4. Menggoda

Lagi dan Lagi Arum harus melayani Pria itu. Mulutnya dilummat hingga gadis itu dapat mencium bau allkohol dari tubuh pria itu. Arum pun sadar pria itu habis ke suatu club malam. Pria itu sangat bergairah, kedua tangannya masuk melewati dari bawah lalu memainkan kedua pentt*l Arum membuatnya sedikit bergetar.

"Tuan, mengapa anda kemari?" tanya Arum sambil mendorong pria itu, untuk menghentikan ciumannya. Pria itu pun berbisik nakal ke telinga Arum. "Aku merindukan goyanganmu, Baby," ucapnya menepuk butt*cks Arum hingga gadis itu terbuncang dan jatuh ke pelukannya.

"Oh Baby, kau sedang menggodaku?" Tangan pria itu menarik dagu Arum. Keduanya hanyut dalam tatapan mereka kemudian perlahan jari jemari pria itu memainkan pentt*l Arum lagi.

"Tunggu Tuan, aku sedikit capek dan baru saja dari rumah sakit, tolong beri aku waktu untuk istirahat," desah Arum menunduk.

Pria itu cukup kecewa mendengarnya, ia langsung mengangkat tubuh Arum dan menjatuhkan ke atas ranjang. Kemudian dengan kasar meluc*ti semua yang membalut Arum, sehingga tubuh gadis itu kembali polos. Pria itu pun menindih Arum dengan keras dan menumbuk pelan ke bagian lubang cinta Arum. Arum tersentak bagian yang perih itu dipaksa memu*t ular piton pria itu lagi.

"Aku telah memenuhi keinginanmu, sekarang giliranmu memuaskan ku," bisik pria itu sudah tak tahan miliknya yang tegang dari tadi.

Oh...Tuan... Arum mengatup mulutnya agar tidak mendesah. Jika ia mengerang, mungkin para tetangga akan berdatangan dan menangkap dirinya yang sedang disetub*hi oleh pria asing. Ia pun pasrah siang ini menjadi budak nafs*nya untuk memuaskan birr*hi pria itu lagi. Dengan posisi dog*y stile, pria itu pun mengecup leher belakang Arum dan mendes*h keeanakan.

Pria itu makin bergairah menembak ular phytonnya berkali-kali ke lubang cinta Arum membuat gadis itu kembali menggila saat mencapai puncak klimmaksnya. Racun-racun itu terasa mengisi penuh rahimnya.

Percintaan mereka selesai juga sore ini. Pria itu ambruk di sebelah Arum yang sedang menangis merasa intinya terlalu perih dan sakit.

"Kau akan terbiasa, Baby," Arum terisak dibisik olehnya. Ditambah lagi, pria itu merem*s dada dan menggoyangkan kedua bok*ng Arum dengan nikmat.

"Ah...stop, Tuan." Dengan rintihan Arum itu, pria itu malah membalikkan tubuh Arum dan mengemmut putting Arum, menyedot nikmat buah dada gadis itu yang ranum.

"Hikss, itu...itu sakit," jerit Arum merasa pria itu sengaja menggigitnya. Pria itu pun naik mengecup leher Arum.

"Aku menyukai aroma tubuhmu, Baby." Pria itu berbisik dan kembali menjam*h tubuh Arum.

"Mengapa anda melakukan ini pada ku, bukannya kemarin itu sudah cukup?" Arum mencoba menahan gairahnya. Pria itu menatap mata dan menyentuh bibir sexy gadisnya lalu menjawab dengan senyuman nakal.

"Aku akan melakukannya sampai kau hamil,"

Deg! Arum tersentak. "Itu artinya aku akan-"

Jari Pria itu memutuskan ucapan Arum. "Kau akan terus memuaskan ku, Baby." Ia kembali mencium bibir Arum. Arum pun terpaksa membalas bibir seksi pria itu.

Melihat Arum tiba-tiba membalas, pria itu sedikit terkejut.

Hmm... Dia mulai menerima dan tahu tugasnya.

Pria itu tersenyum smirk dan kembali menuntaskan gairahnya lagi.

Tok Tok Tok

Arum tersadar setelah pintu rumahnya diketuk oleh seseorang. "Tu-tuan, berhenti dulu, seseorang mengetuk pintu rumahku." Arum pun merintih pada pria itu yang sedang memainkan buah dadanya.

"Arum, kau ada di dalam?" Itu adalah Ibu RT yang datang ke rumah Arum, karena memang tadi tidak sengaja melihat Arum yang berjalan kesakitan. Karena tampang Arum yang memohon, Pria itu berhenti lalu memberi ruang bagi Arum.

Arum pun dengan tubuh buggilnya berlari cepat keluar dari kamar untuk menjawab panggilan Bu RT. Ini kesempatan Arum untuk meminta pertolongan, tetapi Arum malah mengunci diam-diam pintu rumahnya. Ia belum menjawab panggilan Bu RT, membuat Bu RT jadi kebingungan.

"Apa aku salah lihat barusan?" Bu RT bergumam di luar sana.

"Oh, Tuan." Desah Arum terkejut pria itu menyusulnya keluar dan kini berdiri di belakangnya. Untung saja dessahan Arum tidak terlalu keras.

"Mengapa tidak menjawabnya, Baby?" Pria itu memeluk tubuh polos Arum dari belakang.

"Arum, apa kau ada di dalam?" Lagi-lagi Bu RT memanggilnya.

"Jawablah, Baby." Pria itu semakin mendesak Arum untuk menjawabnya.

"Ti...oh...dak, Tuan. Aku tidak bisa," tolak Arum menggelengkan kepala. Pria itu membalikkan tubuh Arum dan berbisik ke telinga gadisnya.

"Kau sangat bodoh, ini kesempatanmu untuk meminta bantuan, tapi sepertinya kau juga nakal, Baby." Pria itu kembali mencium bibir Arum lalu turun mengecup leher Arum.

Benar ini kesempatan aku, tapi ini terlalu beresiko, batin Arum akhirnya mengurungkan niatnya. Ia pun mengatup kedua pipi Pria itu lalu dengan manja memohon.

"Ayo kembali ke kamar, Tuan."

Pria itu terkejut, ia pun tersenyum nakal.

"Kau menyukai ini semua?" tanya Pria itu menarik dagu Arum. Gadis itu pun melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu lalu menjawab dengan tatapan malu-malu.

"Kau sangat sexy membuat aku tidak bisa melepaskan mu, Tuan."

Tubuh polos Arum pun diangkat kembali ke dalam kamar. Arum melirik ke arah pintu lalu menenggelamkan kepalanya ke dada kekar pria itu.

"Huftt, mungkin anak ini masih ada di rumah sakit." Ibu RT pun pergi dari rumah Arum, merasa tak ada orang di rumah itu.

Kini Arum telah rebahan di atas ranjang dan kemudian mengacak-acak rambutnya. Ia kacau merasa ini sangat konyol. Kedua matanya pun melirik ke kamar mandi di mana pria itu sedang membersihkan diri. Arum pun masuk ke dalam selimut, ia kembali membayangkan percintaannya tadi. Bodoh! Arum merutuk kesal pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba ia keluar dari selimut dan melihat pria itu telah keluar dari kamar mandi. Arum memalingkan wajah tak kuat melihat tubuh polos dan six pack pria dewasa itu, ditambah ularnya yang besar dan gagah itu.

"Anda ingin pergi kemana, Tuan?" tanya Arum ingin tahu kemana Pria tinggi itu ingin pergi setelah bercinta dengannya.

"Bukan urusanmu untuk mengetahuinya," jawab Pria itu dengan datar. Arum pun menunduk, tidak berani lagi bertanya. Tapi rasa keponya meningkat, Arum pun bangkit secepatnya dan menahan lengan Pria itu.

"Sebentar, Tuan,"

"Ada apa lagi? Kau masih ingin bermain cinta-cintaan dengan ku?"

Arum merona dan menggelengkan kepala.

"Tidak, aku hanya ingin tahu nama mu siapa,"

Pria itu pun merangkul pinggul polos Arum dan mencium bibir gadis nakalnya, tidak tertinggal menepuk ****** bahenol Arum.

"Rayden," bisik Pria itu dan melepaskan Arum.

"Baby, sekarang kau jaga baik-baik tubuhmu. Dan, dua bulan kedepan, aku akan kembali mengunjungimu." Pria itu mengecup lembut kening Arum kemudian keluar dari rumah Arum menggunakan masker dan topi hitam.

Arum pun menutup cepat-cepat pintu rumah, lalu terjatuh menundukkan wajahnya.

"Sebenarnya anda ini siapa Tuan Rayden?" Arum agak kecewa pada dirinya. Dia masih ingin menahan Pria itu tadi, dan bertanya asal usulnya. Tapi kini ia pun bisa bernafas lega selama dua bulan nanti. Arum pun berdiri dan menuju ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang penuh keringat percintaan.

..........

Tbc

Terpopuler

Comments

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

terlalu murahan Arum,

2022-12-29

1

Sumawita

Sumawita

Lanjut kak

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Diburu Preman
2 2. Melahirkan Satu Anak
3 3. Kau Ingin Menikah?
4 4. Menggoda
5 5. Digigit Nyamuk
6 6. Berkilah
7 7. Ke Rumah Sakit
8 8. Makin Lengket
9 9. Mual - Mual
10 10. Berdebar - Debar
11 11. Demi Kamelia
12 12. Gelisah
13 13. Hukuman
14 14. Anda Yang Jahat
15 15. Mati Sendiri
16 16. Sebuah Video
17 17. Bikin Susu
18 18. Rayden
19 19. Mancing Berdua
20 20. Menggemaskan
21 21. Mual Kembali
22 22. Pengen Mangga
23 23. Terpesona
24 24. Memeluk Rayden
25 25. My Baby!
26 26. Biarkan Aku Bebas!
27 27. Tidurlah Sayang
28 28. Sangat Mencintainya!
29 29. Saling Cinta
30 30. Surat Cinta Joan
31 31. Pura - pura Polos
32 32. Memikat Rayden
33 33. Dua Wanita
34 34. Ibu Angkat Arum
35 35. Berada Di Hotel
36 36. Istri Tercinta
37 37. Ngidam
38 38. Mau Susumu
39 39. Ayo Dibuka, Mas.
40 40. Aku Lagi Hamil, Mas
41 41. Sudah Meninggal
42 42. Serahkan Istriku!
43 43. Cucu Pertama
44 44. Anak Satu - Satunya
45 45. Gerombolan Preman
46 46. Menangis Terharu
47 47. Jangan Bertengkar
48 48. I'm Sorry Baby
49 49. Sangat Kecewa
50 50. Tertidur Selamanya
51 51. Mamaaaa!
52 52. Ibu Kandungmu
53 53. Maafkan Mama
54 54. Melahirkan (1)
55 55. Melahirkan (2)
56 56. Pengen Kamu
57 57. Namanya Siapa?
58 58. Aku Tidak Mau
59 59. Masa Depan Si Kembar
60 60. Ini Sungguh Kau?
61 61. Maaf Sayang
62 62. Kedinginan
63 63. Tidak Akan Setuju
64 64. Jangan Nakal
65 65. Ke Kamar Sebelah
66 66. Bukan Suamimu
67 67. Anak Laki - Laki
68 68. Menafkahi Wanita Lain
69 69. Tidak Berguna
70 70. Bukan Pelakor
71 71. Kasar Sekali
72 72. Papa Keduamu
73 73. Kamu Siapa?
74 74. Dia Lagi Hamil
75 75. Bumbu-Bumbu Cinta
76 76. Cuma Bercanda
77 77. Mau Susu, Om?
78 78. Kinan Capek!
79 79. Ayo Dobrak!
80 80. Gara - Gara Mas!
81 81. Bawa Selingkuhan
82 82. Jangan Lukai Dia
83 83. Sedang Sekarat
84 84. Melamar Kinan
85 85. Jual Padaku
86 86. Sebuah Harapan
87 87. Kembalilah Pada Suamimu
88 88. Apa Salahku
89 89. Cukup Mempesona
90 90. Stadium Akhir
91 91. Bunglon Tua
92 92. Tergores Sedikit
93 93. Dalam Bahaya!
94 94. Terlanjur Benci
95 95. Mabuk Cinta
96 96. Surat Pernikahan
97 97. Mati Tanpa Pewaris
98 98. Penyakit Paranoid
99 99. Tampak Sombong
100 100. Kamu Anakku
101 101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Diburu Preman
2
2. Melahirkan Satu Anak
3
3. Kau Ingin Menikah?
4
4. Menggoda
5
5. Digigit Nyamuk
6
6. Berkilah
7
7. Ke Rumah Sakit
8
8. Makin Lengket
9
9. Mual - Mual
10
10. Berdebar - Debar
11
11. Demi Kamelia
12
12. Gelisah
13
13. Hukuman
14
14. Anda Yang Jahat
15
15. Mati Sendiri
16
16. Sebuah Video
17
17. Bikin Susu
18
18. Rayden
19
19. Mancing Berdua
20
20. Menggemaskan
21
21. Mual Kembali
22
22. Pengen Mangga
23
23. Terpesona
24
24. Memeluk Rayden
25
25. My Baby!
26
26. Biarkan Aku Bebas!
27
27. Tidurlah Sayang
28
28. Sangat Mencintainya!
29
29. Saling Cinta
30
30. Surat Cinta Joan
31
31. Pura - pura Polos
32
32. Memikat Rayden
33
33. Dua Wanita
34
34. Ibu Angkat Arum
35
35. Berada Di Hotel
36
36. Istri Tercinta
37
37. Ngidam
38
38. Mau Susumu
39
39. Ayo Dibuka, Mas.
40
40. Aku Lagi Hamil, Mas
41
41. Sudah Meninggal
42
42. Serahkan Istriku!
43
43. Cucu Pertama
44
44. Anak Satu - Satunya
45
45. Gerombolan Preman
46
46. Menangis Terharu
47
47. Jangan Bertengkar
48
48. I'm Sorry Baby
49
49. Sangat Kecewa
50
50. Tertidur Selamanya
51
51. Mamaaaa!
52
52. Ibu Kandungmu
53
53. Maafkan Mama
54
54. Melahirkan (1)
55
55. Melahirkan (2)
56
56. Pengen Kamu
57
57. Namanya Siapa?
58
58. Aku Tidak Mau
59
59. Masa Depan Si Kembar
60
60. Ini Sungguh Kau?
61
61. Maaf Sayang
62
62. Kedinginan
63
63. Tidak Akan Setuju
64
64. Jangan Nakal
65
65. Ke Kamar Sebelah
66
66. Bukan Suamimu
67
67. Anak Laki - Laki
68
68. Menafkahi Wanita Lain
69
69. Tidak Berguna
70
70. Bukan Pelakor
71
71. Kasar Sekali
72
72. Papa Keduamu
73
73. Kamu Siapa?
74
74. Dia Lagi Hamil
75
75. Bumbu-Bumbu Cinta
76
76. Cuma Bercanda
77
77. Mau Susu, Om?
78
78. Kinan Capek!
79
79. Ayo Dobrak!
80
80. Gara - Gara Mas!
81
81. Bawa Selingkuhan
82
82. Jangan Lukai Dia
83
83. Sedang Sekarat
84
84. Melamar Kinan
85
85. Jual Padaku
86
86. Sebuah Harapan
87
87. Kembalilah Pada Suamimu
88
88. Apa Salahku
89
89. Cukup Mempesona
90
90. Stadium Akhir
91
91. Bunglon Tua
92
92. Tergores Sedikit
93
93. Dalam Bahaya!
94
94. Terlanjur Benci
95
95. Mabuk Cinta
96
96. Surat Pernikahan
97
97. Mati Tanpa Pewaris
98
98. Penyakit Paranoid
99
99. Tampak Sombong
100
100. Kamu Anakku
101
101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!