Tepat hari ini adalah satu minggu dari tes interview yang dilakukan oleh Elli di Perusahaan Serant Group. Elli begitu pesimis kalau dirinya akan diterima disana mengingat hari ini adalah batas akhir dari penentuan siapa saja yang dihubungi jika lolos. Bahkan sedari beberapa hari yang lalu, ia hampir setiap hari dan setiap jamnya selalu cek notifikasi email dan pesan di handphonenya. Selain dari Serant Group, Elli belum mendapatkan panggilan wawancara atau tes lainnya dari beberapa perusahaan yang waktu itu ia masukkan lamaran dan CV.
"Yah mungkin belum rejekinya kali ya, toh yang melamar disana pasti yang dipilih juga yang benar-benar berkompeten tidak sepertiku yang hanya lulusan SMA dan belajar memasak dari otodidak saja. Semangat Elli, jangan pantang menyerah" gumam Elli sambil melamun di sofa ruang tv dengan menyemangati dirinya sendiri.
"Tapi tetep aja galau ihh... Masa nggak diterima sih. Salahnya siapa juga tuh tim penilai cuma tanya satu pertanyaan doang, apa iya itu cukup untuk menilai karakter dari seseorang" gumamnya pelan dengan kesal.
Tring... Tring...
Ditengah kegalauan dan tingkah absurdnya menanti detik demi detik waktu kelolosan tes interviewnya, bunyi suara notifikasi pada handphonenya berbunyi. Dengan semangat 45 ia segera meraih handphone yang sedari tadi berada disamping ia duduk dan langsung membuka pesan masuknya.
"Selamat... Kepada calon karyawan baru atas nama Elliana Febria dinyatakan lolos dalam tes interview dari Perusahaan Serant Group. Dimohon kepada saudara untuk segera melengkapi berkas yang dibutuhkan dan dibawa ke ruang HRD pada esok hari jam 09.00 pagi sekaligus penandatanganan perjanjian kerja. Demikian pengumuman ini kami samppaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih"
Begitulah kiranya pesan yang diterima oleh Elli dari notifikasi handphonenya. Alangkah bahagianya ia, ditengah kegelisahan dan kepesimisan hatinya akhirnya harapannya benar-benar tercapai. Bahkan saking bahagianya ia sampai melompat-lompat dengan berdiri diatas sofa yang tadi ia duduki.
"Terimakasih Tuhan... Huuuuuaaaaaa aku bahagia" seru Elli dengan masih berjingkrak-jingkrak diatas sofa.
"Serant Group.... I'am coming" serunya berteriak.
Untung saja apartemen milik Elli itu walaupun tergolong apartemen kecil, namun semua apartemen dilengkapi fasilitas kedap suara. Coba saja kalau tak ada fasilitas itu, sudah pasti teriakannya sedari tadi akan mengganggu penghuni apartemen lainnya.
***
Keesokan paginya, Elli sudah bersiap-siap untuk pergi ke Serant Group. Bahkan sudah sedari pagi buta ia telah bersiap karena saking semangatnya. Setelah sarapan dan bersiap, ia segera pergi menuju ke Perusahaan Serant Group menggunakan bus. Sesampainya disana, ia segera menunggu sampai namanya dipanggil oleh pihak HRD.
"Silahkan nona Elliana" ucap salah satu staff HRD mempersilahkan Elli untuk masuk.
"Baik, terimakasih" jawab Elli dengan tersenyum manis.
Elli masuk ke dalam ruang HRD yang berisikan dua orang wanita dan dua orang laki-laki. Dua orang laki-laki berbeda dari tim penilai yang waktu itu menangani interview tapi dengan raut wajah yang jauh lebih menyeramkan dari yang kemarin. Elli pun duduk di kursi depan empat orang tersebut seperti seseorang yang akan disidang.
"Saya langsung to the pojnt saja nona Elliana. Selamat kepada anda karena telah mengalahkan kandidat calon karyawan baru di perusahaan kami pada bagian konsumsi karyawan. Perlu anda ketahui sebelum menandatangani kontrak kerja, kami tidak akan menempatkan anda di Perusahaan Serant Group yang berada di negara ini" ucap salah satu seorang laki-laki yang ada disana dengan raut datarnya.
Sontak saja pernyataan dari orang itu membuat dia terkejut dan bingung, batinnya tentu saja bergejolak berpikir bahwa ia akan dibuang ke negara lain lagi maka akan semakin sulit dirinya kembali ke Indonesia.
"Begini nona, dari CV anda yang kami terima mengenai alasan anda melamar pekerjaan disini adalah untuk mendapatkan uang demi biaya kehidupan anda dan ingin membeli tiket untuk kembali ke Indonesia maka dari itu kami memutuskan untuk menerima anda di Perusahaan Serant Group pusat yang ada di Indonesia karena disana juga membutuhkan tenaga di bagian konsumsi" jelas seorang wanita yang diketahuinya adalah kepala divisi HRD yang melihat kebingungan Elli.
Mendengar hal itu membuat Elli terkejut dan benar-benar senang. Tentu saja ddengan ini, ia bisa segera kembali ke Indonesia dalam waktu dekat dan bisa mendapatkan pekerjaan secara langsung.
"Ini beneran, bu? tanya Elli yang masih tidak percaya dan dibalas anggukan oleh kepala divisi HRD itu.
"Jadi apakah kamu menerima tawaran kami? Kalau iya, silahkan tanda tangan surat kontrak kerjamu dan kamu bisa berangkat ke Indonesia 2 hari lagi. Namun untuk biaya ke Indonesia tidak ditanggung oleh perusahaan, melainkan akan dipotong setiap bulannya dari gaji yang diterima" tanya kepala Divisi HRD itu.
"Iya bu, saya menerimanya" jawab Elli dengan antusias.
"Tak apalah gajiku dipotong tiap bulannya, toh disana nanti aku akan tinggal bersama mama dan papa jadi setidaknya aku bisa sedikit menumpang makan pada mereka" batin Elli terkekeh geli.
Elli akhirnya menandatangani kontrak kerja yang telah disepakati setelah membaca semua poin-poin dalam kontrak tersebut. Sesuai kesepakatan, dia akan diberangkatkan menuju Indonesia 2 hari lagi bersama dengan dua orang laki-laki yang ada di ruang HRD. Setelah selesai dengan semua urusannya, Elli segera pulang ke apartemennya dengan hati senang.
"Benar-benar wanita yang unik, alasan bekerja demi membeli tiket untuk kembali ke Indonesia mana dicantumkan dalam CV pula. Gadis yang terlalu jujur dan polos" batin seorang laki-laki yang sedari tadi hanya diam saja disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
wah selamat ya elli, akhirnya kamu bisa kembali ke indonesia.
2024-03-14
0
박지성의 아내
kok beda ya dari yang lainnya seharush nya ada gambarnya
2023-03-14
2
Mom Dian
Kejujuran membawa berkah di terima bekerja sesuai tempat yang di inginkan, Semangat Elly.
Semangat juga buat Authornya💪
2022-12-25
1