Bagian 7 (Kasar)

“Boleh saja orang-orang tidak mempercayaiku tapi jika itu kamu rasanya aku terluka”

\~\~LYSM\~\~

Sebulan setelah kejadian di pantai Aldrina terlihat menghindari Dandra terlebih saat mereka berpapasan Aldrina selalu berpura-pura tidak melihat Dandra karena semenjak kejadian hari itu, saat melihat wajah Dandra jantungnya tidak pernah berdebar teratur yang membuatnya sulit mengatur nafas. Aldrina tidak menyukai sikapnya yang menjauhi Dandra tapi apa boleh buat Aldrina belum bisa mengendalikan dirinya sendiri. Aldrina memasuki ruangan kelas lalu melihat Shirene terlihat begitu berantakan tidak biasanya Shirene terlihat seperti itu.

“Woik napa lo mut? Kok kucel begitu?”tanya Aldrina mengintrogasi dan duduk berjongkok dihadapan Shirene untuk membersihkan lutut Shirene yang terlihat begitu kotor

Yang tadinya Shirene hanya berdiam diri kini matanya mulai berkaca-kaca.

“Ada yang ga beres nih”batin Aldrina

“Lo tau dia kenapa?”tanya Aldrina pada Gilbert yang sedang memperhatikan keduanya

“A… Itu Rin”jawab Gilbert terbatah

“Itu apaan yang jelas bangsat”kata Aldrina kasar karena emosi yang terlebih dahulu mendidih

“Kasar amat Rin”protes Gilbert

Bukan hanya Gilbert seisi ruangan tidak percaya Aldriana melontarkan perkataan seperti itu.

“Makanya  buru kasih tau kenapa?”tanya Aldrina sekali lagi kembali menaikkan nada suaranya

“Oke oke, sebenarnya gue gak tau gimana cerita aslinya tadi gue cuma lihat Shirene keluar dari kamar mandi bareng geng kak Olivia”lapor Gilbert seakan ketakutan mengucapkan kata Olivia

Padahal sebulan ini rasanya Aldrina tidak pernah mencari masalah pada Olivia lalu kenapa Olivia menjahati sahabatnya. Aldrina mengepalkan tangan wajahnya tampak mengeras padahal bel masuk sebentar lagi akan berbunyi Aldrina kemudian berlari menuju 12 MIA-1 untuk membalas perlakuan Olivia. Tanpa basa basi Aldrina langsung menjambak rambut Olivia yang kini sedang terurai, orang yang empunya rambut begitu terkejut saat melihat siapa yang melakukan itu kepadanya.

“Apaan nih maksud lo ngasarin sahabat gue”kata Aldrina ditengah kegaduhan

“Sahabat lo yang mana”balas Olivia yang kini berusaha membalas serangan Aldrina

“Anjir ngeles lagi, gak cocok tahu lo jadi OSIS! Gila kali nih kelas milih lo sialan”kata Aldrina tidak terima kembali memperkuat tarikan rambutnya

Jadilah ruangan 12 MIA-1 gaduh saat ini, tidak ada yang berani melerai melihat pertikaian sesengit itu. Kancing baju atas Aldrina terlepas untung tadinya dia menggunakan tanktop hitam jadi tidak terlalu ketara namun banyak kaum adam terlihat bersorak sorai  atas kejadian itu.Tidak lama kemudian Dandra baru masuk ke kelas itu setelah dipanggil dari kantor guru. Selaku ketua kelas dan ketua OSIS Dandra melerai keduanya, untunglah tenaga Dandra cukup kuat untuk melerainya kemudian disusul Felix wakil ketua OSIS yang tadinya juga ikut dipanggil ke kantor guru dan tidak sengaja juga melihat kejadian itu langsung bergegas walaupun bukan penghuni kelas itu melainkan penghuni kelas 12 IPS-1.

“Mau jadi preman kalian!”kata Dandra begitu tegas, keduanya spontan berhenti

Aldrina yang terlihat begitu berantakan dan kancing bajunya yang terlepas tidak menggubrisnya malah membuang ludah. Sikap Aldrina yang seperti preman pasar kembali keluar Aldrina selalu tidak terima jika orang terdekatnya disakiti oranglain dan Felix tau kenapa Aldrina sangat sensitif tentang hal itu. Kemudian Olivia yang lebih berantakan langsung menangis membuat seolah-olah Aldrina yang bersalah.

“Aku gak tau apa-apa tiba-tiba aja dia nyerang aku dari belakang, iyakan semua?”jelas Olivia pada Dandra dan meminta kepastian sekelasnya

Beberapa orang mengangguk dan yang lainnya tidak ingin ambil pusing.

“Cih… Heran deh kenapa ada mahluk bermuka bunglon kek elo di dunia yang indah ini”balas Aldrina mengejek

Dandra yang melihat tingkah Aldrina yang begitu kasar dan omongannya yang  terlalu tidak sopan langsung memarahi Aldrina tanpa meminta penjelasan padanya. Namun sebelum itu diambilnya jaketnya dari tas yang dia bawa tadi pagi dan ditutupinya baju Aldrina yang mengekspos pakaian dalamnya.

“Minta maaf sekarang”perintah Dandra pada Aldrina yang masih terlihat sangar

Aldrina diam “Minta maaf sekarang Aldrina”kata Dandra penuh penekanan di setiap kata

Semua terlihat heboh baru kali ini Dandra memarahi orang lain, pada dasarnya Dandra sering tidak peduli dan langsung membawa siapa saja yang bermasalah ke ruang BK. Mata Aldrina mulai berkaca-kaca tidak terima dengan kelakuan Dandra tanpa menerima penjelasan darinya.

“Oh iya tetap gak mau minta maaf, gak heran sih cewek kayak anda emang gak pernah tau sopan santun gak tau ngehargai orang lain, baiklah saya akan bawa anda ke ruang BK”kata Dandra dengan emosinya yang terpancing

“Sialan lo kak! Gausah! gue bisa sendiri”balas Aldrina sedikit terisak kemudian melemparkan jaket Dandra yang tadinya menutupi tubuhnya, kali ini Aldrina benar-benar tidak memperdulikan apa-apa lagi. Aldrina berlari keluar dari kelas itu lalu menuju ruang BK sedangkan Olivia, dia terlihat sangat senang melihat Dandra begitu marah pada Aldrina. Aldrina tiba di ruang BK kemudian masuk ke dalam ruangan itu dan melaporkan apa yang telah dia lakukan sendiri.

“Bu tadi saya menjambak dan kemudian berantam dengan Olivia 12 MIA-1 bu”kata Aldrina tanpa bertele-tele

“Saya terima apa pun hukuman yang ibu berikan kepada saya”sambungnya pasrah dengan mata yang berkaca-kaca

Aldrina terlihat sedih bukan karena kesakitan akibat pertengkaran tadi tapi karena Dandra yang seakan tidak memperdulikan penjelasan darinya, Ibu Ika yang mendengar penuturan Aldrina tidak langsung mengambil kesimpulan seperti yang terakhir kali.

“Kenapa kalian selalu ribut? Coba jelasin ke ibu apa masalahnya sekarang?”

“Bukanya ibu gak bakalan mempercayai saya”balas Aldrina menyinggung bu Ika tentang kejadian pertama kali

“Ibu minta maaf untuk itu baik jelaskan ke ibu apa yang buat kamu melakukannya”

“Maaf bu sikap saya memang kasar sebenarnya tadi pagi saya baru sampai ke ruangan kelas dan bertemu sahabat saya Shirene yang terlihat begitu berantakan dan begitu ketakutan, ketika saya bertanya padanya dia tidak menjawab saya dan akhirnya ada sekelas saya yang melihat kejadian itu, katanya itu adalah ulah Olivia bu”kata Aldrina mengatakan yang sebenarnya

“Baiklah ibu mengerti apa yang kamu jelaskan tapi ingat kamu juga salah disitu! Main hakim sendiri adalah tindakan yang tidak tepuji, sekarang kamu bisa pulang lebih awal lihat bajumu saat ini sudah tidak layak pakai dan kamu Dandra panggil Olivia dan Shirene sekelas Aldrina ke kantor saya”tutur bu Ika pada Aldrina dan Dandra yang ternyata sedari tadi sudah berada dibelakang Aldrina

Aldrina melihatnya sinis kemudian permisi pada bu Ika dan pergi meninggalkan ruangan. Dandra mengikutinya dari belakang dan mencoba meraih tangan Aldrina, itu tidak semudah yang iya bayangkan. Sesampainya di kelas Aldrina permisi pada guru yang masuk, semua terheran melihat keadaan Aldrina begitu pun Shirene langsung memasang wajah khawatir.

“Shirene kamu dipanggil ke BK”seru Dandra yang datang dibelakang Aldrina dan sebelumnya juga sudah permisi pada guru yang sedang masuk saat itu

Seisi kelas pun terlihat ricuh “Tolong tertib”seru bu Lili yang tadinya sedang mengajar

Shirene pun keluar kelas menuju ruang BK ditemani Aldrina yang sudah bersiap pulang.

“Jangan takut ceritain aja ke bu Ika ya mut”kata Aldrina menenangkan Shirene yang masih saja terlihat sedih

Setelah mengantar Shirene, Aldrina bergegas pulang namun tiba-tiba tangannya dicekal Dandra yang juga sudah mengantar Olivia ke ruang BK.

“Lepas”teriak Aldrina marah

Dandra tidak menggubrisnya kemudian kembali memakaikan jaketnya kepada Aldrina.

“Pakai nanti kalo diapa-apai dijalan bagaimana? Jangan sok berani”kata Dandra menakut-nakutinya

Aldrina goyah mendengarkan itu walaupun dia bisa berkelahi tenaga lelaki bukanlah tandingannya akhirnya Aldrina pasrah dan membiarkan Dandra melakukannya. Kemudian hendak pergi pulang lalu kembali ditahan Dandra.

“Aku antar”tutur Dandra

“Gak usah”tolak Aldrina marah

Tanpa meminta izin lagi Dandra menarik tangan Aldrina ke parkiran,walaupun terkesan kasar itu jauh lebih baik daripada membiarkan Aldrina berkeliaran sendiri.

“Aku bisa sendiri! Bisa gak sih jauh-jauh sana”usir Aldrina tetapi tetap saja tidak mempan

Alhasil Aldrina naik di boncengan motor Dandra. Keduanya terdiam hanya suara lalu lintas yang riuh terdengar.

CRITTT

Ban motor Dandra berdesit tiba-tiba Dandra merem motornya yang membuat Aldrina terjungkal kedepan.

“Modus”gumam Aldrina

Dandra tau apa yang dikatakan Aldrina karena sedari tadi Dandra melihat Aldrina dari kaca spion. Dandra hanya tersenyum miring dan tidak berniat membalas perkataan Aldrina. Bukannya dia sengaja hal itu terjadi karena ada mobil yang tiba-tiba berhenti tepat di depan mereka. Sesampai didepan rumahnya, Aldrina berlari ke dalam rumah tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Dandra. Dandra menerima sikap itu dia tau saat ini memang dia yang salah.

“Mau gimana pun dia bakalan kembali”batin Dadra teringat jaket miliknya yang masih ada pada Aldrina

Kemudian Dandra kembali ke sekolah. Sesampainya Aldrina di rumah beruntungnya dia tidak melihat siapa pun karena Bimo pun saat ini sudah memulai perkuliahannya dan ayahnya yang baru pulang dari luar kota beberapa hari yang lalu sudah berangkat ke perusahannya.

“Syukur”Kata Aldrina sambil mengelus-elus dadanya tanda merasa aman

***

Terpopuler

Comments

b.z

b.z

hadeh ciwi bar² mah gini y bahasa nya
trus gitu lngs labrak aja tuh Genk lawan

2023-02-17

1

Putri Minwa

Putri Minwa

ceritanya bikin penasaran ini thor

2023-02-05

1

R_armylove ❤❤❤❤

R_armylove ❤❤❤❤

balik lagi kaka

2021-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1 (Terlambat)
3 Bagian 2 (Gas !)
4 Bagian 3 (Rumah Dandra)
5 Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6 Bagian 5 (Perlombaan The End)
7 Bagian 6 (Merdekaku)
8 Bagian 7 (Kasar)
9 Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10 Bagian 9 (Kembali)
11 Bagian 10 (Luna)
12 Bagian 11 (Hari Pertama)
13 Bagian 12 (Api Cemburu)
14 Bagian 13 (Malam Minggu)
15 Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16 Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17 Bagian 16 (Beli Novel)
18 Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19 Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20 Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21 Bagian 20 (Jadian?)
22 Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23 Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24 Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25 Bagian 24 ( Kakak Adek)
26 Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27 Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28 Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29 Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30 Bagian 29 (Protektif)
31 Bagian 30 (Bad Mood)
32 Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33 Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34 Bagian 33 (Suit)
35 Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36 Bagian 35 (Sakit Perut)
37 Bagian 36 (Khawatir)
38 Bagian 37 (Drama Pagi)
39 Bagian 38 (Tragedi Basket)
40 Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41 Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42 Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43 Bagian 42 (Ujian Legend)
44 Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45 Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46 Bagian 45 (Saling Terbuka)
47 Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48 Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49 Bagian 48 (Malam yang Indah)
50 Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51 Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52 Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53 Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54 Bagian 53 (Kesal)
55 Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56 Bagian 55 (Diantar Pulang)
57 Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58 Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59 Bagian 58 (Atap Sekolah)
60 Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61 Bagian 60 (Menangis)
62 Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63 Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64 Bagian 63 (Omelan Bimo)
65 Bagian 64 (Bahagia Natal)
66 Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67 Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68 Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69 Bagian 68 (Rencana ke London?)
70 Bagian 69 (Membujuk Papa)
71 Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72 Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73 Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74 Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75 Bagian 74 (Nadya Marah)
76 Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77 Bagian 78 (Universitas London 2)
78 Bagiann 76 ( London)
79 Bagian 77 (Universitas London)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1 (Terlambat)
3
Bagian 2 (Gas !)
4
Bagian 3 (Rumah Dandra)
5
Bagian 4 (Perlombaan Day 1)
6
Bagian 5 (Perlombaan The End)
7
Bagian 6 (Merdekaku)
8
Bagian 7 (Kasar)
9
Bagian 8 (Ekstrakulikuler)
10
Bagian 9 (Kembali)
11
Bagian 10 (Luna)
12
Bagian 11 (Hari Pertama)
13
Bagian 12 (Api Cemburu)
14
Bagian 13 (Malam Minggu)
15
Bagian 14 (Masalah dan Kenangan)
16
Bagian 15 (Pertengkaran Antar Kekasih)
17
Bagian 16 (Beli Novel)
18
Bagian 17 (Aku datang Perpustakaan)
19
Bagian 18 ( Kamar Tidur Dandra)
20
Bagian 19 ( Club dan Kesadaran)
21
Bagian 20 (Jadian?)
22
Bagian 21 (Sekilas Tentang Mila)
23
Bagian 22 (Badmood atau cemburu?)
24
Bagian 23 (Mila Vs Aldrina)
25
Bagian 24 ( Kakak Adek)
26
Bagian 25 (Jatuh Pingsan)
27
Bagian 26 (Memasuki Cafe)
28
Bagian 27 (Penculikan Aldrina)
29
Bagian 28 (Menemukan Aldrina)
30
Bagian 29 (Protektif)
31
Bagian 30 (Bad Mood)
32
Bagian 31 (Drakor Dakjal)
33
Bagian 32 (Sampai di Rumah Aldrina)
34
Bagian 33 (Suit)
35
Bagian 34 (Sebelum Tanding Basket)
36
Bagian 35 (Sakit Perut)
37
Bagian 36 (Khawatir)
38
Bagian 37 (Drama Pagi)
39
Bagian 38 (Tragedi Basket)
40
Bagian 39 (Aku kembali, kamu pergi)
41
Bagian 40 ( Kembali ke Awal?)
42
Bagian 41 (Rumah Sakit Lagi)
43
Bagian 42 (Ujian Legend)
44
Bagian 43 (Kesialan yang Berujung Kebahagiaan)
45
Bagian 44 ( Berkunjung ke Rumah Luna)
46
Bagian 45 (Saling Terbuka)
47
Bagian 46 ( Sel Tahanan)
48
Bagian 47 (Ngambek Gak Jelas)
49
Bagian 48 (Malam yang Indah)
50
Bagian 49 (Gilbert mengulah lagi)
51
Bagian 50 ( Bertukar Pikiran)
52
Bagian 51 (Kehangatan Keluarga)
53
Bagian 52 (Kenzo Vs Aldrina)
54
Bagian 53 (Kesal)
55
Bagian 54 (Kenzo Tak Berperasaan)
56
Bagian 55 (Diantar Pulang)
57
Bagian 56 (Dandra Vs Kenzo)
58
Bagian 57 (Penampilan Yang Berbeda)
59
Bagian 58 (Atap Sekolah)
60
Bagian 59 (Mulan dan Kenzo)
61
Bagian 60 (Menangis)
62
Bagian 61 (Pembagian Rapor)
63
Bagian 62 (Malam Sebelum Perayaan)
64
Bagian 63 (Omelan Bimo)
65
Bagian 64 (Bahagia Natal)
66
Bagian 65 (Ajakan Kenzo)
67
Bagian 66 (Akan bertemu Papa Mertua)
68
Bagian 67 (Sahabat Dulu?)
69
Bagian 68 (Rencana ke London?)
70
Bagian 69 (Membujuk Papa)
71
Bagian 70 (Akan bertemu Mulan)
72
Bagian 71 (Kebisingan di Pagi Hari)
73
Bagian 72 (Penyebab Kematian Kaylee)
74
Bagian 73 (Rumah Kenzo)
75
Bagian 74 (Nadya Marah)
76
Bagian 75 (Semua tentang Keluarga)
77
Bagian 78 (Universitas London 2)
78
Bagiann 76 ( London)
79
Bagian 77 (Universitas London)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!