Bagian 5 (Perlombaan The End)

"Aku percaya akan selalu ada kejutan yang tidak pernah terduga. And now I feeling it"

~~ LYSM ~~

Aldrina memegang erat balon merah yang ada ditangannya sebenarnya, Aldrina paling malas mengikuti perlombaan seperti ini Aldrina berpikir bagaimana jika balon itu nantinya pecah apa yang akan terjadi mungkinkah dia berakhir menggenaskan seperti di film-film yang dia tonton. Membayangkannya saja membuatnya terbebani. Tapi satu hal membuat Aldrina lega yang menjadi pasangannya itu adalah Tian ketua kelasnya menurut Aldrina selain orang paling cakep di kelasnya Tian juga memiliki sifat paling dewasa dari yang lainnya mungkin karena itu juga Tian dipilih sebagai ketua kelas. Walaupun Aldrina termasuk memiliki tinggi badan di atas rata-rata cewek biasa yaitu sekitar 165 cm  tetap saja tingginya hanya sebatas dibawah kuping Tian yang berarti Tian harus menunduk untuk menyejajarkan posisinya. Tian dan Aldrina terpaksa menjadi anggota balon berpasangan karena Gilbert dan Biselia yang memiliki tinggi sama menolak mentah-mentah mengikuti perlombaan.

Flashback On

“Oke siapa nih yang mau berpartisipasi dalam perlombaan pasangan balon berpasangan?”tanya Tian

“Gue boleh tuh”tawar Gilbert antusias

“Ohhh oke bro tenkyu”kata Tian terharu

“Okey kita udah dapat cowoknya nih, sekarang kalian yang cewek-cewek coba diri dulu, biar aku lihat siapa yang tingginya paling sesuai"sambung Tian

Kemudian dengan malas cewek-cewek 10 MIA-3  yang berjumlah 20 orang pun berdiri. Dari semua yang berdiri tinggi Biselia paling sesuai dengan Gilbert.

“Coba Biselia maju ke depan”kata Tian sembari memanggil cewek paling menyebalkan di kelas itu

“Gue? Sama dia? Ogah”jawab Biselia begitu sombongnya tanpa beranjak dari tempat duduknya

“Yaelah badut ancol gue juga ogah sama lo”balas Gilbert kesal

“Apa badut ancol? Daripada lo kerak nasi kering-kering gitu, iuh”balas Biselia tidah kalah pedas

"Apa? Apa lo bilang? Ngomong sekali lagi"kata Gilbert seakan ingin memusnahkan Biselia detik itu juga

“Udah… Udah cukup diam bro! Sel! Sekarang sukarela aja nih siapa yang mau jadi pasangan Gilbert?”kata Tian menghentikan pertengkaran itu

“Up gue gak jadi”balas Gilbert karena sudah terlanjur kecewa

“Ayolah bro…”

“Sekali enggak, ya enggak’’

“Yaelah nih bocah merajuk”batin Aldrina

Flashback Off

Semua peserta mengambil posisi masing-masing  walaupun merasa tidak nyaman ditatap Aldrina kedepan bertemulah pandangannya dengan Tian yang saat ini jelas-jelas memandangnya, ditatapnya kesamping yang ada balonnya akan terjatuh. Tian mengambil posisi menunduk lalu keduanya saling memegang bahu patnernya.

"GO…"

“AYO AYO AYO”Semua saling meneriaki jagoannya

“Ayo Drin gak usah malu-malu pakek baju kok”teriak Gilbert terang-terangan

“Yaelah si kambing”gerutu Aldrina dalam hati

Aldrina terus berlari sambil terus menyeimbangkan kecepatannya dengan Tian dan fokus menyelesaikannya. Karena terlalu banyak tekanan dan benturan yang terjadi balon yang mereka gunakan meledak.

DUARRR

Balon meledak dengan posisi mata Aldrina yang tertutup karena terkejut sementara Tian yang tadinya menunduk untuk menyejajarkan posisi mereka seketika keseimbangannya terkecoh kemudian terdorong kedepan.

CUP

Pipi Aldrina menjadi tempat mendaratnya bibir Tian, seketika mata cipit Aldrina melotot lebar dan mendapati wajah Tian yang begitu dekat dengan wajahnya. Sontak Aldrina mundur satu langkah kejadian itu membuat heboh semua siswa-siswi yang asyik menonton perlombaan sejak tadi.

“Cie-cie”

“Cihiy apalagi PJ lah PJ”

“Woi Tian kesempatan lo ogeb”teriak Gilbert tidak mau kalah

“Pipi gue”gumam Aldrina sambil memegangi pipinya yang membuat pipi Tian pun ikut memerah

Mereka berdua pun keluar dari arena perlombaan. Tak jauh dari posisi mereka Felix dan Dandra yang melihat kejadian itu memiliki rasa geram masing-masing.

“Gila tuh bocah nyari perkara ke gue”kata Felix sambil mengeraskan tinjunya

“Aldrina”teriak Dandra dalam hati sambil menggertakkan giginya

Akibat kejadian itu kelas X-MIA 3 tidak mendapatkan juara untuk lomba balon berpasangan. Kemudian dimulailah perlombaan yang terakhir yaitu perlombaan nyanyi solo perwakilan perkelas semua peserta dibebaskan untuk bernyanyi apa saja asalkan mereka menguasai lagunya. Semua peserta bernyanyi dengan bagus dan menguasai lagunya, tibalah giliran 10 MIA-3 lagi-lagi semuanya terheran-heran.

“Dia lagi? Bosan gue”ledek Olivia

“Lah elo Liv setidaknya dia mau berpartisipasi”bela Bunga

“Lah tumben lo, bela-belain anak orang!”

“Suka-suka gue dong”

“Betul tuh beb”sambung Gery kemudian merangkul bunga menjauhi Olivia

Aldrina mengambil posisinya di pentas dilihatnya ke depan, semua mata tertuju padanya. Hal itu membuat Aldrina merasa gugup ingin rasanya jantungnya meledak untuk merasakan nyaman dicarinya Dandra setelah menemukan posisi Dandra sorot mata Aldrina hanya ditujukan pada Dandra. Aldrina mengambil mikrofon dan menarik napas dalam-dalam musik pun dimulai.

“Kubuka album biru penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang dahulu penuh kasih teringat semua cerita orang tentang riwayatku

Kata mereka diriku slalu dimanja kata mereka diriku slalu ditimang

Nada nada yang indah slalu terurai darinya tangisan nakal dari bibirku takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci tlah mengangkat diri ini

Jiwa raga dan seluruh hidup rela dia berikan”

Aldrina menyanyikannya penuh penghayatan dengan suaranya yang begitu merdu tanpa mengalihkan sedikit pun perhatiannya dari Dandra walaupun sudah beberapa kali meneteskan air mata. Padahal hari ini adalah hari untuk merayakan 17 Agustus entah kenapa Aldrina malah memilih lagu bunda, lagu yang membuatnya semakin merindukan wanita yang paling disayanginya yang kini telah tiada lagi. Sontak tepuk tangan begitu meriah didapatkan Aldrina semua penonton bisa merasakan suasana itu, suasana dimana seorang putri yang begitu merindukan kehadiran seorang ibu dihidupnya. Setelah mendengar nyanyian Aldrina, bu Ika yang waktu itu menghukum Aldrina merasa begitu keterlaluan akhirnya dia tau Aldrina memang sangat menghargai dan sangat menyayangi ibunya bukan semata-mata Aldrina ingin ribut dengan seniornya.

“Gila kok gue baperan sih, aduh malu”kata Aldrina dalam hati setelah turun dari pentas

“Parah Rin lo keren banget”seru Shirene dengan memberikan kedua jempolnya menandakan betapa kagumnya dia

“Gue terharu Na”sambut Gilbert sambil mengusap air matanya

“Cengeng lo geb”sambung Tian untuk mencairkan suasana

Mereka berempat pun tertawa bersama suasana menjadi cair kembali. Setelah gilirannya usai Aldrina ingin pergi menemui Dandra yang sedari tadi dilihatnya. Aldrina mengambil jalan dari belakang agar tidak terlihat Dandra tetap saja Dandra sudah tau hal itu karena sedari tadi pun fokus Dandra hanya pada Aldrina.

“Hei...”kata Aldrina mengejutkan

“Capek yah ka?”tanya Aldrina dengan mata cipitnya semakin menyipit saat melihat kearah wajah Dandra yang harus membuat gadis itu menengadah

“Keknya yang capek bukan saya”kata Dandra dalam hati kemudian menggeleng-gelengkan kepala

“Napa lo ka? Kok jadi geleng-geleng gitu sih?”tanya Aldrina heran

Kemudian Dandra menarik tangan Aldrina menjauh dari keramaian sontak hal itu membuat Aldrina begitu tercengang dan ada rasa bahagia terpancar di wajahnya. Dandra mengambilkan sebotol AQUA yang seharusnya menjadi minuman anggota OSIS.

“Tangkap”kata Dandra sambil melemparkan botol itu, Aldrina pun menangkapnya dengan mantap dan meneguknya sampai habis

“Tau banget kak gue haus hehe”seru Aldrina begitu senang

“Kak kak liat deh itu apaan”sambung Aldrina sambil menunjuk ke arah tepat dibelakang Dandra

Tanpa berpikir panjang Dandra melihat ke belakang kemudian Aldrina beraksi dia mengambil Jaket yang melingkar di pinggang Dandra seakan-akan Aldrina sedang memeluk Dandra. Lagi-lagi tingkah Aldrina sangat membuat Dandra terkejut

“Pinjam hehe”kata Aldrina tanpa rasa dosa

Aldrina benar-benar mengambil kesempatan dan celah apa pun yang bisa membuat Dandra bereaksi. Terlebih saat ini Aldrina memang benar-benar membutuhkan pelukan hangat dan sandaran dimana dia bisa berkeluh kesah. Seperti kebiasaannya setelah mengganggu Dandra dia akan melenggang pergi. Ketika Aldrina ingin pergi melangkah meninggalkan Dandra, Dandra menarik tangan Aldrina dengan satu sentakan Aldrina bertubrukan dengan tubuh Dandra.

DEG DEG DEG

Jantung Aldrina kembali berpacu dengan kencang tatapan Dandra saat ini begitu tajam dan sangat membuat Aldrina jatuh pada pandangan itu. Tak berselang lama Dandra melepaskan genggamannya

“Enak gimana rasanya? Enak dikerjai”kata Dandra dalam hati dan tanpa disadari Dandra memamerkan senyum indahnya

Aldrina yang melihat itu seakan ingin meneteskan air mata seandainya saat ini ia bisa memotret apa yang ada dilihatnya. Kemudian Aldrina refleks mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya pada lesung pipi yang terbentuk di sudut bibir pipi kanan Dandra.

“Mengagumkan”gumam Aldrina dengan senyum indahnya

“Ehm”kata seseorang berdeham

“Yaelah ganggu aja”kata Aldrina dalam hati

Ternyata yang datang adalah Felix entah sejak kapan manusia itu ada disekitar mereka berdua. Suasana pun menjadi begitu canggung.

“Gue ke kelas ya kak, dada”seru Aldrina setelah melihat Felix dia memilih untuk pergi

***

Terpopuler

Comments

𓆩𓆪🏠⃟ ᴘᷳᴙᷫᴉᷫᴎᴄᴇ𝐀⃝🥀

𓆩𓆪🏠⃟ ᴘᷳᴙᷫᴉᷫᴎᴄᴇ𝐀⃝🥀

jadi rebutan si aldrina kalah start lu dandra😂

2023-02-17

1

𝓓𝓮𝓪

𝓓𝓮𝓪

hati hati pelajar yang rajin biar makin pinter dan bisa banggain orang tua mu

2023-02-17

1

Ⴆι Ⴆσყ 404

Ⴆι Ⴆσყ 404

kaya nya dia hanya punya orang tua tunggal, yg sagt sibuk sekali

2023-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 (Terlambat)
3 Bagian 2 (Gas !)
4 Bagian 3 (Rumah Dandra)
5 Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6 Bagian 5 (Perlombaan The End)
7 Bagian 6 (Merdekaku)
8 Bagian 7 (Kasar)
9 Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10 Bagian 9 (Kembali)
11 Bagian 10 (Luna)
12 Bagian 11 (Hari Pertama)
13 Bagian 12 (Api Cemburu)
14 Bagian 13 (Malam Minggu)
15 Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16 Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17 Bagian 16 (Beli Novel)
18 Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19 Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20 Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21 Bagian 20 (Jadian?)
22 Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23 Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24 Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25 Bagian 24 ( Kakak Adek)
26 Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27 Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28 Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29 Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30 Bagian 29 (Protektif)
31 Bagian 30 (Bad Mood)
32 Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33 Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34 Bagian 33 (Suit)
35 Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36 Bagian 35 (Sakit Perut)
37 Bagian 36 (Khawatir)
38 Bagian 37 (Drama Pagi)
39 Bagian 38 (Tragedi Basket)
40 Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41 Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42 Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43 Bagian 42 (Ujian Legend)
44 Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45 Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46 Bagian 45 (Saling Terbuka)
47 Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48 Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49 Bagian 48 (Malam yang Indah)
50 Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51 Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52 Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53 Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54 Bagian 53 (Kesal)
55 Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56 Bagian 55 (Diantar Pulang)
57 Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58 Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59 Bagian 58 (Atap Sekolah)
60 Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61 Bagian 60 (Menangis)
62 Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63 Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64 Bagian 63 (Omelan Bimo)
65 Bagian 64 (Bahagia Natal)
66 Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67 Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68 Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69 Bagian 68 (Rencana ke London?)
70 Bagian 69 (Membujuk Papa)
71 Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72 Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73 Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74 Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75 Bagian 74 (Nadya Marah)
76 Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77 Bagian 78 (Universitas London 2)
78 Bagiann 76 ( London)
79 Bagian 77 (Universitas London)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 (Terlambat)
3
Bagian 2 (Gas !)
4
Bagian 3 (Rumah Dandra)
5
Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6
Bagian 5 (Perlombaan The End)
7
Bagian 6 (Merdekaku)
8
Bagian 7 (Kasar)
9
Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10
Bagian 9 (Kembali)
11
Bagian 10 (Luna)
12
Bagian 11 (Hari Pertama)
13
Bagian 12 (Api Cemburu)
14
Bagian 13 (Malam Minggu)
15
Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16
Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17
Bagian 16 (Beli Novel)
18
Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19
Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20
Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21
Bagian 20 (Jadian?)
22
Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23
Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24
Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25
Bagian 24 ( Kakak Adek)
26
Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27
Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28
Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29
Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30
Bagian 29 (Protektif)
31
Bagian 30 (Bad Mood)
32
Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33
Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34
Bagian 33 (Suit)
35
Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36
Bagian 35 (Sakit Perut)
37
Bagian 36 (Khawatir)
38
Bagian 37 (Drama Pagi)
39
Bagian 38 (Tragedi Basket)
40
Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41
Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42
Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43
Bagian 42 (Ujian Legend)
44
Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45
Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46
Bagian 45 (Saling Terbuka)
47
Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48
Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49
Bagian 48 (Malam yang Indah)
50
Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51
Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52
Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53
Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54
Bagian 53 (Kesal)
55
Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56
Bagian 55 (Diantar Pulang)
57
Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58
Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59
Bagian 58 (Atap Sekolah)
60
Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61
Bagian 60 (Menangis)
62
Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63
Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64
Bagian 63 (Omelan Bimo)
65
Bagian 64 (Bahagia Natal)
66
Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67
Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68
Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69
Bagian 68 (Rencana ke London?)
70
Bagian 69 (Membujuk Papa)
71
Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72
Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73
Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74
Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75
Bagian 74 (Nadya Marah)
76
Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77
Bagian 78 (Universitas London 2)
78
Bagiann 76 ( London)
79
Bagian 77 (Universitas London)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!