Lee langsung melepaskan beberapa tembakan dan mengenai kaki dan tangan Thiaro.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Setelah menembak musuhnya Lee menyimpan kembali senjatanya itu. sementara Thiaro yang ditembak semakin kristis dan tidak mampu lagi untuk bergerak. ia hanya tergeletak di lantai dengan luka-luka yang di tubuhnya.
"Ini adalah pembalasan dariku, walau aku merasa tidak cukup, tapi ini sudah saatnya aku memburu temanmu yang lain," ujar Lee yang melangkah pergi.
Thiaro yang mengalami luka parah ia tidak berdaya untuk bergerak, ia mengeluarkan air matanya dan tidak lama kemudian dirinya tewas dengan tanpa memejamkan matanya. sementara istrinya juga telah tewas setelah berkali-kali disiksa oleh Lee yang tidak ragu menyiksanya walau dirinya adalah seorang wanita.
Setelah meninggalkan tempat itu, Lee melanjutkan misi balas dendamnya, ia menuju ke tempat lain untuk menemui salah satu perampok yang menyebabkan kematian keluarganya.
Di sisi lain semua murid Rose Hitam sedang berkumpul di aula.
"Aku mendapat informasi bahwa Alvin Salveston akan mendatangi sebuah restoran, dia akan ditemani oleh beberapa pengawalnya. dan aku ingin kalian mengambil kesempatan ini untuk membunuhnya!" perintah Rose.
"Mama, seperti biasa aku akan menyerang dari dalam, dan Angel akan membunuh anggotanya," ujar Nacy dengan sengaja.
"Tidak apa-apa, ini tidak sulit bagiku, kalau kamu tidak sanggup biarkan saja aku yang lebih muda melakukannya," kata Angel dengan menyindir.
"Kau...," ucap Nacy yang terhenti.
"Misi kalian adalah bunuh mereka dan ketua mereka! aku ingin melihat kepalanya. dan untuk kali ini aku berharap kalian jangan mengecewakanku!" perintah Rose.
"Baik, Mama," jawab Angel dan lainnya dengan serentak.
Setelah beberapa menit kemudian Angel dan lainnya meninggalkan aula.
"Mama, apakah mereka akan berhasil?" tanya Monica.
"Sulit dikatakan, karena...mereka juga memiliki anggota yang tangguh. latihan mereka juga tidak berbeda dengan kita. kalau berhasil mengalahkan mereka maka kita akan berhasil membunuh Alvin Salveston. dan jika gagal maka Angel dan lainnya harus mati," jawab Rose.
"Mama, apakah Angel dan Alvin Salveston akan saling bunuh?"
"Tergantung pada mereka, akan tetapi kalau saja mereka bertemu pasti akan terjadi baku tembak. Black Eagle dan Rose Hitam selama ini bermusuhan. dan tujuan kita dan mereka sama. yaitu, bunuh musuh kita jangan memberikan kesempatan pada musuh kita untuk melawan," jawab Rose.
"Aku tidak sabar ingin melihat apa hasilnya kalau saja mereka berdua berhadapan," ujar Monica.
"Andaikan Angel kalah dan mati di tangan Alvin Salveston, maka aku akan memberitahu padanya bahwa dia sudah membunuh putri kandungnya sendiri," ujar Rose.
"Dia akan gila kalau saja dia mengetahui dirinya telah membunuh anak sendiri," kata Monica.
"Tergantung dia, saat masih muda dia sangat hebat, siapa yang tidak mengenalnya. nama Alvin Salveston sudah tidak asing di kalangan mafia," kata Rose.
"Selama ini kelompok Black Eagle sangat terkenal, anak buah mereka juga semakin banyak dan telah meluas ke mana-mana,"ujar Monica.
"Selama ini kita tidak bisa serang ke markas mereka, tapi kita akan menyerang dia dengan cara lain. saat dia di luar kita bisa serang dia. dan kalau kita berhasil maka kelompok Black Eagle akan segera hancur," kata Rose.
"Mama, kita pasti akan berhasil. selama ini kita sudah melatih banyak anggota dan aku yakin mereka sudah cukup tangguh untuk melawan Black Eagle," ujar Monica.
"Impianku adalah ingin Rose Hitam menjadi yang terkuat dan, mengalahkan kelompok mafia lainnya. aku ingin membuktikan kelompok wanita adalah kelompok yang paling kuat," ujar Rose.
Keesokan harinya.
Lee yang mengincar pembunuh keluarganya ia mendatangi salah satu rumah di komplek perumahan. ia membawa sekardus yang tidak tahu apa isinya dan meletakkan di depan rumah tersebut.
Setelah sepuluh menit kemudian kardus itu tiba-tiba saja meledak.
Duar...duar...duar...duar...
Ledakan dari kardus yang kuat menghancurkan pintu rumah itu.
"Aarrghh...," teriakan orang dari dalam itu yang ketakutan..
Setelah berhasil meledakan pintu itu, Lee melangkah masuk sambil membawa senjatanya.
"Perampok...," teriak salah satu wanita yang ketakutan sehingga gemetar.
Lee yang tanpa ragu dia langsung menembak kaki dua wanita itu, terdapat dua orang wanita di dalam sana.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Tembakan yang dilakukan oleh Lee menembus kedua kaki wanita itu.
"Aarrghh...," teriak dua wanita itu langsung tersungkur.
"Di mana Flores? apakah kalian adalah istri dan putrinya?" tanya Lee yang sambil menodong senjata ke arah mereka.
"I-iya," jawab mereka dengan gemetar.
"Di mana dia?" tanya Lee.
"Di-dia keluar," jawab wanita yang lebih tua itu sambil menahan sakit.
"Baiklah, aku akan menunggunya pulang," jawab Lee dengan santai dan duduk di sofa. sementara dua wanita itu ketakutan dan menahan sakit hingga tidak berani bersuara.
"Jangan takut! selagi dia masih belum pulang kalian akan aman untuk sementara," ucap Lee dengan senyum dan mengeluarkan pisaunya.
"Apakah kamu ingin merampok?" tanya istri Flores.
"Siapa namamu?" tanya Lee.
"Yorry," jawabnya.
"Yorry, aku tidak berminat dengan hartamu, tujuanku hanyalah ingin membalas dendam terhadap suamimu itu," jawab Lee
"Jangan sakiti papaku!" pinta gadis remaja itu.
"Berapa usiamu?" tanya Lee pada gadis remaja itu.
"Delapan belas," jawabnya.
"Tuan, tolong jangan sakiti putriku, ambillah apa yang kamu inginkan," pinta Yorry sambil memeluk putrinya.
"Delapan belas tahun, berarti selama ini kalian hidup mewah seperti ini karena hasil dari rampokan dan beberapa nyawa yang melayang. bukankah begitu?"
"Aku ingin memberitahumu, apakah kau tahu apa yang suamimu lakukan terhadap keluargaku? dia merampok rumahku. semua harta milik keluargaku mereka mengambilnya semua. dan paling bejat adalah adikku seusia putrimu diperko.sa oleh delapan orang. dan salah satu adalah suamimu," kata Lee.
"Tidak mungkin, ini tidak mungkin," ucap Yorry yang mengeleng-geleng kepalanya.
"Suamimu yang bejat itu melakukan itu pada adikku, saat itu adikku baru berusia delapan belas tahun. bagaimana rasanya ketika putrimu harus mengalami hal yang sama?"
"Tuan, jangan melakukan itu! kami tidak tahu apa-apa sama sekali," kata Yorry yang ketakutan dan sambil memeluk putrinya.
"Kenapa kau takut dan tidak tega? adikku adalah gadis polos dan baik, dia harus menerima siksaan dari delapan pria yang bejat sehingga meninggal apa yang di alami oleh keluargaku kalian juga harus mengalaminya," ketus Lee.
Tidak lama kemudian ada delapan pria asing yang melangkah masuk ke dalam rumah itu dan menghanpiri Lee
"Bos," sapa mereka dengan menunduk.
"Ikat mereka dan sumpat mulut mereka! kita akan menunggu kepulangan Flores lalu lakukan apa yang ku perintah!"perintah Lee.
"Jangan melakukan itu! aku mohon...aku mohon padamu!" pinta Yorry yang ketakutan.
"Tidak...aku tidak mau...," teriak gadis remaja itu.
Anak buah Lee menyumpal mulut mereka dengan kain dan kemudian mengikat kedua tangan mereka ke belakang.
"Em...em...," jeritan dua wanita itu. mereka harus diikat dan tergeletak tidak berdaya di lantai.
"Lepaskan pakaian mereka! aku tidak sabar bagaimana reaksi Flores di saat melihat istri dan putrinya mendapat perlakuan seperti ini," perintah Lee.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rangrizal28
semangat Lee,hajar trs musuh2mu
2022-12-20
1
G
lanjut
2022-12-20
0
Monica ida
Semakin deg2an, keren abis deh 👍
2022-12-20
0