"Kamu kedinginan," ucap Andrew dengan cemas. Saat ini dia tidak memakai jas, hanya kemeja putih lengan panjang yang dia gulung hingga ke siku. Jadi tak punya bahan untuk setidaknya sedikit saja membuat Ayara hangat.
Apalagi angin pun semakin berhembus dengan kencang saja. Hujan sepertinya akan turun hingga malam.
Sementara Ayara sudah membeku, bukan karena kedinginan. Namun karena lumataan sang ayah yang masih dia rasakan meski ciuman itu sudah habis, gamang dengan apa yang baru saja terjadi.
Ayara hanya diam saat sang daddy menariknya hingga masuk ke dalam mobil.
"John, siapkan baju untuk Ayara. Letakan di Penthouse." titah Andrew dalam sambungan telepon.
Penthouse adalah jenis kamar paling mewah di Lin Luxurious Hotel. Terletak di lantai paling atas dan memiliki teras terbuka yang terhubung dengan langit terbuka.
Jauh dari keramaian dan memberikan pemandangan kota. Penthouse memiliki fasilitas lengkap dan dekorasi dan perabotan mewah, tentu saja kamar itu adalah yang paling mahal harganya.
Tapi apa artinya harga jika itu semua adalah milik Andrew.
Menelan ludahnya kasar, Ayara melirik sang ayah, nemperhatikan daddy Andrew yang sibuk menghapus embun pada kaca di hadapannya.
Tidak ingin membuat Ayara kedinginan, Andrew tidak menyalakan AC, hingga kini mobil itu jadi berembun.
Jalan pelan-pelan sampai akhirnya mobil mereka masuk ke area hotel.
Terus melaju sampai berhenti di basement.
Jika dulu, jika semua kebenaran ini belum terungkap Ayara pasti langsung teriak dan menuntut penjelasan pada sang ayah. Atau bahkan sampai menendang kaki sang daddy.
Mereka adalah teman berkelahi yang solid, setelah marah 1 jam kemudian berbaikan lagi.
Tapi sejak kemarin sore, Ayara mulai tak berani menunjukan semua ekspresi. Mulai takut mengambil langkah yang bisa membuat sang ayah marah.
Takut kembali dibuang seperti dulu, seperti cerita mommy Savana.
Jadi kini Ayara hanya diam, hanya terus mengikuti langkah sang daddy sampai akhirnya mereka tiba di Penthouse.
"Cepat ganti baju mu." titah Andrew, mengambil sebuah paper bag di atas ranjang dan menyerahkannya pada Ayara.
Gadis itu pun menurut. Segera masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti baju.
"Kenapa daddy mencium bibir ku? itu ciuman bibir kan? harusnya kami tidak boleh melakukan itu." Ayara bicara sendirian.
Diantara kedua tangannya yang sibuk ganti baju. Berulang kali dia pun menghapus bibirnya, tapi rasa itu tetap tidak hilang.
Di luar sana Andrew merapikan meja yang sudah diisi penuh dengan makanan.
Ayara pasti belum makan. Pikirnya.
"Yara!" teriak Andrew.
"Yara!"
"Iya Dad!"
"Cepat kesini!"
"Iyaa!"
Dengan langkah kaki cepat Ayara menghampiri, rambut panjangnya masih terlihat lembab. Gaun setinggi lutut berwarna putih itu terlihat begitu indah membalut tubuh Ayara.
"Makanlah."
"Dad." Ayara nampak ragu.
"Hem? kamu tidak suka makanannya?"
"Bukan begitu."
"Lalu."
"Tidak," Ayara menggeleng, ragu tadi untuk membahas ciuman tadi.
Tapi Andrew tahu apa yang membuat Ayara seperti itu.
"Makanlah dulu, setelah ini kita bicara."
Ayara pun mengangguk.
Tapat di jam 3 sore, hujan masih belum juga reda. Andrew dan Ayara duduk di ruang tengah dan menjadikan hujan itu sebagai pemandangan.
Ada dua teh hangat di atas meja, juga kue manis kesukaan Ayara. Gadis yang tahun ini berusia 21 tahun itu tidak berani buka suara lebih dulu, sejak tadi dia diam, duduk dengan gelisah.
"Kenapa daddy mencium mu? itu kan yang ingin kamu tanyakan?"
Deg! Ayara gugup dan takut sekaligus.
"Maaf karena daddy membuat mu takut, tapi daddy tidak bisa lagi menganggap mu sebagai anak, daddy selalu melihat mu sebagai seorang wanita."
"Dad! kenapa begitu!! itu salah!!"
Andrew menggeleng.
"Tidak, itu tidak salah Yara, kamu bukan anak kandung daddy."
"Daddy gila!"
"Jadi bagaimana? kamu ingin lari?"
"Tentu saja, aku akan pergi dari rumah!"
"Baiklah ... Pergilah ... daddy tidak akan melarang mu."
Andrew bangkit, "Tinggalah di rumah Tessa, kamu tidak akan bisa tidur di tempat baru. Pakai kartu daddy untuk kebutuhan hidup mu."
Andrew mengeluarkan kartu berwarna hitam.
"Daddy pergi lebih dulu."
Ayara tercengang. Dia yang marah tapi entah kenapa malah merasa dia yang ditinggalkan.
Melihat punggung sang ayah yang berjalan menjauh dan kemuidan hilang.
Sesaat Ayara tergugu, menatap kosong pada kartu berwarna hitam itu.
"Apa ini? kenapa semuanya jadi seperti ini? aku kabur atau aku di usir? tapi kenapa daddy masih memberi ku uang?"
"Aiihh!! aku pusing!!!" Ayara mengacak rambutnya frustasi.
Saat itu juga dia segera pergi ke rumah Tessa. Lengkap dengan black card yang dia bawa.
3 hari berlalu dan selama itu pula Ayara tidak pernah bertemu dengan sang ayah.
Dia malah mendengar kabar tentang perceraian kedua orang tuanya. Ayara tak bisa berbuat apa-apa.
Kabar perceraian itu seketika menjadi pembicaraan publik.
kedua orang tua Tessa mulai paham kenapa Ayara selalu menginap disini. Pasti anak itu tidak sanggup melihat perpisahan kedua orang tuanya.
1 minggu Ayara pergi dan kini bukan hanya mendengar tentang percerian itu, dia juga mendengar jika mommy Savana tidak lagi tinggal di rumah.
Andrew juga memberhentikan semua pelayan yang bekerja di rumah itu. Dan hanya menggunakan jasa pelayan panggilan jika butuh.
Ayara mendengar kabar jika ayahnya itu kini tinggal sendirian.
Di dalam kamar Tessa, Ayara termenung gundah. Pikirannya tak tenang bagaimana daddy hidup saat ini.
"Tessa, aku harus bagaimana?"
"Pulanglah jika tidak ingin dianggap anak durhaka. Mommy mu kembali ke keluarga nya, tapi daddy mu sudah tidak punya keluarga lagi selain kamu."
Ayara terdiam.
"Bukannya lebih baik kalau mereka berpisah Yara? katamu selama ini mommy tidak pernah mengurus daddy mu, bahkan teh-nya setiap pagi saja kamu yang buat."
Ayara dilema.
Tapi sekarang semuanya tidak seperti duluuuu. rengek Ayara.
Saat dia pulang ke rumah, itu artinya harus siap dianggap wanita oleh sang daddy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Sandisalbiah
filemnya Yara..
2024-04-12
0
Ely Susanti
serius tanya kak, si daddy umurnya brp yaa? selisih brp th dg ayara
2024-04-03
0
Aidah Djafar
yaa begitulah Yara 🤔 dirimu skrg di anggap wanita oleh Daddy angkatmu 😁😂 bentar lagi jadi wanita daddymu dirimu Yara 🤔😁😍
2024-01-31
1