Bab 11 - Terus Membuka Mata

Andrew adalah pria yang sangat matang, dia begitu menginginkan sentuhan penuh gairaah seperti ini. Semuanya sentuhannya terasa kasar namun nyaman. Ayara manis sekali, sampai membuatnya mabuk.

Dengan cinta semuanya jadi terasa sangat berbeda.

Sesuatu hal yang tak pernah bisa Andrew dapatkan dari mantan istrinya. Namun dia dapatkan dari Ayara.

Gadis yang masih begitu ranum.

Tapi Andrew sadar, hal begini pasti masih sangat tabu bagi Ayara. Mengingat status mereka sebelumnya yang sebagai ayah dan anak.

Andrew harus pelan-pelan untuk membuat Ayara mengerti.

Setelah berhasil membuat bibis anaknya kebas dan hausnya akan bibir itu menghilang, Andrew melepaskan pagutannya. Ganti memeluk Ayara dengan sangat erat, menyembunyikan wajah sang anak di daddanya.

"Daddy sangat menyayangi kamu Yara, sangat."

Ayara tergugu, jantungnya berdegup. Ada juga rasa bersalah yang menyelimuti hatinya.

Namun dia pun mendengar dengan jelas detak jantung sang ayah yang tidak biasa.

Detaknya sama seperti apa yang dia rasa.

"Ini sudah sore, mandilah lebih dulu, nanti kita cari makan diluar saja."

"Dad."

"Hem."

"Daddy tidak marah lagi padaku?"

"Daddy tidak pernah marah padamu sayang."

"Tapi Daddy selalu menghindari aku!"

"Bukan menghindar, tapi kan Yara yang tidak mau dekat-dekat Daddy."

"Habisnya Daddy seperti ini, membuatku takut."

"Yara, kamu sekarang sudah dewasa, pasti mengerti apa yang Daddy rasakan."

"Tapi bagaimana bisa Dad?"

"Karena sejak kamu kecil, Daddy tahu kamu bukan anaknya Daddy."

Ayara terdiam, sejak tadi Andrew masih memeluk. dalam keadaan seperti ini mereka berdua malah bisa saling bicara. Ayara bahkan tidak sadar saat kedua tangannya pun membalas pelukan ayahnya itu.

"Tapi sejak kecil Daddy adalah ayahku."

"Hem, Daddy tahu itu, karena itulah Daddy tidak akan pernah memaksakan kamu."

"Memaksa apa? memangnya Daddy mau apa?"

"Menikahi kamu."

Deg!

"DAD!!!" pekik Ayara, entahlah apa yang dia rasakan saat ini. Ayara pun memukul punggung sang ayah.

"Jika tidak dengan Yara biar Daddy tua sendirian."

"Apa Daddy mengancam ku?"

"Tidak, Daddy membuat 2 pilihan untuk mu. Bersama Daddy atau kita berpisah." Andrew bicara dengan suaranya yang sendu.

Sengaja mempermainkan hati gadis kecilnya.

"Tapi ini aneh buat ku Dad."

"Sekarang katakan, mau bersama Daddy atau tidak?"

Dengan ragu-ragu, Ayara mengangguk. Pergerakan kepalanya itu terasa jelas di dadda Andrew.

2 bulan ini mereka berdua selalu berselisih tentang hal ini, tentang status mereka yang sudah berubah. Bukan lagi anak dan ayah.

Tapi sebagai seorang pria dan wanita.

2 bulan ini Ayara sudah memikirkan ini banyak hal, berulang kali membayangkan bagaimana hidupnya jika tanpa Andrew, berpikir bagaimana jika nanti Andrew bersama wanita lain, dan ternyata Ayara merasa tidak rela.

Dia baru ingat bahwa selama ini tiap malam dalam doanya, Ayara selalu berkata bahwa andai dia jadi istri Daddy, maka dia akan mencintai ayahnya itu dengan sepenuh hati. Tidak seperti mommy Savana yang selalu meninggalkan sang ayah.

Dan ternyata kini semua doanya itu seolah didengar oleh Tuhan.

"Kita coba pelan-pelan ya?" bisik Andrew, suaranya pelan sekali, namun mampu di dengar oleh Ayara.

Lagi-lagi wanita itu mengangguk pelan.

"Dad, tidak usah beli makanan di luar, aku akan memasak pasta untuk makan malam kita."

"Baiklah, sekarang mandilah dulu."

Andrew mulai melerai pelukan mereka. Dan saat pelukan itu terlepas dia melihat wajah Ayara yang tersenyum. Andrew menahan diri kuat-kuat, jangan sampai dia menarik Ayara ke atas ranjang.

Jam 6 sore, Ayara sudah berlari menuruni anak tangga menuju dapur.

Dia ceria sekali karena malam ini akan memasak makan malam untuk sang Daddy.

Selama ini daddy-nya itu sangat menyebalkan, tidak pernah menyentuh makanannya.

Mengambil pasta di dalam lemari pendingin, juga daging dan beberapa sayuran. Ayara meletakkan semua itu di meja dapur.

Deg! terkejut saat melihat sang Daddy ternyata sudah berdiri di belakangnya.

"Astaga Dad, bersuara dong, jangan mengejutkan aku!"

"Di rumah ini hanya ada kita berdua, memang kamu kira Daddy siapa? hantu?"

Bibir Ayara mengerucut kesal.

"Mau masak apa?" Andrew memeluk Ayara dari belakang.

"Dad." Ayara takut dalam posisi seperti ini.

"Kalau masak rambut mu harus diikat Yara."

Andrew menarik ikat rambut di pergelangan tangan Ayara dan merapikan rambut panjang sang anak, menyusunnya tinggi lalu diikat seperti ekor kuda. Tengkuk leher Ayara yang terlihat jelas dia kecup sedikit.

Membuat Ayara merinding.

"DAD!! Jangan mengganggu ku, lebih baik Daddy duduk di sana!" Yara menunjuk kursi meja makan.

Tapi Andrew menggeleng.

"Masak lah, Daddy tidak akan mengganggu."

"Tangannya diam saja, kenapa membelai bokong ku!"

"Kamu semakin tumbuh besar saja sayang, dulu ini semua masih kecil."

"DAD!!"

Andrew tertawa.

Dan meski Ayara kesal, entah kenapa dia senang sekali mendengar tawa ayahnya itu. Kecupan Daddy Drew di pipinya membuat Ayara merasakan sesuatu yang entah.

Memasak pasta bersama. Karena sesekali tangan Andrew pun ikut mencincang daging.

Inilah kenapa Andrew memecat semua pelayan di rumah ini. Jika Ayara kembali mereka butuh tempat hanya berdua seperti ini.

Tidak terganggu dengan yang lain.

Ketika pasta itu sudah matang, Andrew mengangkat Yara hingga duduk di meja pantry.

Membuat wajah mereka saling berhadapan. Untuk pertama kalinya Ayara mencoba melihat pria ini bukan sebagai daddy-nya.

Dia hanya diam saat Andrew mengarahkan kedua tangannya untuk menggantung di leher sang ayah.

"Dad, bagaimana jika mommy Savana tahu tentang hal ini?" tanya Ayara.

"Kenapa? mommy Savana sudah punya hidupnya sendiri, kami tidak punya hak untuk ikut campur tentang hidup masing-masing."

Ayara terdiam.

"Yara, coba sentuh wajah Daddy dengan kedua matamu yang tertutup."

"Tidak, aku akan terus membuka mata dan menatap Daddy."

Andrew mengikis jarak, jantung Ayara berdegup dengan sangat kencang.

Biasanya sang ayah akan menciumnya tiba-tiba.

Tapi malam ini Andrew melakukanya perlahan, bahkan sangat pelan sampai nafas hangatnya mampu menerpa wajah Ayara.

Nyaris bibir itu menyatu, Ayara pun memejamkan kedua matanya erat. Lalu merasakan bibirnya yang dilumaat.

Berulang kali di dalam hatinya Ayara coba berdamai dengan keadaan ini.

Tentang dia dan sang Daddy.

Ayara tidak pernah mengenal cinta, semua yang dia lalui bersama Daddy adalah yang pertama untuknya.

Sentuhan perttama, ciuman perttama, jantung yang berdebar untuk pertama kalinya.

Daddy Drew bukan Daddy ku, Daddy Drew lebih dari itu.

Ayara kini bukan anak-anak lagi, dia sudah tumbuh dewasa. Dan sentuhan yang selalu dia dapatkan tentu mempengaruhi hatinya.

Terbiasa dan tak bisa lupa, bahkan menginginkan juga.

Pelan sekali, Ayara coba menggerakkan bibir. Tahu selama ini sang Daddy disia-siakan oleh mommy Savana, kini Yara akan coba memberikan yang terbaik.

Kasih sayang tulus dan patuh.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

ya doamu terkabul Yara 😁😍
duuh sih Daddy tegas dlm bicara ngk neko neko 👌
belajar membuka hati Yara sebagai wanita untuk Andrew sebagai pria bukan daddymu lagi 🤔😁😍

2024-01-31

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

doa mu terkabul ya yara😂😂

2024-01-28

0

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

👀

2024-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5 - Tawa Savana
6 Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7 Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8 Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9 Bab 9 - 1 Minggu
10 Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11 Bab 11 - Terus Membuka Mata
12 Bab 12 - Gadis Pintar
13 Bab 13 - Uncle
14 Bab 14 - Janji Suci
15 Bab 15 - Istri Sang Daddy
16 Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17 Bab 17 - Keluarga Pearce
18 Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19 Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20 Bab 20 - Hidup Kembali
21 Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22 Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23 Bab 23 - Semakin Gamang
24 Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25 Bab 25 - Melupakan Semuanya
26 Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27 Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28 Bab 28 - Terang-terangan
29 Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30 Bab 30 - Bibi Esme
31 Hidden Mommy by Ntaamelia
32 Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33 Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34 Bab 33 - Beri Aku Waktu
35 Bab 34 - Kangen
36 Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37 Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38 Bab 37 - Terus Menangis
39 Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40 Bab 39 - Tidak Kembali
41 Bab 40 - Menangis Bersama
42 Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43 Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44 Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45 Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46 Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47 Bab 46 - Memulai Semuanya
48 Bab 47 - Terkunci
49 Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50 Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51 Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52 Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53 Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54 Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55 Bab 54 - Senyum Miring Danya
56 Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57 Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58 Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59 Bab 58 - Dua Orang Asing
60 Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61 Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62 Bab 61 - Kembali Berseri
63 Bab 62 - Semuanya Boleh
64 Bab 63 - Dibuang
65 Bab 64 - Diumumkan
66 Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67 Bab 66 - Akhir Segalanya
68 Epilog
69 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5 - Tawa Savana
6
Bab 6 - Bukan Bagian Dari Masa Lalu
7
Bab 7 - Semuanya Sudah Berubah
8
Bab 8 - Di Bawah Payung Hitam
9
Bab 9 - 1 Minggu
10
Bab 10 - Melepaskan Untuk Bisa Mendapatkan
11
Bab 11 - Terus Membuka Mata
12
Bab 12 - Gadis Pintar
13
Bab 13 - Uncle
14
Bab 14 - Janji Suci
15
Bab 15 - Istri Sang Daddy
16
Bab 16 - Berhak Mendapatkan Kebahagiaan
17
Bab 17 - Keluarga Pearce
18
Bab 18 - Kita Selidiki Berdua
19
Bab 19 - Bagaimana Bisa?
20
Bab 20 - Hidup Kembali
21
Bab 21 - Sedikit Terasa Sesak
22
Bab 22 - Segala Praduga Jadi Hilang
23
Bab 23 - Semakin Gamang
24
Bab 24 - Florin dan Alaric Pearce
25
Bab 25 - Melupakan Semuanya
26
Bab 26 - Terlalu Banyak Hal
27
Bab 27 - Tidak Bisa Menjawab
28
Bab 28 - Terang-terangan
29
Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
30
Bab 30 - Bibi Esme
31
Hidden Mommy by Ntaamelia
32
Bab 31 - Masih Ingat Dengan Jelas
33
Bab 32 - Kenangan Masa Lalu
34
Bab 33 - Beri Aku Waktu
35
Bab 34 - Kangen
36
Bab 35 - Hanya Bersisa Kebencian
37
Bab 36 - Persis Seperti Ibu mu
38
Bab 37 - Terus Menangis
39
Bab 38 - Menguak Semua Kebenaran
40
Bab 39 - Tidak Kembali
41
Bab 40 - Menangis Bersama
42
Bab 41 - Tidak Tahu Diri
43
Bab 42 - Terpikir untuk berpisah
44
Bab 43 - Jangan Diukur Siapa Yang Paling Menderita
45
Bab 44 - Merencanakan Sesuatu
46
Bab 45 - Hanya Butuh Waktu
47
Bab 46 - Memulai Semuanya
48
Bab 47 - Terkunci
49
Bab 48 - Tidak Bisa Mempercayai Siapapun
50
Bab 49 - Mencoba untuk Percaya
51
Bab 50 - Kita Harus Sembunyi
52
Bab 51 - Fakta Yang Sebenarnya
53
Bab 52 - Kita Butuh Bantuan
54
Bab 53 - Menyusun Sebuah Rencana
55
Bab 54 - Senyum Miring Danya
56
Bab 55 - Mendekat lah Padaku
57
Bab 56 - Senjjataku Yang Sesungguhnya
58
Bab 57 - Darrah Pembunnuh
59
Bab 58 - Dua Orang Asing
60
Bab 59 - Semua Keputusan Ada Padamu
61
Bab 60 - Hanya Akan Mengingat Kenangan Indah
62
Bab 61 - Kembali Berseri
63
Bab 62 - Semuanya Boleh
64
Bab 63 - Dibuang
65
Bab 64 - Diumumkan
66
Bab 65 - Tidak Butuh Restu Kalian
67
Bab 66 - Akhir Segalanya
68
Epilog
69
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!