Disaat hati enggan untuk bersahabat dihati dua insan anak manusia yang sudah berada di luar ruangan mewah milik Keluarga Aldo, yang hendak memasuki mobil mereka, seketika ajudan Aditya mencekal lengan Arini juga Abdi untuk membawa kembali kedalam ruangan.
Arini yang memiliki kemampuan bela diri, menghardik Asep yang sudah berada di belakangnya, "Lepaskan tangan ku!" teriaknya, menoleh sedikit mencari titik kelemahan pria kekar yang bertindak kasar padanya.
Tidak jauh berbeda dengan Abdi, yang langsung menepis tangan ajudan sang Papa yang benar-benar mencengkeram kuat lengannya, "Om, lepaskan tangan mu, dari lengan ku!"
Arini yang tidak menyukai tindakan pemaksaan, langsung membalikkan tubuhnya, kemudian mengunci tangan Asep dengan memelintir ke belakang tubuh pria mapan itu dengan sangat keras.
"Agh, Neng!" ringis Asep.
BRAK ...!
Dengan cepat Arini melempar tubuh Asep ke kap depan mobil sport miliknya, sambil berkata dengan nada tinggi, "Jangan pernah memaksa ku! Karena kau tidak tahu telah berurusan dengan siapa, ajudan bodoh!"
Abdi tertawa kecil mendengar ketegasan dari gadis cantik itu, "Hmm, sepertinya kamu wanita yang tegas, Neng Arini!"
Arini mengerlingkan bola matanya, menyunggingkan senyuman lirih ketika akan memasuki mobil mewahnya, "Jangan mimpi kau akan menjadi suami ku, Abdi Atmaja! Satu lagi, jangan pernah panggil aku dengan sebutan 'Neng'!"
Dengan wajah garang Abdi menghampiri gadis itu, hanya untuk menegaskan, "Tenang saja Neng Arini Aldo Anggoro! Aku tidak akan pernah mengakui mu sebagai istri, karena aku memiliki seorang kekasih!"
Mendengar pernyataan Abdi Arini tertawa kecil, memainkan jemari tangannya dihadapan Abdi, "Bagus, karena aku tidak akan pernah menyukai pemaksaan dan perjodohan bodoh ini! Jadi bersenang-senanglah dengan kekasih mu! Karena aku tidak memiliki waktu untuk bermain-main dengan perasaan. Selamat malam!"
Dengan angkuhnya Arini memasuki kendaraannya, kembali menekan tombol otomatis, melajukan kendaraannya membelah jalanan kota kembang, dengan perasaan hati yang tidak karuan.
"Damn it! Bagaimana mungkin aku harus menikah dengan laki-laki seperti dia? Kenapa Papa tidak pernah bicarakan masalah ini, dia tidak pernah memikirkan perasaan ku! Sejak kuliah, aku memang tidak menyukai cara Papa yang selalu memaksakan kehendaknya ...!" umpatnya selama dalam perjalanan.
Abdi yang penasaran dengan Arini, karena memiliki ketangguhan dalam bela diri, kembali memberikan perintah kepada salah satu rekannya bernama Joni melalui panggilan telepon ...
[Kau cari informasi tentang gadis yang pernah kita temui di club' malam ketika berada di Jakarta. Siapa dia dan dimana dia tinggal ...]
Tidak menunggu lama, Abdi menerima semua data tentang gadis bernama Zea dengan wajah yang sama, namun berambut pendek, mengenakan gaun malam yang seksi bahkan terlihat seperti wanita nakal didalam club' malam.
Abdi menghentikan kendaraannya, melihat wajah Zea dan membayangkan wajah Arini. Sangat jauh berbeda dari yang dia pikir merupakan gadis yang sama.
"Tapi bodynya terlihat sama, kenapa rambut wanita ini pendek dan berwarna coklat, bahkan dari tatapan matanya dia terlihat bukan wanita baik-baik, hmm ... apakah mereka ini satu kesatuan, geng mafia yang selalu sadis dan kejam itu ..." gumamnya dalam hati, masih menyesiasati penglihatannya dengan foto yang dikirim oleh Joni.
Abdi hanya bisa menerka-nerka, tapi tiba-tiba dia di kejutkan dengan satu kejadian di flyover tempat ia menghentikan kendaraannya, seketika ...
BRAK ...!
Terdengar suara alarm kendaraannya berbunyi, membuat Abdi tersulut emosi karena seseorang telah menabrak body belakang mobilnya dengan sangat keras.
"Agh ... brengsek!"
Bergegas Abdi keluar dari mobil, untuk melihat siapa yang telah menabrak kendaraannya.
Betapa terkejutnya Abdi, ketika melihat mobil sport mewah yang ia lihat di kediaman pamannya beberapa jam lalu, telah menghancurkan bemper belakang mobil miliknya.
"Sial!" Abdi menggeram, bahkan rahangnya mengeras merutuki kebodohan sopir yang mengendarai mobil mewah tersebut.
BRAK ...!
Abdi memukul kap depan mobil sport itu, sambil mengarahkan telunjuk kirinya dengan tatapan nyalang penuh amarah.
"Keluar kau, Nona!" sesalnya.
Namun mobil itu memilih mundur kemudian membuka kaca jendela dengan wajah tidak berdosa ketika berpapasan dengan Abdi yang benar-benar tampak akan memakan Arini bulat-bulat.
"Maaf suami ku, aku tidak sengaja. Karena aku sedang online dalam mengendarai kendaraan ku, bye ..."
Mendengar ucapan Arini, kemudian melajukan kecepatan kendaraannya membuat Abdi tidak bisa berkata-kata.
"Ogh shiiit! Apakah anak Paman Aldo seperti itu? Terbuat dari apa kepala dan hatinya. Brengsek kau, Arini. Aku akan membalas mu!" geramnya memasuki kendaraan dan mencoba untuk mengejar kendaraan gadis sialan yang telah berani berurusan dengannya.
Benar saja, Abdi berhasil mengikuti kecepatan mobil Arini yang akan memasuki tol Pasteur malam itu. Seketika ia menjaga jarak, karena tidak ingin melanjutkan perdebatan mereka malam itu.
"Aku akan mencekik leher mu, jika bertemu dengan mu lagi, Nona Arini ...!"
.
Pagi menjelang matahari sudah bersinar sangat tinggi, tubuh ramping itu masih meringkuk diranjang mewah kamar miliknya, tanpa mau membuka mata karena sibuk dengan kegiatannya sebagai seorang pebisnis dunia malam juga haram.
Ya, sudah lebih dari tiga hari Arini meninggalkan kota kembang, untuk melanjutkan kegiatannya sebagai sindikat pengedar benda haram bertaraf internasional.
Terdengar suara telepon miliknya yang berdering di nakas, membuat Arini menghulurkan tangan tegasnya dengan sangat malas.
Arini : "Hmm ha-halo ..."
Samuel : "Barang akan di kirim malam ini, Nona Zea. Apakah pembayarannya sudah selesai Nona, atau hanya tukar guling?"
Mendengar kata-kata 'tukar guling', Zea langsung mengerjabkan matanya, kemudian duduk di ranjang kingsize kamar mewahnya, karena tidak ada dalam sejarah bisnisnya menggunakan sistem pembayaran tukar guling.
Arini : "Eh Sam, dengar! Dalam bisnis ku tidak pernah ada sistem tukar guling! Kau cari siapa yang akan mengamankan barang-barang kita, dan sampai di negara mereka dalam keadaan selamat! Jangan sampai ada kesalahan, karena aku akan memenggal kepala mu!"
Samuel : "Ba-ba-baik, Nona Zea!"
Arini : "Satu lagi, nanti sore siapkan tempat aku yang biasa, karena aku ingin menghabiskan malam di club', kau mengerti!"
Samuel : "Baik Nona Zea!"
Arini mengakhiri panggilan teleponnya, meletakkan handphone diatas nakas, bergegas untuk bersiap-siap menuju pelabuhan yang terletak di kota metropolitan tersebut.
Akan tetapi, ketika Arini keluar dari kediamannya yang berada di lantai 20, setelah melakukan ritual dan berdandan selayaknya wanita tomboi, yang tidak dapat dikenali oleh kerabat dekat termasuk keluarga, seseorang mencekal lengan gadis cantik itu.
"Mau kemana, Nona Zea?"
Arini mengehentikan langkahnya ketika akan memasuki mobil miliknya, membalikkan badan, melihat dengan seksama seorang pria mengenakan topi, berkaca mata hitam dan masker penutup wajah, telah meremas kuat lengannya.
Arini menghentakkan lengannya, kemudian bertanya dengan nada sinis juga tegas, "Si-siapa kau! Apakah kita saling mengenal?"
Perlahan Abdi membuka kaca mata juga masker penutup wajahnya, kemudian tersenyum sumringah menatap kearah Arini.
"Sial, apa maksud mu duduk di kap mobil ku, laki-laki sialan! Aku tidak ada urusan dengan mu! Silahkan tinggalkan gedung apartemen ku, karena aku tidak punya waktu!" hardiknya.
Abdi mendengus dingin, mendengar hardikan seorang wanita yang bernama Zea, ternyata benar-benar Arini yang merupakan istri sahnya saat ini.
"Hmm, jadi nama mu Zea jika berada di Jakarta, dan Arini jika berada di kota kembang, sangat menarik! Oke, aku hanya memastikan apakah informasi yang aku dapatkan itu benar! Lanjutkan saja bisnis mu, Nona Zea. Hati-hati karena aku akan mencari tahu apa bisnis mu sebenarnya! Jika aku sudah mengetahuinya, aku akan menemui mu lagi, is-tri-ku!" tawanya menggoda Arini, memasuki mobil yang ia parkir di depan mobil gadis itu, kemudian berlalu meninggalkan parkiran sambil melambaikan tangannya dengan nakal.
"Bye Zea ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Tari Gan
bikin bucin mereka yah aja othorrr ku kayak emak bapak nya dulu...
2022-12-22
1
Simply Yunita
wanira tangguh aku suka
gasss....
2022-12-08
1
G-Dragon
eh, abdi udah punya kekasih? waduh, kesiannya sang kekasih abdi. semoga saja Arini menyadari bahwa Abdi jodohnya ...😥😥😏
2022-12-07
3