Bagian 3 (Rumah Dandra)

"Pantas saja kamu seindah itu yang menghadirkanmu di dunia pun begitu indah"

~~ LYSM ~~

Aldrina menghembuskan napasnya kasar lalu mengambil posisi tepat disamping Bimo yang sedang asyik menonton TV

“Napa lo nyet?”tanya Bimo sambil melirik Aldrina

“Gak kenapa kakaknya monyet”jawab Aldrina seadanya

“Hahaha adik gue gemesnya minta ampun dah, kenapa kenapa? Gak dikasi papa uang ya? Atau…”

“Atau apa?”tanya Aldrina kesal

“Atau lo lagi PMS hahaha”kata Bimo bergurau

“Apaan sih lo kak gak lucu benar-benar garing”balas Aldrina kemudian pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas

PMS itu artinya punya masalah sedih bukan yang biasa dialami cewek-cewek tiap bulannya. Bimo sering sekali mengatakan itu jika Aldrina sudah memasang wajah kesalnya. Di dalam kamar Aldrina membuka sosial medianya seperti biasa jika Aldrina memiliki mood yang berlebihan akan memposting sesuatu di Instagramnya.

[Send foto suasana kamar]

Caption: Menyebalakan namun merubah warna hidup

Terlalu lama berdiam diri di kamar sambil memainkan HP tidak terasa sudah jam 5 sore. Aldrina bangkit dari tempat tidurnya lalu mengenakan celana panjang longgar dan kaos oblong putih yang kebesaran. Di sore hari Aldrina biasanya melakukan lari sore disekitar komplek  perumahannya jika memiliki waktu luang.

“Kak Bim kuy lari bareng!”ajak Aldrina pada Bimo yang masih setia diposisinya tadi

“Kamu aja nyet kakak males lagian kamu yang kurus kering gitu aja lari, mau jadi apa nanti”ejek Bimo

“Nyenyeyenye banyak gaya lo kak! Malas ya malas aja gak usah ngejek aku dong, dahlah bye”balas Aldrina kesal kemudian berlari keluar

“Satu dua satu dua…’’

Aldrina berlari sesuai tempo yang dihitungnya. Sekitar dua putaran ketika Aldrina berlari menuju gerbang komplek yang memiliki jarak cukup jauh dari rumahnya Aldrina melihat ibu paruh baya waktu itu yaitu ibu Dandra wajah lembut itu tidak mungkin Aldrina melupakannya, kelihatannya ibu Dandra membutuhkan pertolongan seseorang untuk membawakan barang-barang yang ia bawa mungkin saja habis berbelanja.

“Butuh bantuan tante?”tanya Aldrina sambil mengangkat beberapa kantongan plastik yang masih tertinggal

“Eh gak usah nak gak enak ngerepotin gitu anak tante bentar lagi datang kok lagian rumah tante dekat dari sini’’ balas ibu Dandra dengan lembut menolak

“Ya gapapa dong tan, itung-itung nambah olahraga saya hehe, mau dibawa kemana tan?”balas Aldrina sambil berjalan

Ternyata beban yang dibawa Aldrina saat ini cukup berat Aldrina berpikir setidaknya tenaga Shirene sangat berfungsi untuk saat ini.

“Yaudah makasi yah nak udah mau bantuin tante, ayo ikutin tante’’

Mereka pun berjalan beriringan. Berjarak 6 rumah sampailah ke rumah itu rumah Dandra tidak disangka ternyata Aldrina dan Dandra tinggal sekomplek. Walaupun begitu tetap saja Aldrina heran sudah lama Aldrina tinggal di komplek itu baru kali ini dia bertemu Ibu Dandra.

“Masih tahankan nak sampai ke dalam?’’ tanya ibu Dandra sesampai di gerbang rumah

”Tahan kok tan hehe”

Aldrina kemudian menginjakkan kaki di rumah Dandra siapa sangka hari ini Dandra buat ulah pada Aldrina dan sekarang ibunya dibantu oleh Aldrina sendiri. Ekspresi apa yang nantinya akan dilontarkan oleh Dandra.

“ DANDRA DANDRA MAMA DATANG…. Bantu mama sini’’panggil ibu Dandra dengan volume nyaring

‘’Ia Dandra turun ma”balas Dandra

Mata Aldrina berbinar melihat Dandra kapan lagi bisa melihat Dandra si kakak kelas famous memakai celana pendek dan kaos oblong yang mengekspos tubuhnya. Begitu juga dengan Dandra,dia tidak kalah terkejut melihat wanita menyebalkan hadir di rumahnya dengan waktu yang bisa dibilang hampir malam dengan pakaian olahraga.

“Eh makasih ya dek kamu baik banget ini anak tante satu-satunya namanya…”

“DANDRA”sambung Aldrina refleks dengan wajah bengong

“Loh kamu kenal anak tante?”

“Oo eng..enggak juga tan hanya kenal sebagai senior di SMA saya kok tan terus kak Dandra terkenal sombong tan makanya jadi tahu gitu hehe”jawab Aldrina polos

“Benar Dandra kamu sombong di sekolahan? Maafin anak tante ya nak, dia orangnya baik banget lo, tante baru tahu dia punya sifat kayak gitu”balas ibu Dandra sambil menegur Dandra, sementara Aldrina menjulurkan lidahnya kepada Dandra tanda merasa senang bisa mengalahkan Dandra

“Ah enggak kok ma dia aja sok kenal sama Dandra”

“Ha kan dari sini aja mama bisa menilai kamu emang kayak gitu di sekolah! Gak baik Dandra apalagi sama adik kelas semanis ini’’kata ibu Dandra membela Aldrina membuat Dandra semakin kesal

“Oh ia, tante lupa nama kamu siapa? Terus tempat tinggalnya dimana?”

“Emm saya Aldrina tan terserah tante mau manggil apa hehe.. Saya tinggal di ujung komplek ini tan’’

“Ohhh begitu pantas tante gak pernah lihat ujung komplek toh! Oh ia tante juga baru pindah sebulan lalu kesini suami tante pindah tugas”

“Yaelah ma ngapai juga dikasih tau ke dia bukan siapa-siapa juga”omel Dandra seperti anak kecil yang mendapatkan pukulan di bahunya

”Ngomong gitu lagi mama bakal marah”ancam ibu Dandra membuat Aldrina sangat menikmatinya dan Dandra hanya bisa mengangguk pasrah dihadapan orang yang paling disayanginya.

“Yaudah tan saya pulang dulu ya tan udah gelap’’kata Aldrina berpamitan

“Eh iya nak... Dandra antar Aldrina ke rumahnya udah gelap gak bagus anak perempuan jalan sendiri’’

“Eh gak usah tan”tolak Aldrina

“Udah gak usah sok nolak ”kata Dandra datar sambil menuju keluar

Mereka pun berjalan beriringan di bawah langit yang akan berubah menjadi gelap, perasaan Aldrina benar-benar bagus saat ini padahal tadi di sekolah memiliki mood yang tidak baik karna Dandra.

“Kamu cewek diskon”kata Dandra teringat akan kejadian apel dan jajanan tadi pagi yang dilihatnya juga memiliki diskon

“Hah diskon? Udahlah gak apa-apa”batin Aldrina

“Iya kak?”jawab Aldrina antusias

“Kamu beneran gak tahu peraturan sekolah?”

“Ooh kirai apa kepikiran juga yah hehe, kalo soal itu ya tau lah kak aku gak bodo kali kok, masuk sekolah tanpa tau peraturan yang ada didalamnya’’balas Aldrina sedikit tertawa

“Benar-benar menyebalkan”kata Dandra dalam hati dan memlih diam karena terlanjur jengkel

“Cuma gimana yah bilangnya coba kamu deh diposisiku punya uang hasil dikumpul-kumpulin terus lo habisin dalam sekejap dan hasilnya nihil sama kamu, ha kan kesal’’tambah Aldrina menjelaskan

“Kamu pikir dengan begitu saya akan  terpengaruh lagi, heh”balas Dandra tanpa memperdulikan apa yang dikatan Aldrina

“Yaudah si b aja gak penting juga, eh makasih ya kak! Udah pulang sana gue jugak mau lari sampe rumah, dada”kata Aldrina mengakhiri pertemuan itu kemudian berlari menuju rumahnya tanpa berkata apa pun Dandra juga langsung kembali ke rumahnya

Keseokan harinya Aldrina cepat-cepat bergegas untuk ke sekolah setengah berlari menuju pasar agar tidak terlambat. Di gerbang sekolah Aldrina berpapasan dengan Dandra yang membawa motor dan memarkirkan motornya. Aldrina yang melihatnya tidak melewatkan kesempatan untuk sekedar berbicara pada Dandra.

“Huh yang punya motor ngasih gue tumpangan kek”sindir Aldrina namun tidak mendapatkan balasan sedikit pun dari Dandra

“Dahlah ah, semangat kakak belajarnya”sambung Aldrina sambil tersenyum manis dengan volume nyaring

“Apa yang ada dipikirannya?”kata Dandra dalam hati dengan ekspresi aneh

Kemudian Felix yang melihatnya merasa terganggu.

“Eh Dan lo kenal sama si Drina?”tanya Felix, itu sebutan Felix ke Aldrina hanya dia yang memanggil Aldrina seperti itu

Seperti biasa bersikap cuek, Dandra mengabaikannya dan berjalan menuju kelas.

“Eh si ogeb kebisaan amat’’sewot Felix kemudian menyusul Dandra

Shirene yang baru saja melihat Aldrina di pintu kelas langsung heboh.

“RINA….” Membuat Aldrina memutar bola matanya

“Heheh, PMS amat sih mbak gitu amat responnya”

“Ya elo pagi-pagi ribut”

“Semuanya udah pada di kelas ini kan?” tanya Tian selaku ketua kelas 10 MIA-3 setelah Aldrina datang

“Yoi mas bro”jawab Gilbert heboh diangguki teman sekelas yang lain

“Okey ada pengumuman begini OSIS mengadakan beberapa perlombaan buat event menyambut hari kemerdekaan karena jadwalnya gak nyampe seminggu lagi nih, aku selaku yang bertanggung jawab buat kelas kita mau data-data siapa aja yang bakalan ikut perlombaan”jeda Tian sebentar

“Oh iya semua perlombaan diwajibkan anggota kelas berpartisipasi tidak boleh satu perlombaan pun dilewatkan dan bagi yang tidak mengikuti perlombaan diharapkan sebagai suporter di lapangan”lanjut Tian menjelaskan

Semuanya mengangguk-angguk paham para lelaki sangat antusias untuk mengikuti perlombaan sementara cewek-cewek malah bergosip ria nantinya akan menonton senior-senior pujaannya ikut bertanding.

“Kegiatan ini akan dimulai dari tanggal 15 Agustus – 16 Agustus dan untuk pengumuman kejuaraan beserta hadiah diumumkan tanggal 18 Agustus, baiklah aku akan membacakan apa saja perlombaannya pertama balap karung pria dan wanita masing-masing kelas memiliki 2 perwakilan yaitu satu putri dan satu putra, kedua lomba makan kerupuk 2 juga sama kayak yang tadi persyaratannya…”

“Yaelah gimana sih OSIS iya kali lomba makan kerupuk, eh bagus deng kan ada Shirene si jago makan”potong Biselia sambil mengejek Shirene

Shirene yang mendengar itu hanya pasrah saja toh yang dibilang Biselia ada benarnya juga namun Aldrina tidak bisa diam jika orang terdekatnya terusik.

“Daripada doyan gosipin orang tanpa ngaca mending doyan makan”ledek Aldrina sambil membantingkan novel yang sedang dipegangnya seketika membuat kelas hening menjadi heboh tidak menyangka Aldrina akan sepedas itu

“Heh lo  gak usah over dong”balas Biselia dengan nada marah

“Shutt gue baca”balas Aldrina seperti memancing peperangan

“Udah-udah tenang ntar berantamnya ya kelar ngedata dulu”kata Tian memutuskan adu mulut itu, mereka berdua pun kembali hening

Alhasil dari 5 perlombaan yaitu makan kerupuk, balap karung, nyanyi, bawa balon berpasangan,dan tarik tambang Aldrina mengikuti keseluruhan kegiatan, tak ada satu pun kaum wanita yang ingin mengikuti kegiatan itu dengan alasan terlalu kekanak-kanakan padahal 17 tahun saja belum. Karena  tadi sempat di bully Shirene pun jadi enggan ikut lomba makan kerupuk walaupun sebenarnya ingin kemudian Aldrina rela menggantikanya. Dan 6 wanita lainnya terpaksa ikut tarik tambang termasuk Shirene karena memang memiliki postur tubuh yang cocok untuk perlombaan menggunakan tenaga.

***

Terpopuler

Comments

Matahari

Matahari

ada sisi tomboy dan selengean apalagi selalu terbawa emosi ternyata ada sisi baiknya juga

2023-02-18

4

Nadia

Nadia

males males aja kali .pake ngatain kurus adik sendiri.ngeselin banget ni Abang kaya gini

2023-02-18

4

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Wah... Pertanyaan yang sungguh tidak ramah ya, kalau lagi sensi itu mulut enaknya di apain ya 😅

2023-02-18

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 (Terlambat)
3 Bagian 2 (Gas !)
4 Bagian 3 (Rumah Dandra)
5 Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6 Bagian 5 (Perlombaan The End)
7 Bagian 6 (Merdekaku)
8 Bagian 7 (Kasar)
9 Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10 Bagian 9 (Kembali)
11 Bagian 10 (Luna)
12 Bagian 11 (Hari Pertama)
13 Bagian 12 (Api Cemburu)
14 Bagian 13 (Malam Minggu)
15 Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16 Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17 Bagian 16 (Beli Novel)
18 Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19 Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20 Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21 Bagian 20 (Jadian?)
22 Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23 Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24 Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25 Bagian 24 ( Kakak Adek)
26 Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27 Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28 Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29 Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30 Bagian 29 (Protektif)
31 Bagian 30 (Bad Mood)
32 Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33 Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34 Bagian 33 (Suit)
35 Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36 Bagian 35 (Sakit Perut)
37 Bagian 36 (Khawatir)
38 Bagian 37 (Drama Pagi)
39 Bagian 38 (Tragedi Basket)
40 Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41 Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42 Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43 Bagian 42 (Ujian Legend)
44 Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45 Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46 Bagian 45 (Saling Terbuka)
47 Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48 Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49 Bagian 48 (Malam yang Indah)
50 Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51 Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52 Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53 Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54 Bagian 53 (Kesal)
55 Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56 Bagian 55 (Diantar Pulang)
57 Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58 Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59 Bagian 58 (Atap Sekolah)
60 Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61 Bagian 60 (Menangis)
62 Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63 Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64 Bagian 63 (Omelan Bimo)
65 Bagian 64 (Bahagia Natal)
66 Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67 Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68 Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69 Bagian 68 (Rencana ke London?)
70 Bagian 69 (Membujuk Papa)
71 Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72 Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73 Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74 Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75 Bagian 74 (Nadya Marah)
76 Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77 Bagian 78 (Universitas London 2)
78 Bagiann 76 ( London)
79 Bagian 77 (Universitas London)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 (Terlambat)
3
Bagian 2 (Gas !)
4
Bagian 3 (Rumah Dandra)
5
Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6
Bagian 5 (Perlombaan The End)
7
Bagian 6 (Merdekaku)
8
Bagian 7 (Kasar)
9
Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10
Bagian 9 (Kembali)
11
Bagian 10 (Luna)
12
Bagian 11 (Hari Pertama)
13
Bagian 12 (Api Cemburu)
14
Bagian 13 (Malam Minggu)
15
Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16
Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17
Bagian 16 (Beli Novel)
18
Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19
Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20
Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21
Bagian 20 (Jadian?)
22
Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23
Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24
Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25
Bagian 24 ( Kakak Adek)
26
Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27
Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28
Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29
Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30
Bagian 29 (Protektif)
31
Bagian 30 (Bad Mood)
32
Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33
Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34
Bagian 33 (Suit)
35
Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36
Bagian 35 (Sakit Perut)
37
Bagian 36 (Khawatir)
38
Bagian 37 (Drama Pagi)
39
Bagian 38 (Tragedi Basket)
40
Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41
Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42
Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43
Bagian 42 (Ujian Legend)
44
Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45
Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46
Bagian 45 (Saling Terbuka)
47
Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48
Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49
Bagian 48 (Malam yang Indah)
50
Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51
Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52
Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53
Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54
Bagian 53 (Kesal)
55
Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56
Bagian 55 (Diantar Pulang)
57
Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58
Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59
Bagian 58 (Atap Sekolah)
60
Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61
Bagian 60 (Menangis)
62
Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63
Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64
Bagian 63 (Omelan Bimo)
65
Bagian 64 (Bahagia Natal)
66
Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67
Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68
Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69
Bagian 68 (Rencana ke London?)
70
Bagian 69 (Membujuk Papa)
71
Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72
Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73
Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74
Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75
Bagian 74 (Nadya Marah)
76
Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77
Bagian 78 (Universitas London 2)
78
Bagiann 76 ( London)
79
Bagian 77 (Universitas London)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!