Menjelang perayaan ulang tahun si kembar yang ke satu tahun, Eca berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya agar bisa merayakan ulang tahun bersama si kembar seorang diri.
Eca sengaja tidak ingin melibatkan tuan Delvin untuk merayakan ulang tahun si kembar karena kehadiran si kembar yang telah mengubah seluruh mimpinya.
Ia ingin mengenang kelahiran si kembar yang harus kehilangan ibu mereka di saat mereka membutuhkan ASI seorang ibu.
Eca yang sudah menggantikan baju seragam kerjanya siap pulang sedang berjalan menuju tempat parkir motor khusus untuk untuk karyawan hotel tersebut.
Tidak lama, ia mendengar keributan yang ada di lobi hotel memancing dirinya untuk mendekat.
"Seseorang, siapapun, tolong selamatkan anakku!"
Pekik seorang ayah yang berteriak melihat kondisi putranya yang berusia dua tahun sangat lemah dan pucat.
Ayah dari balita itu seperti orang gila yang menangis histeris melihat putranya seakan kehabisan nafas.
Melihat itu Eca akhirnya nekat untuk menolong balita malang itu.
Eca menerobos masuk ke kerumunan itu mendekati balita malang yang sedang dalam gendongan ibunya.
"Tuan! Ijinkan saya untuk menolong putramu?" Pinta Eca.
"Apakah kamu bisa menolong putraku?"
Tanya tamu hotel itu yang berasal dari negara Perancis.
"Percayalah padaku nyonya karena aku adalah seorang dokter."
Ucap Eca yang memang mengusai bahasa Perancis.
Nyonya itu memberikan putranya pada Eca. Ibu angkat dari si kembar ini akhirnya memeriksa keadaan balita itu.
Ia membalikkan tubuhnya balita itu dengan memukul lembut beberapa kali punggung si bayi hingga bayi itu bisa bernafas dengan lega.
Bayi itu langsung menangis seakan baru kembali dari kematian yang sudah menjemputnya. Kedua orangtuanya balita itu langsung berpelukan penuh haru. Eca yang masih menggendong bayi itu berusaha menenangkan bayi itu hingga terdiam.
Semua wajah tegang yang menyaksikan pertunjukan dramatis barusan merasa sangat lega.
Para tamu hotel dan juga staffnya sempat merekam aksi penyelamatan Eca pada balita malang itu memberikan tepuk tangan pada Eca.
Teman-temannya Eca merasa tidak percaya atas apa yang dilakukan Eca pada balita itu.
Yang lebih membuat mereka heran mengapa Eca bisa bicara bahasa Perancis pada tamu hotel yang berkebangsaan Perancis itu.
"Terimakasih nona! Berkatmu kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan kepada putra kami. Jika dibawa ke RS kami hanya takut nyawanya tidak akan tertolong."
Ucap Nyonya Gloria sambil mengusap air matanya.
"Putramu hanya tersedak saja, nyonya. Nafasnya tiba-tiba sesak karena jantungnya tidak mendapatkan asupan oksigen yang membuat ia bisa bernafas dengan lega." Ucap Eca.
"Apakah anda tamu hotel di sini, nona?"
"Tidak! Saya karyawan hotel ini. kalau begitu saya pulang dulu nyonya."
Eca segera angkat kaki dari tempat itu.
Baik resepsionis maupun staff hotel itu merasa kaget jika Eca bisa berbicara bahasa Perancis.
Eca buru-buru naik ke atas motornya agar tidak mendapatkan pertanyaan dari staff lainnya.
Ia hanya ingin cepat pulang karena saat ini sudah pukul satu pagi. Eca sudah tahu kalau si kembar saat ini pasti sudah tidur bersama dengan tuan Delvin.
...----------------...
Keesokan harinya berita tentang Eca yang menyelamatkan balita salah penghuni hotel mulai santer terdengar oleh oleh staff tertinggi hotel itu.
Tuan Gunawan selaku HRD hotel itu hanya bisa tersenyum karena sudah tahu Eca memiliki sesuatu yang ia sembunyikan selama ini.
"Ternyata kamu memang gadis jenius yang sangat nakal, nona. Aku sudah mencurigai dirimu sejak awal interview dirimu."
Gumam tuan Gunawan lirih.
Dreeett....
Bunyi ponselnya terdengar nyaring menyadarkan tuan Gunawan yang segera menerima panggilan dari CEO hotel tersebut.
"Tolong segera ke ruangan saya, pak Gunawan!" Titah Tuan Haidar.
"Baik Tuan!"
Haidar yang merupakan CEO hotel itu mengamati CCTV di mana Eca bisa menyelamatkan seorang balita dari tamu hotel dan terlihat fasih bicara dengan bule Perancis itu.
Tok... tok...
"Masuk!"
Cek.. lek..
"Permisi Tuan!"
Tuan Gunawan duduk di hadapan tuan Haidar yang mulai dengan serangan pertanyaan yang menumpuk dipikirannya.
"Apakah gadis ini adalah staff kita?" Tanya tuan Haidar seraya memperlihatkan rekaman CCTV di ponselnya pada tuan Gunawan.
"Benar tuan!"
"Apakah kamu bisa memanggilnya menghadap aku?"
"Baik Tuan!"
Tuan Gunawan menghubungi langsung Eca agar gadis itu segera ke ruangan tuan Haidar.
Pintu itu dibuka perlahan dan tuan Gunawan mempersilahkan Eca untuk masuk.
Eca yang mengenakan baju seragam cleaning servis dengan tetap menggunakan masker untuk menutupi setengah wajahnya.
Tuan Haidar mengamati wajah Eca yang tertutup masker itu, yang belum pernah ia bertemu dengan gadis itu sekalipun.
"Siapa namamu?"
"Ayesha Tuan!"
"Sudah beberapa lama kamu bekerja di sini?"
"Sekitar enam bulan."
"Saya dengar kamu menyelamatkan putra dari tamu hotel kita, apakah itu benar?"
"Iya Tuan!"
"Apakah kamu tahu tamu hotel kita yang kamu tolong itu berasal dari mana?"
"Perancis."
"Apakah kamu bisa bicara bahasa Perancis?"
"Hanya sedikit tuan."
"Baik. Kita putar ulang rekaman video dari beberapa staff hotel yang sudah merekam aksimu semalam."
Eca hanya meneguk liurnya yang sudah terasa kering di tenggorokan. Rasanya jantungnya seakan mau berpindah tempat saat ini seakan kebaikan yang ia lakukan berubah menjadikan dia seperti seorang penjahat.
"Bisa kamu artikan ucapanmu sendiri pada orang Perancis ini?"
"Saya akan menolong putra anda nyonya."
"Ada kata sesudahnya yang terlewatkan olehmu."
"Tidak ada tuan!" Ucap Eca bohong.
"Kamu mau jujur atau aku yang mengartikannya!"
Ancam tuan Haidar membuat Eca memucat ketakutan dengan tubuh gemetar dan berkeringat.
"Jawaabbb!"
"Saya adalah seorang dokter, saya bisa menolong putra anda nyonya." Ucap Eca gugup.
"Dokter..?"
"Apakah benar kamu seorang Dokter?"
"Saya hanya bohong, tuan!"
"Oh, nekat sekali kamu membohongi tamu hotel ini dengan mempertaruhkan nyawa balita malang itu. Apakah kamu akan tanggung jawab jika putranya tiba-tiba mati di tanganmu, hah?"
Bentak tuan Haidar membuat Eca terlonjak kaget.
Dan penjelasan kamu tentang penyebab putranya hampir kehilangan nyawanya begitu lugas dalam bahasa Perancis. Kenapa kamu tidak jujur saja pada kami, apa pendidikan kamu sebenarnya?"
Eca terlihat diam sambil memainkan jari jemarinya dengan air mata yang sudah tercekat memenuhi kerongkongannya.
Ia pun mengumpulkan kembali keberaniannya untuk berkata apa adanya walaupun dia kehilangan pekerjaannya. Tuan Haidar dengan sabar menunggu gadis ini untuk jujur.
"Saya pernah mengenyam pendidikan kedokteran hingga sampai tahap akhir di mana saya butuh nilai magang di sebuah rumah sakit. Tapi saya tidak bisa menyelesaikan tugas akhir saya itu untuk bisa meraih gelar kedokteran karena alasan pribadi tuan.
Saya juga mampu mengusai lima bahasa dan salah satunya adalah bahasa Perancis."
Ujar Eca akhirnya bisa jujur pada bosnya ini.
"Apakah karena terbentur biaya?"
"Tidak tuan! Justru saya mendapatkan bea siswa penuh. Saya keluar karena alasan pribadi."
"Apakah kamu hamil dan melahirkan tanpa ada tanggung jawab dari kekasihmu?"
Tebak tuan Haidar membuat Eca sangat syok.
Degggg...
Eca memejamkan matanya. Ia sangat merasa malu ketika harga dirinya seakan sedang direndahkan oleh pria tampan yang ada di hadapannya saat ini.
"Jika bukan demi si kembar, aku tidak sudi berhadapan dengan lelaki berengsek seperti dirimu."
Umpat Eca.
"Buka masker mu! Aku ingin lihat wajah aslimu itu!"
Tuan Gunawan memberi isyarat pada Eca untuk menuruti ucapannya tuan Haidar.
Eca membuka maskernya memperlihatkan wajah cantiknya membuat jantung Tuan Haidar berdegup kencang.
"Astaga! Ternyata gadis ini sangat cantik."
Puji tuan Haidar yang terus menatap wajah cantik Eca tanpa berkedip.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sandisalbiah
jln cerita Eca masih belum bisa ketebak.. jd penasaran..! b 🤔🤔
2024-01-19
0
💐Nie Surtian💐
jangan² Tuan Haidar ayah si kembar... 🤔
2022-12-15
1
Yasminn
lanjut seru ceritanya ,ditunggu teruuus
2022-12-15
2