"Malam ini ulang tahunnya Kak Alena, tapi sayang kita tidak bisa merayakannya," kata Aldo tiba-tiba saat makan malam dengan Morgan dan Alisa.
"Apa kita kerumah suaminya saja, untuk memberi kejutan?" tanya Alisa menimpali Vanno sambil menatap Morgan. "Gimana menurut papa?"
"Tidak bisa ma, karena kata Aldo saat ini suaminya Alena sedang pergi ke luar negri untuk melakukan pengobatan supaya cepat sembuh seperti sedia kala, maka dari itu kita tidak mungkin menemukan Alena di kediaman mereka. Karena otomatis saat ini Alena ikut kesana," jawab Morgan langsung yang ternyata telah nenghubungi Aldo. Oleh karena itu, ia bisa tahu. "Untuk kali ini kita tidak bisa mengucapkan selamat ulang tahun kepada Alena secara langsung, tapi kita bisa mengucapkan selamat ulang tahun melalui ini." Morgan mengangkat benda pipihnya. "Semoga saja nomer ponsel Alena aktif." Ia kemudian dengan cepat mencari kotak nama Alena setelah itu ia langsung menghubunginya. Namun, bukan suara panggilan terhubung yang ia dengar melainkan suara oprator.
"Nomer yang ada tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi."
Senyum yang tadi merkah di bibir Morgan seketika langsung sirna saat mendengar nomer Alena tidak aktif. "Tidak aktif, apa Alena terlalu sibuk mengurus suaminya sehingga nomer ponselnya saja tidak kunjung aktif. Dari pertama ia pergi kerumah suaminya?" Tiba-tiba saja kini Morgan mulai memikirkan Alena.
"Coba Papa telpon saja, siapa tadi nama asisten suaminya Kak Alena?" Vanno menanyakan tentang Aldo karena saat ini ia benar-benar belum tahu namanya.
Morgan menghela nafas. "Nomer ponsel Aldo juga tidak aktif karena katanya dia sangat sibuk jadi, dia tidak punya waktu untuk memegang ponsel," jawabnya sendu.
Alisa tiba-tiba saja merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Pa, apa ini tidak ada hubungannya dengan keluarga Kenzo?" Enteh mengapa Alisa malah langsung berpikiran kesana. Fealingnya yang terlalu kuat apa kontak batin antara ia dan Alena yang membuat tebakannya tidak melet sama sekali? Hanya Author yang tahu ygy.
"Ma, ini tidak ada kaitannya dengan keluarga itu lagi. Jadi tolong jangan selalu kaitankan ini semua dengannya." Morgan yang sudah berjanji tidak akan mengusik atau menganggu keluarga Kenzo mengatakan itu semua. "Mama jangan sampai berpikiran seperti itu lagi," lanjutnya lagi memberitahu Alisa.
Vanno yang mendengar nama Kenzo di sebut seketika mengingat nama Alra. Wanita yang telah mengisi hatinya beberapa tahun ini. "Bukankah tuan Kenzo adalah opanya Alra? Jadi, apakah ini benar ada kaitannya dengan pernikahan Kak Alena seperti yang Mama katakan?" Vanno bertanya-tanya di dalam benaknya sendiri, karena ia tidak mau kalau sampai Morgan dan Alisa tau tentang dirinya yang masih saja menyimpan rasa kepada Alra sampai detik ini.
*
*
"Bolehkah aku meminjam ponselmu sebentar saja?" Tiba-tiba saja Alena sudah berdiri di ambang pintu kamar Aldo yang saat ini sedang terbuka lebar. "Aldo, boleh kan, aku cuma mau menghubungi kedua orang tuaku sebanar saja." Alena tidak tahu saja saat ini Aldo tidak ada di dalam kamarnya. "Aldo, sejak kapan kamu menjadi budek begini kenapa tidak merespon pertanyaanku?" Alena melangkah semakin masuk ke dalam kamar Aldo.
"Aldo jika kamu memberikanku meminjam ponselmu maka aku akan menganggapmu sebagai temanku, gimana apa kamu setuju?" Alena berharap dengan cara begini Aldo mau memberikannya meminjam gawai. "Teman seperti apa yang kamu katakan beberapa hari yang lalu." Alena semkain mendekat ke ranjang di mana saat ini ia pikir kalau Aldo sedang berbaring. "Aldo, ayolah jangan membuat keputusanku ini beru—"
"Ssttt, itu tuan Erlan. Jangan ganggu dia." Aldo tiba-tiba saja berada tepat di belalang Alena. "Lebih baik Anda keluar dulu Nona, jika tidak mau kalau tuan Erlan sampai mengamuk lagi gara-gara melihat Anda disini." Aldo sengaja menakuti Alena supaya Alena memiliki rasa takut ke Erlan sedikit saja. "Ayo Nona, kita ngobrol di ruang tamu saja," ajaknya.
Alena yang masih diam merasa Aldo saat ini sedang menipunya karena tidak mungkin Erlan yang sedang berbaring tidur di ranjang itu. "Jangan ngadi-ngadi Aldo, itu hanya bantal yang kamu taruh untuk mengelabuiku, kan?" Alena yang tidak mudah percaya malah mengatakan itu.
"Nona, saya berkata jujur sekarang ayo, kita keluar saja dan katakan apa maksud Anda mencari saya?"
Alena tersenyum dan dengan jurus seribu bayangan berlari ke arah ranjang Aldo ia ingin membuktikan kakau yang berbaring itu bantal bukan Erlan. "Aku akan membuktikannya sendiri Aldo!"
Aldo berusaha menahan Alena tapi sayang gerakan Alena lebih lincah sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. "Selamatkan Nona Alena dari amukan tuan Erlan, Ya Tuhan." Aldo memejamkan matanya karena ia tidak berani melihat apa yang akan terjadi. Sambil terus saja bedoa di dalam benaknya.
(Kira-kira apa yang akan terjadi dengan Alena ya? Silahkan komen kakak-kakak).
(Hai kakak-kakak jangan lupa mampir ke karya temanku ya, ini ceritanya nggak kalah serunya kok😊).
Judul: Wanita Milik Tuan Mafia (Cinta Alisha)
Author/Napen: Nurmay
Ada disini👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Saras Wati
kira apa apa erlan masih mabuk sehingga melihat alena seperti istirnya
2023-01-03
3
Marsiana Lodovika
lanjut kak
2023-01-03
2