"Saat ini aku berjuang bukan untuk kamu tapi untuk mereka yang mendukungku kalau kamu termasuk kedalamnya aku bersyukur untuk itu"
~~ LYSM ~~
Kemudian Shirene mengepang 2 rambut Aldrina yang terurai panjang lalu memberikan pita bewarna merah putih begitu juga untuk dirinya sendiri. Semasa perlombaan seluruh siswi diwajibkan melakukan hal itu.
“Gila Rin, lo gini makin cakap amat dah”kata Shirene kagum sembari merapikan poni Aldrina yang terbagi 2
“Lah baru tau mut kenalin adeknya Chelsea Olivia”balas Aldrina dengan bangga
“Huh mimpi kok di siang bolong”sambung Biselia dengan nada bicaranya yang menyebalkan
“Wihh sepatumu mut keren bat dah bisa kasar gitu, buang aja gih gak bagus’’kata Aldrina ngasal yang membuat Biselia memasang wajah kesal dan tak berkutik lagi
Kini semua orang sudah berada di lapangan, Aldrina memegang erat karung yang sudah dipersiapkan anggota OSIS itu,
SATU DUA TIGA
Dalam hitungan ketiga semua perwakilan wanita balap karung langsung berlarian, jumlahnya ada 18 orang untunglah lapangan sekolah itu sangat luas jadi memiliki ruang yang cukup. Belum ada setengah perjalanan banyak dari cewek-cewek yang ikut bertanding itu yang tumbang dan kemudian berlari lagi. Aldrina yang sudah terbiasa dan selalu ikut perlombaan seperti itu sepertinya sangat antusias dia berlari begitu semangat.
“Aldrina.. Aldrina… Aldrinaa ayo semangat”teriak Shirene berulang kali dengan begitu semangat
“Ayoo Na entar menang kita beli cendol di kantin lo yang bayar”teriak Gilbert heboh
“Itu ma enak di elo nyet”balas Tian sambil memukul jidat Gilbert yang menjadi bahan tertawaan 10-MIA 3
Akhirnya sampailah Aldrina di posisi finish dia mendapatkan urutan yang ketiga dan yang menjadi urutan pertama adalah Olivia perwakilan 12-MIA 1 , ya dia Olivia yang menjadi lawan berantam Aldrina beberapa waktu lalu.
“Yaelah songong amat nih bocah ngapai coba nengo-nego gue”kata Aldrina dalam hati sambil berpelukan dengan Shirene
“Gila Rin lo keren banget bisa sekencang itu gak nyangka gue”kata Shirene antusias
Aldrina pun memamerkan senyum indahnya.Tak jauh dari situ Dandra yang melihat aksi Aldrina barusan tanpa dia sadari menyunggingkan senyum.
“Napa lo bro? Gila my girl mantep banget kan bro”kata Felix menghampiri Dandra
“Perusak mood”kata Dandra dalam hati tanpa mau merespon Felix
Tanpa berbasa-basi Felix berlari ke lapangan menemui Aldrina dengan membawakan sebotol mineral.
“Hey Drin selamat”kata Felix sambil mengacak-acak rambut Aldrina dan memberikannya mineral itu
Respon Aldrina dengan wajah kesal “Makasih kakak”
Kemudian Aldrina meninggalkan Felix balik berlari menuju Dandra, semua mata terarah padanya bagaimana tidak Felix pun tidak kalah populer di SMA itu hanya saja sikap playboynya itu yang menyebalkan.
“Gila sih parah”kata salah satu siswi
“Hems parah-parah”lanjut lainnya
"Hot news ini mah"
"Gebetan baru Felix?"
“Bakalan booming guys”
Semuanya melontarkan apa saja yang ada dipikirannya melihat aksi yang dilakukan Aldrina. Betapa hebatnya yang dilakukan Aldrina sekarang posisinya tepat dibelakang Dandra kemudian Aldrina menarik kaos oblong Dandra sedikit yang membuat Dandra berbalik arah.
“Hei”kata Aldrina sambil memamerkan senyum manisnya, kemudian Dandra merespon dengan pura-pura menutup hidungnya
“Sumpah deh gemesin bat”kata Aldrina dalam hati sambil terus tersenyum
Kemudian Aldrina melemparkan botol mineral yang diberikan Felix tadi kepada Dandra dan refleks Dandra menangkapnya Aldrina pun kabur sebelum Dandra mengembalikan botol itu padanya. Walaupun sudah lelah mau tidak mau Aldrina harus mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu lomba makan kerupuk. Dalam hal ini walaupun mulut Aldrina terlihat kecil dibidang makan-memakan kerupuk dia tidak kalah cepat masalahnya itu kerupuknya digantungin udah macam hubungan sama doi aja.
“Eh bukannya dia perwakilan balap karung 10 MIA-3 tadi ya?”tanya Bunga anggota OSIS juga
“Yoi beb”Jawab Gery sambil merangkul bunga
“Apaan sih ahh ganggu mood aja”kata Bunga dengan nada kesal
“Sans ae kali”balas Gery tak kalah kesal
Mereka berdua adalah pasangan the best OSIS di sekolah itu. Bunga dengan sikap garangnya dan Gery dengan sikapnya yang humoris. Perlombaan selesai Aldrina mendapat posisi harapan 1 hal itu sudah bagus bagi cewek yang memiliki mulut kecil dan doyan makan.
“Widih mantap juga tuh adek kelas ngebakat gitu”puji Gery yang mendapatkan tatapan sinis dari Bunga
“Cuma ada lebih-lebihnya hehe”tambah Gery sambil mengangkat dua jarinya dan digoyang-goyangkan
Seusai perlombaan mulut Aldrina masih kotor karena bekas makan kerupuk tadi segera Tian membawakan tisu dan botol minum padanya.
“Ini Rin buat lo! Keren lo bangga gue”puji Tian sembari memberikannya
“Hmm makasih”jawab Aldrina seadanya
“Dingin amat neng gelis”goda Gilbert yang mendapat tatapan ngeri dari Aldrina, Gilbert pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“Matanya silau men kayak matahari”kata Gilbert bergurau pada Tian
“Gigi lo yang silau dari tadi muncul melulu”balas Tian sambil meninggalkan Gilbert
“Yaelah bro jahat amat tungguin napa”
Kemudian tibalah perlombaan yang terakhir untuk hari itu yaitu tarik tambang. Cuacanya sudah semakin terik jarum jam sudah menuju angka 12.
“Gimana Rin lo masi sanggup?”tanya Tian menanyakan kondisi Aldrina
“Iya Rin gak tega gue sama tubuh kurus lo ini”sambung Shirene dengan wajah sedihnya
“Sans mut, tahan kok asal lo dekat-dekat gue aja entar bantuin gue biar posisi gue hanya sebagai pelengkap”balas Aldrina
“Siap Rin’’jawab Shirene antusias
Kelas perkelas pun beradu, sampai ada salah satu yang kalah begitu seterusnya. Tibalah giliran cewek-cewek kelas 10 MIA-3 melawan 12 MIA-1.
“Gila deh baru main langsung lawan mereka”sungut Lulu dari kelas Aldrina
“Jangan pesimis Lu”balas Nari yang kini bersemangat
Disisi lain karena kebetulan kelasnya ikut berlomba Dandra ikut menonton perlombaan itu yang membuat kaum wanita salah tingkah.
“Ini cewek lagi! Manusia yang terlalu semangat kah?”tanya Dandra lewat tatapan yang diberikannya pada Aldrina
Menangkap pandangan mata Dandra tanpa basa basi Aldrina melambaikan tangan pada Dandra yang menjadi pusat perhatian.
“Gila tuh cewek segitunya deketin Dandra”kata Olivia cemburu. Olivia tidak ikut mewakili kelasnya untuk bertanding tarik tambang jadi Olivia lebih leluasa membalas Aldrina untuk mendekati Dandra yang juga disana terlebih mereka adalah teman sekelas.Tidak mau kalah Olivia mengambil posisi tepat disamping Dandra
“Yaelah si cewek bunglon”gumam Aldrina refleks
“Apa Drin?”tanya Shirene memperjelas
“Enggak kok, semangat mut kita harus menang”jawab Aldrina melarikan topik pembicaraan
Banyak dari seluruh suporter pertandingan memandang Aldrina dengan berbagai sudut pandang ada yang kagum melihat perjuangannnya, ada yang mengejek, terserahlah apa pun yang mereka pikirkan tidak akan mempengaruhi keadaan.
“Drin lo doyan atau semangat 45 sih dari tadi kamu melulu?”tanya Felix dalam hati penuh perhatian, pandangan Felix tidak henti tertuju pada Aldrina
Akhirnya segala pertandingan terselesaikan untuk hari ini kelas Aldrina mendapatkan posisi juara harapan 3 untuk perlombaan tarik tambang putri dan juara 3 untuk tarik tambang putra. Sehabis pengumuman pulang Aldrina membereskan seluruh barang-barangnya untuk bergegas pulang tubuhnya sudah sangat merindukan kasur empuk miliknya.
“Eh Rin aku balik luan ya mama aku udah nungguin soalnya, kamu mau barengan gak?”tanya Shirene yang sudah bergegas pulang
Aldrina ingin sekali menerima tawaran itu tapi Aldrina merasa tidak enak pada ibu Shirene yang terlihat sibuk dan memutuskan menolak tawaran itu.
“Gak luan aja mut, babay”tolak Aldrina sambil melambaikan tangan
“Okee deh! Bye Rin”
Aldrina berjalan keluar gerbang rasa haus dan lapar menggerogoti perutnya yang kecil padahal jarak sekolahnya ke rumah masih cukup jauh terlebih lagi dia pulang harus naik bus.
“Kapan sih gue gede biar bisa bawa motor kayak kak Bimo”sungutnya sambil menelusuri jalanan
Ketika Aldrina menunggu bus lewat Aldrina melihat motor Dandra yang hendak pergi dengan cepat Aldrina menahan jok belakang motor Dandra
“Numpang dong kak”kata Aldrina memohan dengan senyuman khasnya lagi-lagi Dandra tidak meresponnya
“Pliss napa capek nih”kata Aldrina memohon
“Ya ya ya ya, biar aku naik nih”rengek Aldrina tetap saja Dandra seperti tidak ingin memberikan tumpangan
“Etdah pelit amat”gumam Aldrina
“Aku jongkok nih di bawah kalo kakak tetap gak mau”ancam Aldrina
“Eh Drin bareng gue aja”sambung Felix yang baru saja keluar dari gerbang menggunakan motornya
“Yaelah nih orang ada aja dimana-mana”kata Aldrina dalam hati, namun memikirkan keletihannya mau tidak mau dan sedang malas juga membujuk Dandra Aldrina pergi menuju Felix
“Rumah lo masih sama kan?”tanya Felix setelah Aldrina naik di motornya
“Hmm.. Awas aja lo macem-macem”jawab Aldrina penuh dengan kewaspadaan
“Okeey siapp, let’s go”jawab Felix dengan mantap
Melihat itu lagi-lagi Dandra mendapatkan pandangan risih, Dandra mulai tidak menyukai sikap manis yang diberikan Felix pada Aldrina.
“Gitu aja nyerah”ketus Dandra dengan wajah kesal kemudian melajukan motornya menelusuri jalanan
Malam hari untuk mengusir rasa bosan Aldrina keluar dari rumahnya dilihatnya langit begitu terang dan banyak dihiasi oleh bintang-bintang. Walaupun Bandung termasuk daerah yang terkenal namun di tempat tinggal Aldrina masih termasuk daerah sejuk dan indah terlebih untuk pemandangan malamnya. Aldrina memilih untuk keluar dan menuju taman komplek perumahan itu. Disana terdapat beberapa bangku panjang yang berjejer kemudian Aldrina mengambil posisi nyaman untuk berbaring di salah satu bangku panjang. Aldrina mengingat sebulan lagi ayahnya yang sedang bertugas di luar kota akan segera pulang kemudian mengingat kembali kejadian hari ini begitu melelahkan dan juga menyenangkan untuknya bisa melihat repotnya Dandra menyiapkan segala sesuatu untuk perlombaan, itu mungkin akan menjadi tugas terakhir Dandra sebagai ketua OSIS SMA TUNAS UTAMA.
“Kamu bagaikan bintang yang jauh disana susah banget buat digapai”kata Aldrina seperti seolah-olah tangannya sedang menggapai bintang
“Lagi ngapai dia ya?”tanyanya lagi sambil memejamkan mata
“Anak gadis gak bagus selonjoran sendirian di taman tengah malam”kata seseorang dengan suara beratnya
Aldrina melirik kemudian didapatkannya Dandra menggunakan jaket putih berjalan ke arahnya.
“Eh kamu kak baru aja aku pikirin ngapai malam-malam kesini”seru Aldrina tanpa basa-basi namun belum mengubah posisiya tadi
Dandra tak menggubris perkataannya dan duduk di salah satu bangku panjang itu.
“Huh kebiasaan banget lo kak orang nanya dikacangin”kata Aldrina kemudian bangkit dari posisinya dan duduk menempel disamping Dandra
“Hmm adem”bisik Aldrina penuh bahagia
Dandra yang terkejut akan tingkah Aldrina bergeser beberapa centimeter, Aldrina hanya bisa tersenyum melihat reaksi itu. Setelah beberapa saat disamping Dandra, Aldrina merasa itu sudah cukup untuk hari ini.
“Eh liat deh kak bintang itu terang banget”kata Aldrina sambil menunjuk ke atas, Dandra masih tak meresponnya
“Liat napa”kata Aldrina mulai kesal, melihat ekspresi itu tanpa Dandra sadari dia menuruti perkataan Aldrina dan melihat ke arah yang ditunjuk Aldrina
“Ia terang’’pikir Dandra
“Dah yah bye”Seru Aldrina sambil berdiri dihadapan Dandra kemudian menarik topi jaket Dandra menutupi kepalanya
“Dingin hehe, kuping kakak merah”sambung Aldrina dengan seyum indahnya kemudian beranjak pergi meninggalkan Dandra
Dandra bisa melihat kehangatan di manik mata itu terlebih senyum indah Aldrina dengan sekejap bisa menghipnotis Dandra
“Dasar cewek aneh”gumam Dandra sambil memperhatikan langkah Aldrina yang melangkah seperti anak-anak begitu riang
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Matahari
temennya ngegas aja kaya gas bocor.pasti bikin aldriana kesel banget ni liat orang kaya gini
2023-02-18
4
Nadia
aldriana mungkin cewek yang cantik namun orang nya gampang emosional dan kadang terlihat nyebelin bagi kalangan cewek
2023-02-18
4
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Ya ampun mereka ini ada aja tingkahnya, kadang mau marah tapi ada lucunya juga. Makanya suka pada gak jadi aja hehe 😂🤣
2023-02-18
3