"Hobbi pribadiku adalah membaca novel dan korban apa yang kubaca adalah kamu"
~~ LYSM ~~
Sepulang sekolah Aldrina teringat persediaan novel yang dibacanya kini sudah habis dan dia harus segera membelinya.
“Mut temenin gue ke Gramed dong”kata Aldrina sambil membereskan bukunya
“Duh gimana ya Rin bukannya gak mau cuma tadi pagi udah janji sama nyokap buat makan siang bareng”
“yaaaa”kata Aldrina dengan wajah lesuh
“Trus gue sama siapa dong?”tanya Aldrina bingung
Shirene tampak berpikir “Gimana kalau kita makan dulu sama mama aku terus ke toko buku?”
“Gak.. Gak usah deh kalo gitu”tolak Aldrina secepatnya
“Gue tau waktu elo sama nyokap lo itu jarang ada, iya kali gue ngerusak waktu berharga lo”sambung Aldrina mengingat Shirene pun jarang menghabiskan waktu dengan ibunya
“Yaelah enggak kali neting amat sih bambang! Emm.. gimana kalau lo ajak kak Dandra?”usul Shirene sambil menaik turunkan alisnya
“Gak neting tapi gak enakan heheh, eh boleh juga tuh”jawab Aldrina sambil mengangguk
Keduanya berpisah diluar kelas Shirene menuju gerbang sekolah dan Aldrina pergi ke koridor kelas 12. Aldrina menghentak-hentakkan kakinya sambil berjalan seperti anak kecil.
“Kira-kira kak Dandra mau gak ya?”gumam Aldrina bertanya
“Mau kemana Drin?”tanya Felix ketika dia tidak sengaja melihat Aldrina melewati kelasnya
“Mau maksa orang”jawab Aldrina tanpa menoleh sedikit pun
Mendengar itu Felix mengikutinya dan berjalan menyeimbangi langkah Aldrina, Aldrina meliriknya dengan wajah kesal.
“Ngapai ngekor?”
“Bantuin kesayangan aku dong maksa orang”jawab Felix sambil memberi senyum manisnya
Aldrina memutar bola matanya malas melihat tingkah Felix lalu memasuki kelas 12 MIA-1 dan tidak sengaja berpapasan dengan Olivia yang tadinya sedang berbincang dengan sekelasnya.
“Mana jaket kakak gue woy?”tanya Aldrina dengan nada terkesan kasar
“Santai dong lo! Uda main masuk aja ke kelas orang! Nyolot lagi! Gak ada attitude njing”balas Olivia tidak kalah kasar
“Kayak elo punya aja”balas Aldrina santai sambil melihat Olivia dari atas ke bawah
Olivia menggeram dan menggerakkan tangannya seakan ingin memukul Aldrina “Tentang jaket kakak lo besok gue balikin” jawab Olivia sambil berlalu meninggalkan Aldrina dengan wajah kesalnya
Felix merasa bingung dengan pembicaraan keduanya “Kakak? Bimo maksudnya?”tanya Felix dalam hati
Kemudian Aldrina berjalan mendekati Dandra yang sudah selesai menyusun bukunya ke dalam tas.
“Kak Dandra”kata Aldrina dengan senyum ceria membuat siapa saja yang melihatnya akan tau kalau Aldrina sangat menyukai Dandra
Melihat kehadiran Aldrina "Gue luan bro”kata Bastian tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Dandra lalu tersenyum pada Aldrina dan Felix
“Yaelah gue nyamuk”batin Felix dan menatap tajam Dandra
Dandra pun begitu menatap tajam pada Felix keduanya seakan berbicara lewat pandangan masing-masing.
“Kak Dan temenin ke Gramed dong, pliss.. Pokoknya gak boleh nolak lagi tadi udah nolak aku sekarang gak boleh lagi”seru Aldrina sambil melipat tangannya di depan dada dan memasang pupply eyes
Dandra berdiam diri sebenarnya dia ingin saja menemani Aldrina terlebih lagi ada Felix didekat Aldrina namun dia sudah punya janji dengan Luna akan makan siang bersama lalu belajar karena UTS sudah seminggu lagi.
“Terima aja kak”seru Luna datang dari balik pintu
Felix mengeryitkan dahinya “Luna?”gumamnya sedikit terkejut
“Iya Luna, belum pernah jumpa kak? Ya iyalah orang nempel mulu kek perangko sama kak Dandra”komentar Aldrina dengan nada jengkel
Luna tersenyum miring “Kayak lo enggak aja”
Dandra bisa merasakan ada perang dingin antara keduanya, kehadiran Luna membuat Aldrina tidak bersemangat lagi.
“Gak jadi”kata Aldrina ketus
Mendengar itu Dandra secepatnya mencekal tangan Aldrina “AYO…”
Dandra menarik tangan Aldrina ke parkiran diikuti oleh Luna dan Felix dibelakang yang saling berdiam diri.
“Tadi gak mau sekarang mau jadi orang plin plan banget”omel Aldrina
Dandra tidak menggubrisnya dan hanya diam saja.
“Naik”kata Dandra pada Aldrina
“Lah kok jadi aku noh Lun noh ajak sana, yok kak Lix”balas Aldrina lalu menarik tangan Felix menuju motor Felix
Kedua pasangan itu pun memasuki Gramedia, dengan senyum ceria Aldrina meninggalkan ketiganya lalu menelusuri berbagai novel yang ada disana. Luna hanya bisa menggelengkan kepalanya Aldrina tidak berubah pikirnya.
“Hati-hati Drin”teriak Felix melihat sifat antusias Aldrina
“HMMM”
“Terus aja Aldrina”batin Luna sambil melihat Felix
Sudah 2 tahun berlalu Luna masih saja cemburu pada Aldrina dan Luna pun masih merasakan hal yang sama setiap ada disamping Felix. Aldrina melangkahkan kakinya membaca satu persatu judul novel yang berada disana Aldrina sangat menyukai novel bergenre sekolah terlebih ceritanya memiliki perpadauan humor dan romantis yang membuatnya tidak sabar membacanya.
“Dhirga?”gumam Aldrina setelah membaca salah satu judul novel
Aldrina mengambil novel itu lalu membaca sinopsis
“Wohh orangnya cuek bebek juga! Duh sama dong kayak orang sebelah, 11 12 kali ya”komentar Aldrina mengingat sifat Dandra
“Gantengan juga saya”kata seseorang mendekati Aldrina
“Maaf mas kalo itu say…”
“Lo Tian? Ngapai?”tanya Aldrina sambil membulatkan matanya
“Menurut saudara?”kata Tian balik bertanya
“Wah suka novel juga lo?”kata Aldrina tak percaya
“Ohh enggak ini buat adek gue”balas Tian sambil menunjuk novel yanga ada di tangannya
“Seriusan? Kelas brapa?”tanya Aldrina yang membuatnya semakin tertarik
“KEPO”kata Tian sambil menunjuk Aldrina dengan jari telunjuk
“Ihh apaan si..”
“Ehmm Ehmm”Dandra mengeluarkan suara yang membuat keduanya berhenti berbicara
“Lanjut lanjut saya cuma mau lewat”sambung Dandra tersenyum singkat lalu melewati keduanya
“Yaelah nih umat untung sayang”gumam Aldrina melihat tingkah Dandra
Sesudah membeli novel mereka berempat memilih makan di restoran terdekat, Tian sudah pulang terlebih dahulu mereka berpisah setelah selesai membayar novel yang dibelinya. Aldrina membaca menu yang tertera ditunjukknya satu persatu yang ada di menu lalu dilihat harganya.
“Anjir bisa-bisa uang jajan gue ludes semua nih”gumam Aldrina yang membuatnya menelan salivanya
Spontan Dandra, Felix, dan Luna mendongak ke arahnya, Dandra menggelengkan kepala dan Luna hanya bisa mengulum senyum karna itu sudah menjadi kebiasaan Aldrina dari dulu padahal Aldrina bukanlah anak dari orang yang tidak mampu bahkan restoran itu pun sanggup dibelinya mengingat ayah Aldrina adalah pebisnis yang sukses.
“Aku yang bayar Drin”seru Felix mendengar Aldrina
“A.. a.. Apa? Aah gak usah”kata Aldrina sambil meletakkan menu itu ketika Luna ingin mengambilnya Aldrina kembali merampasnya
“Eh tapi kalo gak keberatan pesanin aku nasi komplit minumnya dong yang ini hehe”seru Aldrina tidak tau malu sambil menunjuk salah satu menu
“Tadi gak mau”gumam Dandra dingin
“Selagi gratis kenapa enggak! blekk”balas Aldrina sambil menjulurkan lidahnya
Keempatnya pun akhirnya makan bersama tidak ada suara yang terdengar dari keempatnya. Semuanya fokus pada makanan masing-masing terlebih lagi mereka bukanlah sahabat akrab jika bercanda gurau layaknya sahabat itu adalah hal yang tidak mungkin. Sesudah makan mereka keluar dari restoran.
“Gimana lanjut belajar gak nih?”tanya Luna membuka perbincangan yang membuat Aldrina melirik kanan dan kiri
“Oooh sorri ya bukannya ganggu gue kayaknya gak ikutan deh mau latihan basket soalnya ada pertandingan beberapa bulan lagi”balas Felix mencari alasan jujur saja Felix tidak menyukai belajar sejak dulu sehingga akhirnya Felix memilih jurusan IPS
“Aaa aku juga deh hehehe”kata Aldrina dengan cengengesan memikirkan habis makan langsung belajar saja sudah membuat dirinya merinding, Dandra menaikkan sebelah alisnya
“Ah iya kak aku keknya mau main basket aja deh sama kak Felix soalnya aku juga eskul basket siapa tau aku dipilih jadi pemain utama cewek nantinya, iya kan kak Lix?”sambung Aldrina sambil menyiku perut Felix
“Aa.. iya iya benar”balas Felix dengan senyum manisnya
Kedua pasangan itu pun berpisah di depan restoran. Ada perasaan kesal dan senang yang mereka rasakan. Dandra kesal dengan kedekatan Aldrina dengan Felix. Luna kesal Aldrina mengekori Felix. Felix senang Aldrina memilihnya daripada mengikut dengan Dandra, dan Aldrina yang ada dipikirannya hanyalah kabur dari belajar tanpa memikirkan perasaan yang lain.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Putri Minwa
wah intinya pada kesel semua ini thor
2023-02-09
0
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
lanjut baca
2021-03-29
1
TAUFIQ H.
Next Thor...
Saya sudah datang dengan membawa 17 like tertinggal dan rate 5 ya Thor.
Semangat nulisnya dan jaga kesehatan selalu ya Thor.
Salam dari RANSA...
2021-01-15
2