Aku telah menikah

Mendengar pertanyaan Abdi, tidak sedikitpun mengalihkan perhatian Arini, untuk menyesiasati sebuah mobil sport berwarna putih yang akan keluar dari gedung perkantoran tersebut. Yang ia ketahui milik Gultom, musuh bebuyutannya sejak dua tahun terakhir.

Ketidakjujuran seorang Gultom, membuat Arini benar-benar menyatakan perang pada pria yang ternyata seorang anak jendral dari kerabat Papa Aditya Atmaja, yang gadis itu ketahui.

Akan tetapi, pria botak itu tidak mengetahui identitas Arini, yang ia ketahui bernama Zea, memiliki otak cerdas dan berotot besi serta ketangkasan bela diri yang luar biasa, walau sesungguhnya ia seorang wanita cantik dan penuh kelembutan.

"Jawab aku Arini! Who are you!" hardiknya meremas kuat lengan Arini, membuat gadis itu tersulut amarah.

"Ck, lepaskan! Apa peduli mu who I am hmm? Aku Arini Aldo Anggoro, dan aku rasa kau mengetahui bagaimana keluarga ku! Karena Papa dan Mama menetap di Indo sejak dulu. Sangat berbeda dengan aku!" sesalnya, tanpa menyadari bahwa anak buah Gultom menabrak mobil Abdi dari belakang, seketika ...

BRAK ...!

Mobil musuhnya mencicit ke belakang, kemudian menabrakkan kembali ...

Chiit ...

BRAK ...!

"What the hell! Ogh shiiit, my car darl ...!" geram Abdi mengusap kasar wajahnya.

Arini menoleh kearah Abdi, menekan tombol otomatis, untuk mengejar para anjing-anjing yang telah menghancurkan kendaraan suaminya, "Agh, sial! Kau diam! Nanti kita bahas, aku akan mengganti kerusakan mobil mu!"

Dengan penuh amarah Abdi berteriak di depan wajah Arini, "Kita ini mau pulang ke Bandung! Apa dengan kondisi mobil rusak seperti ini! Hmm!"

PLAK ...!

"Agh, kau ...!" tatapan Abdi semakin nyalang.

Arini menampar wajah Abdi yang berani berteriak keras dihadapannya, sambil berkata sinis, "Jika mereka membunuh kita, maka kau pulang tinggal nama! Jangan banyak bacot, gunakan safety belt mu!"

"What!?" Abdi menggelengkan kepalanya, memposisikan dirinya untuk menggunakan safety belt, seperti yang diarahkan oleh Arini.

Sejujurnya dalam hati Abdi ada perasaan kecewa, karena telah menikah dengan wanita kasar seperti Arini. Ia juga dapat melihat perbedaan gadis yang berada disebelahnya itu tengah menggenggam stir kemudi, dan menekan pedal gas, kemudian melajukan kendaraannya sesuai di fast to furious .

Ada kegetiran, tapi Abdi kini harus melindungi Arini yang membawanya ke sebuah gedung tua. Tampak dari kejauhan kepulan asap hitam pekat, sebagai tanda markas wanita ini telah di bakar oleh Gultom, yang tidak menemukan mereka bertiga.

Chiit ...

Tangan wanita itu menekan rem tangan yang ada di tombol sebelah kiri, membuat mobil itu mencicit dan tampak seperti akan menabrakkan body sebelah stir kemudi akan terhempas di dinding gedung tua itu.

Abdi berteriak keras, "Awas!"

Akan tetapi, tidak untuk Arini. Gadis itu justru menekan tombol maju, kemudian menekan pedal gas, membuat mobil itu semakin meraung dalam cicitan untuk maju dengan dengungan suara knalpot yang memekakkan telinga.

Kembali Arini memijakkan rem, dan mencari keberadaan anak buah Gultom yang berani masuk ke sarangnya, kemudian menghancurkan markas itu.

BRAK ...!

BHUG ...!

BHUG ...!

Arini memukul-mukul stir kemudi, karena tidak menemui mereka yang menghanguskan markasnya. Bergegas ia meraih ponselnya, untuk menghubungi sahabat lamanya.

Arini : "Urgent! Kau bawa pria keparat itu untuk bertemu dengan ku! Aku tunggu dua hari lagi! Jika tidak, kau yang akan menggantikan posisi Gultom dan anjingnya!"

Stevie : "Ahh ... yes baby! Oke-oke sayang. Besok di markas kan, Zea?"

Arini mengerlingkan bola matanya, ketika mendengar dessahan sahabatnya yang masih menyibukkan diri dengan wanita malamnya.

Arini : "Markas sudah terbakar, jadi bawa dia ke tempat biasa yang di Bandung. Karena hari ini aku harus segera kembali! Kita bertemu di Bandung dua hari lagi!"

Stevie : "Ogh, ahh ... oke baby! Ogh yes ... ahh ...!"

Arini : "Bangsaat kau! Sudah jam berapa ini!? Kenapa kau masih di sibukkan dengan wanita itu, hah ...!"

Arini langsung mengakhiri sambungan teleponnya, kemudian menoleh kearah Abdi yang masih duduk menatapnya.

Perlahan Arini menghela nafas berat, memberi perintah kepada Abdi, "Kau yang nyetir! Aku mau tidur, tadi malam aku pulang jam tiga. Jadi kau yang mengemudikan kendaraan!"

Dengan mudahnya kaki jenjang itu menuju jok penumpang, membuat Abdi benar-benar menelan ludahnya.

Bagaimana tidak, Abdi mesti dihadapkan dengan dada sang istri yang tidak mengenakkan penyangga, hanya tertutup tangtop, serta celana jeans pendek yang mempertontonkan bagian-bagian tertentu dari gadis cantik itu.

PLAK ...!

"Agh, apa salahku!"

Arini yang melihat arah mata Abdi, langsung menampar wajah sang suami, menghardik dengan wajah garang ...

"Kau pindah, atau aku bunuh karena telah melihat dadaku!" sesalnya.

Tentu tuduhan Arini, membuat Abdi mendecih. Karena tidak menyangka, bahwa gadis itu mengetahui kemana arah matanya. "Ck, besar juga enggak! Cuma ind-- ...!"

PLAK ...!

PLAK ...!

"Augh! Lo ternyata kasar yah? Lama-lama gue bisa mati berdiri karena mendapatkan perlakuan kasar dari seorang istri yang ternyata seorang mafia! Mafia yang tidak memiliki rasa belas kasih, dan cinta!" celotehnya, akan tetapi tak di indahkan oleh Arini yang masih melihat layar handphone miliknya, untuk mencari informasi keberadaan Gultom yang sudah menjauh.

"Dasar laki-laki keparat! Beraninya keroyokan! Hilangin mood aku saja pagi-pagi!" umpatnya, membuat Abdi melayangkan tangannya di depan wajah Arini.

"Helo ... apakah ini masih pagi? Ini sudah jam tiga sore, dan kita masih berada di sini. Jika Mama dan Papa tahu keberadaan kita, maka mereka akan memenggal kepala kita!"

Mendengar celotehan Abdi, Arini mengangguk, kemudian mengalihkan pandangannya, kembali memberikan perintah kepada pria itu untuk melajukan kendaraan mereka menuju kota kembang.

"Wait! Aku call team patwal dulu!" jelasnya, langsung menghubungi team untuk mendapatkan pengawalan pada kendaraan mereka yang sudah hancur di bagian belakang.

Hanya dalam waktu 30 menit, team pengawalan polisi militer mengamankan jalanan mereka untuk menembus kemacetan kota di metropolitan menuju kota kembang, selayaknya mengantarkan anak seorang jenderal.

"Ternyata lo cerdas juga ...! Good girl, Nona Zea ..."

Abdi menggelengkan kepalanya, tersenyum tipis, selayaknya mengagumi keberanian seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian serba minim.

Lagi-lagi Abdi menoleh kearah Arini, hanya untuk sekedar memastikan, "Hmm maaf, apakah kamu enggak bawa pakaian lain?"

Arini menggeleng, dia memperbaiki tatanan tali spaghetti tangtop yang sedikit menurun di lengan kanan, kemudian bertanya pelan, "Kita langsung kemana? Ke rumah lo? Atau ke rumah gue? Kalau ke rumah gue, berarti gue datang pakai bra dan celana panjang. Kalau langsung ke rumah lo, terima aja begini. Biar Mama Nancy tidak menyukai menantu kayak gue! Apalagi tattoan, ngerokok, dan jahat!" tawanya tanpa perasaan berdosa.

Mendengar pernyataan Arini, Abdi hanya mengalihkan pandangannya. Sejujurnya dia sangat menyukai wanita lembut seperti Sonya. Gadis muda yang sudah satu tahun ini menjalin kasih dengannya, tanpa sepengetahuan kedua orang tua.

Akan demikian, Abdi harus menerima kenyataan bahwa saat ini dia telah menjadi seorang suami dadakan dari Arini.

"Hmm, apa yang harus aku katakan pada Sonya, jika aku telah menikah. Apakah gadis muda itu akan gantung diri? Ditambah dia baru selesai sekolah menengah atas. Pasti akan sulit bagi kami untuk bertemu ..."

Sementara dalam benak Arini, "Kenapa aku harus dijodohkan dengan seorang angkatan? Terkadang Mama dan Papa terlalu jahat. Lebih baik, aku buat onar, ketika makan malam, dan tidak menjadi menantu kesayangan bagi keluarga anak ini. Bagaimana mungkin, jika Arini menikah dengan Abdi ... apa kata dunia persilatan. Papa ngelawak nya kurang lucu ..."

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

jangan sampai kisahnya percintaan nya kayak markonah,nancy ma Adit yah

2022-12-22

1

Tari Gan

Tari Gan

jgn s

2022-12-22

1

Chay-in27

Chay-in27

sing enggak bisa kamu menaklukkan hati Arini Abdi 🤣🤭😂

2022-12-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!