Love You So Much
Aldrina Aurellia. Gadis yang terkenal akan mulut yang selalu terkatup kepada orang yang tidak dekat dengannya dan selalu meronta-ronta hanya pada satu orang. Aldrina adalah gadis yang memiliki senyum indah yang hanya diberikannya kepada Dandra. Dia mendambakan Dandra sejak pertama kali mereka tidak sengaja bertemu, hari dimana bukanlah hal baik yang terjadi diantara mereka. Disetiap celah waktu Aldrina tidak ada satu pun yang ia lewatkan untuk mendekati Dandra. Aldrina bukanlah tipe orang yang heboh namun semua lenyap jika Dandra memasuki manik matanya yang indah, entah magnet apa yang membuatnya bagaikan prangko.
Dandra Daville. Lelaki yang terkenal akan kedinginannya dan juga ketampanannya yang memukau. Banyak orang yang mengatakan Dandra begitu dingin dan arogan. Namun Dandra tidak peduli dan tidak berniat untuk menanggapinya karena bagi Dandra hal yang terpenting itu bukanlah apa yang dikatakan orang padanya tetapi apa yang menjadikannya menjadi percaya diri yaitu dirinya sendiri. Bisa dibilang manusia yang terlalu mencintai diri sendiri. Namun tetap saja semua sikapnya manis dimata Aldrina.
Aldrina adalah gadis pecinta diskon, woh siapa sih cewek-cewek yang gak suka beginian apalagi sudah di depan mata. Malam itu Aldrina keluar rumah untuk membuang suntuk dan pergi ke supermarket yang tak jauh dari rumahnya, sesaat matanya melihat apel merah yang tersisa 3 buah lagi. Promonya begitu fantastis yaitu diskon 50 % dengan syarat membeli 1 kg.
"Gila hari besar apaan nih? Rugi banget kalo gak beli, gas! Lumayan buat santapan malam hihi"seru Aldrina segera berlari menghampiri apel yang ada di depan mata.
Ketika Adrina baru mengambil satu buah, seorang lelaki bersweater gelap mengambil salah satu apel dari ketiganya.
"Eh enak aja lo! Itu punya gue kembaliin sini" seru Aldrina sedikit menaikkan nada bicaranya terdengar kurang sopan terlebih pada orang yang tidak dikenal
Lelaki itu acuh tak acuh kepadanya, malah ingin mengambil yang tersisa satu lagi. Refleks, Aldrina menepis tangan lelaki itu dengan dahi berkerut.
"Eh gue duluan entar kalo gue gak ngambil ketiganya gak dapat diskon, ngalah dong lo!" kata Aldrina mempertahankan posisinya
Lelaki itu memutar bola matanya dan hendak pergi begitu saja namun dicegah Aldrina.
"Woi lo tuli ya!"
"Maaf yah mbak, tadi saya duluan yang ngambil ini" protes lelaki itu dengan menekankan kata ini
"Tapi kan lo udah lihat gue tadi lagi mau masukin semuanya ke kantongan punya gue"
"Siapa cepat dia dapat"kata lelaki itu datar
Tidak mau kalah Aldrina melontarkan ancaman "Kalo lo gak mau gue teriak satu du..."
Akhirnya lelaki itu jengah dia langsung melemparkan satu-satunya apel yang dia miliki dan ditangkap dengan mantap oleh Aldrina.
"Nah gitu dong" Kata Aldrina nyengir lebar
"Eh maka.. Etdah dah pigi aja, songong amat" gumam Aldrina menyadari lelaki tadi sudah pergi begitu saja
Kemudian Aldrina pun menimbang Apel yang dia miliki.
"Gila 8 ons" kata Aldrina terkejut dengan tampang kesal
"Sial banget sih gue udah gak malu rebutan sama orang eh malah sia-sia perjuangan" gumam Aldrina dalam hati dan terpaksa membeli apel-apel itu karena rasa malu
Kini gadis itu sudah mengantri untuk membayar apel yang dimilikinya. Kemudian datanglah seorang wanita paruh baya yang memiliki wajah begitu lembut dan tersenyum hangat pada Aldrina. Wanita itu mengantri tepat dibelakangnya.
"Dandra sini" panggil ibu itu pada seorang lelaki yang sedang menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Maaf ma apelnya udah habis, ada cewek res.." Dandra menaikkan sebelah alisnya melihat wanita yang di depan ibu tercintanya
"Cewek resek"kata Dandra dalam hati
Aldrina merasa begitu malu menghadapi situasinya sekarang sampai tidak berani lagi menatap lekaki itu. Tidak mungkin juga Aldrina memberikan apel yang tadinya sudah dia minta secara paksa. Tibalah giliran Aldrina membayar yang dia beli.
"Maaf ya mbak, mbak tidak medapatkan diskon karena apelnya tidak sampai 1 kg"kata wanita bertopi merah yang menjadi kasir
Aldrina pun merasa malu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia memikirkan apa yang kini ada dipikiran lelaki itu setelah melihatnya.
"Bodoh"gumam Dandra dengan sudut senyum menyebalkan
Aldrina hanya bisa memukul-mukul kepalanya kemudian keluar dari supermarket itu. Sesampainya Aldrina diluar betapa melegakannnya perasaannya. Dia pun tertawa, menertawakan kekonyolannya sendiri kemudian menggumamkan nama lelaki tadi.
"Ooo namanya Dandra, cakap amat, aaa tau gitu gue ngalah tadi, jadi gak enak sama nyokapnya. Yaudalah ah hiburan malam toh gak kenal juga"kata Aldrina berbicara sendiri kemudian pulang ke rumahnya.
Begitulah pertemuan keduanya begitu menggemaskan. Bagi Aldrina, Dandra adalah lelaki idamannya cuek diluar namun tetap memiliki sikap lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ghiie-nae
like this story 💪💪💪💪
2023-05-22
2
Matahari
wah bahaya kalau ada yang Nemu cewek diskon di salah satu pusat belanja pasti bakal berebutan
2023-02-18
4
Nadia
udah berjuang sampai ribut eh ga dapat diskon nyesek banget pastinya
2023-02-18
3