Bab 2 Alena Terpaksa Melakukannya

"Maaf Pak, saya tidak sengaja." Pemuda itu segera membantu Morgan. "Apa ada yang sakit?" tanyanya lagi. Sambil menyingkirkan kursi roda itu dari tubuh Morgan ia juga membantunya untuk duduk diatas kursi rodanya lagi.

"Tidak apa-apa anak muda, kamu boleh pergi. Tapi lain kali kamu harus hati-hati." Morgan tersenyum ramah. Namun, mimik wajahnya yang sendu tidak bisa disembunyikannya. "Saya duluan anak muda." Morgan berpamitan dengan sangat sopan.

"Tunggu Pak, Anda menjatuhkan kertas ini." Pemuda itu membuat Morgan tidak jadi pergi. "Maaf, saya tadi lancang karena sempat membacanya." Pemuda itu menyerahkan kertas tersebut sambil berkata, "Apa Anda sedang membutuhkan biaya operasi?" Pemuda itu bertanya lagi. "Maaf sekali lagi jika pertanyaan saya ini juga terdengar begitu lancang."

"Tidak lancang, saya memang sedang membutuhkan biaya operasi untuk istri saya." Entah mengapa Morgan merasa pemuda di dekatnya saat ini adalah pemuda baik-baik. "Istri saya sedang berjuang di dalam sana, dan sampai sekarang saya juga belum bisa mendapatkan uang untuk biaya operasinya." Morgan mulai bercerita panjang lebar tanpa rasa malu padahal dirinya baru saja mengenal pemuda tersebut.

"Tenang Pak, saya sangat mengerti perasaan Bapak saat ini." Pemuda itu merasa iba. Ia lalu memperlihatkan Morgan sebuah kartu tanda pengenal. "Ini kartu nama, serta alamat lengkap saya. Jika Bapak benar-benar membutuhkan uang datang saja."

Morgan merasa pemuda ini dikirimkan Tuhan untuk membantu dirinya. Maka dari itu ia tanpa ragu mengambil kartu nama tersebut.

"Saya tidak bisa berlama-lama disini karena saya masih ada urusan." Seperti biasa pemuda itu berpamitan dengan cara membungkuk 180°. "Sampai bertemu di alamat yang saya berikan Pak," sambungnya.

Morgan terus saja melihat pemuda itu sampai pemuda itu menghilang dari balik tembok. Ia sekarang merasa ada sedikit harapan untuk mendapat uang meskipun dengan cara meminjam.

*

*

"Semua teman-temanku tidak ada yang mau meminjamkan uang untukku." ucap Alena yang berjalan di trotoar. "Kemana lagi kaki ini harus melangkah mencari uang." Pikiran Alena menerawang jauh ke depan, wajah pucat Alisa kini meri-nari di pelupuk matanya. "Mama bersabarlah, Alena akan melakukan apa saja demi kesembuhan Mama."

Ting, suara notif pesan masuk ke ponsel Alena.

"Gimana? Apa kamu mau menerima tawaranku?"

"Mumpung ada yang mau membayar, sesuai dengan apa yang kamu minta tadi."

Setelah membaca dua pesan itu, Alena langsung saja menghubungi nomor temannya yang bernama Ambar itu. Ia tidak perlu menunggu lama karena Ambar langsung saja mengangkat panggilannya.

"Halo Alena, apa kamu sudah membaca pesan singkatku?" tanya Ambar di seberang telpon.

"Sudah, aku akan segera kesana. Kamu kirim saja alamatnya," jawab Alena. Ia kemudian memutuskan panggilan telepon sebelum mendengar jawaban Ambar. "Hanya dengan cara begini aku akan mendapat uang," gumam Alena pelan.

Saat ia akan memesan taksi Online terlihat satu notif pesan masuk lagi ke ponselnya.

"Kak Alena dimana? Keadaan Mama saat ini semakin kritis."

Alena dengan cepat mengetik pesan balasan untuk Vanno. "Kakak ada di suatu tempat, akan segera kembali membawa uang buat biaya operasi Mama." Setelah pesan itu terkirim Alana memadam ponselnya supaya tidak ada yang menghubunginya lagi. Karena ada suatu hal yang harus ia lakukan supaya bisa mendapatkan uang.

*

*

"Hanya demi Mama," ucap Alena yang sedang berdiri di depan cermin memperhatikan pantulan dirinya. Ia saat ini menggunakan baju yang begitu seksi sehingga belahan d*danya terlihat begitu jelas. P*y**ranya juga yang padat serta berisi hampir saja menyembul keluar. "Pa, Ma. Maafkan aku Untuk kali ini saja biarkan aku berkorban," lirih Alena.

"Jika kamu tidak siap. Tidak apa-apa biar aku mencari penggantimu," kata Ambar yang sempat mendengar ucapan Alena.

Ambar ternyata teman Alena yang bekerja sebagai kupu-kupu malam di club itu sudah sejak lama.

"Tidak Ambar, aku sudah siap. Katakan saja apa saja yang harus aku lakukan." Alena menyemprot parfum ke leher dan pergelangan tangannya. "Bisa antar aku sekarang?"

"Kamu cukup mengikuti apa saja perintahnya," ujar Ambar. Ia sebenarnya tidak mau membuat Alena menjadi seperti dirinya. Namun, apa boleh buat? Ia tidak memiliki banyak uang untuk memberi Alena pinjaman maka dari itu ia hanya bisa membantu Alena dengan cara begini. "Sekali lagi maaf Alena, hanya dengan cara ini aku membantumu. Karena aku tidak memiliki uang sebanyak itu," kata Ambar yang langsung memeluk Alena.

"Ambar, bukan waktunya untuk bersedih," balas Alena. "Tunjukkan saja dimana kamar tempat laki-laki itu." Alena melepas pelukan Ambar.

"Beberapa Bodyguard ada di luar, mereka yang akan membawamu ke tempat laki-laki itu." Tak lupa Ambar memberikan Alena pil. "Minum ini dulu sebelum kamu pergi, ini hanya untuk berjaga-jaga saja."

Alena mengangguk dan langsung saja menelan pil yang diberikan Ambar itu. Ia lalu tersenyum manis. "Aku pergi dulu," pamitnya.

••••

"Silahkan masuk Nona, tapi sebelum itu tutup dulu mata Anda," kata Bodyguard yang membawa Alena ke sebuah hotel. "Ini perintah dari Tuan," sambungnya lagi.

"Apa Bos kalian masih muda atau sudah Om-Om?" tanya Alena yang penasaran.

"Maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda. Lebih baik Anda tutup mata menggunakan sapu tangan ini kemudian masuklah karena Tuan sudah menunggu Anda dari tadi."

"Jika saja bukan demi Mama, aku tidak akan melakukan hal yang sangat menjijikan ini," batin Alena.

"Nona, Jangan membuat Tuan menunggu terlalu la—"

"Aku masuk," potong Alena yang sudah menutup matanya. Dan berdiri di depan kamar hotel menunggu pintu kamar itu di buka. "Suruh Bosmu membuka pintunya, aku tidak punya banyak waktu!" ketus Alena yang tiba-tiba saja merasa kesal.

Tidak lama, terdengar suara pintu kamar hotel itu terbuka. "Nona, Anda bisa masuk sekarang." Bodyguard itu lalu menunduk hormat saat melihat seseorang yang sedang berdiri di balik pintu.

Detik itu juga pergelangan tangan Alena ditarik masuk ke dalam bersamaan dengan pintu hotel itu tertutup lagi. Hening … hanya ada suara hembusan nafas Alena yang naik turun sepertinya ia sedang berusaha menahan rasa gugupnya karena baru kali ini ia berada di kamar hotel berduaan dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenal.

"Jika kau hanya diam di sana, buat apa aku harus membayar mahal-mahal." Suara bariton itu semakin membuat jantung Alena berdetak lebih kencang. "Kemarilah, dan buktikan kalau kau masih benar-benar Virgin, supaya aku tidak rugi telah mengeluarkan uang sebanyak itu."

"Suara itu? Sepertinya aku pernah mendengarnya tapi dimana?" Alena bertanya-tanya di dalam benaknya. Entah mengapa ia merasa suara itu tidaklah asing di indra pendengarannya.

"Aku tidak suka menunggu terlalu lama!" geram laki-laki itu yang melempar sesuatu ke bawah kaki Alena.

Apakah ada yang tahu siapa laki-laki yang saat ini sedang bersama Alena? Tolong di jawab di kolom komentar ya😊

Terpopuler

Comments

Erny

Erny

Rupanya balas dendam dimulai dari sini, itu pasti Erlan

2023-08-10

0

Susi Susiyati

Susi Susiyati

pasti si erlan 😘

2023-06-06

1

Mommy QieS

Mommy QieS

Erlan ya?😍😍

2023-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan Bab 1
2 Bab 2 Alena Terpaksa Melakukannya
3 Bab 3 Laki-laki Itu Ternyata Erlan
4 Bab 4 Rencana Erlan Akan Berhasil
5 Bab 5 Alena dan Vanno
6 Bab 6 menikah
7 Alena Berdarah
8 Kedatangan Kenzo
9 Erlan Menemui Alena
10 M@buk
11 Berhalusinasi
12 Gara-gara Mie
13 Kenzo Marah
14 Di Balik Kegelapan
15 Itu Erlan
16 Di Kamar Aldo
17 Tenggelam
18 Salah Paham
19 Kenzo Khawatir
20 Terlalu Banyak Menelan Air Kolam
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 Promo Novel Baru
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 Promosi
113 Promosi
114 Promosi
115 SEASON 2 JUDUL: SALAHKAH JIKA KAMI SALING MENCINTAI?
116 Sebuah Cincin Berlian
117 Liona dan Danesh
118 Sangat Mencintai
119 Menolak Untuk Bekerja Sama
120 Berbicara Dengan Liona
121 Pada Akhirnya Liona Setuju
122 Ingin Memberi Kejutan, tapi Dirinya yang Malah Terkejut.
123 Liona dan Leon
124 Undangan Makan Malam
125 Tidak Mau Ikut
126 Membahas Masalah Pertunangan
127 Hari Pertama Berangkat Kerja
128 Di Perusahaan
129 Di Ajak Bertemu
130 Datangnya Ryder
131 Danesh Datang ke Rumah Utama
132 Terungkap
133 Tidak Bisa Tidur
134 Bangun Kesiangan
135 Obrolan Saat Sedang Sarapan Bersama
136 Terlambat
137 Melamar
138 Bab 138
139 Mengajak Liona Menikah
140 Liona dan Alena
141 Ingin Menikah
142 Bog em Mentah
143 Sangat Shock
144 Gaun Pengantin Untuk Liona
145 Di Kurung
146 Bab 146
147 Ruang Bawah Tanah
148 Hari H
149 Sah
150 Masih Belum Percaya
151 Berpura-Pura Patuh
152 Datangnya Calon Istri Danesh
153 Liona dan Ryder
154 Lima Bulan
155 Mau Menginap
156 Membantu Liona Memasak
157 Tidur Sekamar
158 Demam
159 Mengurus Sang Suami Semalaman
160 Anak Mama
161 Datangnya Sang Kakak Setelah Lima Bulan
162 Sepertinya Mulai Memihak Kepada Ryder
163 Satu Minggu
164 Setuju
165 Masih Saling Menghubungi
166 Meminta Haknya yang Sebagai Suami
167 Ternoda
168 Sangat Membenci
169 Tidak Mau Bicara
170 Pingsan
171 Hamil
172 Pergi
173 Menemui Danesh
174 Desa Terpencil
175 Munt4h
176 Menemukan Petunjuk
177 Di Perusahaan Danesh
178 Sudah Satu Minggu
179 Bab 179
180 Berencana Ingin Menggugurkan
181 Makan Nanas Muda
182 Merahasiakan Kehamilannya
183 Akan Pergi Mencari
184 Tidak Ada Tanda-Tanda Mereka di Sana
185 Datangn di Dini Hari
186 Dua Bulan
187 Tahu Kebenaran
188 Di Operasi
189 Diam-Diam Mengikuti
190 Di Dalam Kamar Rawat Inap
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Pembukaan Bab 1
2
Bab 2 Alena Terpaksa Melakukannya
3
Bab 3 Laki-laki Itu Ternyata Erlan
4
Bab 4 Rencana Erlan Akan Berhasil
5
Bab 5 Alena dan Vanno
6
Bab 6 menikah
7
Alena Berdarah
8
Kedatangan Kenzo
9
Erlan Menemui Alena
10
M@buk
11
Berhalusinasi
12
Gara-gara Mie
13
Kenzo Marah
14
Di Balik Kegelapan
15
Itu Erlan
16
Di Kamar Aldo
17
Tenggelam
18
Salah Paham
19
Kenzo Khawatir
20
Terlalu Banyak Menelan Air Kolam
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
Promo Novel Baru
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
Promosi
113
Promosi
114
Promosi
115
SEASON 2 JUDUL: SALAHKAH JIKA KAMI SALING MENCINTAI?
116
Sebuah Cincin Berlian
117
Liona dan Danesh
118
Sangat Mencintai
119
Menolak Untuk Bekerja Sama
120
Berbicara Dengan Liona
121
Pada Akhirnya Liona Setuju
122
Ingin Memberi Kejutan, tapi Dirinya yang Malah Terkejut.
123
Liona dan Leon
124
Undangan Makan Malam
125
Tidak Mau Ikut
126
Membahas Masalah Pertunangan
127
Hari Pertama Berangkat Kerja
128
Di Perusahaan
129
Di Ajak Bertemu
130
Datangnya Ryder
131
Danesh Datang ke Rumah Utama
132
Terungkap
133
Tidak Bisa Tidur
134
Bangun Kesiangan
135
Obrolan Saat Sedang Sarapan Bersama
136
Terlambat
137
Melamar
138
Bab 138
139
Mengajak Liona Menikah
140
Liona dan Alena
141
Ingin Menikah
142
Bog em Mentah
143
Sangat Shock
144
Gaun Pengantin Untuk Liona
145
Di Kurung
146
Bab 146
147
Ruang Bawah Tanah
148
Hari H
149
Sah
150
Masih Belum Percaya
151
Berpura-Pura Patuh
152
Datangnya Calon Istri Danesh
153
Liona dan Ryder
154
Lima Bulan
155
Mau Menginap
156
Membantu Liona Memasak
157
Tidur Sekamar
158
Demam
159
Mengurus Sang Suami Semalaman
160
Anak Mama
161
Datangnya Sang Kakak Setelah Lima Bulan
162
Sepertinya Mulai Memihak Kepada Ryder
163
Satu Minggu
164
Setuju
165
Masih Saling Menghubungi
166
Meminta Haknya yang Sebagai Suami
167
Ternoda
168
Sangat Membenci
169
Tidak Mau Bicara
170
Pingsan
171
Hamil
172
Pergi
173
Menemui Danesh
174
Desa Terpencil
175
Munt4h
176
Menemukan Petunjuk
177
Di Perusahaan Danesh
178
Sudah Satu Minggu
179
Bab 179
180
Berencana Ingin Menggugurkan
181
Makan Nanas Muda
182
Merahasiakan Kehamilannya
183
Akan Pergi Mencari
184
Tidak Ada Tanda-Tanda Mereka di Sana
185
Datangn di Dini Hari
186
Dua Bulan
187
Tahu Kebenaran
188
Di Operasi
189
Diam-Diam Mengikuti
190
Di Dalam Kamar Rawat Inap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!