"Di depan sekarang ada banyak orang, Papa nyuruh Vanno manggil kakak," kata Vanno saat masuk ke kamar Alena.
Alena yang sedang membersihkan kamarnya menoleh ke Vanno. "Tumben sekali teman-teman Papa, datang kesini apa mungkin mereka mau jenguk Mama?"
"Bukan teman Papa, dan juga bukan mau jenguk Mama." Vanno menunduk saat menjawabnya.
"Lalu, orang yang kamu sebut banyak tadi siapa Van?" Tangan Alena masih sibuk merapikan tempat tidurnya. Meski ia agak sedikit heran dengan ekspresi Vanno. "Kasih tahu Papa, kakak sebentar lagi kesana." Alena lanjut melipat selimutnya tak lupa ia menyemprotkan parfum. "Tolong bawakan Mama selimut ini juga Vanno, kebetulan kamu juga akan lewat depan kamar Mama," sambung Alena.
Vanno mengambil selimut itu sambil berkata, "Apa kakak benar-benar mau menikah?" tanya Vanno tiba-tiba. "Kenapa kakak nggak bilang sama Vanno?" Raut wajah Vanno terlihat sedih.
Alena yang dari tadi bersih-bersih menghentikan kegiatannya setelah mendengar pertanyaan Vanno. "Kata siapa sih, Van?" Alena bertanya balik ke Vanno.
Vanno malah berhambur ke pelukan Alena seperti biasa. "Kata Papa tadi," jawab Vanno jujur. "Kakak tega mau ninggalin kami." Vanno meneteskan air mata. Sebenarnya hanya umurnya saja yang sudah dewasa tidak dengan semua sikap dan tingkah lakunya. Akan tetapi jika dia ada di dekat Alra semua sifat kekanak-kanakannya langsung berubah seketika menjadi laki-laki dewasa pada umumnya. Yang memiliki rasa cinta juga rasa sayang namun karena ia terhalang oleh restu sehingga ia memutuskan hubungannya dengan Alra.
Alena terdiam sedang memikirkan ucapan Morgan yang memang benar apa adanya. Kalau dirinya akan benar-benar menikah dengan duda lumpuh, seperti yang telah
Morgan jelaskan tempo hari lalu. Tak lama ia melepas pelukan Vanno dan tanpa
mengucapkan sepatah kata keluar begitu saja meninggalkan kamar membiarkan Vanno yang masih saja meneteskan air mata. Namun langkah kakinya terhenti di ambang pintu saat melihat Morgan dan dua wanita yang sepertinya adalah pelayan sudah berdiri di depannya.
"Alena, kenalkan ini pelayan yang bekerja di Mansion," kata Morgan. "Ini putri saya anak pertama," sambung Morgan menjelaskan dua pelayan itu.
Pelayan itu langsung membungkuk memberi hormat kepada Alena. "Kenalkan, kami pelayan Tuan E. Nona Alena," kata kedua pelayan itu serampak.
Alena yang merasa tidak enak, langsung ikut membunguk tanpa memperkenalkan dirinya juga. Saat ini ia masih merasa bingung tentang siapa Tuan E yang pelayan itu maksud.
"Kalian berdua silahkan masuk, dan bisa langsung tanya sama Alena bahwa gaun mana yang akan ia kenakan di acara besok," ucapan Morgan.
Hampir saja membuat tubuh Alena terjatuh karena kaget, untung saja Vanno dengan cepat menahan tubuh sang kakak.
"Apa Anda sakit Nona?" Kedua pelayan itu terlihat panik. Karena melihat wajah Alena langsung pucat pasi.
"Tidak, putri saya Alena baik-baik saja." Morgan yang menjawab meyakinkan pelayan itu. "Kalian bisa masuk, dan tanya-tanya langsung kepada putri saya."
"Baik Pak Morgan, kami masuk dulu ke dalam kamar Nona Alena." Pelayan itu masuk sambil membawa beberapa gaun.
"Vanno, keluar dulu, kakak mau mencoba gaunnya," ucap Alena pelan.
Vanno menjawab Alena dengan anggukan kecil. Ia lalu mendorong kursi roda Morgan menuju ruang tamu.
Setelah melihat Vanno dan Morgan pergi Alena langsung melihat kedua pelayan itu sambil bertanya, "Apa Tuan E itu duda yang lumpuh? Dan kira-kira umurnya berapa?" Alena sempat melihat siku pelayan itu saling senggol sebelum menjawab pertanyaannya.
"Nona, kami hanya tahu kalau Tuan E itu setatusnya memang duda. Untuk selebihnya kami tidak tahu."
Alena merasa kedua pelayan di depannya saat ini sedang berbohong di lihat dari gelagat anehnya. "Kalian berdua pembohong, mana mungkin tidak tahu tentang duda lumpuh itu. Kalian pintar dalam memerankan peran kalian masing-masing," batin Alena.
"Nona, bisa pilih gaunnya seka—"
"Tidak perlu, kalian pilih saja untukku. Karena aku melihat semua gaun itu bagus," potong Alena.
*
*
🍃🍃🍃🍃🍃
Alena merasa waktu seolah berjalan begitu cepat, karena ia merasa baru kemarin mencoba gaun. Tapi sekarang ia sudah di dandani bak ratu di negri dogeng ia juga sampai tidak mengenali dirinya saat melihat pantulan wajahnya dari cermin. Iya, tepat hari ini pernikahan itu akan tiba dimana ia harus menikah tanpa di dasari rasa cinta. Raut wajah Alena yang terlihat sedih tidak bisa ia sembunyikan meski wajahnya sudah di hiasi make up.
"Aku memang ingin menikah dengan orang kaya, tapi bukan berarti orang itu duda yang lumpuh. Kenapa takdir selalu saja mempermainkan kehidupanku? Sepertinya takdir tidak ingin melihatku bahagia," gumam Alena.
"Kak Alena, acaranya akan segera di mulai. Kakak sudah siapkan?" Vanno membuat Alena mengelus d@da karena kaget. "Kak Alena."
"Kakak sudah siap Van, Papa sama Mama di mana?"
"Sudah masuk ke dalam mobil, hanya tinggal kita berdua saja yang masih di sini." Vanno tersenyum tidak sedih lagi seperti waktu itu. "Semoga kakak bahagia dengan pilihan kakak sendiri," kata Vanno yang tidak tahu bagimana perasaan Alena saat ini. "Laki-laki itu sangat beruntung karena mendapat kak Alena yang serba bisa." Vanno terkekeh mendengar ucapannya sendiri.
"Iya, Van. Laki-laki itu akan sangat beruntung. Tapi tidak dengan kakak," ucap Alena membatin.
"Kak Alena jangan pernah lupakan adik kakak yang manis ini. Meski akak sudah menjadi istri orang kaya," kata Vanno.
"Kamu ngomong apaan Van, mana mungkin kakak akan lupa sama kamu. Kamu adik kakak yang paling kakak sayang sampai kapan pun." Meski Alena tahu kalau ternyata selama ini Vanno bukan anak Morgan. Namun, ia sama sekali tidak mempermasalahkan itu semua.
"Vanno penasaran kakak bisa kenal dengan calon kakak ipar di mana? Kenapa selama ini juga kakak tidak pernah memperkenalkanya kepada kita dengan cara membawanya kerumah ini?" pertanyaan Vanno membuat Alena merasa sesak nafas, karena Alena tidak tahu harus menjawab apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Erny
Apa duda lumpuh itu Erlan, lanjut thor 💪💪💪
2023-08-10
0
Susi Susiyati
mngkin kah duda lumpuh E itu erlan
hemmm mkin penasaran tu erlan knpa jd lumpuh
2023-06-07
1
Sumarni Al Fa
impian yg tidak sesuai ya
2022-12-11
1