“Hari ke hari tidak terasa waktu telah berlalu tapi tidak dengan kenanganmu semua masih tetap melekat”
\~\~LYSM\~\~
Di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, seorang gadis dengan gaun putih kasual terlihat begitu anggun melambaikan tangannya, gadis itu mengenakan jaket yang tebal seperti datang dari kutub utara. Kedatangannya sudah ditunggu-ditungu oleh wanita yang melahirkannya dan seorang supir mereka. Wanita paruh baya itu langsung mengampiri putri tercintanya dan memeluknya begitu hangat.
“Apa kabar kamu sayang? Gimana operasinya ada efek samping?”tanya wanita itu penuh perhatian tanpa sedetik pun mengalihkan perhatiannya dari putrinya itu.
Luna tersenyum bahagia sudah lama dia tidak menerima kasih sayang seperti ini sejak 2 tahun yang lalu. Luna bersyukur setidaknya ada yang menyambut kehadirannya. Kini keadaannya jauh lebih baik, 2 tahun lamanya Luna di London untuk menerima perawatan khusus dan akhirnya menerima donor ginjal yang diidam-idamkannnya sejak dia masih kecil. Luna kembali memeluk ibunya tidak kuasa dia menahan rindu yang sudah dipendamnya. Bayangkan saja diumurmu yang masih menjalani 14 tahun saat-saat terpenting hadirnya seorang ibu disisimu dan kamu tidak bisa merasakan semua itu. Terlebih kepergianmu pun membuat kehilangan segalanya yang sudah kamu dapatkan.
“Gak kepanasan Luna sayang? Jaketnya gak mau dibuka?”tanya Mira ibu Luna yang melihat jaket putrinya yang begitu tebal
“HAHAHA panas bun ini mau Luna buka kok, di London lagi musim salju suhu udaranya bun dingin sekali makanya Luna makek ini eh keterusan deh”balas Luna dengan ceria
“Oh iya bun, papa bulan depan juga bakal kembali”tambah Luna mengingat pesan ayahnya sebelum pulang ke Indonesia
Mira pun mengangguk paham namun bisa dilihat wajahnya tampak begitu sedih mengingat dia juga sudah merindukan suaminya itu sudah 2 tahun putri dan suaminya meninggalkan Indonesia dan Mira tidak ikut dengan keduanya karena harus mengurus perusahaan mereka, Susilo ayah dari Luna bukan hanya mengurus Luna disana, Susilo pun sedang menjalankan bisnis di London yang membuat kepulangannya ditunda. Keduanya berjalan menuju mobil dengan supir yang mengikuti mereka dibelakang sambil membawa barang-barang Luna.
***
Aldrina begitu penasaran akan apa yang dibicarakan kedua belah pihak Aldrina semakin mendekat dia mengendap-endap layaknya pencuri yang takut tertangkap dan menyembunyikan dirinya dibalik tembok pembatas kelas. Belum sempat Aldrina mendengar apa permasalahannya keduanya sudah selesai berbincang dan menyadari kehadiran seseorang di balik tembok.
“Yang dibalik tembok cepat kemari”perintah kepala sekolah melihat tas Aldrina muncul di selah-selah tembok itu
Aldrina yang mendengar itu tidak memperdulikannya dia tetap bersembunyi dan tidak mau keluar. Dia bingung apa yang akan dikatakannya nanti dengan kepala sekolah membuat jantungnya berdetak tidak karuan.
“Sekali lagi kamu yang datang kesini atau saya…”
“Maaf pak dia teman saya”potong Dandra yang menyadari sang pemilik tas adalah Aldrina orang yang selalu menghiasai pikirannya, padahal baru saja Dandra memikirkan Aldrina saat menerima perintah dari kepala sekolah orangnya sudah muncul dihadapannya.
“Oke baik Dandra saya diamkan kali ini, tapi tolong ajari teman kamu untuk bersikap lebih sopan”kata kepala sekolah dengan wajah kesal lalu pergi meninggalkan Dandra setelah mengangguk paham
Aldrina masih berdiam diri ditempatnya dia tidak lagi mencoba mengintip dan hanya mencoba memperkecil dirinya sekecil mungkin. Dandra berjalan ke arah Aldrina dilihatnya Aldrina bertingkah begitu menggemaskan sia-sia jika Dandra melewatkan kesempatan ini untuk mengerjai Aldrina.
“Ehm…”Dandra berdeham
Aldrina gusar “Ah iya pak anu iya…”katanya terbata-bata dengan menundukkan kepalanya
Kemudian otaknya kembali berjalan dilihatnya sepatu yang berada di bawah.
“Lo ini kan sepatunya kak Dandra, jadi..”Aldrina melihat ke atas dan betul Dandra memasang wajah datarnya lagi
“Aih aku kira siapa”tutur Aldrina sambil mengelus-elus dadanya yang membuat Dandra tersenyum kecil namun Aldrina tidak menyadari hal itu
“Ngapai kamu disini?”tanya Dandra mengintrogasi
“Yaa nuggu doi lah ngapai lagi”jawab Aldrina sambil berusaha memeluk lengan Dandra
Tingkah Aldrina membuat Dandra begitu heran. Padahal semalam Aldrina memarahinya dan tidak menginginkan kehadirannya bahkan selama sebulan ini pun Dandra sudah merasa Aldrina sengaja menjauh darinya dan hari ini apa yang terjadi apa yang membuat Aldrina kembali seperti perangko, tidak dapat dipungkiri Dandra yang mendapatkan perlakuan itu pun sudah mulai terbiasa dan nyaman malah rindu karena sebulan ini Aldrina selalu menjauhinya. Dengan susah payah Dandra menarik tangannya lepas dari Aldrina.
“Mau saya aduin sama kepala sekolah”ancam Dandra dengan menatap lekat di bola mata Aldrina
“Ahh enggak enggak hahaha, jahat amat sih yaudah aku pergi gitu aja marah”balas Aldrina tertawa kesal dan melangkah menjauhi Dandra
Melihat itu Dandra secepatnya mencekal tangan Aldrina, Aldrina memberi perlawanan dengan berusaha melepaskan kedua tangannya.
“Kamu pikir kamu kuat”umpat Dandra dalam hati
Masih juga memberontak dengan sekali sentakan Aldrina jatuh ke pelukan Dandra, kedua tangannya menyentuh dada bidang Dandra.
DEG DEG DEG
Keduanya merasakan detak jantung yang sudah tidak normal. Dandra mundur selangkah dari posisinya dan Aldrina masih tidak percaya akan apa yang dialaminya sekarang.
“Apasih maksudnya nih adam di gandeng gak mau dan sekarang apa yang dilakukannya”umpat Aldrina dalam hati dan berusaha mengatur nafasnya
“Maaf, cuma mau nanya jaket saya mana?”tanya Dandra alih-alih mencairkan suasana
“Kalo mau ambil sendiri di rumah”balas Aldrina cuek
“Yaudah ayo”
Dandra menggapai tangan Aldrina kini malah dia yang menggandeng Aldrina. Entah apa yang membuatnya bertingkah layaknya pacar yang ingin mengantar kekasihnya pulang ke rumah. Aldrina tidak lagi melawan hatinya sungguh bahagia hal ini yang sudah ditunggu-tunggunya sejak lama. Sesampai di parkiran Dandra melepas tangan Aldrina diambilnya kunci motor dari sakunya lalu menghidupkan motornya, Dandra melihat ke belakang dan memberi perintah agar Aldrina segera naik tentu saja Aldrina dengan sigap melakukannya.
“Yes… Aku naik nih”seru Aldrina antusias
Motor sport hitam itu pun melaju meninggalkan sekolah. Tanpa disadari ada seseorang yang melihat keduanya bersama Felix menatap tajam keduanya terlebih pada Dandra yang menarik lengan Aldrina rasa sakit begitu iya rasakan. Aldrina sungguh tidak menyadari kesungguhan hatinya yang kini mencintai Aldrina. Walaupun Felix di cap playboy, Aldrina sudah benar-benar mencuri hatinya dia bersungguh-sungguh ingin memiliki Aldrina disisinya. Aldrina yang kini berada diboncengan Dandra dalam suasana hati yang baik pun tidak ingin membuang-buang kesempatan langka ini. Perlahan tapi pasti Aldrina melingkarkan kedua tangannya memeluk tubuh Dandra kemudian menyandarkan wajahnya di pundak Dandra sambil melihat kendaraan yang lain berlalu Lalang. Dandra pun tidak menghindari perbuatan Aldrina itu saat ini memang Aldrina yang selalu dipikirkannya. Sejak kejadian di pantai itu, Dandra mulai menginginkan Aldrina selalu ada disisinya. Kedunya kalut akan perasaannya masing-masing angin yang menerpah wajah mereka menambah suasana hati sejuk. Keduanya berulang kali memikirkan sebaiknya apa yang akan dibicarakan tetapi suara mereka seakan hanya sampai tenggorokan saja, keduanya tidak mampu berucap. Saat melihat kendaraan yang berlalu lalang dari kejauhan Aldrina melihat mobil porsche putih yang tidak asing baginya.
“Ahh gak mungkin”serunya begitu saja
“Apanya yang ga mungkin?”tanya Dandra mendengar perkataan Aldrina itu
“STOP STOP”teriak Aldrina tiba-tiba seakan melihat hantu
Air matanya tanpa aba-aba jatuh memabasahi pipinya. Dandra pun melirik dari spion dia begitu heran dengan perubahan drastis sikap Aldrina dan tanpa basa basi Dandra menepikan motornya. Lalu mencagak duakan motor itu dan turun melihat kondisi Aldrina, Dandra mencoba menenangkan gadis itu dengan menepuk-nepuk pundaknya penuh perhatian. Aldrina hanya menangis terseduh-seduh tanpa berkata seadikit pun. Dia mengingat kejadian yang membuatnya begitu merasa sangat bersalah seandainya Aldrina dapat mengulang waktu dia ingin pergi kembali dan memperbaiki keadaan itu yang membuat mereka sangat jauh.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
b.z
wah wah si cowo ternyata mengharapkan jg nich, liat si ciwi yg sebelum nya pura² cuek
2023-02-17
1
@Risa Virgo Always Beautiful
Luna kamu pasti bahagia ada yang perhatian ke kamu
2023-02-17
1
Putri Minwa
sukses selalu ya thor
2023-02-05
1