"Bos," sapa Lezo.
"Hm...bagaimana?" tanya Alvin.
"Dia berlatih sangat giat, dari siang hingga malam dia masih belum berhenti. tubuhnya sudah dipenuhi dengan luka-luka," jawab Lezo.
"Dia memiliki keinginan yang kuat, keinginan membalas dendam membuatnya tidak takut rasa sakit," ujar Alvin.
"Tatapan anak itu dipenuhi dengan kebencian dan dendam, kematian keluarganya mendorongnya lebih giat untuk menjadi seorang pembunuh," kata Alvin.
"Dan sifat dia sangat memenuhi syarat sebagai mafia masa depan," kata Lezo.
"Dia bisa ku jadikan sebagai penerusku selanjutnya," ujar Alvin.
Sepuluh tahun kemudian.
Malam itu terjadi pembunuhan di suatu tempat.
"Aarrggh...," teriakan sekelompok orang yang sedang melarikan diri dari kejaran seseorang yang memiliki samurai yang berlumuran darah.
Pria yang berpakaian serba hitam dan bertopeng dengan ganasnya menebas satu-persatu sekelompok orang yang sedang berlari.
Srek...
"Aarrghh...."
Srek...
"Aarrghh...."
Srek...
"Aarrghh...."
Srek...
"Aarrghh...."
Pria itu menebas dan menikam serta menusuk tepat pada jantung sasarannya.
Srek...
"Aarrghh...."
Pria kejam itu mengejar sambil membunuh dengan begitu cepat. secepat apapun mereka berlari tetap bukan tandingannya.
Srek...
"Aarrghh...."
Tusukannya yang menembus jantung mereka lawan
Srek...
"Aarrghh...."
Jumlah mereka yang lebih dari dua puluh orang dibunuh hanya dalam sepuluh menit. tidak lama kemudian terdengar bunyi sirine mobil polisi yang semakin dekat di lokasi itu.
Muller yang bertugas mengincar pembunuh mendatangi lokasi dengan pasukannya.
Tidak lama kemudian mereka tiba ke lokasi tersebut.
"Pak, itu pembunuhnya," ucap Chanz pada Muller yang duduk di sampingnya.
Muller yang melihat pembunuh itu berdiri di depan jalan sana, ia mengeluarkan senjata dan bersiap ingin menembak.
Pembunuh itu melempar pedang samurainya ke arah mobil Muller.
Prang...
Lemparan pedang mengenai kaca mobil sehingga pecah. Chanz yang sedang menyetir langsung membelok ke kanan dan menabrak pohon sehingga mobilnya rusak bagian depan.
Brak..
"Aarrgh...," rintihan Chanz dan Muller.
Muller langsung keluar dari mobil dan berniat mengincar pembunuh itu.
Pasukannya yang lain langsung keluar dari mobil sambil memegang senjata.
"Ke mana dia?" tanya Muller yang tidak melihat pembunuh itu lagi.
"Tidak ada yang melihat, Pak. tadi sebelum kami turun dari mobil dia masih di sini dan sekarang menghilang," jawab Laz.
"Jalan sini lurus dan tidak ada jalan lain, dia tidak bisa bersembunyi di sekitaran sini. jadi ke mana dia menghilang?" tanya Mob.
"Ini bukan pertama kali dia menghilang setiap kali kita tiba," kata Chanz.
"Dia adalah Ghost, kita jangan lupa julukannya," ucap Laz.
"Tidak peduli dia Ghost atau Devil aku tetap akan menangkap mereka," ujar Muller.
"Pak, ada laporan. terjadi pembunuhan di wilayah Stret. sepertinya ada hubungan dengan Ghost," kata salah satu anak buah Muller.
"Kita baru sampai ke sini, dan dia membunuh orang di sana. sangat cepat gerakannya," ujar Laz.
"Ini adalah perkelahian mafia, dan terjadi sudah berulang kali dalam sepuluh tahun ini," ucap Muller.
"Mari kita pergi!" perintah Muller.
"Siap," jawab mereka dengan serentak.
Sesaat kemudian pasukan polisi meninggalkan lokasi kejadian dan mengabaikan jasad-jasad yang berserakan di sana.
Di sisi lain terjadi pembunuhan di wilayah stret, pembunuh yang berjulukan Ghost membantai mereka semua. sekelompok orang itu sejumlah lebih dari lima puluh orang. Ghost yang adalah pembunuh dengan gerakan yang cepat mampu membunuh mereka semua dengan hanya mengandalkan pisau yang adalah senjata favoritnya.
Srek..
Ghost memotong leher lawannya sehingga percikan darah mengenai topeng wajahnya.
"Aarrghh...," jeritan lawannya yang sesaat kemudian tewas di tempat.
"Bunuh...," teriak mereka yang melepaskan tembakan ke arah Ghost.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Ghost menghindar dengan gesit setiap peluru yang menuju ke arahnya. sekitar puluhan butir peluru yang dilepaskan oleh mereka.
Setiap gerakan peluru itu Ghost tidak sulit untuk menghindar, tidak lama kemudian ia maju menyerang mereka sambil menghindar tembakan mereka.
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
Dor...
"Ingin membunuhku, tidak semudah itu," ucapnya yang langsung menebas leher mereka.
Srek...
Srek...
Srek...
"Aarrgh...," jeritan mereka yang tumbang satu-persatu.
"Aku adalah pembunuh yang hobi menyiksa lawanku, malam ini nasib sialmu jatuh ke tanganku," katanya yang menusuk mata lawannya.
Srek...
"Aarrggh...," teriakan lawannya yang kesakitan.
Ghost bukan hanya menikam mata lawannya itu, ia juga memcongkel sebelah mata lawannya lagi.
"Aarrghh...," teriakan pria itu yang kesakitan dan meronta-ronta.
Srek.
Tikaman yang dilakukan oleh Ghost menembus jantung lawannya.
"Aaarghh...," jeritnya yang sesaat kemudian tewas dengan mengenaskan.
Setelah membunuh lawannya pembunuh sadis itu langsung membantai musuhnya yang lain.
Ghost dengan cepat menikam lawan-lawannya, tidak butuh waktu lama ia mampu menyelesaikan misi tersebut.
Lima puluh anggota mafia dari kelompok lain tewas begitu saja. jasad mereka berserakan dan mati dengan mengenaskan.
Tidak lama kemudian seorang pria beruban menghampiri pembunuh itu.
"Hebat, hanya dalam dua puluh menit kau mampu membunuh mereka semua," ujar pria itu yang tak lain adalah Lezo.
"Dua puluh menit terlalu lama bagiku," jawab pembunuh itu yang mengelap pisaunya berlumuran darah.
"Bos ingin kamu pulang," kata Lezo.
"Sekelompok polisi datang lagi, informasi yang dia dapat sangat cepat," ujar pembunuh bertopeng itu.
"Bunuh saja mereka!" ucap Lezo.
"Percuma membunuh mereka, hanya membuang waktuku, walau mereka mati masih ada yang lain. lebih baik aku membunuh musuhku saja," jawabnya yang melepaskan topeng dan melangkah pergi dengan diikuti oleh Lezo.
Pembunuh bertopeng itu adalah Lee Anderson yang mendapatkan julukan Ghost, selama sepuluh tahun dia telah menjadi pembunuh yang menghapus semua musuh dari kelompok Black Eagle. dirinya telah menjadi incaran polisi dari sejak awal dia memasuki dunia gelap. Muller adalah ketus polisi yang telah mengejarnya selama sepuluh tahun.
Lee Anderson telah berubah menjadi pembunuh berdarah dingin, ia telah menjalani latihan keras dan bahaya selama bertahun-tahun. dan kini dia menjadi orang terpercaya bagi Alvin, bos dari kelompok Black Eagle.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
10 tahun kemudian .............. Lee dah berumur 30 😻😻😻
2023-01-06
0
🍒⃞⃟🦅Pisces
wsowww
2022-12-23
0
Rangrizal28
Lee jadi seorang pembenuh berdarah dingin,ajaran Alvin yg akan balas dendam utk istri dan anaknya yg diculik.lee dendam pd pembunuh keluarganya yg sadis.lukas...tunggu pembalasan Lee.
2022-12-18
1