Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam

"Aku akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Ku harap pernikahan ini berakhir dengan baik. Nanti malam aku akan memulangkan mu ke keluarga Louis."

Deg! Savana menggeleng.

Mana bisa dia diperlakukan seperti ini. Mana bisa dia digugat cerai.

Meski sadar pernikahan mereka tak berjalan dengan baik, tapi pernikahan ini telah berlangsung selama 16 tahun, waktu yang tidak sebentar. Savana tidak ingin mengakhirinya begitu saja.

"Aku sudah meminta maaf Drew, aku mengaku salah. Tapi kenapa sekarang kamu yang ingin mengakhirinya hubungan kita? Apa karena Ayara? dia hanya orang asing untuk kita Drew, dia bahkan tidak pernah menaruh hormat pada ku."

"Jangan samakan hubunganku dengan Ayara sama seperti hubungan mu dengan Ayara. Apa yang telah kamu lakukan untuk Ayara? Tidak ada. Sementara aku, aku lah yang memakaikannya baju ketika hendak sekolah, aku lah yang mengikat rambutnya saat ada pelajaran olahraga di sekolah. Hari ibu, hari ayah aku selalu datang seorang diri. 15 tahun aku tidak melihat kamu benar-benar berusaha jadi istriku."

"Maafkan aku Drew, aku mohon," Savana nyaris bersimpuh, namun Andrew lebih dulu pergi dari sana dan menuju kamar mandi.

Savana hanya mampu melihat punggung sang suami yang berjalan menjauh.

Dia tidak menangis, hanya saja daddanya sesak penuh dengan amarah. Karena kini semuanya jadi diluar kendali.

Semalam Savana merasa hidupnya seperti di atas awan. Dia melihat dengan jelas perlakuan kasar Andrew pada Ayara. Tapi apa pagi ini? Andrew malah menggugatnya cerai.

Padahal kepergiannya dari rumah dan bersenang-senang diluar sana karena dia muak dengan anak pungut itu. Tapi Andrew tidak mau mengerti.

"Akh!!" kesal Savana.

Dia putuskan untuk menunggu Andrew keluar dari dalam kamar mandi itu. Savana tidak menginginkan perceraian.

15 menit menunggu akhirnya Andrew keluar.

"Drew, aku tidak mau kita bercerai. Tolong maafkan aku, aku bersumpah akan berubah. Aku akan menerima Ayara dan merawat dia!"

"Ayara sudah tidak butuh peran ibu, sekarang dia sudah dewasa."

"Drew, aku mohon."

"Cukup Savana, jangan membuatku melakukan segala cara untuk membuat pernikahan ini berakhir. Karena itu akan semakin menyakiti hatimu."

"Apa maksudmu?"

"Kenapa kita tidak pernah bisa punya anak?"

Savana terdiam.

"Karena kamu memasang kontrasepsi. Apa aku memintanya? tidak."

Savana mundur 1 langkah.

"Sudah cukup bersenang-senang mu Sav, sekarang bersiaplah untuk pulang ke rumah kedua orang tua mu."

Andrew sangat tenang, segala pengkhianatan Savana tidak lagi berarti untuknya.

Sementara Savana kini sudah membeku, bagaimana bisa dia menolak perceraian ini jika Andrew pun sudah tahu pengkhianatannya.

"Tidak perlu meminta maaf, aku sudah memaafkan kamu," ucap Andrew, mengakhiri pembicaraan mereka pagi itu.

Siap dengan setelan kerjanya, Andrew menghampiri Ayara.

"Kita sarapan di luar saja," kata Andrew, dia menarik tangan Ayara untuk mengikuti langkahnya.

Sementara Ayara hanya terdiam dan menurut. Sedikit menunduk untuk mengindari tatapan sang mommy.

Ayara sedikit mendengar tentang pertengkaran mereka sesaat setelah sang Daddy keluar dari kamarnya.

"Dad, apa mommy marah padaku?"

Kini mereka sudah berada di dalam mobil, duduk berdua di belakang dan mobil dikemudikan oleh sang supir.

"Sepertinya begitu, karena itu berlindung lah pada Daddy."

"Aku serius Dad."

"Daddy juga serius."

Ayara memasang wajah yang ditekuk sementara mobil mulai melaju.

"Hari ini pulang jam 2 kan? Daddy akan menjemputmu." Andrew mengelus wajah sang anak yang cemberut.

"Tidak perlu menjemput ku Dad, aku bisa pulang sendiri."

"Baiklah, kalau begitu datang ke hotel, Daddy akan menunggu mu."

Ayara mengangguk antusias.

Dia lupa jika kini sudah tidak punya uang. Tidak akan bisa memesan taksi.

Gadis itu hanya tersenyum lebar, sampai Andrew ikut tersenyum juga.

Jam bergulir.

Ketika Ayara masih berada di dalam kelas, dia sudah melihat melalui jendela jika di luar sana mulai mendung.

"Yara, setelah ini aku ada kencan dengan Farel. Jangan mengiringi langkah ku saat kita keluar," bisik Tessa, sahabat Ayara.

Gadis yang dibisiki itu mengulum senyum dan mengangguk paham.

Saat kelas berakhir, Yara masih duduk di kursinya. Melihat Tessa dan Farel yang keluar bersamaan.

Sementara dia hanya tersenyum lebar.

Ayara mencari dompet di dalam tas namun tidak ketemu. Sesaat berpikir jika dompet itu hilang, namun ternyata baru sadar jika diambil mommy Savana.

"Bagaimana aku ke hotel Daddy?"

Ayara membongkar tasnya dan menemukan sedikit uang.

"Ini bisa untuk naik Bus." senyum Ayara mulai kembali.

Sebelum hujan turun dia pun berlari keluar menuju halte Bus.

Naik dengan buru-buru dan untung masih mendapatkan kursi.

"Yah hujan," keluh Ayara, padahal Bus yang dia naiki baru setengah jalan.

Bus itu pun bahkan berhenti cukup jauh dari hotel sang ayah.

Ayara sendirian di halte bus itu. Memandang Lin Luxurious Hotel di jauh sana.

Sepatunya sudah basah karena terkena percikan air.

"Aku harus lari ke gedung itu, gedung itu, gedung itu, gedung itu, baru tiba di hotel."

"Daddy pasti sudah menunggu."

1

2

3

Ayara benar-benar berlari menembus hujan itu, tak butuh waktu lama tubuhnya sudah basah kuyup. padahal dia baru hinggap di gedung 1, berlindung di pinggiran gedung itu.

"Yahh aku basah, Daddy pasti marah."

Ponselnya berdering dan Ayara buru-buru melihat, panggilan masuk dari sang ayah.

"Halo Dad."

"Kamu dimana?"

"Di Cafetaria."

"Kenapa berhenti disitu?"

"Dompetku ketinggalan, aku tadi naik Bus, jadi berhenti di halte, lalu_"

"Tunggu di sana! Daddy akan menjemputmu!"

Panggilan itu pun terputus. Dengan tergesa Andrew keluar dari ruang kerjanya, ruangan bertuliskan tanda Presiden Direktur.

Mengemudikan mobilnya sendiri hingga melihat Ayara yang sudah basah kuyup di sebelah sana.

Mobil Andrew berhenti tepat di depan gedung itu. Dengan payung hitam dia keluar.

Ayara sudah memeluk tubuhnya sendiri karena kedinginan.

"Kenapa tidak bilang kalau dompet mu ketinggalan?!"

"Maaf Dad." balas Ayara dengan bibir gemetar.

Andrew tak kuasa melihat itu, seperti diluar kendalinya dia menarik Ayara ke dalam payung dan menjatuhkan sebuah ciuman di atas bibir sang anak.

Di dalam payung hitam itu Andrew melumaat bibir Ayara dengan lembut.

Membuat Ayara mendelik dan merasakan darrahnya yang mendidih.

Terpopuler

Comments

Rika Wai

Rika Wai

lah....visual Ayara yang basah nih pemicunya 🤦‍♀️

2024-05-20

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh Drew..bisa syok itu ank tiba² di sosor daddy nya..

2024-04-12

1

Nurmalina Gn

Nurmalina Gn

berubah peran, dari ayah jadi pasangan

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5 - Tawa Savana
6 Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7 Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8 Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9 Bab 9 - 1 Minggu
10 Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11 Bab 11 - Terus Membuka Mata
12 Bab 12 - Gadis Pintar
13 Bab 13 - Uncle
14 Bab 14 - Janji Suci
15 Bab 15 - Istri Sang Daddy
16 Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17 Bab 17 - Keluarga Pearce
18 Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19 Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20 Bab 20 - Hidup Kembali
21 Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22 Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23 Bab 23 - Semakin Gamang
24 Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25 Bab 25 - Melupakan Semuanya
26 Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27 Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28 Bab 28 - Terang-terangan
29 Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30 Bab 30 - Bibi Esme
31 Hidden Mommy by Ntaamelia
32 Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33 Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34 Bab 33 - Beri Aku Waktu
35 Bab 34 - Kangen
36 Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37 Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38 Bab 37 - Terus Menangis
39 Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40 Bab 39 - Tidak Kembali
41 Bab 40 - Menangis Bersama
42 Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43 Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44 Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45 Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46 Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47 Bab 46 - Memulai Semuanya
48 Bab 47 - Terkunci
49 Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50 Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51 Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52 Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53 Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54 Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55 Bab 54 - Senyum Miring Danya
56 Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57 Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58 Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59 Bab 58 - Dua Orang Asing
60 Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61 Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62 Bab 61 - Kembali Berseri
63 Bab 62 - Semuanya Boleh
64 Bab 63 - Dibuang
65 Bab 64 - Diumumkan
66 Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67 Bab 66 - Akhir Segalanya
68 Epilog
69 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5 - Tawa Savana
6
Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7
Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8
Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9
Bab 9 - 1 Minggu
10
Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11
Bab 11 - Terus Membuka Mata
12
Bab 12 - Gadis Pintar
13
Bab 13 - Uncle
14
Bab 14 - Janji Suci
15
Bab 15 - Istri Sang Daddy
16
Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17
Bab 17 - Keluarga Pearce
18
Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19
Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20
Bab 20 - Hidup Kembali
21
Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22
Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23
Bab 23 - Semakin Gamang
24
Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25
Bab 25 - Melupakan Semuanya
26
Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27
Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28
Bab 28 - Terang-terangan
29
Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30
Bab 30 - Bibi Esme
31
Hidden Mommy by Ntaamelia
32
Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33
Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34
Bab 33 - Beri Aku Waktu
35
Bab 34 - Kangen
36
Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37
Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38
Bab 37 - Terus Menangis
39
Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40
Bab 39 - Tidak Kembali
41
Bab 40 - Menangis Bersama
42
Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43
Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44
Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45
Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46
Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47
Bab 46 - Memulai Semuanya
48
Bab 47 - Terkunci
49
Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50
Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51
Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52
Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53
Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54
Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55
Bab 54 - Senyum Miring Danya
56
Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57
Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58
Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59
Bab 58 - Dua Orang Asing
60
Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61
Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62
Bab 61 - Kembali Berseri
63
Bab 62 - Semuanya Boleh
64
Bab 63 - Dibuang
65
Bab 64 - Diumumkan
66
Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67
Bab 66 - Akhir Segalanya
68
Epilog
69
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!