bersikap tenang.
"Tidak perlu kau mencari alasan! untuk apa Nacy menembakmu, saat gagal kau sering saja mencari alasan," bentak Selvie
"Kalian tentu saja membelanya, jangan anggap aku sebagai orang bodoh. aku tahu niat kalian adalah ingin mengambil jasa dan menghalang aksiku. sehingga menggagalkan misiku," jawab Angel.
"Angel Rebecca, aku bukan tidak tahu sikapmu yang selalu ingin menang dan suka melawan," bentak Selvie.
"Kau dan Nacy sama saja selalu ingin mencari kesalahanku, demi untuk menjatuhkanku. kalau dirimu memang hebat maka lawan aku secara terang-terangan. jangan selalu menyerang secara diam," ketus Angel.
"Angel, kau-" bentak Selvie dengan nada kesal dan dipotong oleh Rose.
"Kalian adalah seniorku, akan tetapi kalian tidak berdaya sama sekali. dan hanya bisa mengunakan cara ini untuk membunuhku. ini sama saja mengagalkan tugas yang diperintah mama," ketus Angel.
"Kau pintar mencari alasan," kata Selvie.
"Cukup! sekarang bukan waktunya untuk berdebat," ketus Rose.
"Angel, apakah kamu memiliki bukti bahwa Nacy menembakmu?" tanya Rose.
"Keluarkan saja peluru yang menancap pundakku, peluru ini ada kode miliknya," jawab Angel.
"Ide yang bagus, semua dari kalian memiliki kode peluru masing-masing. panggil dokter kita dan rawat luka kalian semua. dan kemudian periksa peluru pada luka Angel!" perintah Rose.
"Baik, Mama," jawab Monica.
Di sisi lain Alvin dan Lezo sedang dirawat oleh dokter pribadi mereka.
Luka yang di alami oleh Alvin adalah luka ringan, sementara luka yang di alami Lezo di bagian perut dan kehilangan banyak darah. siang itu sejumlah anggota berkumpul di aula.
Alvin duduk di kursi besar setelah lukanya dibalut.
"Bos, bagaimana kalau kita serang mereka? kali ini mereka sangat keterlaluan. selama ini kita tidak pernah mencari masalah dengan mereka. akan tetapi mereka tetap mencari masalah dengan kita," ujar salah satu anggota.
"Kita akan menunggu kepulangan Lee, dan runding masalah ini lagi. kalian semua bubar dulu!" perintah Alvin
"Baik, Bos," jawab anggotanya dengan serentak.
Sesaat kemudian semua anggotanya meninggalkan aula.
Setelah beberapa menit kemudian Alvin berada di kamarnya. ia berdiri seharian dekat jendela menatap luar dengan tatapan kosong.
"Kenapa gadis itu sangat familiar bagiku, seingatku ini adalah pertama kali aku bertemu dengan gadis itu," batin Alvin.
Alvin melihat foto keluarganya.
"Jenny, matanya sangat mirip denganmu, aku malah teringat putri kita. tapi itu tidak mungkin. karena aku melihat dengan mata sendiri bahwa kalian meninggal dalam ledakan itu. hingga kini aku masih ingat dalam benak pikiranku dengan jelas," ucap Alvin yang melihat foto keluarganya.
Tidak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamarnya.
Tuk...tuk...tuk...tuk...
"Masuk!" sahut Alvin.
Klek..
"Pa," sapa Lee yang melangkah masuk ke dalam kamar.
"Hm...sudah pulang, bagaimana dengan misimu?"
"Masih dalam pencarian untuk pelaku lain," jawab Lee.
"Berapa yang sudah kamu bunuh?" tanya Alvin.
"Dua."
"Lucas Sandero masih belum ada informasinya?"
"Menurut informasi dia sudah lama menghilang, semua anggotanya juga sama, mereka sudah tidak merampok lagi," jawab Lee.
"Kita memiliki banyak anggota, suatu saat kau pasti akan mendapatkannya," kata Alvin.
"Bagaimana dengan kondisi papa?" tanya Lee.
"Aku hanya terluka ringan, ini tidak masalah bagiku. Lezo terluka di bagian perutnya," jawab Alvin.
"Aku sudah melihatnya, Pa. bagaimana kalau aku membalas dendam, kita akan menyerang mereka," ucap Lee.
"Lee, Rose Hitam mendapat banyak dukungan dalam dunia gelap. Rose memiliki banyak teman dari kalangan mafia. walau kita tidak kalah darinya. akan tetapi aku tidak ingin anggota kita korban sia-sia," jawab Alvin.
"Pa, siapa pelakunya?" tanya Lee yang melihat luka ketua mafia itu.
"Seorang gadis muda yang tidak asing, sangat familiar akan tetapi aku tidak tahu siapa dia," jawab Alvin.
"Aku akan membunuhnya," ujar Lee.
"Tidak perlu! aku ingin bertemu dengannya kalau ada kesempatan lagi. Lee, selidiki siapa dia!"
"Siapa namanya?"
"Tidak tahu juga," jawab Alvin yang menarik nafas panjang.
"Istirahatlah dulu! aku permisi dulu!" ucap Lee yang melangkah keluar dari kamar.
Malam hari
Angel berdiri di tepi laut dan memandang ke lautan luas itu.
"Selama sepuluh tahun hari ini pertama kali aku gagal melakukan tugasku, kenapa aku tidak bisa membunuhnya? dia adalah sasaran kami selama ini. kenapa aku gagal? aku dilatih menjadi pembunuh yang kejam tapi hari ini aku gagal melakukannya," batin Angel.
"Menjadi murid Rose Hitam harus bisa menanggung resikonya, dirimu sudah dua puluh tiga tahun berada di sini dan sudah tahu apa yang harus kamu lalui," kata seorang wanita yang tiba-tiba muncul.
Angel memandang ke arah wanita itu yang tak lain adalah salah satu seniornya.
"Apakah semua orang di sini hanya utamakan diri sendiri sehingga harus saling bunuh?" tanya Angel.
"Ini adalah kehidupan kita. Angel, dari kecil dirimu sudah dilatih menjadi pembunuh berdarah dingin, Rose Hitam terdapat banyak murid yang tidak berperasaan. saling membunuh demi jasa dan kedudukan sudah biasa. ketika ada yang ingin membunuhmu maka mau harus membunuhnya tanpa ragu. kalau dirimu semakin kuat maka musuhmu akan semakin banyak. musuhmu yang tidak lain adalah berasal dari orang sendiri," kata wanita itu.
"Aku akan membunuh siapa saja yang menyerangku," ujar Angel tegas
"Dirimu adalah andalan mama, siapapun pasti akan memusuhimu. jadi orang kuat pasti mengundang musuh," kata wanita itu yang kemudian melangkah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rangrizal28
sabar angel,Alvin itu ayahmu
2022-12-21
0