Semua yang ada di ruang dapur atau pantry yang khusus untuk menyiapkan semua kebutuhan makan dan minum bagi karyawan dan petinggi perusahaan sedang sibuk-sibuknya karena harus segera menyiapkan pesanan khusus untuk sang CEO yang bahkan mereka tak pernah tahu wujud aslinya. Perlu diketahui, bahwa di Perusahaan Serant Group ini semua karyawan mendapatkan jatah makan siang dari perusahaan dan semua itu gratis. Menu makan siang yang disajikan pun setiap harinya selalu bervariasi sehingga semua karyawan takkan mudah bosan dengan menu yang disediakan.
"Ini ada apa kak kok semuanya sibuk sekali? Padahal ini masih jam 08:30 pagi dan jam makan siang pun masih sekitar 3 jam lagi tapi kok semuanya terlihat sangat sibuk" tanya Elli dengan terheran-heran pada seniornya disana yang bernama Sinta.
"Itu kita disuruh nyiapin sarapan khusus untuk CEO. Padahal sebelumnya kami tak pernah membuatkan bahkan menerima perintah dari atasan untuk menyiapkannya sarapan, ini adalah permintaan untuk yang pertama kalinya. Bahkan kau tahu, selama beliau menjabat sebagai CEO disini kami semua belum pernah yang namanya melihat wajahnya karena ketika beliau datang akan melewati jalan khusus" jelas Sinta menceritakan semuanya sambil memotong-motong sayuran yang akan dimasak nanti.
"Wah benarkah? Berarti CEO kita itu misterius sekali ya" ucap Elli dengan antusias dan diangguki oleh Sinta.
"Bahkan ada rumor yang menyebutkan bahwa semua keturunan dari keluarga Serant itu semuanya kejam ddan mengerikan. Kalau ada seseorang yang berbuat kesalahan atau dengan berani mengusik keluarga mereka, sudah dijamin akan langsung hilang namanya dari negara ini. Terutama nih ya, CEO kita di perusahaan pusat ini yang merupakan cucu terakhir dari tuan besar Serant adalah orang yang kejam bahkan tak tersentuh walaupun itu dengan keluarganya sendiri. Dari ceritanya sih mereka ada permasalahan keluarga hingga sang CEO ini jadi bersikap seperti itu sama keluarganya, tapi semua media tak berani untuk mencari tahu karena pastinya mereka hanya akan tinggal nama saja" ucap Sinta dengan berbisik agar tak ada mendengar ghibahannya.
"Duh... Nggak mau-mau deh aku berurusan dengan orang-orang kalangan atas seperti itu. Takut kalau ditendang dari negara ini dan nggak bisa balik lagi" ucap Elli yang juga ikut berbicara dengan pelan-pelan.
Elli... Elli... Padahal kemarin saja kamu adu mulut dengan asisten CEO perusahaan Serant Group.
Untuk tugas memasak makanan khusus pesanan CEO kali ini diserahkan kepada kepala chef yang dibantu oleh beberapa asisten senior, sedangkan Elli saat ini sedang membantu menyiapkan beberapa bahan untuknya memasak nanti.
***
Setelah selesai memasak untuk pesanan CEO, sekarang ada masalah baru lagi yaitu siapa yang akan mengantarkan hidangan sarapan itu karena tak mungkin mereka menyuruh bagian office boy atau office girl karena di jam-jam seperti ini mereka semua akan sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Lagi pula siapa juga yang berani masuk ke dalam lantai khusus yang hanya ada ruangan CEO dan asistennya saja. Dirumorkan bahwa suasana dilantai itu auranya sangat mencekam, hingga terkadang office boy yang ditugaskan disana harus benar-benar berhati-hati dalam bekerja.
"Saya sudah menghubungi Tuan Reno mengenai siapa yang boleh mengantarkan makanan ini ke lantai khusus CEO. Tuan Reno hanya memperbolehkan satu orang saja yang bisa masuk ke lantai itu, apakah ada yang mau mengantarkan sarapan ini kesana? Karena jujur saja ini pertama kalinya bagi tim konsumsi untuk berurusan dengan CEO" ucap Kepala Divisi Konsumsi pada semua anggotanya, termasuk Elli.
Semua orang yang ada disana hanya bisa saling pandang antar yang lainnya, sebenarnya tidak masalah jika mereka harus mengantarkan makanan hanya saja karena mereka takut jika melakukan sedikit saja kesalahan maka akan berdampak pada masa depan mereka di perusahaan itu. Ini adalah efek rumor yang telah tersebar di perusahaan terkait CEO mereka yang sangat kejam ddan tak mentolerir kesalahan sekecil apapun.
"Emm... Maaf kak, bolehkah jika saya yang mengantarkan kesana? Kebetulan sekali saya ingin lebih mengenal tempat-tempat yang ada di perusahaan ini" tanya Elli dengan hati-hati karena bagaimanapun dia adalah orang baru disitu.
Sebenarnya alasan Elli ingin mengantarkan makanan itu di lantai khusus bukan hanya itu saja, tapi dia penasaran dengan rumor kekejaman sang CEO.
"Bagaimana dengan yang lain? Apakah ada selain Elli yang ingin mengantarkan makanan ini ke ruang CEO?" tanya kepala Divisi Konsumsi pada semuanya karena ia tak ingin nanti ada yang iri.
Pada akhirnya semua menggelengkan kepala tanda tak ada yang berniat untuk mengantarkan makanan itu ke ruang CEO dan terpilihlah Elli yang akan bertugas mengantarkannya.
"Baiklah Elli, antarkan makanan ini ke ruang CEO. Kerjakan dengan sangat hati-hati, jangan sampai kau melakukan kesalahan dalam tugasmu kali ini" peringat Kepala Divisi Konsumsi dan diangguki paham oleh Elli.
"Semangat Elli" bisik Sinta menyemangati Elli dan diangguki antusias oleh Elli.
***
"Huh... Emang semengerikan apa sih si CEO itu? Dia juga manusia sama kaya aku, menurutku masih mengerikan ketemu malaikat maut deh" gumam Elli dengan berjalan sambil mendorong troli berisi makanan.
Elli berjalan sesuai dengan arahan dari Kepala Divisi Konsumsi dimana letak-letaknya dan tempat mana yang tak boleh dilaluinya.
Ting...
Bunyi dentingan lift menandakan bahwa lift sudah sampai pada tempat yang tengah dituju oleh orang yang menaikinya. Pintu lift terbuka menampilkan Elli yang tengah mendorong troli keluar dari lift dan memandang semua ruangan di lantai itu. Terlihat di lantai ini memang hanya ada dua ruangan yaitu ruang khusus asisten atau sekretaris perusahaan dan ruang khusus CEO. Bahkan design di lantai paling atas perusahaan Serant Group ini sangat mewah, berbeda dengan ruangan-ruangan kerja lainnya.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi, saya ingin mengantarkan makanan pesanan CEO" ucap Elli dengan mengetuk pintu ruang asisten CEO seperti apa yang diperintahkan oleh Kepala Divisi Konsumsi untuk bertemu dengan asisten CEO terlebih dahulu.
Ceklek...
"Lho kamu? Yang dipesawat kemarin yang mau menjahit mulutku kan?" seru Elli saat melihat seseorang yang keluar dari ruang asisten CEO yang tak lain adalah Reno.
"Bagaimana aku bisa lupa kalau kemarin aku menaiki pesawat dan bahkan orang ini memperkenalkan dirinya sebagai asisten CEO? Dasar pelupa" batin Elli.
"Huh... Bertemu lagi kita, nona. Iya akan ku jahit beneran mulut kau kalau kamu masih berisik seperti kemarin" ucap Reno dengan ketus kemudian diam-diam ia tersenyum menyeringai melihat ada seseorang yang tengah mengintip dibalik celah pintu ruangan yang terbuka.
"Jahatnya" gumam Elli dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat seseorang yang melihatnya memandang Elli dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ini saya mau mengantarkan sarapan pesanan CEO, tuan Reno" ucap Eli to the point agar pekerjaan cepat selesai.
"Baiklah sana antarkan saja masuk ke ruangan itu" tunjuk Reno dengan mengarahkan jari telunjuknya kearah ruangan disampingnya.
"Bukankah tidak boleh sembarang orang bisa bertemu dengan CEO? Ini beneran aku disuruh langsung masuk? Bodo amatlah, nanti kalau dimarahin ya jadikan aja nih asisten CEO sebagai kambing hitamnya" batin Elli bertanya-tanya.
"Cepetan sana masuk, jangan melamun saja. Kau ingin CEO kita mati kelaparan karena kau lama membawakan sarapan untuknya?" seru Reno saat melihat Elli hanya diam melamun.
"Baiklah... Dasar menyebalkan" ucap Elli dengan pelan namun masih bisa terdengar oleh Reno.
Elli pun dengan segera membalikkan badannya untuk menuju ke ruangan yang ditunjuk oleh Reno.
"Ah... akhirnya ada yang bisa menjinakkan si bos juga. Bentar lagi si bos punya pawang" batin Reno dengan hati riang gembira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
semangat elli lanjut
2023-07-31
0