Pagi.
Yara merasakan tubuhnya yang sangat lemas, dia menggeliat dengan mata yang tertutup. Lalu tanpa sengaja menyentuh tubuh seseorang.
Deg!
Wanita cantik itu lantas membuka mata dengan cepat, mendapati dadda sang daddy tepat berada di hadapannya.
Semalam mereka tidak menutup jendela kamar, kini angin berhembus dengan sepoy-sepoy masuk ke dalam kamar mereka. Mengayunkan tirai dan membuat cahaya matahari masuk dengan mudah.
Yara terdiam, dalam benaknya kembali terbayang tentang pergulatan semalam. Saat dia terus mendesaah di bawah kuasa sang daddy.
Kata bibi Jane, daddy Drew sangat menyayangi Ayara. Daddy Drew bahkan rela melukai dirinya sendiri asal itu demi melindungi Yara.
Perlahan Yara pun mendongakkan wajahnya dan menatap sang daddy yang masih terlelap.
Dia belai lembut wajah pria ini, pria yang menyelamatkan hidupnya. Jika daddy Drew tidak membawanya ikut pulang, entah kehidupan apa yang akan Ayara hadapi di jalanan.
"Dad," panggil Yara dengan sangat lembut, dia sedikit bangkit hingga menindih tubuh sang daddy.
Daddanya yang terbuka dia tempelkan di tubuh Andrew agar tidak menggantung.
Menciptakan sebuah rasa lembut yang seolah menggoda, membuat Andrew langsung membuka matanya.
Pria itu tersenyum, melihat pemandangan paling indah ketika pertama membuka mata.
Kedua tangan kekarnya sontak memeluk pinggang Ayara.
Pagi itu mereka kembali mengulang indahnya malam perttama.
*
*
"Yara, tiba di rumah nanti, daddy akan katakan pada bibi Jane tentang pernikahan kita. Ya?"
Ayara mengangguk.
Dengan bibi Jane mereka tentu tak bisa merahasiakan ini.
"Tapi ... tapi cukup bibi Jane saja yang tau ya Dad. Jujur saja aku masih takut."
Andrew tersenyum kecil, dia mengelus puncak kepala sang istri.
Ayara ingin pernikahan mereka tetap disembunyikan dari semua orang setidaknya sampai Ayara lulus kuliah dan Andrew tidak merasa keberatan sedikitpun tentang hal itu.
lagi pula dia tidak pedulikan tentang orang lain, yang dia pedulikan adalah tentang mereka berdua saja, tentang mereka yang saat ini sudah bersama.
Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil yang melaju kembali ke kota.
Ayara membuka kaca di jendelanya dan membiarkan angin masuk ke dalam mobil, dia benar-benar menikmati perjalanannya ini.
Saat sore Ayara dan Andrew sudah tiba di rumah. Di masing-masing jari manis tangan kanan mereka sudah melingkar sebuah cincin pernikahan.
saat masuk ke dalam rumah itu pun Andrew menggenggam erat tangan Ayara, menautkan jemari mereka dengan sangat erat.
Ketika Bibi Jane membukakan pintu untuk keduanya, dia mulai bisa merasakan Aura yang berbeda.
Ayara tersenyum dengan ragu.
"Bi, Ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Andrew.
"Iya Tuan, silakan."
Kini mereka bertiga sudah sama-sama duduk di ruang tengah.
"Aku dan Ayara sudah menikah."
Deg! bibi Jane tentu merasa sangat terkejut tentang hal itu, seolah semua duga-duga yang selama ini terpikir olehnya ternyata benar. Semenjak kembali ke rumah ini bibi Jane sudah mulai merasa Jika hubungan Andrew dan Ayara berubah.
Tapi berulang kali dia menepis pikirannya sendiri, masih merasa tak mungkin hal itu benar terjadi.
Tapi ternyata kini Andrew dan Ayara benar-benar menikah.
Ternyata kepergian mereka berdua kemarin untuk meresmikan pernikahan itu di hadapan Tuhan.
"Tentang pernikahan ini hanya bibi Jane yang tahu, mengerti kan maksudku?"
"Iya Tuan, saya paham," jawab bibi Jane dengan sangat patuh.
"Ayo kita ke atas," ajak Andrew pada istrinya.
"Daddy duluan saja, aku masih ingin bicara dengan bibi Jane."
Andrew mengangguk, setelah Andrew pergi kini hanya tinggal mereka berdua yang duduk di sana.
"Bi, apa bibi Jane kecewa padaku?" tanya Ayara lirih. kedua matanya sudah mulai nampak berkaca-kaca, dihadapkan dengan bibi Jane seperti ini, Ayara seperti sedang berhadapan dengan ibunya.
Bibi Jane buru-buru menggelengkan kepala, dia bahkan langsung bangkit dan memeluk Ayara erat.
"Tidak Nona, bibi tidak kecewa, bibi bahagia atas pernikahan mu Nak."
"Bibi bohong."
"Tidak, bibi serius, sangat serius. Orang-orang mungkin akan menatap aneh. Tapi kalian berhak untuk mendapatkan kebahagiaan."
Yara menangis, bibi Jane pun menjatuhkan air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Aidah Djafar
bibi Jane seorang ibu yg baik bijak 👌
2024-02-01
1
Alexandra Juliana
Gimana pandangan tetangga, RT, RW saat tau hubungan mrk sdh jadi suami istri pdhl taunya adalah ayah-anak..Tau sendiri mulut detergen sangat usil ky lambe turah..😁😁
2023-04-01
3
Sri Widjiastuti
jawaban bijak ni bibi jean
2023-03-02
1