Bagian 16 (Beli Novel)

"Hobbi pribadiku adalah membaca novel dan korban apa yang kubaca adalah kamu"

~~ LYSM ~~

Sepulang sekolah Aldrina teringat persediaan novel yang dibacanya kini sudah habis dan dia harus segera membelinya.

“Mut temenin gue ke Gramed dong”kata Aldrina sambil membereskan bukunya

“Duh gimana ya Rin bukannya gak mau cuma tadi pagi udah janji sama nyokap buat makan siang bareng”

“yaaaa”kata Aldrina dengan wajah lesuh

“Trus gue sama siapa dong?”tanya Aldrina bingung

Shirene tampak berpikir “Gimana kalau kita makan dulu sama mama aku terus ke toko buku?”

“Gak.. Gak usah deh kalo gitu”tolak Aldrina secepatnya

“Gue tau waktu elo sama nyokap lo itu jarang ada, iya kali gue ngerusak waktu berharga lo”sambung Aldrina mengingat Shirene pun jarang menghabiskan waktu dengan ibunya

“Yaelah enggak kali neting amat sih bambang! Emm.. gimana kalau lo ajak kak Dandra?”usul Shirene sambil menaik turunkan alisnya

“Gak neting tapi gak enakan heheh, eh boleh juga tuh”jawab Aldrina sambil mengangguk

Keduanya berpisah diluar kelas Shirene menuju gerbang sekolah dan Aldrina pergi ke koridor kelas 12. Aldrina menghentak-hentakkan kakinya sambil berjalan seperti anak kecil.

“Kira-kira kak Dandra mau gak ya?”gumam Aldrina bertanya

“Mau kemana Drin?”tanya Felix ketika dia tidak sengaja melihat Aldrina melewati kelasnya

“Mau maksa orang”jawab Aldrina tanpa menoleh sedikit pun

Mendengar itu Felix mengikutinya dan berjalan menyeimbangi langkah Aldrina, Aldrina meliriknya dengan wajah kesal.

“Ngapai ngekor?”

“Bantuin kesayangan aku dong maksa orang”jawab Felix sambil memberi senyum manisnya

Aldrina memutar bola matanya malas melihat tingkah Felix lalu memasuki kelas 12 MIA-1 dan tidak sengaja berpapasan dengan Olivia yang tadinya sedang berbincang dengan sekelasnya.

“Mana jaket kakak gue woy?”tanya Aldrina dengan nada terkesan kasar

“Santai dong lo! Uda main masuk aja ke kelas orang! Nyolot lagi! Gak ada attitude njing”balas Olivia tidak kalah kasar

“Kayak elo punya aja”balas Aldrina santai sambil melihat Olivia dari atas ke bawah

Olivia menggeram dan menggerakkan tangannya seakan ingin memukul Aldrina “Tentang jaket kakak lo besok gue balikin” jawab Olivia sambil berlalu meninggalkan Aldrina dengan wajah kesalnya

Felix merasa bingung dengan pembicaraan keduanya “Kakak? Bimo maksudnya?”tanya Felix dalam hati

Kemudian Aldrina berjalan mendekati Dandra yang sudah selesai menyusun bukunya ke dalam tas.

“Kak Dandra”kata Aldrina dengan senyum ceria membuat siapa saja yang melihatnya akan tau kalau Aldrina sangat menyukai Dandra

Melihat kehadiran Aldrina "Gue luan bro”kata Bastian tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Dandra lalu tersenyum pada Aldrina dan Felix

“Yaelah gue nyamuk”batin Felix dan menatap tajam Dandra

Dandra pun begitu menatap tajam pada Felix keduanya seakan berbicara lewat pandangan masing-masing.

“Kak Dan temenin ke Gramed dong, pliss.. Pokoknya gak boleh nolak lagi tadi udah nolak aku sekarang gak boleh lagi”seru Aldrina sambil melipat tangannya di depan dada dan memasang pupply eyes

Dandra berdiam diri sebenarnya dia ingin saja menemani Aldrina terlebih lagi ada Felix didekat Aldrina namun dia sudah punya janji dengan Luna akan makan siang bersama lalu belajar karena UTS sudah seminggu lagi.

“Terima aja kak”seru Luna datang dari balik pintu

Felix mengeryitkan dahinya “Luna?”gumamnya sedikit terkejut

“Iya Luna, belum pernah jumpa kak? Ya iyalah orang nempel mulu kek perangko sama kak Dandra”komentar Aldrina dengan nada jengkel

Luna tersenyum miring “Kayak lo enggak aja”

Dandra bisa merasakan ada perang dingin antara keduanya, kehadiran Luna membuat Aldrina tidak bersemangat lagi.

“Gak jadi”kata Aldrina ketus

Mendengar itu Dandra secepatnya mencekal tangan Aldrina “AYO…”

Dandra menarik tangan Aldrina ke parkiran diikuti oleh Luna dan Felix dibelakang yang saling berdiam diri.

“Tadi gak mau sekarang mau jadi orang plin plan banget”omel Aldrina

Dandra tidak menggubrisnya dan hanya diam saja.

“Naik”kata Dandra pada Aldrina

“Lah kok jadi aku noh Lun noh ajak sana, yok kak Lix”balas Aldrina lalu menarik tangan Felix menuju motor Felix

Kedua pasangan itu pun memasuki Gramedia, dengan senyum ceria Aldrina meninggalkan ketiganya lalu menelusuri berbagai novel yang ada disana. Luna hanya bisa menggelengkan kepalanya Aldrina tidak berubah pikirnya.

“Hati-hati Drin”teriak Felix melihat sifat antusias Aldrina

“HMMM”

“Terus aja Aldrina”batin Luna sambil melihat Felix

Sudah 2 tahun berlalu Luna masih saja cemburu pada Aldrina dan Luna pun masih merasakan hal yang sama setiap ada disamping Felix. Aldrina melangkahkan kakinya membaca satu persatu judul novel yang berada disana Aldrina sangat menyukai novel bergenre sekolah terlebih ceritanya memiliki perpadauan humor dan romantis yang membuatnya tidak sabar membacanya.

“Dhirga?”gumam Aldrina setelah membaca salah satu judul novel

Aldrina mengambil novel itu lalu membaca sinopsis

“Wohh orangnya cuek bebek juga! Duh sama dong kayak orang sebelah, 11 12 kali ya”komentar Aldrina mengingat sifat Dandra

“Gantengan juga saya”kata seseorang mendekati Aldrina

“Maaf mas kalo itu say…”

“Lo Tian? Ngapai?”tanya Aldrina sambil membulatkan matanya

“Menurut saudara?”kata Tian balik bertanya

“Wah suka novel juga lo?”kata Aldrina tak percaya

“Ohh enggak ini buat adek gue”balas Tian sambil menunjuk novel yanga ada di tangannya

“Seriusan? Kelas brapa?”tanya Aldrina yang membuatnya semakin tertarik

“KEPO”kata Tian sambil menunjuk Aldrina dengan jari telunjuk

“Ihh apaan si..”

“Ehmm Ehmm”Dandra mengeluarkan suara yang membuat keduanya berhenti berbicara

“Lanjut lanjut saya cuma mau lewat”sambung Dandra tersenyum singkat lalu melewati keduanya

“Yaelah nih umat untung sayang”gumam Aldrina melihat tingkah Dandra

Sesudah membeli novel mereka berempat memilih makan di restoran terdekat, Tian sudah pulang terlebih dahulu mereka berpisah setelah selesai membayar novel yang dibelinya. Aldrina membaca menu yang tertera ditunjukknya satu persatu yang ada di menu lalu dilihat harganya.

“Anjir bisa-bisa uang jajan gue ludes semua nih”gumam Aldrina yang membuatnya menelan salivanya

Spontan Dandra, Felix, dan Luna mendongak ke arahnya, Dandra menggelengkan kepala dan Luna hanya bisa mengulum senyum karna itu sudah menjadi kebiasaan Aldrina dari dulu padahal Aldrina bukanlah anak dari orang yang tidak mampu bahkan restoran itu pun sanggup dibelinya mengingat ayah Aldrina adalah pebisnis yang sukses.

“Aku yang bayar Drin”seru Felix mendengar Aldrina

“A.. a.. Apa? Aah gak usah”kata Aldrina sambil meletakkan menu itu ketika Luna ingin mengambilnya Aldrina kembali merampasnya

“Eh tapi kalo gak keberatan pesanin aku nasi komplit minumnya dong yang ini hehe”seru Aldrina tidak tau malu sambil menunjuk salah satu menu

“Tadi gak mau”gumam Dandra dingin

“Selagi gratis kenapa enggak! blekk”balas Aldrina sambil menjulurkan lidahnya

Keempatnya pun akhirnya makan bersama tidak ada suara yang terdengar dari keempatnya. Semuanya fokus pada makanan masing-masing terlebih lagi mereka bukanlah sahabat akrab jika bercanda gurau layaknya sahabat itu adalah hal yang tidak mungkin. Sesudah makan mereka keluar dari restoran.

“Gimana lanjut belajar gak nih?”tanya Luna membuka perbincangan yang membuat Aldrina melirik kanan dan kiri

“Oooh sorri ya bukannya ganggu gue kayaknya gak ikutan deh mau latihan basket soalnya ada pertandingan beberapa bulan lagi”balas Felix mencari alasan jujur saja Felix tidak menyukai belajar sejak dulu sehingga akhirnya Felix memilih jurusan IPS

“Aaa aku juga deh hehehe”kata Aldrina dengan cengengesan memikirkan habis makan langsung belajar saja sudah membuat dirinya merinding, Dandra menaikkan sebelah alisnya

“Ah iya kak aku keknya mau main basket aja deh sama kak Felix soalnya aku juga eskul basket siapa tau aku dipilih jadi pemain utama cewek nantinya, iya kan kak Lix?”sambung Aldrina sambil menyiku perut Felix

“Aa.. iya iya benar”balas Felix dengan senyum manisnya

Kedua pasangan itu pun berpisah di depan restoran. Ada perasaan kesal dan senang yang mereka rasakan. Dandra kesal dengan kedekatan Aldrina dengan Felix. Luna kesal Aldrina mengekori Felix. Felix senang Aldrina memilihnya daripada mengikut dengan Dandra, dan Aldrina yang ada dipikirannya hanyalah kabur dari belajar tanpa memikirkan perasaan yang lain.

***

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

wah intinya pada kesel semua ini thor

2023-02-09

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

lanjut baca

2021-03-29

1

TAUFIQ H.

TAUFIQ H.

Next Thor...

Saya sudah datang dengan membawa 17 like tertinggal dan rate 5 ya Thor.

Semangat nulisnya dan jaga kesehatan selalu ya Thor.

Salam dari RANSA...

2021-01-15

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 (Terlambat)
3 Bagian 2 (Gas !)
4 Bagian 3 (Rumah Dandra)
5 Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6 Bagian 5 (Perlombaan The End)
7 Bagian 6 (Merdekaku)
8 Bagian 7 (Kasar)
9 Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10 Bagian 9 (Kembali)
11 Bagian 10 (Luna)
12 Bagian 11 (Hari Pertama)
13 Bagian 12 (Api Cemburu)
14 Bagian 13 (Malam Minggu)
15 Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16 Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17 Bagian 16 (Beli Novel)
18 Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19 Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20 Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21 Bagian 20 (Jadian?)
22 Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23 Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24 Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25 Bagian 24 ( Kakak Adek)
26 Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27 Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28 Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29 Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30 Bagian 29 (Protektif)
31 Bagian 30 (Bad Mood)
32 Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33 Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34 Bagian 33 (Suit)
35 Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36 Bagian 35 (Sakit Perut)
37 Bagian 36 (Khawatir)
38 Bagian 37 (Drama Pagi)
39 Bagian 38 (Tragedi Basket)
40 Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41 Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42 Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43 Bagian 42 (Ujian Legend)
44 Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45 Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46 Bagian 45 (Saling Terbuka)
47 Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48 Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49 Bagian 48 (Malam yang Indah)
50 Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51 Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52 Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53 Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54 Bagian 53 (Kesal)
55 Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56 Bagian 55 (Diantar Pulang)
57 Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58 Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59 Bagian 58 (Atap Sekolah)
60 Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61 Bagian 60 (Menangis)
62 Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63 Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64 Bagian 63 (Omelan Bimo)
65 Bagian 64 (Bahagia Natal)
66 Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67 Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68 Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69 Bagian 68 (Rencana ke London?)
70 Bagian 69 (Membujuk Papa)
71 Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72 Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73 Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74 Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75 Bagian 74 (Nadya Marah)
76 Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77 Bagian 78 (Universitas London 2)
78 Bagiann 76 ( London)
79 Bagian 77 (Universitas London)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 (Terlambat)
3
Bagian 2 (Gas !)
4
Bagian 3 (Rumah Dandra)
5
Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6
Bagian 5 (Perlombaan The End)
7
Bagian 6 (Merdekaku)
8
Bagian 7 (Kasar)
9
Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10
Bagian 9 (Kembali)
11
Bagian 10 (Luna)
12
Bagian 11 (Hari Pertama)
13
Bagian 12 (Api Cemburu)
14
Bagian 13 (Malam Minggu)
15
Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16
Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17
Bagian 16 (Beli Novel)
18
Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19
Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20
Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21
Bagian 20 (Jadian?)
22
Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23
Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24
Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25
Bagian 24 ( Kakak Adek)
26
Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27
Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28
Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29
Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30
Bagian 29 (Protektif)
31
Bagian 30 (Bad Mood)
32
Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33
Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34
Bagian 33 (Suit)
35
Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36
Bagian 35 (Sakit Perut)
37
Bagian 36 (Khawatir)
38
Bagian 37 (Drama Pagi)
39
Bagian 38 (Tragedi Basket)
40
Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41
Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42
Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43
Bagian 42 (Ujian Legend)
44
Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45
Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46
Bagian 45 (Saling Terbuka)
47
Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48
Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49
Bagian 48 (Malam yang Indah)
50
Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51
Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52
Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53
Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54
Bagian 53 (Kesal)
55
Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56
Bagian 55 (Diantar Pulang)
57
Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58
Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59
Bagian 58 (Atap Sekolah)
60
Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61
Bagian 60 (Menangis)
62
Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63
Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64
Bagian 63 (Omelan Bimo)
65
Bagian 64 (Bahagia Natal)
66
Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67
Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68
Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69
Bagian 68 (Rencana ke London?)
70
Bagian 69 (Membujuk Papa)
71
Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72
Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73
Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74
Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75
Bagian 74 (Nadya Marah)
76
Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77
Bagian 78 (Universitas London 2)
78
Bagiann 76 ( London)
79
Bagian 77 (Universitas London)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!