Bab 9 - 1 Minggu

"Kamu kedinginan," ucap Andrew dengan cemas. Saat ini dia tidak memakai jas, hanya kemeja putih lengan panjang yang dia gulung hingga ke siku. Jadi tak punya bahan untuk setidaknya sedikit saja membuat Ayara hangat.

Apalagi angin pun semakin berhembus dengan kencang saja. Hujan sepertinya akan turun hingga malam.

Sementara Ayara sudah membeku, bukan karena kedinginan. Namun karena lumataan sang ayah yang masih dia rasakan meski ciuman itu sudah habis, gamang dengan apa yang baru saja terjadi.

Ayara hanya diam saat sang daddy menariknya hingga masuk ke dalam mobil.

"John, siapkan baju untuk Ayara. Letakan di Penthouse." titah Andrew dalam sambungan telepon.

Penthouse adalah jenis kamar paling mewah di Lin Luxurious Hotel. Terletak di lantai paling atas dan memiliki teras terbuka yang terhubung dengan langit terbuka.

Jauh dari keramaian dan memberikan pemandangan kota. Penthouse memiliki fasilitas lengkap dan dekorasi dan perabotan mewah, tentu saja kamar itu adalah yang paling mahal harganya.

Tapi apa artinya harga jika itu semua adalah milik Andrew.

Menelan ludahnya kasar, Ayara melirik sang ayah, nemperhatikan daddy Andrew yang sibuk menghapus embun pada kaca di hadapannya.

Tidak ingin membuat Ayara kedinginan, Andrew tidak menyalakan AC, hingga kini mobil itu jadi berembun.

Jalan pelan-pelan sampai akhirnya mobil mereka masuk ke area hotel.

Terus melaju sampai berhenti di basement.

Jika dulu, jika semua kebenaran ini belum terungkap Ayara pasti langsung teriak dan menuntut penjelasan pada sang ayah. Atau bahkan sampai menendang kaki sang daddy.

Mereka adalah teman berkelahi yang solid, setelah marah 1 jam kemudian berbaikan lagi.

Tapi sejak kemarin sore, Ayara mulai tak berani menunjukan semua ekspresi. Mulai takut mengambil langkah yang bisa membuat sang ayah marah.

Takut kembali dibuang seperti dulu, seperti cerita mommy Savana.

Jadi kini Ayara hanya diam, hanya terus mengikuti langkah sang daddy sampai akhirnya mereka tiba di Penthouse.

"Cepat ganti baju mu." titah Andrew, mengambil sebuah paper bag di atas ranjang dan menyerahkannya pada Ayara.

Gadis itu pun menurut. Segera masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti baju.

"Kenapa daddy mencium bibir ku? itu ciuman bibir kan? harusnya kami tidak boleh melakukan itu." Ayara bicara sendirian.

Diantara kedua tangannya yang sibuk ganti baju. Berulang kali dia pun menghapus bibirnya, tapi rasa itu tetap tidak hilang.

Di luar sana Andrew merapikan meja yang sudah diisi penuh dengan makanan.

Ayara pasti belum makan. Pikirnya.

"Yara!" teriak Andrew.

"Yara!"

"Iya Dad!"

"Cepat kesini!"

"Iyaa!"

Dengan langkah kaki cepat Ayara menghampiri, rambut panjangnya masih terlihat lembab. Gaun setinggi lutut berwarna putih itu terlihat begitu indah membalut tubuh Ayara.

"Makanlah."

"Dad." Ayara nampak ragu.

"Hem? kamu tidak suka makanannya?"

"Bukan begitu."

"Lalu."

"Tidak," Ayara menggeleng, ragu tadi untuk membahas ciuman tadi.

Tapi Andrew tahu apa yang membuat Ayara seperti itu.

"Makanlah dulu, setelah ini kita bicara."

Ayara pun mengangguk.

Tapat di jam 3 sore, hujan masih belum juga reda. Andrew dan Ayara duduk di ruang tengah dan menjadikan hujan itu sebagai pemandangan.

Ada dua teh hangat di atas meja, juga kue manis kesukaan Ayara. Gadis yang tahun ini berusia 21 tahun itu tidak berani buka suara lebih dulu, sejak tadi dia diam, duduk dengan gelisah.

"Kenapa daddy mencium mu? itu kan yang ingin kamu tanyakan?"

Deg! Ayara gugup dan takut sekaligus.

"Maaf karena daddy membuat mu takut, tapi daddy tidak bisa lagi menganggap mu sebagai anak, daddy selalu melihat mu sebagai seorang wanita."

"Dad! kenapa begitu!! itu salah!!"

Andrew menggeleng.

"Tidak, itu tidak salah Yara, kamu bukan anak kandung daddy."

"Daddy gila!"

"Jadi bagaimana? kamu ingin lari?"

"Tentu saja, aku akan pergi dari rumah!"

"Baiklah ... Pergilah ... daddy tidak akan melarang mu."

Andrew bangkit, "Tinggalah di rumah Tessa, kamu tidak akan bisa tidur di tempat baru. Pakai kartu daddy untuk kebutuhan hidup mu."

Andrew mengeluarkan kartu berwarna hitam.

"Daddy pergi lebih dulu."

Ayara tercengang. Dia yang marah tapi entah kenapa malah merasa dia yang ditinggalkan.

Melihat punggung sang ayah yang berjalan menjauh dan kemuidan hilang.

Sesaat Ayara tergugu, menatap kosong pada kartu berwarna hitam itu.

"Apa ini? kenapa semuanya jadi seperti ini? aku kabur atau aku di usir? tapi kenapa daddy masih memberi ku uang?"

"Aiihh!! aku pusing!!!" Ayara mengacak rambutnya frustasi.

Saat itu juga dia segera pergi ke rumah Tessa. Lengkap dengan black card yang dia bawa.

3 hari berlalu dan selama itu pula Ayara tidak pernah bertemu dengan sang ayah.

Dia malah mendengar kabar tentang perceraian kedua orang tuanya. Ayara tak bisa berbuat apa-apa.

Kabar perceraian itu seketika menjadi pembicaraan publik.

kedua orang tua Tessa mulai paham kenapa Ayara selalu menginap disini. Pasti anak itu tidak sanggup melihat perpisahan kedua orang tuanya.

1 minggu Ayara pergi dan kini bukan hanya mendengar tentang percerian itu, dia juga mendengar jika mommy Savana tidak lagi tinggal di rumah.

Andrew juga memberhentikan semua pelayan yang bekerja di rumah itu. Dan hanya menggunakan jasa pelayan panggilan jika butuh.

Ayara mendengar kabar jika ayahnya itu kini tinggal sendirian.

Di dalam kamar Tessa, Ayara termenung gundah. Pikirannya tak tenang bagaimana daddy hidup saat ini.

"Tessa, aku harus bagaimana?"

"Pulanglah jika tidak ingin dianggap anak durhaka. Mommy mu kembali ke keluarga nya, tapi daddy mu sudah tidak punya keluarga lagi selain kamu."

Ayara terdiam.

"Bukannya lebih baik kalau mereka berpisah Yara? katamu selama ini mommy tidak pernah mengurus daddy mu, bahkan teh-nya setiap pagi saja kamu yang buat."

Ayara dilema.

Tapi sekarang semuanya tidak seperti duluuuu. rengek Ayara.

Saat dia pulang ke rumah, itu artinya harus siap dianggap wanita oleh sang daddy.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

filemnya Yara..

2024-04-12

0

Ely Susanti

Ely Susanti

serius tanya kak, si daddy umurnya brp yaa? selisih brp th dg ayara

2024-04-03

0

Aidah Djafar

Aidah Djafar

yaa begitulah Yara 🤔 dirimu skrg di anggap wanita oleh Daddy angkatmu 😁😂 bentar lagi jadi wanita daddymu dirimu Yara 🤔😁😍

2024-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5 - Tawa Savana
6 Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7 Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8 Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9 Bab 9 - 1 Minggu
10 Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11 Bab 11 - Terus Membuka Mata
12 Bab 12 - Gadis Pintar
13 Bab 13 - Uncle
14 Bab 14 - Janji Suci
15 Bab 15 - Istri Sang Daddy
16 Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17 Bab 17 - Keluarga Pearce
18 Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19 Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20 Bab 20 - Hidup Kembali
21 Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22 Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23 Bab 23 - Semakin Gamang
24 Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25 Bab 25 - Melupakan Semuanya
26 Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27 Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28 Bab 28 - Terang-terangan
29 Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30 Bab 30 - Bibi Esme
31 Hidden Mommy by Ntaamelia
32 Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33 Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34 Bab 33 - Beri Aku Waktu
35 Bab 34 - Kangen
36 Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37 Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38 Bab 37 - Terus Menangis
39 Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40 Bab 39 - Tidak Kembali
41 Bab 40 - Menangis Bersama
42 Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43 Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44 Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45 Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46 Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47 Bab 46 - Memulai Semuanya
48 Bab 47 - Terkunci
49 Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50 Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51 Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52 Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53 Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54 Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55 Bab 54 - Senyum Miring Danya
56 Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57 Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58 Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59 Bab 58 - Dua Orang Asing
60 Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61 Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62 Bab 61 - Kembali Berseri
63 Bab 62 - Semuanya Boleh
64 Bab 63 - Dibuang
65 Bab 64 - Diumumkan
66 Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67 Bab 66 - Akhir Segalanya
68 Epilog
69 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5 - Tawa Savana
6
Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7
Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8
Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9
Bab 9 - 1 Minggu
10
Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11
Bab 11 - Terus Membuka Mata
12
Bab 12 - Gadis Pintar
13
Bab 13 - Uncle
14
Bab 14 - Janji Suci
15
Bab 15 - Istri Sang Daddy
16
Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17
Bab 17 - Keluarga Pearce
18
Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19
Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20
Bab 20 - Hidup Kembali
21
Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22
Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23
Bab 23 - Semakin Gamang
24
Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25
Bab 25 - Melupakan Semuanya
26
Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27
Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28
Bab 28 - Terang-terangan
29
Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30
Bab 30 - Bibi Esme
31
Hidden Mommy by Ntaamelia
32
Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33
Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34
Bab 33 - Beri Aku Waktu
35
Bab 34 - Kangen
36
Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37
Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38
Bab 37 - Terus Menangis
39
Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40
Bab 39 - Tidak Kembali
41
Bab 40 - Menangis Bersama
42
Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43
Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44
Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45
Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46
Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47
Bab 46 - Memulai Semuanya
48
Bab 47 - Terkunci
49
Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50
Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51
Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52
Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53
Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54
Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55
Bab 54 - Senyum Miring Danya
56
Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57
Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58
Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59
Bab 58 - Dua Orang Asing
60
Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61
Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62
Bab 61 - Kembali Berseri
63
Bab 62 - Semuanya Boleh
64
Bab 63 - Dibuang
65
Bab 64 - Diumumkan
66
Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67
Bab 66 - Akhir Segalanya
68
Epilog
69
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!