20. Menggemaskan

Pukul 18.00 malam, kapal Pesiar baru tiba di pelabuhan. Semua orang pun berlomba-lomba turun dari kapal, mereka bergembira telah tiba di tempat itu. Seketika anak-anak yang berada di sana menyambut kedatangan pendatang dari wilayah lain. Kecuali Arum yang dibawa pergi oleh Rayden. Padahal gadis itu ingin juga diberi bunga oleh anak-anak menggemaskan itu.

"Woaaahhh, ini sangat menakjubkan!"

Arum membulat sempurna menatap bangunan tinggi-tinggi menjulang ke atas langit. Ia seperti semut kecil di antara bangunan tinggi itu. Selain itu, ia juga takjub jalanan di tempat itu tertata rapi. Sama sekali tidak ada kemacetan. Awalnya dia pikir seperti Kerajaan di dalam buku dongen, rupa-rupanya kemajuan tempat itu sangat maju.

"Woaah! Ini gedung apa?" tanya Arum yang sedang duduk di sebalah Rayden. Ia selalu menempel ke jendela mobil membuat Rayden geleng-geleng kepala melihat tingkah kampungannya itu. Supir taksi yang mengemudi hanya bisa menahan tawa dengan tingkah Arum yang teriak menyapa orang-orang yang dilewatinya. "Woaahh! Hai! Hai Mbak! Mbak cantik loh kayak berbi!" ujar Arum pada mereka. Gadis-gadis bule bergidik aneh dengan tingkah Arum.

"Ehh itu apa, Tuan!" Arum menunjuk ke luar lagi. Rayden menepuk jidatnya. Ia langsung menaikkan kaca mobil agar suara cempreng Arum tidak lagi menyebar keluar. Benar-benar gadis hamil itu berisik sekali hari ini.

'Acchhh…' Arum mendes*h kaget dirangkul oleh Rayden.

"Jangan berisik, Beby." Rayden meletakkan jari telunjuknya di mulut Arum.

"So-sorry, aku tidak akan berisik lagi," lirih Arum menunduk mulai sadar sudah kelewatan teriak-teriak tadi. Ia amat malu ditegur oleh Rayden. 'Ah bodohnya, kenapa aku bisa bertingkah begini! Kau seperti anak kampung yang baru injak jalan aspal, Arum!' gerutu Arum pada dirinya sendiri.

"Oh ya Tuan," ucap Arum mendongak.

"Hm, why?"

"Itu kita mau kemana ya?" tanya Arum senyum-senyum bodoh.

"Puft, bukan kah tadi aku sudah katakan, kalau kita akan ke Istana," jawab Rayden menahan tawanya.

"Tuan bekerja di Istana ya?" tanya Arum lagi. Ini kesempatan ia banyak tanya sebelum sampai ke Istana.

Rayden cuma mengangguk saja dan lagi-lagi Arum bertanya, "Tuan bekerja sebagai apa di Mansion?"

"Coba tebak, saya kerja apa di sana?" Rayden malah balik tanya.

"Emh, bentar! Beri aku waktu lima menit untuk berpikir, Tuan." Arum menunduk lalu menyentuh dagunya. Melihat gadis itu fokus berpikir dan mulutnya sesekali dimonyongkan membuat Rayden tambah gemas, Arum bagaikan gadis polos kemarin sore.

"Ah aku tahu!" ucap Arum menatapnya.

"Apa?"

"Tuan pasti jadi gigolo ya?"

Deg! Rayden hampir shock mendengarnya, sekalian juga supir taksi itu terkaget-kaget mendengar pembicaraan mereka. Arum menelan ludahnya melihat raut wajah Rayden tampak marah.

'Duh, sepertinya aku sudah salah bicara nih, ngapain juga jadi gigolo? Pasti Tuan Rayden ini agen rahasia. Baiklah, aku harus pura-pura sakit biar dia tidak marah!' batin Arum tahu kesalahannya. Ia pun meringis menyentuh pahanya.

"Awss...sakit, sakit,"

Dan benar saja, Rayden langsung bertanya dan panik.

"Sakit? Kaki kau kram?"

"Ya Tuan, sepertinya sudah capek duduk lama begini," jawab Arum pura-pura kesakitan.

"Bersandarlah ke pintu!" titah Rayden menunjuk ke belakang Arum.

"Buat apa, Tuan?"

"Turuti saja!"

"Ba-baiklah." Arum pun bersandar di pintu mobil. Seketika ia pun menjerit kaget melihat Rayden mengangkat kedua kakinya dan meletakkan di pangkuannya, hingga paha mulus dan putihnya terlihat.

"Tuan mau apa dengan kakiku?" tanya Arum berdebar-debar.

"Dipotong!"

"Ha?" Arum melongo mendengarnya.

"Hahaha… kau percaya?" tawa Rayden terpingkal-pingkal.

"Tuan jangan bercanda! Aku jadi takut," ucap Arum jadi terbata-bata.

"Puft, sini saya pijat," ucap Rayden memijat dengan lembut. Arum menunduk malu-malu dengan sikap Rayden. Pijatnya itu terasa enak, tapi lama-lama tekanannya semakin kuat dan naik perlahan ke bagian intinya.

"Ohhh...achhh," desah Arum menikmatinya. Kecuali Pak Supir yang membisu mendengar ******* indah Arum. Rayden pun menarik tirai hingga Pak Supir tidak melihat mereka dari kaca spion. Arum menggeliat tangan-tangan Rayden makin jahil di pahanya. Ini bukan lagi memijat tapi mengelus-elus bukitnya. Rayden yang melihat Arum menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ia pun melummat dan malah melakukan itu di dalam mobil.

Pak Supir sekali lagi terkaget-kaget di balik tirai itu ada pertempuran sengit antar bibir keduanya. Ia jadi merasa bodoh sudah mau mengantar dua orang mesum itu.

.

.

Sesampainya di Mansion, Arum hanya bisa diam saja. Ia tidak mau lagi teriak-teriak melihat kemegahan tempat itu. Ia lebih fokus mengikuti Rayden. Namun ada yang aneh saat ia berjalan di sebelah Rayden, semua pembantu dan lainnya membungkuk setengah badan pada pria itu. Seolah Rayden itu disambut bagaikan Pangeran.

"Kau!" panggil Rayden pada salah satu pembantu.

"Ya Tuan muda kedua,"

'Ha? Tuan muda kedua?' batin Arum di samping Rayden.

"Saya ingin kau bawa dia ke kamarnya, dan layani dia sebaik mungkin," ucap Rayden membuat Arum terkejut.

"Bentar Tuan!"

"Ada apa, beby?"

"Em itu, kenapa saya harus dilayani?" tanya Arum nunjuk pembantu.

"Karena kau akan jadi Istriku, sekarang pergilah bersamanya,"

"Eh tapi, anda ingin kemana?" Arum agak takut ditinggal. Semuanya masih asing baginya.

"Menghadap Selir ayahku,"

Chupp

Para pelayan menganga melihat Tuan mereka terang-terangan mencium Arum, mereka pun saling bisik-bisik. Setelah itu, Rayden pun pergi mencari Nyonya Barsha. Arum hanya mengikuti pembantu di depannya. Matanya lurus ke depan, ia tidak berani menatap kiri kanannya. Tetapi, tiba-tiba saja seseorang menghentikannya.

"Hei, kau!"

Arum menoleh dan melihat seorang wanita cantik berjalan tampak sombong ke arahnya.

"Selamat sore, Nona Daisy." Pembantu membungkuk setengah badan kecuali Arum. Daisy heran melihat ada orang asing di sebelah pembantu itu.

"Hei, kau siapa?" tanya Daisy melirik sinis dan tidak suka.

"A-aku--" Arum gugup hingga terbata-bata.

"Hahaha… kasihan, kau anak pembantu baru di sini ya?" Daisy tertawa mulai mencemohnya. Arum mengepal tangan, tidak suka mendengar tawanya. Rasanya ingin menyumbat mulut wanita itu. 'Cih, dia sombong sekali'.

.......

.......

.......

...TINGGALKAN LIKE, KOMEN WAHAI PEMBACA BUDIMAN...

.......

.......

Terpopuler

Comments

Tamima

Tamima

tabok mulut nya Itu biar tahu'rasa

2023-01-10

0

adekku

adekku

sumpel aja tuh mulut ma s3rbet kotor

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Diburu Preman
2 2. Melahirkan Satu Anak
3 3. Kau Ingin Menikah?
4 4. Menggoda
5 5. Digigit Nyamuk
6 6. Berkilah
7 7. Ke Rumah Sakit
8 8. Makin Lengket
9 9. Mual - Mual
10 10. Berdebar - Debar
11 11. Demi Kamelia
12 12. Gelisah
13 13. Hukuman
14 14. Anda Yang Jahat
15 15. Mati Sendiri
16 16. Sebuah Video
17 17. Bikin Susu
18 18. Rayden
19 19. Mancing Berdua
20 20. Menggemaskan
21 21. Mual Kembali
22 22. Pengen Mangga
23 23. Terpesona
24 24. Memeluk Rayden
25 25. My Baby!
26 26. Biarkan Aku Bebas!
27 27. Tidurlah Sayang
28 28. Sangat Mencintainya!
29 29. Saling Cinta
30 30. Surat Cinta Joan
31 31. Pura - pura Polos
32 32. Memikat Rayden
33 33. Dua Wanita
34 34. Ibu Angkat Arum
35 35. Berada Di Hotel
36 36. Istri Tercinta
37 37. Ngidam
38 38. Mau Susumu
39 39. Ayo Dibuka, Mas.
40 40. Aku Lagi Hamil, Mas
41 41. Sudah Meninggal
42 42. Serahkan Istriku!
43 43. Cucu Pertama
44 44. Anak Satu - Satunya
45 45. Gerombolan Preman
46 46. Menangis Terharu
47 47. Jangan Bertengkar
48 48. I'm Sorry Baby
49 49. Sangat Kecewa
50 50. Tertidur Selamanya
51 51. Mamaaaa!
52 52. Ibu Kandungmu
53 53. Maafkan Mama
54 54. Melahirkan (1)
55 55. Melahirkan (2)
56 56. Pengen Kamu
57 57. Namanya Siapa?
58 58. Aku Tidak Mau
59 59. Masa Depan Si Kembar
60 60. Ini Sungguh Kau?
61 61. Maaf Sayang
62 62. Kedinginan
63 63. Tidak Akan Setuju
64 64. Jangan Nakal
65 65. Ke Kamar Sebelah
66 66. Bukan Suamimu
67 67. Anak Laki - Laki
68 68. Menafkahi Wanita Lain
69 69. Tidak Berguna
70 70. Bukan Pelakor
71 71. Kasar Sekali
72 72. Papa Keduamu
73 73. Kamu Siapa?
74 74. Dia Lagi Hamil
75 75. Bumbu-Bumbu Cinta
76 76. Cuma Bercanda
77 77. Mau Susu, Om?
78 78. Kinan Capek!
79 79. Ayo Dobrak!
80 80. Gara - Gara Mas!
81 81. Bawa Selingkuhan
82 82. Jangan Lukai Dia
83 83. Sedang Sekarat
84 84. Melamar Kinan
85 85. Jual Padaku
86 86. Sebuah Harapan
87 87. Kembalilah Pada Suamimu
88 88. Apa Salahku
89 89. Cukup Mempesona
90 90. Stadium Akhir
91 91. Bunglon Tua
92 92. Tergores Sedikit
93 93. Dalam Bahaya!
94 94. Terlanjur Benci
95 95. Mabuk Cinta
96 96. Surat Pernikahan
97 97. Mati Tanpa Pewaris
98 98. Penyakit Paranoid
99 99. Tampak Sombong
100 100. Kamu Anakku
101 101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Diburu Preman
2
2. Melahirkan Satu Anak
3
3. Kau Ingin Menikah?
4
4. Menggoda
5
5. Digigit Nyamuk
6
6. Berkilah
7
7. Ke Rumah Sakit
8
8. Makin Lengket
9
9. Mual - Mual
10
10. Berdebar - Debar
11
11. Demi Kamelia
12
12. Gelisah
13
13. Hukuman
14
14. Anda Yang Jahat
15
15. Mati Sendiri
16
16. Sebuah Video
17
17. Bikin Susu
18
18. Rayden
19
19. Mancing Berdua
20
20. Menggemaskan
21
21. Mual Kembali
22
22. Pengen Mangga
23
23. Terpesona
24
24. Memeluk Rayden
25
25. My Baby!
26
26. Biarkan Aku Bebas!
27
27. Tidurlah Sayang
28
28. Sangat Mencintainya!
29
29. Saling Cinta
30
30. Surat Cinta Joan
31
31. Pura - pura Polos
32
32. Memikat Rayden
33
33. Dua Wanita
34
34. Ibu Angkat Arum
35
35. Berada Di Hotel
36
36. Istri Tercinta
37
37. Ngidam
38
38. Mau Susumu
39
39. Ayo Dibuka, Mas.
40
40. Aku Lagi Hamil, Mas
41
41. Sudah Meninggal
42
42. Serahkan Istriku!
43
43. Cucu Pertama
44
44. Anak Satu - Satunya
45
45. Gerombolan Preman
46
46. Menangis Terharu
47
47. Jangan Bertengkar
48
48. I'm Sorry Baby
49
49. Sangat Kecewa
50
50. Tertidur Selamanya
51
51. Mamaaaa!
52
52. Ibu Kandungmu
53
53. Maafkan Mama
54
54. Melahirkan (1)
55
55. Melahirkan (2)
56
56. Pengen Kamu
57
57. Namanya Siapa?
58
58. Aku Tidak Mau
59
59. Masa Depan Si Kembar
60
60. Ini Sungguh Kau?
61
61. Maaf Sayang
62
62. Kedinginan
63
63. Tidak Akan Setuju
64
64. Jangan Nakal
65
65. Ke Kamar Sebelah
66
66. Bukan Suamimu
67
67. Anak Laki - Laki
68
68. Menafkahi Wanita Lain
69
69. Tidak Berguna
70
70. Bukan Pelakor
71
71. Kasar Sekali
72
72. Papa Keduamu
73
73. Kamu Siapa?
74
74. Dia Lagi Hamil
75
75. Bumbu-Bumbu Cinta
76
76. Cuma Bercanda
77
77. Mau Susu, Om?
78
78. Kinan Capek!
79
79. Ayo Dobrak!
80
80. Gara - Gara Mas!
81
81. Bawa Selingkuhan
82
82. Jangan Lukai Dia
83
83. Sedang Sekarat
84
84. Melamar Kinan
85
85. Jual Padaku
86
86. Sebuah Harapan
87
87. Kembalilah Pada Suamimu
88
88. Apa Salahku
89
89. Cukup Mempesona
90
90. Stadium Akhir
91
91. Bunglon Tua
92
92. Tergores Sedikit
93
93. Dalam Bahaya!
94
94. Terlanjur Benci
95
95. Mabuk Cinta
96
96. Surat Pernikahan
97
97. Mati Tanpa Pewaris
98
98. Penyakit Paranoid
99
99. Tampak Sombong
100
100. Kamu Anakku
101
101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!