Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)

"Alkohol mungkin adalah musuh terburuk manusia akan tetapi alkohol membuat kita menjadi berani"

~~ LYSM ~~

Tidak lama kemudian Aldrina turun menggunakan pakaian yang membentuk lengkungan tubuhnya siapa saja yang melihatnya pasti akan terpikat. Aldrina terlihat lebih dewasa dengan pakaian yang dikenakannya sekarang terlebih rambutnya yang kini iya gulung dibelakang.

“Baju ganti atau tidak sama sekali”teriak Bimo pada Aldrina padahal masih di anak tangga

“Tapi..”

“Gak ada tapi-tapian”perintah Bimo dengan nada sangar dan tatapan tajam akhirnya Aldrina menuruti kakaknya itu

“Gila cantik banget si Aldrina, badannya…”

Kini Bimo dan Loy menoyor kepala Ley secara bersamaan

“Anjim gue juga laki-laki bambang”sungut Ley tidak terima

“Gak adek gue juga kali”seru Loy seakan Aldrina adalah adiknya diangguki Bimo

“Iya iya maaf saya khilaf hehe”kata Ley dengan kekehan diakhir katanya

Akhirnya Aldrina turun dengan celana jeans dan sweater abu-abu, walaupun begitu tetap saja Aldrina cantik dan nantinya akan menambah tugas Bimo menjaganya disana. Setahun lalu saja sudah begitu apalagi sekarang pertumbuhan Aldrina semakin sempurna.

Keempatnya sudah memasuki club walaupun Aldrina belum 17 tahun itu adalah hal yang mudah mengingat Loy dan Ley mengenal baik pemilik club itu. Baru saja memasuki ruangan sudah tercium aroma rokok yang menyengat berpadu dengan alkohol yang tersebar dimana-mana. Mereka memasuki sebuah ruangan di dalam sudah ada Felix bersama beberapa wanita.

“Playboy tetap aja playboy”kata Aldrina dalam hati lalu memalingkan pandangannya pada sosok lelaki yang berada dipojokan sedang menyendiri

“Eh Drin”seru Felix kaget dan berdiri meninggalkan wanita-wanita itu

“Eh kemana sayang”

“Lo kok pergi sih”

“Sini aku pijitin lagi”

Kata beberapa wanita berpakaian seksi disana “Yauda kali kak balik aja toh aku dah tau kok kakak gimana”seru Aldrina dengan wajah masam kemudian menghampiri lelaki yang ada di pojokan yang juga terkejut melihat kehadirannya

“Sabar bro”kata Ley lalu menjatuhkan dirinya ke sofa begitu juga Loy dan Bimo

Aldrina duduk disamping Dandra “Ngapai kamu disini?”tanya Dandra dingin dengan pandangan tidak suka

“Godain om om”bisik Aldrina pelan yang membuat Dandra bergidik ngeri

“Hati-hati bro jangan main kasar”seru Ley melihat pemandangan itu

“Awas aja adek gue sampai lecet”ancam Loy dan Bimo hanya memperhatikan keduanya dan tidak berkomentar

“Yang ada si monyet ngelahap tuh bocah”komentar Bimo yang hanya bisa didengar oleh mereka

Felix pun hanya bisa memasang wajah kecewa dia sadar mau sampai kapan pun hubungannya dengan Aldrina tidak akan pernah membaik seperti dulu lagi.

“Kamu mau jadi cewe murahan?”kata Dandra dengan wajah marah

“Asalkan itu kamu kak”jawab Aldrina begitu polosnya

Dandra pun menjauh dari Aldrina agar tidak menciptakan hal-hal yang aneh terjadi, Dandra juga manusia memiliki batas untuk segalanya. Aldrina pun tersenyum kecut.

“Gue cuma canda doang”batin Aldrina lalu menyesap secangkir vodka yang ada di meja sampai habis sebelum Dandra menarik tangannya

“Yaelah adek gue”gumam Bimo dengan tingkah adiknya itu baru kali ini ia melihat Aldrina tergila-gila pada seorang pria

Seseorang wanita masuk dengan body yang begitu bagus dan tidak kalah juga dengan wajahnya yang cantik

“Hai Dandra sayang”ucapnya manja dan duduk dipangkuan Dandra

“Dandra sayang?”Aldrina memproses kata-kata itu dengan pikiran yang kini mulai kehilangan kesadaran

“Woi cewek murahan menjauh dari punya gue”teriak Aldrina dan langsung menjambak kasar rambut wanita itu

Wanita itu pun balik menjambak rambut Aldrina “Sialan lo! ****** darimana beraninya ngejambak gue”balasnya sambil menarik rambut Aldrina yang kini tergulung

Lagi-lagi Aldrina membuat keributan “Wow”kata wanita penghibur lainnya

“Baru kali ini ada yang berani nyentuh Mila”bisik salah satunya

“Iya biasa juga dia yang gituin orang”

“Kharma”

“Hehh gak bagus ngomongi orang”komentar Ley

Wanita-wanita itu pun terdiam dan kembali bermanja ria. Dandra segera berdiri dari tempatnya dan menarik Aldrina menjauh dari wanita itu. Keduanya terpisah kemudian Aldrina keluar dari ruangan itu segera dan malah pergi menari diantara manusia yang ramai lelaki.

“Kejar dia Dan ada-ada aja nanti tingkahnya kalau mabuk”perintah Bimo melihat kondisi adiknya itu

“Maaf Mil..”kata Dandra lalu meninggalkan Mila yang masih terlihat berantakan dengan bibir membentuk kerucut

Aldrina menari begitu riangnya dan kini para lelaki mengelilinginya kemudian mendekati Aldrina untuk melecehkannya untung Dandra segera datang dan menepis tangan-tangan kotor itu.

“Maaf pacar saya mabuk”kata Dandra dan menarik tangan Aldrina

“Awas gak mau”kata Aldrina memberontak dan kembali bergoyang mengikuti musik

Dengan terpaksa Dandra mengangkat Aldrina ala bridle style akhirnya keduanya pun keluar dari kerumunan itu. Aldrina memandang Dandra marah digigitnya hidung Dandra yang mancung membuat Dandra terpaksa menurunkan Aldrina. Dengan cepat Aldrina berlari sambil memengang apa saja yang bisa dipegangnya akibat pengaruh alkohol yang mulai terasa. Aldrina berlari memasuki kamar yang terbuka dan itu kosong, Dandra pun mengejarnya dibelakang.

“Pesan satu kamar mas?”kata penjaga kamar-kamar itu menahan Dandra yang sedang mengejar Aldrina

Dandra pun terpaksa mengangguk dan mengambil nomor kamar yang dimasuki Aldrina kemudian membayarnya jika Dandra tidak melakukannya bisa saja Aldrina menghabiskan malam dengan pria lain karena disangka salah satu wanita murahan yang bekerja disana. Dandra memasuki kamar itu dan menguncinya baru saja memutar badannya Aldrina sudah meloncat kegendongannya.

“Lepas Aldrina”kata Dandra pelan namun penuh penekanan

“Emm… engga enggak gak bakalan nanti cewek murahan itu ngapai kakak lagi”jawab Aldrina manja dengan mata yang kini tertutup

“Aldrina kamu mabuk”kata Dandra lagi dengan nada lembut tidak ada nada yang terkesan kasar dikeluarkannya

“Gak mau”Aldrina tetap menahan posisinya agar tidak terjatuh akhirnya Dandra pun memeluk pinggang Aldrina

“Kakak manis banget”kata Aldrina dengan seyum indahnya dan menyentuh pipi Dandra yang memiliki lesung pipi

Dandra berjalan mendekati tempat tidur “Kenapa sih kakak gak pernah manggil nama aku, aku itu Aldrina pacar kakak, istri kakak nantinya”sungutnya kini dengan nada bergetar

“Tadi kan udah aku panggil Aldrina”

“Emm itu terpaksa”Aldrina mengalungkan kedua tangannya di leher Dandra

Dandra menjatuhkan Aldrina di tempat tidur “Lepas sekarang”

“Apa baju aku? Kakak mau?”bisik Aldrina masih memeluk leher Dandra

“Tangan kamu leher aku sakit”

Aldrina pun melepas tangannya dari Dandra lalu menariknya secepatnya dan jatuh di atas Aldrina. Dandra benar-benar diuji Aldrina.

“Aldrina aku juga laki-laki punya nafsu”kata Dandra seperti nada ancaman

“Yaudah silahkan kalo itu mau kakak gapapa nanti juga bakal jadi suami aku”bisik Aldrina menggoda Dandra

“Aku sudah mempunyai tunangan”balas Dandra agar Aldrina berhenti

“Aku gak bakalan membiarkannya”

Bukannya berhenti Aldrina langsung memegang kedua pipi Dandra dan mencium bibir Dandra penuh hasrat. Itu adalah ciuman sepihak tangan Aldrina mulai memegang leher Dandra agar Dandra membalas ciumannya. Dandra pun membalas ciuman itu sekilas dan sekuat tenaga menarik tubuhnya menjauh.

“Ini yang kau mau?”Dandra membuka bajunya dan menampakkan dada bidangnya Aldrina mulai merabanya

“Aldrina kamu masih sekolah”kata Dandra memberikan saran yang baik untuk Aldrina sekuat tenaganya Dandra menahan hasratnya

“Janji dulu tinggalin tunangan kakak hiks..hikss”kata Aldrina yang kini air matanya sudah banjir

“Iya janji tadi aku cuma bohong”balas Dandra lalu memeluk Aldrina mengelus puncak kepalanya

“Kakak jahat”seru Aldrina sambil membenamkan kepalanya di dada Dandra, Aldrina bisa dengan jelas mendengar detak jantung Dandra yang kini berdetak begitu kencang

“Kakak mau kukasi tau sesuatu?”bisik Aldrina sebelum kehilangan kesadaran

“Kakak pun menyukaiku”lanjutnya dan langsung tertidur pulas

Dandra pun tersenyum mendengar perkataan Aldrina walaupun Aldrina tidak melihatnya lagi. Dandra tidak bisa terus menyangkalnya dia memang sudah benar-benar jatuh hati pada gadis ini entah sejak kapan itu dimulai. Dirapikannya dirinya sebentar lalu menggendong Aldrina keluar dari kamar itu.

“Tidak jadi menginap tuan?”tanya penjaga itu sembari menerima kunci yang diberikan Dandra

Dandra menggeleng lalu membawa Aldrina ke mobilnya yang dibawa tadi bersama Felix ke club, nanti Felix akan ditelponnya agar menumpang pada Bimo DKK. Sesampai di kediaman rumah Aldrina yang begitu luas tidak ada seseorang pun disana. Lalu tidak berapa lama Dandra melihat seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan wajah khawatir

“Ada apa dengan nona tuan?”

“Tidak apa-apa hanya ketiduran”jawab Dandra bohong

“Tapi saya seperti mencium…”takut-takut salah berbicara

“Oh itu saya bi, maaf kalo boleh tau dimana kamar Aldrina?”tanya Dandra yang sepertinya sudah mulai merasa keberatan

Bibi Inem pun menuntun Dandra ke kamar Aldrina. Diletakkannya Aldrina dengan hati-hati di kasur, tidak lupa melepas sepatu gadis itu dan memberikannya pada bi Inem lalu menarik selimut Aldrina.

“Mimpi indah”bisik Dandra di kuping Aldrina

Kemudian Dandra permisi pada bi Inem untuk pulang dan tidak lupa menitip salamnya pada Bimo dengan memberitahu siapa namanya mengingat Dandra tidak mungkin lagi pergi ke club pikirannya untuk saat ini sudah kacau karna Aldrina.

***

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

ceritanya menarik say

2023-02-09

0

kanjengprewty_

kanjengprewty_

Mila siapa sihhhhh

2021-09-24

1

RN

RN

like hadir dri playboy mengejar cinta kk

2021-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 (Terlambat)
3 Bagian 2 (Gas !)
4 Bagian 3 (Rumah Dandra)
5 Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6 Bagian 5 (Perlombaan The End)
7 Bagian 6 (Merdekaku)
8 Bagian 7 (Kasar)
9 Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10 Bagian 9 (Kembali)
11 Bagian 10 (Luna)
12 Bagian 11 (Hari Pertama)
13 Bagian 12 (Api Cemburu)
14 Bagian 13 (Malam Minggu)
15 Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16 Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17 Bagian 16 (Beli Novel)
18 Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19 Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20 Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21 Bagian 20 (Jadian?)
22 Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23 Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24 Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25 Bagian 24 ( Kakak Adek)
26 Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27 Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28 Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29 Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30 Bagian 29 (Protektif)
31 Bagian 30 (Bad Mood)
32 Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33 Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34 Bagian 33 (Suit)
35 Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36 Bagian 35 (Sakit Perut)
37 Bagian 36 (Khawatir)
38 Bagian 37 (Drama Pagi)
39 Bagian 38 (Tragedi Basket)
40 Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41 Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42 Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43 Bagian 42 (Ujian Legend)
44 Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45 Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46 Bagian 45 (Saling Terbuka)
47 Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48 Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49 Bagian 48 (Malam yang Indah)
50 Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51 Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52 Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53 Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54 Bagian 53 (Kesal)
55 Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56 Bagian 55 (Diantar Pulang)
57 Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58 Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59 Bagian 58 (Atap Sekolah)
60 Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61 Bagian 60 (Menangis)
62 Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63 Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64 Bagian 63 (Omelan Bimo)
65 Bagian 64 (Bahagia Natal)
66 Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67 Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68 Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69 Bagian 68 (Rencana ke London?)
70 Bagian 69 (Membujuk Papa)
71 Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72 Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73 Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74 Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75 Bagian 74 (Nadya Marah)
76 Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77 Bagian 78 (Universitas London 2)
78 Bagiann 76 ( London)
79 Bagian 77 (Universitas London)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 (Terlambat)
3
Bagian 2 (Gas !)
4
Bagian 3 (Rumah Dandra)
5
Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6
Bagian 5 (Perlombaan The End)
7
Bagian 6 (Merdekaku)
8
Bagian 7 (Kasar)
9
Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10
Bagian 9 (Kembali)
11
Bagian 10 (Luna)
12
Bagian 11 (Hari Pertama)
13
Bagian 12 (Api Cemburu)
14
Bagian 13 (Malam Minggu)
15
Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16
Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17
Bagian 16 (Beli Novel)
18
Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19
Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20
Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21
Bagian 20 (Jadian?)
22
Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23
Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24
Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25
Bagian 24 ( Kakak Adek)
26
Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27
Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28
Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29
Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30
Bagian 29 (Protektif)
31
Bagian 30 (Bad Mood)
32
Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33
Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34
Bagian 33 (Suit)
35
Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36
Bagian 35 (Sakit Perut)
37
Bagian 36 (Khawatir)
38
Bagian 37 (Drama Pagi)
39
Bagian 38 (Tragedi Basket)
40
Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41
Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42
Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43
Bagian 42 (Ujian Legend)
44
Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45
Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46
Bagian 45 (Saling Terbuka)
47
Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48
Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49
Bagian 48 (Malam yang Indah)
50
Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51
Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52
Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53
Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54
Bagian 53 (Kesal)
55
Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56
Bagian 55 (Diantar Pulang)
57
Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58
Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59
Bagian 58 (Atap Sekolah)
60
Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61
Bagian 60 (Menangis)
62
Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63
Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64
Bagian 63 (Omelan Bimo)
65
Bagian 64 (Bahagia Natal)
66
Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67
Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68
Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69
Bagian 68 (Rencana ke London?)
70
Bagian 69 (Membujuk Papa)
71
Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72
Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73
Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74
Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75
Bagian 74 (Nadya Marah)
76
Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77
Bagian 78 (Universitas London 2)
78
Bagiann 76 ( London)
79
Bagian 77 (Universitas London)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!