3 bulan.
Tepat di 3 bulan sejak ciuman perttama mereka di bawah payung berwarna hitam waktu itu, kini Ayara benar-benar telah membuka hatinya lebar-lebar.
Kini tiap kali dia lihat Daddy Andrew bukan bayangan sang ayah yang dia lihat, tapi pria dewasa yang kemesyumannya luar biasa.
Ayara coba memahami itu, kadang dia pun berpikir lebih baik daddynya terbuka seperti ini daripada harus melampiaskan pada orang lain.
Dan bukan hanya Ayara yang paham, Andrew pun sangat paham untuk menjaga Ayara sampai mereka resmi di hadapan Tuhan.
Tapi tetap saja, melihat Ayara yang selalu cantik seperti itu membuat Andrew tidak tahan.
"Yara, rok mu terlalu pendek."
"Awh Dad!" pekik Ayara, saat tangan kekar sang daddy memukul bokkongnya, bahkan meremaas sedikit.
"Ganti rok mu atau tidak usah kuliah."
"Hais! iya iya!," kesal Ayara.
Dia kembali naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kamarnya.
Tidak memakai rok, dia putuskan untuk memakai celana jeans panjang.
Kembali lagi ke meja makan dengan wajah yang ditekuk.
Andrew malah tersenyum, meminta Ayara untuk duduk di atas pangkuannya.
"Begini kalau kuliah, pakai baju yang sopan."
"Ini tahun berapa dad? gadis-gadis lebih suka pakai rok dan gaun, bukan celana."
"Kata siapa? celana juga bagus, kamu masih terlihat seksi."
"Tapi kan panas."
"Kamu kuliah dimana? di lapangan? memang ruangan mu tidak ada AC."
"Heiss daddyyy!"
"Jangan marah-marah. Pulang kuliah nanti langsung ke hotel, ya?"
Ayara mengangguk.
"Sekarang makan lah."
Masih duduk di atas pangkuan sang ayah Ayara memakan makanannya, sesekali dia menyuapi daddy Andrew. Juga menghapus sisa makanan yang tersisa di sudut bibir.
Di kampus Ayara sedang banyak beredar gosip mahasiswi yang jadi sugar baby, kini entah kenapa dia merasa jadi seperti itu juga.
Bedanya om-om yang dia layani adalah mantan daddynya sendiri.
"Nanti daddy akan panggil bik Jane untuk datang kesini, kamu mau bertemu dia tidak?"
"Tentu saja, aku merindukan bibi Jane. Dad, tidak bisakah para pelayan kembali ke rumah?"
"Bisa, tapi bagaimana dengan ini? apa kamu siap mereka tahu tentang kita."
Ayara terdiam.
"Kalau daddy kapan pun siap, bahkan hari ini juga daddy bisa menikahi kamu. Tapi ... tentu saja daddy tidak akan melakukan apapun tanpa seizin mu."
Ayara terdiam lagi.
Bibirnya mengerucut.
Kenapa seolah kini semua keputusan ada padanya.
Selalu merasa daddy sering sekali bersilat lidah.
"Bibi Jane saja yang kembali, yang lain jangan dulu."
"Siap," balas Andrew, lalu mengecup bibir Yara sekilas.
Pagi itu seperti biasa Andrew mengantar Ayara ke kampusnya.
Jalanan cukup padat hingga mobil hanya melaju dengan kecepatan sedang.
Mobil mewah milik Andrew mulai masuk ke area parkiran gedung kuliah Yara.
Beberapa orang yang menyadari siapa pemilik mobil itu berulang kali melihat ke arah mereka.
Semenjak Andrew jadi seorang duda dia makin sering dibicarakan oleh semua orang. Para wanita seperti berlomba-lomba untuk menggantikan posisi Savana di hidup pria itu.
Tentang perceraian ini memang membuat hidup Andrew lebih baik, namun tidak dengan Savana. Karena kata rujuk itu seolah masih menguasai pikirannya.
Savana hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali mendatangi sang mantan.
"Dad, aku pergi dulu ya."
"Bukan begitu caranya pamit."
Ayara bergegas bangkit dari duduknya dan pindah di pangkuan sang daddy.
"Gadis pintar."
Ayara lebih dulu mencium bibir daddynya, banyak sentuhan seperti ini membuatnya benar-benar lupa tentang masa lalu.
Bahwa pria ini, kini adalah prianya.
Berhasil menciptakan tanda merah di dadda atas Ayara barulah Andrew bisa rela membiarkan anaknya pergi.
"Daddy akan menunggu mu di kantor."
"Iya Dad." Ayara menutup pintu mobil, lalu berlari menghampiri Tessa dan teman-temannya yang sudah menunggu di depan sana, di depan gedung kuliah mereka.
"Yara Yara Yara! pesan ku kemarin sudah kamu sampaikan belum pada daddy Andrew," ucap Camelia, teman Ayara.
"Jangan lupa untuk menunjukkan media sosial ku juga Yaraa," Prisil ikut buka suara.
Sementara Tessa hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hais! daddy ku tidak akan tertarik dengan kalian! dia suka wanita dewasa!"
Teman-teman Yara mendengus kesal.
Dengan bergerombol seperti itu mereka segera menuju kelas.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Daddy Andrew
Ayara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ita rahmawati
yg jelas daddymu suka kamu ya yara 😅
2025-01-07
0
Lusiana_Oct13
Awwwwawwwwwwww deddddtyyyyy hooottttttttt jelendoooooooottt
2024-11-28
0
Nur Hayati
ayaranya gemesin
2024-10-29
0