17. Bikin Susu

Setelah rumah Rayden itu hangus tanpa sisa, beberapa Gangster yang datang ingin mengepungnya menjadi murka. Pasalnya mereka telah berhasil melacak keberadaan buronan mereka yang tidak lain adalah Rayden yang beberapa hari lalu telah berhasil menghabisi ketua mereka setelah penyelundupan Narrkoba dan senjata api ilegal. Serta hal lainnya lagi.

Karena tidak ada jejak tertinggal, mereka kembali ke markas dan melaporkan pada ketua baru mereka. Mana mungkin mereka memaafkan Rayden yang telah membumi hanguskan gudang Narrkoba dan senjata mereka yang telah jauh-jauh membelinya di pertemuan para pembisnis gelap, terutama belum terima kematian Bos mereka.

Doaaar! Doaar! Dua tembakan melubangi dada seorang pria berjas hitam, ia jatuh mati mengenaskan dan bersimpah darah. Seseorang berdiri di dekatnya dan menginjak dada mayat itu. Ia kesal pada anak buahnya yang lagi-lagi gagal menangkap pelaku pembunuhan Bos lamanya.

"Kalian semua tidak becus! Hanya satu orang saja kalian tidak bisa menangkapnya! Apa kalian semua ingin bernasib sama dengannya, ha?" bentaknya menodongkan pistol ke arah anak buahnya yang lain.

"Maa-maaf Bos, orang ini terlalu sulit, ia menghancurkan rumahnya sendiri dan berhasil kabur lagi. Kami minta maaf telah gagal melacaknya lagi," ucap mereka menggigil di tempat.

"Cih! Kalian mengecewakan sekali! Saya telah memberi kalian kebebasan, harta, dan kenikmatan di dunia ini, tapi apa ini cara kerja kalian?"

"Ma-maaf Bos, kami akan berusaha kembali." Mereka jatuh bersimpuh di depan pria itu. Mereka ketakutan akan jatuh miskin bila sampai mereka berhenti bekerja padanya.

"Cih, saya maafkan kalian, tapi jika malam ini kalian tidak menemukan mereka, kalian semua akan menjadi santapan buaya!"

"Ka-kami-kami akan segera menemukannya, Bos!" Mereka bersujud memohon kesempatan. Selain itu, mereka takut dengan reptil raksasa yang buas itu.

"Sana pergi dari hadapan saya!" titahnya mengusir mereka. Mereka bangkit berdiri dan dengan cepat berlari keluar untuk mencari Rayden lagi.

Pria itu pun duduk di sofa empuknya lalu memopang dagu.

"Dia bukan sembarangan orang, dia memiliki banyak koneksi hingga tidak mudah menangkapnya. Saya yakin, dia telah lama berada di negara ini hanya untuk memporak-porandakan para Gangster." Pria itu ternyata belum pernah melihat wajah asli Rayden.

.

.

Arum tengah duduk di dekat Jendela dan hanya memakai selimut sore ini. Seperti biasa, ia baru saja selesai melayani Rayden. Walau begitu, Arum sedikit lega pada Rayden yang tidak terlalu memaksanya. Hanya beberapa menit saja, percintaan mereka selesai dengan cepat.

Arum memandang keluar sambil memeluk buku Novel, ia tampak lebih serius mengamati Rayden bersama Dokter Pria di luar sana dari pada membaca buku itu. Terlihat pakaian Dokter dibakar oleh Rayden. Mungkin, agar Dokter itu tidak dikejar oleh musuhnya juga.

Sesekali Dokter menunjuk ke arahnya, membuat rasa penasaran Arum makin tinggi, ia ingin tahu apa isi obrolan mereka. Cepat-cepat Arum berdiri memakai baju dan celananya setelah Rayden ingin masuk ke Villa itu. Villa milik Rayden yang sudah lama tidak ditempati.

"Tuan,"

Rayden yang sedang di dalam dapur ingin minum, ia menoleh saat Arum keluar dari kamar.

"Ada apa kau keluar, Baby?"

"Itu, apa yang akan Tuan lakukan selanjutnya?" tanya Arum duduk di atas meja dan memperlihatkan dua pahanya yang mulus. Rayden meneguk air minum lalu setelah itu menghampirinya. Kedua tangannya ia letakkan di dua sisi Arum lalu memajukan tubuhnya mendekati wajah gadis itu.

"Kau ingin tahu?"

"Iya, Tuan. Kalau anda tidak ada keperluan, bisakah kita menjenguk adikku dulu?" mohon Arum menunduk, tidak tahan ditatap oleh Rayden.

"Tidak bisa," tolak Rayden langsung.

"Kenapa, Tuan?" tanya Arum.

"Kau sedang mengandung anak, mereka di luar sana sedang mencari ku, jika mereka menemukan ku bersamamu, maka keselamatan hidup adikmu juga akan dalam bahaya," jawab Rayden yang juga khawatir dengan anak di dalam perut Arum.

Arum berpikir sejenak, apa yang dikatakan Rayden memang ada benarnya. Sibuk berpikir, membuatnya tak sadar jika Rayden sedang membuatkan sesuatu untuknya.

Gadis itu pun turun dan berdiri di dekat Rayden.

"Apa yang Tuan lakukan?" Sambil melirik tangan Rayden yang asik mengaduk cairan berwarna putih itu.

"Susu," jawab Rayden singkat.

"Untuk Tuan sendiri ya?" tanya Arum lagi.

Rayden berhenti mengaduk, lalu menoleh ke Arum, kedua matanya pun melirik dua bola susu Arum.

"Hahaha, aku tidak perlu meminum susu ini," jawab Rayden tertawa.

"Terus kenapa bikin susu putih?" tanya Arum garuk-garuk tengkuk.

Rayden menyodorkan susu itu padanya.

"Minumlah, ini bukan susu putih biasa, ini susu bagus untuk kandunganmu," jawab Rayden sambil mengelus perut Arum yang ditutupi tank top hitam. Arum terdiam sebentar, rasa ini, kelembutan ini, membuatnya jadi gelisah. 'Rupanya ini untuk anak yang aku kandung sekarang, tapi apa dia tidak kecewa punya anak di luar nikah nanti?' batin Arum.

"Hei, Baby. Apa yang kau pikirkan sampai-sampai tidak meminum susu itu? Kau tidak suka aku buatkan itu?" tanya Rayden membuyarkan pikiran Arum.

"Tidak ada kok, Tuan," jawab Arum ingin meminumnya tapi Rayden menahannya dan menatap iris kedua manik Arum. Gadis itu mundur sedikit agak takut dengan tatapan mengerikan Rayden.

"Kau pasti sedang memikirkan pria itu, kan?" tanya Rayden kesal. Suaranya yang tadi lembut mulai sangar.

"Tidak, aku tidak memikirkan dia," jawab Arum secepatnya geleng-geleng kepala.

"Jika begitu, siapa yang kau pikirkan?" desak Rayden langsung mengangkat Arum ke atas meja membuat gadis itu menjerit hingga susu di dalam gelas sedikit tumpah. Terutama dua bola susunya ikut goyang.

"Aku memikirkan Tuan," jawab Arum terbata-bata. Sontak saja, ekspresi Rayden yang marah pun berubah terkejut.

"Aku? Apa yang kau pikirkan tentang ku?"

Arum mendesis, agak takut menjawabnya.

"Jawab, Baby!" Sekali lagi Rayden mendesaknya.

"Itu, apa Tuan tidak malu punya anak dari perempuan yang tidak anda nikahi? Seandainya orang tua Tuan tahu aku hamil, mungkin mereka tidak akan menerima anak ini," ucap Arum mengelus-elus perutnya.

Chuupp Uhhh...

Rayden menautkan bibirnya ke Arum, merasa Arum sangat menggemaskan hingga memikirkan sampai ke situ. Pipi Arum sedikit merah merona. Ia tidak sangka dengan reaksi Rayden.

Episodes
1 1. Diburu Preman
2 2. Melahirkan Satu Anak
3 3. Kau Ingin Menikah?
4 4. Menggoda
5 5. Digigit Nyamuk
6 6. Berkilah
7 7. Ke Rumah Sakit
8 8. Makin Lengket
9 9. Mual - Mual
10 10. Berdebar - Debar
11 11. Demi Kamelia
12 12. Gelisah
13 13. Hukuman
14 14. Anda Yang Jahat
15 15. Mati Sendiri
16 16. Sebuah Video
17 17. Bikin Susu
18 18. Rayden
19 19. Mancing Berdua
20 20. Menggemaskan
21 21. Mual Kembali
22 22. Pengen Mangga
23 23. Terpesona
24 24. Memeluk Rayden
25 25. My Baby!
26 26. Biarkan Aku Bebas!
27 27. Tidurlah Sayang
28 28. Sangat Mencintainya!
29 29. Saling Cinta
30 30. Surat Cinta Joan
31 31. Pura - pura Polos
32 32. Memikat Rayden
33 33. Dua Wanita
34 34. Ibu Angkat Arum
35 35. Berada Di Hotel
36 36. Istri Tercinta
37 37. Ngidam
38 38. Mau Susumu
39 39. Ayo Dibuka, Mas.
40 40. Aku Lagi Hamil, Mas
41 41. Sudah Meninggal
42 42. Serahkan Istriku!
43 43. Cucu Pertama
44 44. Anak Satu - Satunya
45 45. Gerombolan Preman
46 46. Menangis Terharu
47 47. Jangan Bertengkar
48 48. I'm Sorry Baby
49 49. Sangat Kecewa
50 50. Tertidur Selamanya
51 51. Mamaaaa!
52 52. Ibu Kandungmu
53 53. Maafkan Mama
54 54. Melahirkan (1)
55 55. Melahirkan (2)
56 56. Pengen Kamu
57 57. Namanya Siapa?
58 58. Aku Tidak Mau
59 59. Masa Depan Si Kembar
60 60. Ini Sungguh Kau?
61 61. Maaf Sayang
62 62. Kedinginan
63 63. Tidak Akan Setuju
64 64. Jangan Nakal
65 65. Ke Kamar Sebelah
66 66. Bukan Suamimu
67 67. Anak Laki - Laki
68 68. Menafkahi Wanita Lain
69 69. Tidak Berguna
70 70. Bukan Pelakor
71 71. Kasar Sekali
72 72. Papa Keduamu
73 73. Kamu Siapa?
74 74. Dia Lagi Hamil
75 75. Bumbu-Bumbu Cinta
76 76. Cuma Bercanda
77 77. Mau Susu, Om?
78 78. Kinan Capek!
79 79. Ayo Dobrak!
80 80. Gara - Gara Mas!
81 81. Bawa Selingkuhan
82 82. Jangan Lukai Dia
83 83. Sedang Sekarat
84 84. Melamar Kinan
85 85. Jual Padaku
86 86. Sebuah Harapan
87 87. Kembalilah Pada Suamimu
88 88. Apa Salahku
89 89. Cukup Mempesona
90 90. Stadium Akhir
91 91. Bunglon Tua
92 92. Tergores Sedikit
93 93. Dalam Bahaya!
94 94. Terlanjur Benci
95 95. Mabuk Cinta
96 96. Surat Pernikahan
97 97. Mati Tanpa Pewaris
98 98. Penyakit Paranoid
99 99. Tampak Sombong
100 100. Kamu Anakku
101 101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Diburu Preman
2
2. Melahirkan Satu Anak
3
3. Kau Ingin Menikah?
4
4. Menggoda
5
5. Digigit Nyamuk
6
6. Berkilah
7
7. Ke Rumah Sakit
8
8. Makin Lengket
9
9. Mual - Mual
10
10. Berdebar - Debar
11
11. Demi Kamelia
12
12. Gelisah
13
13. Hukuman
14
14. Anda Yang Jahat
15
15. Mati Sendiri
16
16. Sebuah Video
17
17. Bikin Susu
18
18. Rayden
19
19. Mancing Berdua
20
20. Menggemaskan
21
21. Mual Kembali
22
22. Pengen Mangga
23
23. Terpesona
24
24. Memeluk Rayden
25
25. My Baby!
26
26. Biarkan Aku Bebas!
27
27. Tidurlah Sayang
28
28. Sangat Mencintainya!
29
29. Saling Cinta
30
30. Surat Cinta Joan
31
31. Pura - pura Polos
32
32. Memikat Rayden
33
33. Dua Wanita
34
34. Ibu Angkat Arum
35
35. Berada Di Hotel
36
36. Istri Tercinta
37
37. Ngidam
38
38. Mau Susumu
39
39. Ayo Dibuka, Mas.
40
40. Aku Lagi Hamil, Mas
41
41. Sudah Meninggal
42
42. Serahkan Istriku!
43
43. Cucu Pertama
44
44. Anak Satu - Satunya
45
45. Gerombolan Preman
46
46. Menangis Terharu
47
47. Jangan Bertengkar
48
48. I'm Sorry Baby
49
49. Sangat Kecewa
50
50. Tertidur Selamanya
51
51. Mamaaaa!
52
52. Ibu Kandungmu
53
53. Maafkan Mama
54
54. Melahirkan (1)
55
55. Melahirkan (2)
56
56. Pengen Kamu
57
57. Namanya Siapa?
58
58. Aku Tidak Mau
59
59. Masa Depan Si Kembar
60
60. Ini Sungguh Kau?
61
61. Maaf Sayang
62
62. Kedinginan
63
63. Tidak Akan Setuju
64
64. Jangan Nakal
65
65. Ke Kamar Sebelah
66
66. Bukan Suamimu
67
67. Anak Laki - Laki
68
68. Menafkahi Wanita Lain
69
69. Tidak Berguna
70
70. Bukan Pelakor
71
71. Kasar Sekali
72
72. Papa Keduamu
73
73. Kamu Siapa?
74
74. Dia Lagi Hamil
75
75. Bumbu-Bumbu Cinta
76
76. Cuma Bercanda
77
77. Mau Susu, Om?
78
78. Kinan Capek!
79
79. Ayo Dobrak!
80
80. Gara - Gara Mas!
81
81. Bawa Selingkuhan
82
82. Jangan Lukai Dia
83
83. Sedang Sekarat
84
84. Melamar Kinan
85
85. Jual Padaku
86
86. Sebuah Harapan
87
87. Kembalilah Pada Suamimu
88
88. Apa Salahku
89
89. Cukup Mempesona
90
90. Stadium Akhir
91
91. Bunglon Tua
92
92. Tergores Sedikit
93
93. Dalam Bahaya!
94
94. Terlanjur Benci
95
95. Mabuk Cinta
96
96. Surat Pernikahan
97
97. Mati Tanpa Pewaris
98
98. Penyakit Paranoid
99
99. Tampak Sombong
100
100. Kamu Anakku
101
101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!