Rasa Aneh

"Om Arya!" Arkan berlari ke Arya dan langsung menarik tangan Arya sambil berkata, "Ayo main remote control!"

"Ah! Iya, baiklah" Arya mengikuti kemauannya Arkan.

Pemuda itu asyik bermain remote control, namun pandangannya seringkali melirik Kinan.

Sementara itu Chris tengah asyik membakar daging ayam dan daging sapi di alat pemanggang elektrik.

Dan Kinan tengah asyik mengupas buah naga, lalu beralih memotong buah jeruk baby, kemudian memotong buah apel.

Arya langsung bangkit berdiri dan berlari ke Kinan saat ia melihat Kinan mengaduh lirih dan melempar pisau buah ke tengah meja taman. Pemuda tampan itu tanpa ragu meraih tangan Kinan dan memasukkan jari telunjuk Kinan yang teriris pisau ke dalam mulut.

Christian yang tengah masuk ke dalam rumah untuk mengambil sayuran buncis dan brokoli yang ada di dalam lemari es, tidak mengetahui kalau jari istrinya teriris pisau.

Kinan dan Arya bersitatap. Pemuda itu seketika merasakan sesuatu yang belum terasa familiar baginya. Jantung Arya berdegup kencang, hatinya berdesir hebat, dan perutnya terasa ada gelitikan debaran sayap kupu-kupu.

Kinan langsung menarik jari tangannya yang masih berada di dalam mulut Arya sambil berkata, "Aku rasa sudah cukup. Darahnya pasti udah mampet"

Namun, Arya menahannya tanpa ia sadari dan pandangannya Arya masih melekat di wajah cantik Kinan.

"Arya!" Kinan meninggikan nada suaranya saat ia mendapati Arya mematung.

Arya sontak membuka mulut sedikit dan membiarkan Kinan menarik jari telunjuk yang terluka itu.

Melihat Arya masih berjongkok di depannya dan masih terus menatapnya, Kinan merasa risih dan wanita itu langsung bangkit berdiri sambil berkata, "Aku akan mengambil plester luka dulu. Aku titip Arkan, ya?"

Arya yang masih berjongkok hanya sanggup menganggukkan kepalanya.

Kinan bergegas berbalik badan dan berlari kecil masuk ke dalam rumah.

Saat Christian keluar dari dalam rumah Arya bangkit berdiri dan kembali bermain bersama Arkan.

Sepuluh menit kemudian Kinan keluar dari dalam rumah dengan jari telunjuk sudah diplester dan Christian langsung berkata, "Ayo kita makan. Sudah matang, nih, masakan Papa. Arkan ajak Om Arya makan! Jangan diajak mainan terus!"

"Baik, Pa" Sahut Arkan.

Melihat suami Kinan tidak perhatian akan adanya luka di jari telunjuk kanan istrinya, Entah kenapa hati Arya terusik dan pria tampan itu langsung bertanya ke Kinan, "Bagaimana jari Kakak? Udah baikan apa masih sakit?"

Christian langsung menoleh ke istrinya dan bertanya, "Kamu terluka? Jeri yang mana yang terluka?"

Kinan menunjukkan jari telunjuk kanan di depan wajah suaminya sambil berkata, "Nih"

Christian langsung mengusap lembut jari itu sambil berkata, "Kenapa kau tidak hati-hati?"

"Dan kenapa Kak Christian tidak perhatian sama Kak Kinan?" Suara Arya berada di nada yang cukup tinggi.

"Lho, aku, kan, tadi ambil sayuran di dalam. Lagian kenapa suara kam ngegas kayak gitu?"

Kinan hanya menatap Arya dengan wajah penuh tanda tanya.

Arya tersentak kaget, "Apa iya suara saya ngegas, Kak?" Arya menatap Kinan untuk meminta jawaban.

"Iya dan kenapa kamu, kok, ngegas?" Sahut Kinan singkat.

"Maafkan saya, Kak Chris. Saya mungkin laper berat, jadi tanpa saya sadari, suara saya ngegas. Maafkan saya Kak Kinan"

"Lupakan saja" Sahut Kinan dan Christian secara bersamaan.

Arya lalu memasukkan potongan daging sapi dengan bumbu barbekyu ke dalam mulutnya sambil merutuki dirinya sendiri di dalam hati, sial! Ada apa dengan diriku ini? Arya tersentak kaget saat ia mendengar telepon genggamnya berbunyi sangat nyaring.

"Ayu video call" Arya berucap sembari menggerakkan ibu jari di layar teleponnya dan tersenyum ke Kinan dan Christian.

"Wah! Kamu udah di rumah Kakak iparku, ya? Halo semuanya!!!!!" Ayu melambaikan tangan saat Arya menggerakkan ponselnya dengan pelan ke Christian, Kinan, dan Arkan.

Christian dan Kinan hanya membalas lambaian tangan Ayu dengan senyum lebar sedangkan Arkan melambaikan tangan mungilnya sambil berteriak, "Hai! Tante Ayu! Arkan kangen sama Tante Ayu"

"Wah! Kamu kangen sama Tante apa kangen sama oleh-oleh dari Tante, hahahahaha" Sahut Ayu.

"Dua-duanya!" Arkan berteriak dengan wajah riang gembira.

Semua sontak tertawa mendengar ucapannya Arkan.

"Tolong arahkan layar ke Kak Kinan" Pinta Ayu

Arya lalu memberikan telepon genggamnya ke Kinan sambil memberikan tatapan spesial ke Kinan.

Kinan menerima telepon genggam itu dan langsung menatap layar untuk bertanya, "Ada apa mencari Kakak?"

"Aku pengen minta tolong sama Kakak"

"Minta tolong apa?" Suara Kinan yang lemah lembut terdengar sangat merdu di telinga Arya.

Arya melanjutkan makan dengan terus menyendengkan telinga ke suara lembutnya Kinan.

Christian beralih duduk di samping putranya saat ia melihat putranya kesulitan memakai pisau steak. Christian kemudian asyik menyuapi Arkan

"Tolong temani Arya mencari rumah beserta perabotannya, Kak. Sekalian hiasan interiornya. Aku juga pengen Kakak melukis foto aku dan Arya. Fotonya ada di ponsel Arya. Arya pasti belum bilang ke Kakak soal ini, kan?"

"Belum"

"Itu karena dia repot menyiapkan kliniknya. Jadi, dia lupa bilang ke Kakak. Tolong, ya, Kak?"

"Baiklah" Sahut Kinan.

"Mana Arya?" Tanya Ayu kemudian.

Arya sontak mengangkat wajahnya untuk menerima telepon genggamnya kembali. Arya langsung menatap layar ponselnya dan bertanya, "Ada apa?"

"Kalau bisa, hari ini kamu cari rumah sama Kak Kinan dan Kak Christian"

"Baiklah" Sahut Arya dengan wajah datar.

"Oke, udah dulu, ya. Nanti pas longgar aku telpon lagi. Salam dan peluk cium untuk semuanya. Aku mencintaimu dan sangat merindukanmu"

"Hmm" Sahut Arya singkat. Lalu, klik! Sambungan telepon itu terputus dan Arya langsung memasukkan kembali telepon genggamnya ke saku celananya.

Christian menyahut dari ujung meja sambil terus menyuapi putra tampannya, "Aku nggak bisa ikut mencarikan rumah untuk Ayu"

Kinan menoleh ke suaminya dan langsung bertanya, "Kenapa Mas nggak bisa ikut?"

"Aku ada janji rapat dengan klien jam lima sore. Ini sudah jam dua. Takutnya nggak keburu" Sahut Christian.

"Aku ikut Om Arya!" Teriak Arkan.

Arya menoleh ke Arkan dan sambil mengacungkan ibu jari, pemuda tampan itu berkata, "Oke, jagoanku!"

Lima belas menit kemudian, Arkan, Kinan, dan Arya sudah meluncur ke lokasi perumahan yang lingkungannya sangat nyaman dan lokasinya dekat dengan kediaman kakeknya Arya.

Kinan yang menyetir.

"Terima kasih, Kak. Kakak memikirkan lokasinya. Kalau lokasinya dekat dengan rumah Kakek, aku dan Ayu bisa sering menengok Kakek"

"Sama-sama" Sahut Kinan tanpa menoleh ke Arya.

Arya terus menatap Kinan dari arah samping dan bergumam di dalam hatinya, wanita ini selain sangat cantik, ia tangguh, mandiri, ngemong, dia juga dewasa. Beda jauh dengan Ayu yang manja banget orangnya.

"Kenapa melihatku terus?" Tanya Kinan tanpa menoleh ke Arya.

Arya tersentak kaget dan langsung mengarahkan pandangannya ke depan sambil berkata, "Tidak, kok, Kak. Aku tadi melihat jok mobil. Jok mobil di mobil Kakak ini unik. Warnanya ungu"

"Suamiku suka warna ungu dan aku........"

"Suka warna biru langit" Sahut Arya.

Kinan menoleh sekilas ke Arya sambil berkata, "Kok kamu tahu?"

"Ayu yang bilang" Sahut Arya.

"Oh" Sahut Kinan singkat.

Satu jam kemudian, Arkan, Arya, dan Kinan sudah berada di dalam rumah yang cukup luas dan berlantai dua.

"Gimana kamu suka dengan rumah ini?"

"Saya suka. Kita ambil saja langsung, Kak. Jadi, kita bisa..........."

Arya mengentikan ucapannya saat Arkan merosot dari gendongannya. Arkan langsung menoleh ke mamanya saat kedua kakinya sudah menginjak lantai marmer rumah itu sambil berucap, "Aku main ayunan di teras belakang itu dulu, ya, Ma?"

"Iya, hati-hati" Sahut Kinan dan Arkan langsung mengacungkan ibu jarinya sambil berlari kencang ke teras belakang rumah itu.

Kinan lalu menoleh ke Arya dan Arya tersentak kaget langsung bertanya, "Ada apa, Kak?"

"Katamu tadi kamu akan langsung ambil rumah ini. Kita temui Pak Sofyan yang menunggu kita di ruang depan"

"Oke" Sahut Arya.

Kinan tersenyum dan saat ia berputar badan, tiba-tiba ia diserang rasa pening dan limbung ke depan. Arya langsung menggamit pinggang rampingnya Kinan, menarik dan membalik tubuh Kinan dengan cepat hingga tubuh ramping itu masuk ke dalam dekapan hangatnya Arya.

Kinan dan Arya kemudian bersitatap cukup lama. Hati dan jantung Arya kembali bekerja abnormal hingga membuat Arya hilang kesadaran dan menundukkan wajahnya untuk mencium bibirnya Kinan yang sedang merekah indah di depannya................

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

itu akibat ny klu sering berdua dg laki" yg bkn suami ny.scara tdk langsung pasangn ny mmberi celah buat selingkuh

2023-01-30

0

Rahma AR

Rahma AR

like like like

2022-12-19

0

Lee

Lee

Next kak..💪💪

2022-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!