Keluar dari tempat ibadah itu, Andrew tidak langsung mengajak Ayara untuk pulang. Dia malah mengajak sang istri untuk berkeliling Desa ini dan mencari tempat penginapan.
Ayara senang sekali, ini terasa seperti bulan madu mereka. Ayara tahu bahwa dia dan Andrew akan melewati mallam perttama, meski gugup tapi Ayara tidak akan menghindari hal itu. Dia sudah Cukup dewasa untuk mengerti.
Lagi pula apapun itu asalkan bersama dengan daddy Drew, Ayara tidak akan pernah merasa takut.
Sore sekitar jam 5, akhirnya mereka berdua mendapatkan tempat penginapan yang nyaman.
Saat jendela kamar mereka dibuka, Ayara dan Andrew langsung melihat pemandangan kebun yang luas. Semilir angin masuk dengan leluasa.
"Ayo mandi bersama," ajak Andrew dan Ayara hanya bisa mengangguk.
Sentuhan panas itu mulai berlangsung dari sana, terus memagut dengan sangat mesra.
Keluar dari dalam kamar mandi itu, Ayara buru-buru membuka makanan yang tadi sudah mereka beli, gadis itu merasa cukup lapar.
Masih sama-sama menggunakan handuk kimono, mereka menyantap semua makanan itu. Sampai habis dan Ayara membereskannya.
Kini mereka berdua masih duduk di sofa, bahkan masih menggunakan handuk kimono juga.
"Dad, boleh aku bertanya sesuatu pada mu?"
"Katakan."
"Kata bibi Jane saat aku tiba di rumah daddy keadaanku tidak baik, daddy membawaku ke rumah sakit bersama asisten John, namun saat pulang dari rumah sakit aku kembali ceria seperti lahir jadi orang yang baru. Sebenarnya saat itu apa yang terjadi pada ku Dad?"
Deg! Andrew kira Ayara akan bertanya tentang apa, tapi ternyata tentang hal ini. Sesuatu yang tidak ingin dia bahas.
Andrew tidak ingin ingatan Ayara kembali.
Tentang masa lalu itu harus dia kubur rapat-rapat.
"Daddy menemukan Ayara di tepi jalan_"
"Saat itu usiaku 7 tahun kan? harusnya aku sudah bisa mengingat meski sedikit, tapi aku tidak ingat apapun, yang ku ingat hanyalah kita pulang dan bertemu mommy," potong Ayara, dia sungguh ingin tahu tentang masa lalunya. Bertanya-tanya kenapa dia dibuang.
Sementara Andrew langsung terdiam, seperti tak punya kesempatan untuk bicara.
"Kata bibi Jane mungkin saja ada petunjuk tentang kedua orang tuaku di kalung itu, kalung yang daddy ambil waktu itu, sekarang kalungnya dimana?" tanya Ayara lagi.
Membuat Andrew semakin gundah, namun dia terlihat begitu tenang.
"Maaf, daddy menghilangkan kalung mu. Daddy juga tidak tahu apa-apa tentang keluarga mu. Apa kamu ingin daddy mencarinya?"
Yara tersenyum lebar dan mengangguk antusias.
Tentu saja dia ingin tahu.
"Terima kasih Dad." Ayara bergerak memeluk sang suami. Andrew memeluknya dengan lembut.
Mencium pundak Ayara lalu lehernya.
Sentuhan itu membuat Ayara tahu bahwa saat inilah saatnya. Dia hanya pasrah saat Andrew menggendongnya hingga berbaring di atas ranjang, hingga handuk kimononya terlepas sempurna.
Di pinggiran kota malam itu, mereka menyatu di sebuah penginapan.
Malam itu sebenarnya sangat dingin, namun dinginnya tidak dirasakan oleh Andrew dan Ayara. Bagi keduanya malam ini begitu panas.
Di luar sana terdengar suara jangkrik saling bersahut, tapi di dalam kamar ini mereka saling berbagi desaah.
Berulang kali Andrew menghentakkan tubuhnya merengkuh manis tubuh sang istri.
Malam ini Ayara benar-benar yakin jika dia telah jadi istri sang daddy.
"Dadh ..."
"Mendesaah lah Yara, daddy sangat suka mendengarnya."
"Ahk ..."
Malam itu terasa panjang sekali, mereka saling memeluk erat dan menghentak lebih dalam saat puncak sama-sama diraih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Aluna 『ᴷᴍ』
Dari awal cerita sampai bab ini, aku kaya belajar MTK hitung memghitung😂 Umur 25 thn Andrew bertemu Ayara saat usia 7 thn,, dan sekarang Ayara Usianya 21 tahun emmm Andrew kira' umur 43 apa berapa ya🤔🤣🤣
2024-12-31
1
Her@ Soelistya
Waktu itu Ayara 7 tahun..Andrew 25 tahun..beda 18 taun masih oke lah..sama2 menang jackpot sih..
2024-12-26
0
andi hastutty
Belah duren gadis polos yg semula dijadikan anak malah jadi istri
2024-09-03
0