Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Tembakan tanpa berhenti dilakukan oleh Angel yang menembus ke lawan-lawannya itu.
Setelah berhasil membunuh lawannya, Angel langsung melompat dari meja. dan di saat yang sama seorang wanita cantik melangkah menghampiri Angel.
"Apa kamu tahu, perbuatanmu sudah menghebohkan semua orang, apa kamu ingin mereka semua mengetahui identitasmu?" kata wanita itu yang tak lain adalah seniornya.
"Untuk apa kamu muncul kalau kamu takut diketahui orang," ujar Angel yang bersikap tenang berjalan melewati seniornya.
Saat Angel berjalan menuju ke pintu utama wanita itu mengeluarkan pisaunya yang dia selip di tali pinggangnya. dia melangkah dengan perlahan dan berniat menikam Angel yang berjalan di depannya.
"Ingin menjadi nomor satu, jangan berharap," batin wanita itu.
Saat ia ingin menikam punggung Angel, Angel yang terdengar gerakan wanita itu ia langsung membalikan badannya dan menendang wanita itu dengan keras.
Bruk..
Tendangan keras dari Angel mengenai tubuh seniornya.
"Aauhkk...," jeritan wanita itu yang terhempas ke lantai akibat tendangan keras dari adik seperguruannya itu.
"Kakak, kenapa harus menyerangku dari belakang? ini membuktikan bahwa dirimu tidak berupaya untuk mengalahkanku sehingga harus mengunakan cara ini," ujar Angel menghampiri wanita itu yang dalam posisi telungkup.
Ia lalu bangkit dan berdiri berhadapan dengan Angel," selama ini kau ingin mengambil hati mama agar bisa mengantikan posisinya, bukan? jangan mengira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. ingin menganti posisi mama? jangan berharap."
"Kalau aku berniat kau juga bukan tandinganku, seharusnya kau tahu sifatku. aku bukan orang yang berhati lembut atau mulia yang bisa memberi ampun pada orang yang ingin membunuhku," kata Angel yang menikam perut wanita itu berkali-kali.
Srek..
"Aarrghh...," jeritan wanita itu yang kesakitan akibat tusukan dari Angel, tusukan berulang kali sehingga mulutnya mengeluarkan darah.
Tidak lama kemudian ia tewas dengan tiga tusukan yang menghancurkan organ dalamnya. Angel lalu meninggalkan hotel setelah misinya berakhir.
Kelompok Rose Hitam.
Semua murid Rose berkumpul di hadapannya. wanita kejam itu menatap tajam pada semua murid-muridnya.
"Apa yang terjadi di luar aku sudah mengetahuinya, kalian melakukan misi kalian dengan baik," ucap Rose dengan senyum.
"Mama, walaupun begitu Angel melakukan kesalahan besar, dia membunuh saudara sendiri," ujar Nacy.
"Angel, katakan apa yang terjadi?" tanya Monica yang adalah murid tertua.
"Dia ingin membunuhku, dia pantas mati," jawab Angel dengan tenang.
"Apakah kau memiliki bukti bahwa dia ingin membunuhmu? atau kau yang merekayasa cerita?"tanya Selvie yang merasa iri.
"Kalian bukan orang bodoh, seharusnya bisa menonton rekaman ini," kata Angel yang melempar bukti rekaman itu kepada Monica.
"Angel, kau jangan lupa! Tessy adalah senior yang melatihmu juga dan kini kau malah membunuhnya," kata Selvie.
"Melatihku kemudian ingin membunuhku, bukankah kita di ajarkan ketika ada yang menyerang kita, kita harus membunuhnya tidak peduli siapapun orangnya. kalau aku tidak membunuhnya tadi maka dia pasti akan melakukannya lagi," jawab Angel.
"Angel, kau...," ketus Nacy yang terhenti.
"Dia tidak bisa mengalahkanku, oleh sebab itu dia dengan begitu mudah mati di tanganku," kata Angel.
"Bubar, kembali ke tempat kalian masing-masing!" perintah Rose.
"Baik, Mama," jawab mereka dengan serentak.
Setelah mereka semua pergi, tinggallah Rose dan Monica. murid pertamanya memperlihatkan rekaman itu kepada Rose.
"Mama, Tessy benar-benar melakukannya," kata Monica.
"Dari awal dia sudah berniat ingin membunuh Angel," kata Rose.
"Mama sudah mengetahuinya dari awal?" tanya Monica.
"Benar, selama ini aku membiarkan dia mencobanya, kalau saja dia berhasil berarti sia-sia kita melatih Angel. akan tetapi dia gagal. itu tandanya usaha kita tidak sia-sia," jawab Rose dengan senyum.
"Mama, Angel membunuhnya dengan tanpa ragu," ucap Monica.
"Gadis itu sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi, berada di dunia gelap ini kalau kau tidak kejam maka kau tidak akan bisa melanjutkan hidupmu," kata Rose.
"Kejam, tidak berperasaan, inilah yang ku inginkan dari semua anak angkatku. ketika mereka tidak bisa seperti yang ku inginkan. maka mereka hanya pantas mati," ujar Rose.
Di sisi lain hotel yang terjadi pembunuhan didatangi oleh pasukan polisi. Muller lagi-lagi di buat risih dengan kasus pembunuhan yang terus menerus selama sepuluh tahun ini.
"Kasus yang sama lagi," keluhan Chanz sambil menarik nafas panjang.
"Beautiful Devil beraksi, pria ini mati dengan mengenaskan dan bukan pertama kalinya dia membunuh orang dengan cara ini," kata Laz.
"Pembunuhan yang cukup kejam, aku penasaran dengan satu hal selama ini," ucap Mob.
"Apa yang membuatmu penasaran?" tanya Laz.
"Apakah Ghost dan Beautiful Devil adalah pasangan suami istri?" tanya Mob.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Chanz.
"Lihat saja korban mereka semuanya mati dengan mengenaskan, cara bunuh mereka juga sama. mereka sama-sama psikopat. kalau saja mereka bukan pasangan mudah-mudahan mereka berjodoh," ucap Mob.
"Kau ini...sudah seperti ini kau masih bicara yang tidak-tidak," kata Laz.
"Dua pembunuh yang meresahkan, siapa mereka sebenarnya. dan Beautiful Devil melakukannya dengan terang-terangan. dia sama sekali tidak takut dikenali," ujar Muller dengan heran.
"Dia sangat teliti, semua rekaman yang bersangkutan telah hilang, dia sangat profesional," kata Mob.
"Selama sepuluh tahun muncul dua pembunuh ini, kita harus mencari dari siang hingga malam dan kemudian hingga pagi. kita sama sekali tidak pernah lengah. tapi mereka dengan santainya membunuh orang tanpa berhenti. sampai kapan kita bisa menangkap mereka," ujar Laz.
"Bawa korban pulang untuk melakukan autopsi! aku penasaran siapa Beautiful Devil sebenarnya," perintah Muller
"Baik, Pak," jawab Laz.
Keesokan harinya.
Panti Asuhan.
Siang hari itu Lee mendatangi rumah panti asuhan, selama ini dia memang sering mengunjungi mereka, ia sering memberi bantuan uang kepada panti asuhan tersebut.
Ia berdiri di halaman dan memandang langit.
"Sepuluh tahun, sudah sepuluh tahun berlalu, selama ini aku berlatih keras, menahan sakit, menderita, dan tersiksa semua ini demi ingin menjadi orang kuat. ketua melatihku selama ini. tujuanku adalah mengincar perampok yang telah membunuh keluargaku dan menyakiti mama dan Lucy. lihat saja nanti bahkan anggota keluarga mereka juga tidak akan ku lepaskan," batin Lee.
Sementara Angel yang berpakaian sederhana mengunjungi panti asuhan. walau ia dikenal sangat kejam dan bahkan tidak berperasaan akan tetapi ia sering mengunjungi tempat itu secara diam-diam.
"Bibi, ambil cek ini!" ucap Angel yang memberikan lembaran cek kepada seorang wanita yang mengurus rumah panti asuhan itu.
Pengurus panti langsung membuka lebar matanya, ia melihat nominal yang fantastis yang tercantum di cek tersebut.
"Nona. ini...."
"Aku tahu anak-anak butuh asupan gizi dan lainnya, gunakan uang ini untuk membeli kebutuhan mereka," ujar Angel dengan senyum.
"Nona, selama ini Anda sudah banyak membantu, uang ini terlalu banyak. dua miliyar dollar ini sudah berlebihan."
"Anggap saja untuk berbulan-bulan. dan kalau ada sisa masih bisa digunakan untuk sekolah mereka setelah mereka dewasa. mereka butuh belajar agar bisa menjadi orang pintar," kata Angel dengan senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Lee dan Angel ibarat malaikat maut di depan musuh²nya tp menjadi malaikat penolong utk org² yg membutuhkan, mrk msh memiliki rasa sosial..
2023-04-13
0
Wah sisi lain Angel 😻😻😻
2023-01-06
0
🍒⃞⃟🦅Pisces
waow di balik kekejaman Meraka trdpt hati yg lmbut,,
2022-12-23
0