Istri Sempurna Untuk CEO Kejam
New York, Amerika
"Huft... Kapan aku bisa pulang ya ke Indonesia? Hah... kapan uang yang ku kumpulkan cukup untuk pulang ke Indonesia? Apa aku harus jaga lilin dulu buat dapat uang? Eh... Tapi kan kalau kaya gitu harus ada yang keliling ya " gumam seorang gadis cantik random, Elliana atau biasa dipanggil Elli yang berbicara sendiri sambil memandang langit-langit atap apartemen kecilnya. Ia kini tengah mengingat-ingat kejadian 5 tahun yang lalu yang takkan pernah bisa ia lupakan.
Elliana Febria seorang gadis cantik keturunan Inggris-Indonesia yang tengah diasingkan oleh "keluarga" yang sangat disayanginya ke negara lain alias New York, Amerika. Entah apa alasan dari keluarganya itu hingga mengasingkan dirinya selama hampir 5 tahun. Selama hampir 5 tahun itu pula, tak ada satupun dari anggota keluarganya yang menjenguk bahkan menanyakan kabarnya. Bukan hanya itu saja, bahkan keluarganya tidak mengirimakan uang untuk biaya kehidupan Elli dari semasa sekolah sampai kini ia telah bekerja. Benar-benar keluarga yang kejam bukan untuk anak seusia 16 tahun waktu itu? Yap... Umur Elli saat diasingkan adalah 16 tahun dan kini usianya sudah menjelang 21 tahun.
"Elli, mulai besok mama dan papa akan memindahkan sekolahmu ke luar negeri" ucap mama Elli malam itu.
"Loh... Kenapa ma? Bukannya sekolah Elli disini sudah bagus kualitasnya? Elli juga tidak pernah berbuat masalah disini kenapa harus dipindahin ke luar negeri?" heran Elli yang mendengar apa yang diucapkan mamanya itu.
Elli adalah seorang gadis yang baik, ceria, dan dikenal cerdas di sekolahnya. Bahkan ia mempunyai banyak sekali teman karena sikap ramah dan friendly nya. Ia juga terlahir dari lingkungan keluarga kaya raya dan terhormat. Selama 16 tahun ia tinggal dengan kedua orangtua dan dua kakak laki-lakinya, ia merasakan kebahagiaan karena selalu di prioritaskan oleh seluruh keluarganya dan apa yang ia mau selalu terpenuhi. Namun malam itu, sebuah keanehan dari kedua orangtuanya dengan menyuruh ia pindah sekolah membuat Elli kecewa.
"Kamu tak perlu tahu alasan kami memindahkan kamu keluar negeri. Cukup segera kemasi semua keperluan kamu karena kami sudah memesan tiket keberangkatan untukmu esok pagi" ucap mama Elli dengan tegas membuat Elli terperangah karena baru pertama kali ini sang mama berbicara dengan tegas.
"Tapi ma... Apa secepat ini? Aku bahkan belum pamit pada teman-temanku di sekolah" protes Elli.
"Nggak usah pamit, cepat sana bereskan semua baju-baju kamu. Dan ini uang untuk kebutuhan kamu selama disana, setiap bulannya nanti kami akan mengirimkan uang untuk kebutuhanmu" ucap papa Elli dengan memberikan satu amplop cokelat tebal berisi uang.
"Huft... Baiklah" pasrah Elli menerima apa yang diucapkan kedua orangtuanya kemudian mengambil amplop uang itu dan berlalu ke kamar untuk membereskan semua keperluannya.
Sejak saat keberangkatan Elli untuk sekolah di luar negeri, semua komunikasi dengan kedua orangtua dan dua kakak laki-lakinya terputus. Bahkan papa nya hanya memberikan uang saat awal keberangkatannya malam itu saja. Entah apa yang terjadi dengan keluarganya di sana karena ia sudah berusaha mencari tahu namun sama sekali tak menemukan titik terang. Teman-teman sekolahnya pun juga tak ada yang bisa dihubunginya, semuanya berubah semenjak keberangkatannya ke luar negeri.
Sejak saat itu, Elli sudah tak bisa lagi berpangku tangan sambil menunggu uang datang tiba-tiba. Ia bekerja keras untuk membayar biaya sekolahnya di luar negeri dengan bekerja part time di sebuah cafe dan restorant. Untuk biaya sekolah, memang hanya untuk dua bulan pertama saja kedua orangtuanya sudah membayar untuk selanjutnya ia harus berusaha membayarnya sendiri. Setelah selesai dengan sekolahnya, ia tak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi karena terkendala biaya. Saat ini pun Elli masih berusaha keras untuk mengumpulkan uang demi bisa kembali pulang ke Indonesia dan menanyakan alasan dari keluarganya yang tak pernah memberikan kabar padanya.
***
Di Indonesia...
Ada sebuah perusahaan terbesar di kawasan Asia maupun Eropa yaitu perusahaan milik keluarga Serant. Keluarga Serant merupakan keluarga konglomerat yang perusahaannya menguasai dunia perbisnisan di Asia dan Eropa. Keluarga tersebut tak pernah mau menampakkan wajahnya ke depan publik dan media, tak ada yang tahu bagaimana rupa dari seluruh keluarga Serant kecuali asisten pribadi dari keluarga itu. Setiap kali ada rapat penting perusahaan, yang akan muncul di depan kolega bisnis adalah asisten pribadi dan sekretaris perusahaan. Namun siapa yang menyangka kalau ketika ada rapat seperti itu, salah satu CEO pemegang perusahaan Serant Group mengamati lewat sebuah layar besar di ruang kerja pribadinya.
Rumornya, keluarga Serant adalah sebuah keluarga yang sangat kejam dan tak pandang bulu, terutama seseorang yang saat ini menjabat sebagai CEO di perusahaan pusat. Ia bahkan tak segan-segan untuk memecat karyawan yang melakukan suatu kesalahan dan menghancurkan seluruh kelurganya. Namun sepertinya memang itu bukanlah suatu rumor, karena hari ini kejadian yang begitu menggemparkan terjadi di perusahaan pusat Serant Group.
"Tendang orang itu dari perusahaanku dan pindahkan keluarganya ke kota terpencil di negara A tanpa satupun dari mereka yang membawa harta berharga" titah sang CEO yang diketahui bernama Edward Lion Sarent pada sang asisten pribadi yang bernama Reno.
"Baik tuan" ucap Reno dengan tegas.
Saat ini di perusahaan Serant Group telah terjadi seseorang yang menggunakan jabatannya dengan semena-mena dan memanipulasi laporan mengenai penerimaan karyawan baru. Ternyata calon karyawan baru yang lulus seleksi administrasi oleh Kepala Divisi HRD itu adalah saudara-saudaranya sendiri yang sama sekali tak mempunyai kompetensi yang diinginkan oleh sang CEO. Bahkan Kepala HRD juga mengancam calon karyawan lainnya untuk segera mengundurkan diri.
Tak hanya dipecat dan dipenjara, namun keluarga Kepala Divisi HRD itu juga harus menanggung akibatnya yaitu dengan diasingkan ke kota terpencil. Bahkan pemecatan itu diumumkan di sebuah tulisan pada layar besar videotron berikut foto satu keluarga yang terpasang di depan perusahaan Serant Group sehingga masyarakat luas juga mengetahui hal itu. Di layar tersebut bertuliskan juga sebuah ancaman "Bagi siapapun yang membantu dengan memberi pekerjaan dan menampung keluarga tersebut, maka orang itu akan hancur seketika".
Benar-benar kejam sekali bukan si Edward itu dalam memberikan hukuman? Namun ia melakukan itu demi melindungi dirinya dari semua orang-orang yang bermuka dua. Ia juga telah melalui banyak hal yang menyangkut tentang harta dan kekuasaan yang menurutnya bisa memberikan banyak sebuah kebahagiaan dan kemudahan.
***
Bagaimana dua orang yang sama-sama harus mempertahankan kebahagiaan namun dengan fokus yang berbeda bisa bersatu? Apakah memang itu yang disebut dengan kebahagiaan yang sebenarnya? Dan apakah mereka bisa menemukan kebahagiaan itu sendiri? Next...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Susanthy Can
lanjut
2024-03-18
0
Sani Srimulyani
nyoba mampir kesini.
2024-03-14
0
Wirda Lubis
lanjut
2023-01-03
0