Setelah satu jam dalam perjalanan, mobil yang dikendarai oleh Reno akhirnya memasuki sebuah gang perkampungan yang untungnya muat untuk dilewati mobil. Mobil itu berhenti tepat di depan sebuah rumah sederhana dengan halaman depan yang tampak sangat asri karena ditumbuhi pepohonan yang rindang dan tanaman bunga yang rapi serta indah. Lingkungan disekitarnya pun terlihat bersih.
"Sepertinya nona Elli sudah sampai rumah setelah bekerja, Ed" ucap Reno setelah melihat ke arah rumah Elli yang sudah tampak ada kehidupan yaitu lampu menyala dan pintu sedikit terbuka.
"Ya, kau benar. Ayo turun" ajak Edward yang kemudian diangguki oleh Reno.
Reno membantu Papa William turun dari mobil sedangkan Edward keluar mobil dengan menggendong Alika. Mereka segera saja berjalan masuk ke dalam halaman rumah Elli.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi" seru Reno dengan kerasnya saat melihat seperti tak ada tanda-tanda untuk Elli membuka pintu padahal pintunya sudah sedikit terbuka.
Mereka berdiri di depan pintu rumah Elli dengan Reno yang sedari tadi mengetuk pintu dan mengucap salam. Walaupun pintunya sedikit terbuka, rasanya tak sopan apabila kita menyelonong masuk. Mereka memilih untuk menunggu sembari terus memanggil pemilik rumah.
"Elli, yuhuuuuu... Kenapa nggak dibuka-bukain pintu ini? Gue capek nih berdiri mulu" gerutu Reno dengan terus berteriak.
Edward dan Papa William hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Reno, pasalnya sifat Reno yang seperti ini hanya ditujukan kepada orang terdekatnya saja. Edward pun tadi sedikit kaget dengan tingkah Reno kali ini apalagi Reno dan Elli jika bertemu sudah seperti tikus dan kucing yang tak pernah akur akan jadi apa pertemuan mereka kali ini jika sikap absurd Reno saja sudah mulai ditunjukkan di depan Elli.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya orang yang ditunggu-tunggu muncul juga.
Ceklek...
"Eh... Tuan Reno dan bapak" kaget Elli saat membuka pintu melihat atasannya ada di depan rumahnya.
"Cepat minggir, udah capek nih kaki buat berdiri" gerutu Reno sembari mendorong Elli agar bisa menyingkir dari pintu, menghiraukan kekagetan Elli.
Reno segera mendorong kursi roda milik Papa William dan masuk ke dalam rumah Elli diikuti oleh Edward dan Alika.
"Ini rumah punya siapa sih? Kok orang main suruh-suruh minggir dan masuk aja sebelum disuruh padahal ini kan rumah aku" kesal Elli saat semua tamunya sudah masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu.
Elli pun berbalik badan dan masuk ke dalam rumahnya dengan memasang wajah julidnya saat menatap ke arah Reno.
"Nggak sopan" ucap Elli tanpa suara dengan menggerakkan bibirnya saat Reno balik menatapnya.
Elli pun duduk di kursi single sofa yang ada disana dengan memasang wajah ramahnya saat menatap Edward, Papa William, dan Alika yang sedang mengintip di sela wajahnya dan dada Edward.
"Ada apa tuan-tuan ini datang ke gubuk sederhana saya ini?" tanya Elli dengan tatapan bingung.
"Saya mau menitipkan papa dan adik saya tinggal di rumah kamu. Saya rasa tempat ini sangat cocok untuk pemulihan kesehatan papa dan adik saya" ucap Edward dengan nada datarnya.
Perkataan Edward sontak saja membuat Elli dan Reno terkejut sedangkan Papa William hanya diam saja memperhatikan karena memang tak mengenal Elli dan tak tahu rencana Edward. Bahkan Reno pun tak mengetahui apapun mengenai hal ini.
"Apa kamu yakin, Ed?" ucap Reno dengan ragu-ragu.
"Kamu yakin nitipin paman dan Alika sama manusia jadi-jadian ini?" lanjutnya dengan geleng-geleng kepala.
"Ya aku yakin. Karena dari sepengetahuan kita, dia adalah orang yang tak mudah diintimidasi oleh siapapun bahkan saat menghadapiku saja dia masih terlihat santai padahal semua orang tahu kalau aku adalah orang yang tak bisa disinggung. Dia jujur walaupun orangnya suka berbicara ceplas ceplos. Dan dia adalah orang yang sangat tepat untuk menjaga papa dan Alika" ucap Edward tanpa keraguan.
"Mohon maaf tuan tuan jika saya menyela. Ini sebenarnya ada apa ya? Saya kok bingung tiba-tiba saya dititipin orang yang sama sekali tidak saya kenal" ucap Elli dengan wajah kebingungan.
"Begini Elli. Perkenalkan ini adalah papa saya dan adik saya, Papa William dan Alika. Mereka sedang sakit dan butuh suasana baru dan nyaman untuk pemulihan kesehatannya. Saya lihat kalau rumah kamu ini cukup nyaman dan cocok untuk itu makanya saya meminta kamu mengijinkan mereka tinggal sementara waktu di rumah kamu sampai keadaan mereka membaik. Saya juga percaya sama kamu kalau kamu bisa menjaga mereka dengan baik tanpa takut untuk diintimidasi atau dipengaruhi oleh oranglain. Itu poin penting yang saya butuhkan karena banyak sekali orang-orang jahat yang saat ini mengincar mereka" ucap Edward panjang lebar.
"Kamu tenang saja, mengenai keselamatan kamu dan mereka saya yang bertanggungjawab. Untuk semua kebutuhan kamu dan mereka juga saya yang menanggung" lanjutnya.
Edward sebenarnya malas untuk berbicara panjang lebar seperti ini, namun karena Reno masih saja ragu dan tidak tahu mengenai rencananya akhirnya dia yang mengutarakan itu secara langsung.
"Saya kan harus bekerja, bapak? Anda tidak lupa kan kalau saya bekerja di perusahaan anda" ucap Elli menanggapi ucapan Edward.
"Kamu saya pecat kalau begitu dari perusahaan saya" ucap Edward dengan santai membuat Elli seketika menjatuhkan rahangnya.
"Jangan seenaknya gitu dong pak, saya kan baru aja kerja disana. Saya juga dapat kerjanya itu susah lho, butuh perjuangan masa iya secepat itu dipecatnya" seru Elli dengan sedikit merengek.
Rengekan itu seketika membuat Reno terkikik geli karena baru pertama kali ini ia melihat manusia seperti Elli bisa merengek karena biasanya yang ia lihat hanya ucapan ceplas-ceplos dan wajah menyebalkan Elli saja.
"Ternyata manusia kaya loe bisa juga takut dipecat hahahaha Muka loe ya ampun lucu banget kalau lagi ngrengek, kaya tikus abis kecebur got" ejek Reno dengan bahasa gaulnya sembari tertawa terpingkal-pingkal.
Sedangkan Edward hanya tersenyum tipis saja, sebenarnya ia sedikit iri dengan Reno yang bisa saling ejek atau bercanda santai dengan Elli.
"Apa kamu bilang? Tadi udah ngatain aku manusia jadi-jadian terus sekarang tikus kecebur got. Nggak sadar diri apa kalau anda itu manusia paling julid sedunia. Cowok kok julidnya ngalahin ibu-ibu komplek" seru Elli yang kemudian berdiri dan berkacak pinggang sambil melotot tajam ke arah Reno.
"Diam" ucap Edward dengan nada dinginnya saat melihat Reno akan membalas ucapan Elli.
"Berisik" seru Elli dan Reno tanpa menatap ke arah Edward.
Elli dan Reno bahkan kini saling menatap tajam dengan melemparkan tatapan permusuhan. Beberapa detik kemudian mereka berdua seperti tersadar akan sesuatu...
"Mampus" gumam Elli dan Reno saat sadar bahwa tadi membantah ucapan Edward.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
😆😆😆😆 lucu banget kalian kalo lagi gelut gini.
2024-03-15
0
your wife( ̄3 ̄)
lanjut kk
2022-12-29
0