Jangan pernah main-main

Tangan mulus itu mengepal kuat, ketika melihat mobil yang ada dihadapannya berlalu meninggalkan parkiran apartemen miliknya. Berkali-kali ia hanya memejamkan kedua bola matanya, hanya untuk mengendalikan amarah yang membuncah.

Tampak senyuman itu mengembang dibibir Arini, "Kau pikir, dengan mudah akan mendapatkan informasi tentang ku? Hah ... Abdi, yang menjadi angkatan darat! Selamat datang dalam kehidupan ku, karena aku tidak ingin memiliki suami seorang abdi negara!"

Tidak mau berpikir masalah statusnya kali ini, Arini memasuki mobil miliknya, berlalu meninggalkan parkiran apartemen, menuju peti kemas yang berada di pelabuhan dalam waktu tempuh hanya dua puluh menit.

Benar saja, dua pengawal patroli yang menjadi orang suruhannya untuk memberikan jalan lebar tanpa kemacetan, ditambah dengan kecepatan yang ia kendarai cukup diatas rata-rata.

Ciit ...!

Mobil sport berwarna merah menyala itu masuk ke area pelabuhan dalam kecepatan tinggi, sehingga terdengar cicitan suara ban mobil yang berhenti didepan salah satu peti kemas bak pembalap di landasan.

Dengan cepat gadis cantik itu mengambil masker penutup wajah, serta mengenakan kaca mata hitam agar terhindar dari debu juga mata-mata yang menjadi musuhnya selama ini.

Ya, kini Arini telah berdiri didepan peti kemas yang terbuka lebar sambil menyesiasati sekelilingnya, dan bertanya kepada salah satu pekerjanya. "Hei! Tolong berikan tanda pita berwarna pink! Sebagai hadiah untuk Mr. Boul, bahwa ini merupakan kado valentine terindah dari ku!"

Salah satu pekerjanya yang biasa di sapa Luke, hanya menjawab, "Baik Nona. Apakah setelah ini kita akan menerima pembayaran, Nona Zea?"

"Tentu! How much money do you need, aku akan mentransfer ke accoun mu!"

Tampak raut wajah Luke tersenyum sumringah, sedikit berbisik ketelinga Arini karena perasaan bahagia, "Bagaimana jika 65 juta, Nona Zea?"

PLAK ...!

Dengan cepat tangan gadis muda itu melayang di wajah Luke, sambil berkata, "Aku membayar sesuai tenaga mu, bodoh! Aku akan mentransfer 25 juta! Setelah barang sampai di tangan Mr. Boul aku akan mengirim sisanya! Jangan curang, karena ini bisnis!"

Luke menunduk hormat, "Ba-ba-baik Nona Zea!"

"Hmm ..."

Arini keluar dari dalam peti kemas, melihat-lihat sekelilingnya, tersenyum sumringah menatap layar handphone miliknya, "Kita akan menjadi soulmate Boul! Kau tidak pernah memberikan peluang padaku, maka dari itu aku akan membuatmu ketagihan karena benda ini masih menjadi nomor satu di dunia, yang aku dapat dari Stevie ..."

Cukup lama Arini berada di peti lokasi pelabuhan, setelah menandatangani beberapa berkas dan menyelesaikan semua administrasi untuk segera diberangkatkan menuju salah satu negara Eropa.

Tidak banyak kesulitan yang Arini dapatkan, karena kepiawaiannya telah mengurus semua izin importir pangan berupa sayuran organik, yang ia kemas menjadi benda haram sangat menguntungkan.

Langkah kaki jenjang itu, beranjak meninggalkan kantor administrasi, kemudian memasuki mobil mewahnya hanya untuk sekedar memastikan bahwa barang haram yang di minta sahabat sekaligus teman kecilnya aman terkendali.

Mobil merah itu melaju kencang, menuju jalan keluar pelabuhan, tapi lagi-lagi berpapasan dengan mobil sang suami Abdi Atmaja.

Abdi yang langsung menoleh kearah mobil Arini yang berlalu dengan sangat kencang, membuat ia semakin penasaran dengan semua bisnis Zea selama berada di kota metropolitan tersebut.

"Hmm ternyata dia memang gadis nakal, yang berubah menjadi malaikat jika bersama orangtuanya. Makan apa Tante Emi waktu hamil Arini ..." gumamnya dalam hati ketika akan melakukan pemeriksaan atas dasar semua berita tentang kasus penyeludupan senjata api serta benda haram yang marak beredar di negara mereka.

Joni mengerenyitkan keningnya, ketika melihat wajah pria tampan yang ada di sebelahnya, tampak seperti memikirkan uang segunung yang akan mereka habiskan.

Dengan nada datar Joni bertanya, "Lo kenapa? Kenapa wajah lo jadi berubah kayak begini?"

Dengan cepat Abdi mengalihkan pandangannya, "Hmm enggak, i-i-itu tadi, gue ngelihat mobil cewek yang kita temui di club' malam itu. Emang club' malam itu punya Paman Aldo ya, Jon? Kok hmm eee ..."

Abdi tidak melanjutkan ucapannya, karena tidak ingin Joni yang menjadi rekan kerja satu team mengetahui tentang kawin gantung yang dilakukan oleh orang tuanya ketika masih kecil.

Joni yang tengah mengendarai kendaraannya, menyandarkan tubuhnya di pintu mobil kemudi sambil fokus pada badan jalan, hanya menjawab singkat, "Gue enggak tahu. Tapi seingat gue, club' malam yang di kota kembang memang punya beliau. Oya, gue lagi mencari keberadaan anak mereka lho. Katanya anak gadis mereka geulis, anggun dan sangat hmm! Tapi enggak stay di Indo. Katanya di usia berapa tahun gitu, diasuh oleh Opa-nya. Lagian mereka keluarga lo juga, Abdi. Masak sama keluarga enggak tahu sih, kalian sepupuan kan? Seingat gue Tante Nancy dan Om Aldo itu sepupu, karena Bapak mereka adik beradik. Begitu bukan, Abdi?"

Abdi hanya mengangkat bahunya, karena tidak ingin membahas apapun tentang keluarganya.

"Kita langsung minta data saja di ruangan administrasi, dan lo cek tuh peti kemas satu persatu. Beres pekerjaan kita, langsung ke club' saja. Lagian gue lagi ribut sama Sonya, yang tidak mengerti dengan pekerjaan kita. Kalau pacaran sama gadis manja yah gini ni ... cemburuan enggak jelas!" umpatnya.

Joni tertawa terbahak-bahak, mendengar celotehan sahabat kecilnya, "Makanya jangan pacaran sama anak rumahan. Pacaran tuh sama mafia kelas kakap, Zea!" tawanya menggoda Abdi.

Dengan wajah cemberut Abdi langsung menghajar lengan Joni, karena meminta ia untuk pacaran dengan gadis yang selama ini jadi target operasi mereka.

"Hmm, ternyata ide lo boleh juga! Nanti kalau ketahuan sama Sonya, gue jawab saja ... 'aku khilaf Sonya' ..."

Tawa mereka pecah, namun lagi-lagi Abdi kembali terdiam sejenak matanya teralihkan pada satu peti kemas yang dipintunya terikat seutas pita berwarna pink sebagai tanda kasih sayang.

Perlahan Abdi menggelengkan kepalanya, kemudian berkata pelan, "Gue yakin ini milik lo, Nona ...!" tawanya semakin berpikir nakal sejenak.

Setibanya mereka di kantor administrasi pemegang semua data peti kemas, Abdi kembali bertanya pada petugas penuh selidik, "Apa isi peti kemas yang terikat pita berwarna pink itu? Apakah pemiliknya seorang wanita?"

Petugas tersebut mengangguk membenarkan, namun tidak menyebutkan nama pemiliknya, karena diberkas yang mereka terima isinya hanya sayuran organik yang akan di kirim ke negara Eropa.

Senyuman Abdi menyeringai lebar, ketika melihat data penerima di negara kaya akan susu tersebut, "Fix ... ini punya kamu, Nona Zea. Ternyata kamu benar-benar gadis pintar dalam berbisnis. Aku akan mencari tahu, siapa di belakang mu ..."

Tidak begitu lama mereka menghabiskan waktu diarea pelabuhan, kemudian kembali ke kota besar untuk menghabiskan malam dengan suasana yang berbeda.

Terang berganti malam, kini mereka berada di salah satu club' malam di daerah kota metropolitan, dengan dentuman musik terdengar riuh dan tangan menghayunkan ke atas ...

"Selamat datang di club' kita ladies, malam ini kita akan berpesta bersama DJ Stevie yang sudah hadir malam ini, selamat bersenang-senang ..."

Kembali dentuman musik terdengar semakin keras, sehingga menggoyangkan pinggul para pengunjung dilantai dansa, membuat satu tangan kini menarik tubuh gadis ramping itu karena pengaruh pil laknat yang mereka dapatkan dari Stevie selaku DJ malam itu ...

"Hai sayang, aku sangat merindukan mu," kecupnya dileher jenjang Arini.

Tanpa basa-basi, Arini langsung menarik tangan kekar pria yang melilit di perut rampingnya, seketika ...

PLAK ...!

BHUG ...!

BHUG ...!

BRAK ...!

Kaki jenjang itu kembali berada di atas punggung pria tersebut, setelah tumbang ketika menerima pukulan bertubi-tubi dari tangan Arini.

"Jangan bermain-main dengan ku laki-laki brengsek!"

Sontak pemandangan itu, dilerai oleh Abdi, karena telah melumpuhkan Joni rekan kerja sekaligus sahabatnya.

Abdi menghardik Arini yang masih tersenyum menatap tubuh lawannya tak mampu bergerak lagi.

"Apa yang kau lakukan Nona!"

Arini mendecih, "Ciih, jangan pernah main-main dengan ku, anak sialan! Just it!"

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

Arini cewek jagoan

2022-12-22

1

Chay-in27

Chay-in27

entah mengapa aku suka sosok Arini, yang benar-benar punya pendirian sebagai wanita kuat tak terkalahkan 🤭😬

nggak sabar nunggu bucin 🤕😁

2022-12-08

2

G-Dragon

G-Dragon

berat-berat, benar-benar punya kekuatan yang sama, penasaran sama bucinnya mereka Thor 😂🤣🤣

2022-12-08

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!