Seminggu kemudian.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi pada keluarga Anderson. Lee yang menghilang masuk ke daftar pencarian pihak kepolisian. selama seminggu Muller dan anak buahnya tidak berhenti mengumpulkan data-data mengenai keluarga korban.
"Pak, tabungan Javier Anderson masih utuh di bank, pihak bank mengatakan ada seorang pria yang sebelumnya ingin menarik uang milik korban dari mesin ATM. akan tetapi niat pria itu gagal karena kode PIN yang dia masuk sudah terblokir," ujar Laz.
"Aneh sekali, kenapa bisa terblokir? dan siapa pria itu kenapa kartu milik korban bisa jatuh ke tangannya?" tanya Mob.
"Pria itu melakukannya setelah terjadi pembunuhan atas keluarga Anderson, setelah berhasil membunuh mereka. perampok itu melarikan sejumlah uang dan barang berharga lainnya. jadi sudah tidak heran kalau kartu milik korban jatuh ke tangan mereka," ucap Laz.
"Dan yang menjadi pertanyaan adalah kenapa pria itu bisa mengetahui PIN yang dimiliki korban? siapa pria itu sebenarnya?" kata Chanz.
"Bukan hanya itu saja, Javier juga tiba-tiba menganti PIN akunnya, seakan dia bisa tahu kalau uangnya akan diambil seseorang," lanjut Mob.
"Pak, apa mungkin memang ada orang dekatnya yang bekerja sama dengan perampok itu?" tanya Chanz.
"Semua yang kalian jumpai apakah ada yang patut dicurigai?" tanya Muller.
"Hingga saat ini yang kami jumpai tidak ada yang mencurigakan, mereka semua adalah teman Javier," jawab Laz.
"Lanjutkan penyelidikannya!" perintah Muller.
"Siap, Pa," jawab Mob, Laz dan Chanz dengan serentak.
3 bulan kemudian.
Lee yang baru sembuh sepenuhnya mulai berlatih bertarung dengan anggota pria telah yang menyelamatkan dia.
Ia mengunakan pisau belati untuk bertarung mati-matian dengan mereka. tentu saja ia tidak boleh kalah atau menyerah. walau latihan akan tetapi bagi yang kalah tetap harus mati termasuk Lee sendiri.
"Bunuh mereka semua! anggap saja mereka adalah pembunuh keluargamu. kalau kau gagal maka kau yang akan mati," perintah pria itu yang adalah bos dari mereka semua.
Lee yang masih sedang berduka ia memandang puluhan orang yang sedang mengelilinginya. mereka semua mengunakan tangan kosong untuk melawan pemuda yang berusia 20 tahun itu.
"Anggap mereka adalah perampok itu dan bunuh mereka. iya...tujuanku adalah membalas dendam, aku harus berusaha membunuh mereka dengan begini aku bisa membalas dendam," batin Lee.
Lee melawan puluhan pria yang sedang menyerangnya dengan beramai-ramai. Lee menikam pundak salah satunya dan kemudian menikam lagi yang lain.
Demi dendam keluarganya dia harus berhasil membunuh mereka agar bisa lolos dari latihan yang diberikan.
Srek..
"Aarghh...," jeritan lawannya ditikam bagian perutnya.
"Keluarkan ususnya!" perintah bos mereka pada Lee.
Lee yang nendengar perintah pria itu ia tanpa ragu menikam lebih dalam dan kemudian mencongkel organ dalam lawannya sehingga keluar dari tubuhnya.
"Aarrghh...," jeritan lawannya itu yang kemudian tergeletak tidak bernyawa.
Dengan latihan yang bisa dikatakan menjadi orang yang tidak berperasaan Lee harus bisa meluluskan latihannya agar ia bisa meneruskan hidupnya.
Malam itu Lee bertarung habis-habisan dengan mereka, puluhan anggota pria itu tewas dengan mengenaskan. Lee mengeluarkan organ dalam lawannya dengan penuh kebencian. perasaannya hanya ada dendam dan benci tanpa iba pada siapapun lagi
"Siapa yang melawanku harus mati...," teriak Lee pada lawannya.
"Aarrgghh...," teriakan Lee yang mengingat kejadian yang menimpa keluarganya. ia mengeluarkan air mata dan mengenggam pisau belati itu dengan erat.
Pria yang menyelamatkan dia tersenyum saat melihat aura pembunuh dari pemuda itu yang sudah terlihat jelas.
"Bos, dia sudah membunuh dua belas anggota kita," ucap Lezo.
"Latih dia menjadi seorang pembunuh yang berdarah dingin, jadikan dia menjadi orang yang kejam dan sadis. di dunia ini tidak ada lagi Lee Anderson yang ramah dan baik. yang ada adalah Lee Anderson yang kejam dan berdarah dingin!" perintahnya pada pengawalnya itu.
"Baik, Bos," jawab Lezo.
"Pemuda ini bisa menjadi penerusku, jika dia lulus semua latihan. besok berikan latihan tahap ketiga!"
"Tapi...dia belum melakukan latihan tahap kedua."
"Dia sudah tanpa ragu bisa membunuh orang, tidak perlu tahap kedua lagi!"
"Baik, Bos. Bos, malam ini ada sekelompok preman yang datang menyerang kawasan kita. aku akan memimpin anggota kita."
"Bawa Lee ikut bersama! perhatikan setiap langkahnya. aku berharap bocah ini tidak mengecewakanku," kata bosnya itu.
"Baik, Bos," jawab Lezo.
Pria yang menyelamatkan Lee adalah ketua mafia yang sangat terkenal dengan kesadisannya. semua anggotanya bukanlah anggota biasa yang tanpa latihan. mereka telah ikuti latihan yang cukup keras dan tidak sedikit yang harus tewas dalam latihan tersebut.
Kalangan mafia memberi julukan kepada pria sadis itu sebagai Malaikat Pancabut Nyawa. semua yang pernah menyinggungnya jangan berharap bisa lolos dari tangannya. Alvin Salveston, 45 tahun. adalah ketua mafia dari kelompok BLACK EAGLE yang sudah berdiri selama dua puluh tahun.
Di malam itu Lezo memimpin anggotanya sejumlah lima puluh orang, Lee ikut dalam pertarungan kali ini. bos mereka sengaja ingin melatih pemuda itu agar bisa berubah menjadi orang yang sadis tanpa rasa iba. begitulah kehidupan mafia. tidak ada cinta dan kasih sayang. yang ada hanyalah sifat yang kejam dan membunuh tanpa mengedip mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
sapi gemoy
itu anak buahnya gak habis kalau setiap latihan dibunuh? 🤔
2024-08-15
0
Yan Sofian
sadis,,, lawan latih tanding juga harus dibunuh
2024-08-12
1
Alexandra Juliana
Latihannya sungguh sadis..Kalau latihannya sampai menghilangkan nyawa lama² anak buahnya habis dong dipakai latihan..
2023-04-13
0