Menjadi Bridesmaid

Suasana tengah kota di pagi hari cukup ramai, berbagai jenis suara kendaraan terdengar memenuhi jalanan beraspal itu, bagai alunan musik penyemangat di kala memulai aktivitas baru.

Sebuah kendaraan roda empat tampak melaju membelah padatnya jalanan. Tawa canda dari seorang gadis kecil menambah keceriaan di dalam mobil itu.

"Papa, kok bukan Pak Shobir lagi yang antar Khaira, memangnya Papa nggak telat ke kantor?" tanya gadis kecil yang duduk tepat di samping Zafran.

"Sayang, mulai sekarang papa yang antar jemput kamu ke sekolah," jawab Zafran.

"Wah, beneran, Pa?" Zafran mengangguk menjawab pertanyaan Khaira sambil tersenyum. "Yee horeee, asik asik," lanjut gadis kecil itu bersorak riang.

Zafran ikut tertawa melihat keceriaan gadis kecil yang sangat ia cintai, penyemangat hidupnya di kala hidupnya hancur dan berantakan.

Mobil terus melaju hingga akhirnya tiba tepat di depan sekolah Khaira.

Zafran dengan sigap keluar dan membukakan pintu lalu membantu Khaira turun dari mobil. Setelah itu ia mengamati seluruh sudut sekolah seolah sedang mencari seseorang.

"Papa sedang lihat apa?" Pertanyaan Khaira sukses menghentikan aksi penelusuran Zafran lalu menunduk ke arah Khaira yang tubuhnya jauh lebih pendek darinya.

"Tidak apa-apa, Sayang, kalau begitu papa pergi dulu yah," ucap Zafran menyalami sang putri lalu mencium pucuk kepalanya.

"Iya, Papa, hati-hati." Khaira melambaikan tangannya pada Zafran yang kini melajukan mobilnya menjauh dari posisinya saat ini.

⚓⚓⚓

Sementara itu, Akmal yang baru saja menyelesaikan acara mandi paginya tiba-tiba terkejut dengan kehadiran Ibu Sofi di kamarnya dengan membawa setelan jas yang ia letakkan di tempat tidur Akmal.

"Tante, ada apa? Untuk apa pakaian itu?" tanya Akmal sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, sementara tubuhnya telah memakai baju kaos dan celana selutut sejak keluar dari kamar mandi.

"Tante mau minta tolong, temani tante ke acara nikahan anak teman tante yah, Zafran sedang ada meeting makanya dia nggak bisa temani tante," ajak Ibu Sofi.

"Iya, Tante, aku bisa saja temani Tante, tapi nggak perlu pake setelan jas lengkap kayak gini kan?" ujar Akmal yang keberatan.

"Nggak, kamu harus pakai setelan rapi, siapa tahu saja kamu ketemu sama jodoh kamu di sana," tolak Ibu Sofi tegas.

"Tapi tante ...?"

"Nggak ada tapi-tapi, sepuluh menit lagi kita berangkat," titah wanita paruh baya itu lalu keluar dari kamar Akmal.

"Astaga tante ini nggak berubah-berubah sama sekali, selalu saja ingin memperkenalkanku dengan wanita, tidak tahun lalu, tidak sekarang, hufth."

Bibir pria itu senantiasa berkomat-kamit menggerutu, namun pada akhirnya ia tetap melakukan apa yang diperintahkan kakak dari almarhum ayahnya itu.

⚓⚓⚓

Hari ini adalah hari pernikahan Zahrah sepupu Aisyah. Sebagaimana adik sepupunya yang telah siap dengan gaun pengantin berwarna biru muda dan make up yang menghiasi wajah cantiknya, Aisyah juga sudah siap dengan gaun bridesmaid berwarna biru navy yang telah ia siapkan sebelumnya. Dengan kerudung dan cadar berwarna senada, membuatnya tampak sangat anggun.

"Wah, kak Aisyah cantik sekali, kalau seperti ini, nanti tamu undangannya mengira kalau kakak adalah pengantinnya," puji Zahrah.

"Ada-ada aja kamu, mau bagaimana pun, kamu tetaplah ratu hari ini," ujar Aisyah menghampiri Zahrah yang duduk di depan meja rias dengan cermin besar di hadapannya.

"Hmm, kak Aisyah, aku minta maaf atas nama Ibu yah, karena telah mengenalkan kakak dengan Reza, kami tidak tahu jika dia akan berkata demikian kepada kakak." Zahrah meraih tangan Aisyah yang berada di sampingnya.

"Nggak apa-apa, semua ada hikmahnya kok," balas Aisyah. "Oh iya, semoga pernikahanmu senantiasa diberkahi Allah dan langgeng hingga ke SurgaNya nanti," lanjutnya.

"Aamiiin, semoga kakak juga bisa segera bertemu dengan pria baik yang mencintai dan menerima kakak apa adanya," sahut Zahrah dan langsung diaminkan oleh Aisyah.

Tak lama setelah itu, Bude Luna datang memanggil Zahrah karena sebentar lagi acara aqad akan dimulai.

Dan mereka pun akhirnya keluar bersama, di mana di luar kamar para sepupu yang lain sudah menunggu mereka dengan gaun berwarna biru navy yang sama dengan Aisyah namun dengan model yang berbeda-beda.

Sementara di sisi lain, Akmal dan Ibu Sofi telah tiba di tempat berlangsungnya acara pernikahan hari ini.

Ibu Sofi dengan gaun kebaya kombinasi yang sangat elegan membuat aura wanita paruh baya itu sangat anggun meski usianya sudah hampir kepala enam, Akmal dengan setelan jas biru navy yang menutupi tubuh atletisnya membuat pria itu tampak begitu tampan dan berkarisma.

Namun, ada yang berubah dari raut wajah Akmal, pria ramah itu kini tampak dingin saat berhadapan dengan orang banyak terutama wanita yang saat ini seolah ingin mencari perhatian di hadapannya.

Di saat Ibu Sofi sedang asik bercerita dengan teman-temannya, Akmal justru memilih duduk sambil melihat ke arah pelaminan yang masih kosong.

Jika saja saat itu sang kekasih tidak mengkhianatinya, mungkin saat ini ia sudah berstatus suami orang. Akmal tersenyum getir mengingat kenangan buruknya, harapannya saat ini semoga ia dijauhkan dari wanita seperti itu lagi.

Tak lama kemudian, MC acara mengumumkan bahwa pengantin yang telah sah itu sebentar lagi akan naik ke atas pelaminan.

Dengan diiringi musik, pasangan pengantin berjalan masuk ke dalam gedung, diikuti oleh orang tua kedua mempelai dan mengikut para bridesmaid yang berjalan kompak di belakang.

Awalnya Akmal melihat semuanya dengan raut wajah datar dan dingin, namun raut wajahnya seketika berubah saat matanya menangkap sosok wanita bercadar di antara para bridesmaid, wanita itu tampak begitu cantik dan anggun meski hanya mata yang terlihat dari wajahnya.

"Dia ..." Akmal jelas mengenal wanita bercadar itu, bukan hanya dari matanya namun juga dari getaran hati yang sama setiap kali melihatnya, entah apa itu, namun itu adalah hal yang baru pertama kali ia rasakan, bahkan tidak pernah ia rasakan sebelumnya meski bersama dengan kekasihnya dulu.

"Astaghfirullah, ya ampun ini mata kenapa jadi kurang aj4r kayak gini sih?" dumel Akmal menyadarkan dirinya sendiri sembari menunduk.

"Hai, Mas, sendirian aja," sapa seorang wanita cantik dengan gaun yang sedikit terbuka di bagian dad4 dan pah4nya.

Akmal yang merasa disapa oleh seseorang refleks menoleh ke arah sumber suara, namun dengan cepat pria itu memalingkan wajahnya tanpa membalas sapaan wanita itu.

"Mas, boleh kenalan nggak?" tanya wanita itu.

"Maaf, aku harus pergi," tolak Akmal lalu beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan wanita itu yang kini menatapnya dengan tatapan kesal.

Akmal kini berjalan cepat hendak keluar gedung, namun saat ia melewati pintu, tubuhnya hampir menabrak seseorang.

"Astaghfirullah," ucap wanita itu begitu terkejut.

"Maaf," ucap Akmal singkat sembari menatap wanita yang berada di hadapannya.

"Iya nggak apa-apa mas, lain kali hati-hati," ucap wanita itu sembari menunduk sopan lalu pergi tanpa melihat wajah Akmal.

Degh

"Dia lagi? kenapa dia bisa ada di sini? Perasaan tadi dia lagi ada di pelaminan deh, apa ini hanya halusinasiku?"

-Bersambung-

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

kyknya jdhnya Akmal nh bukan zafran

2023-03-14

1

Ria dardiri

Ria dardiri

sangat disayangkan sekali dak ktm Aisyah ya

2022-12-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan Cinta
2 Senja di Dermaga
3 Benteng Hati
4 Lantunan Ayat
5 Ingin Memiliki Menantu
6 Ummi Aisyah
7 Ajakan Ta'arruf
8 Tak Sadar Berharap
9 Saat Hati Merindu
10 Bagai Landak Laut
11 Mengagumi Suara
12 Menjadi Bridesmaid
13 Rasa yang Aneh
14 Pertemuan dengan Zafran
15 Kala Hati Meragu
16 Sulit Menolak Permintaan
17 Misteri Pelabuhan Hati
18 Acara Lamaran
19 Patah Hati
20 Jatuh di Tempat yang Salah
21 Luka Masa Lalu
22 Rasa Bersalah
23 Misi Rahasia
24 Di mana Khaira?
25 Mencari Khaira
26 Permintaan Zaid
27 Dia Tidak Bersalah
28 Wanita Baik
29 Kedatangan Aisyah
30 Apa Aku Egois?
31 Siapa Yang Berkorban?
32 Membebaskanmu
33 Permintaan Zafran
34 Dia Istrimu
35 Doa Khaira
36 Tak Berkabar
37 Tak Bertemu
38 Melembutkan Hati
39 Assalamu 'alaikum Aisyah
40 Berdua Saja
41 Ketulusan
42 Dia Untukmu
43 Kekanak-kanakan
44 Setan Kecil
45 Tenaga Kuda
46 Jika Memang Jodoh
47 Khaira Kecewa
48 Cerita Ainun
49 Ungkapan Cinta
50 Kewajiban dan Sunnah
51 Aku Sudah Menikah
52 Tulang Rusuk
53 Ainun Ta'arruf
54 Apa Dia Anakmu?
55 Mission Completed
56 Misteri Jodoh
57 Kemarahan Akmal
58 Kekecewaan
59 Kedatangan Citra
60 Skill Khaira
61 Yang Benar Yang Menang
62 Perkara Hamil
63 Dia Tidak Mandul
64 Pesta Pak Andreas
65 Bertemu Via
66 Rencana yang Gagal
67 Akmal dan Billy
68 Tertangkap
69 Hadiah Besar
70 Pak Andreas Bertindak
71 Kembali ke Kapal?
72 Ujian Kesetiaan
73 Kehamilan Via
74 Pengakuan Via
75 Kepercayaan
76 Rasa Bersalah
77 Kembali Bersama
78 Tespek Negatif, Hamil?
79 Dermaga Cintaku (END)
80 TASBIH CINTA DI NEGERI QATAR
81 He's Not A Bad Boy
82 PROMO NOVEL BARU
83 MOZAIK KENANGAN
84 PENGUMUMAN TERBIT
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pengkhianatan Cinta
2
Senja di Dermaga
3
Benteng Hati
4
Lantunan Ayat
5
Ingin Memiliki Menantu
6
Ummi Aisyah
7
Ajakan Ta'arruf
8
Tak Sadar Berharap
9
Saat Hati Merindu
10
Bagai Landak Laut
11
Mengagumi Suara
12
Menjadi Bridesmaid
13
Rasa yang Aneh
14
Pertemuan dengan Zafran
15
Kala Hati Meragu
16
Sulit Menolak Permintaan
17
Misteri Pelabuhan Hati
18
Acara Lamaran
19
Patah Hati
20
Jatuh di Tempat yang Salah
21
Luka Masa Lalu
22
Rasa Bersalah
23
Misi Rahasia
24
Di mana Khaira?
25
Mencari Khaira
26
Permintaan Zaid
27
Dia Tidak Bersalah
28
Wanita Baik
29
Kedatangan Aisyah
30
Apa Aku Egois?
31
Siapa Yang Berkorban?
32
Membebaskanmu
33
Permintaan Zafran
34
Dia Istrimu
35
Doa Khaira
36
Tak Berkabar
37
Tak Bertemu
38
Melembutkan Hati
39
Assalamu 'alaikum Aisyah
40
Berdua Saja
41
Ketulusan
42
Dia Untukmu
43
Kekanak-kanakan
44
Setan Kecil
45
Tenaga Kuda
46
Jika Memang Jodoh
47
Khaira Kecewa
48
Cerita Ainun
49
Ungkapan Cinta
50
Kewajiban dan Sunnah
51
Aku Sudah Menikah
52
Tulang Rusuk
53
Ainun Ta'arruf
54
Apa Dia Anakmu?
55
Mission Completed
56
Misteri Jodoh
57
Kemarahan Akmal
58
Kekecewaan
59
Kedatangan Citra
60
Skill Khaira
61
Yang Benar Yang Menang
62
Perkara Hamil
63
Dia Tidak Mandul
64
Pesta Pak Andreas
65
Bertemu Via
66
Rencana yang Gagal
67
Akmal dan Billy
68
Tertangkap
69
Hadiah Besar
70
Pak Andreas Bertindak
71
Kembali ke Kapal?
72
Ujian Kesetiaan
73
Kehamilan Via
74
Pengakuan Via
75
Kepercayaan
76
Rasa Bersalah
77
Kembali Bersama
78
Tespek Negatif, Hamil?
79
Dermaga Cintaku (END)
80
TASBIH CINTA DI NEGERI QATAR
81
He's Not A Bad Boy
82
PROMO NOVEL BARU
83
MOZAIK KENANGAN
84
PENGUMUMAN TERBIT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!