Arum membola baru sadar masuk ke dalam kamar bersama seorang pria misterius yang tidak dikenal sama sekali.
"Sialan, di mana perginya gadis itu?"
"Sepertinya dia ke arah sana!"
"Cepat, kejar dia sebelum keluar dari hotel ini."
Kemarahan mereka perlahan menghilang di luar sana. Kini Arum sedikit lega dan sekarang tak tahu bagaimana lepas dari pria yang memakai masker hitam yang telah menyelamatkan nyawanya sementara ini.
"Sekarang mereka sudah pergi, kau telah aman."
Pria itu melepaskan tangannya dari mulut Arum dan menyalakan saklar di belakang Arum. Pandangan Arum pun mulai perlahan jelas, dia langsung jatuh bersimpuh dan memohon padanya, membuat pria misterius itu terkejut.
"Tuan, tolong aku. Mereka semua ingin memper kosa dan membunuh ku, padahal aku datang meminjam uang 100 juta pada Bos mereka, tapi aku malah ingin digilir oleh mereka. Tolong, Tuan selamatkan aku, selamatkan adikku. Mohon pinjamkan uang 100 juta anda, Tuan."
Arum pun menangis, air matanya berlinang di hadapan pria itu. Tangisnya pecah dan jelas terasa hatinya teriris cukup sakit. Jika saja Bank tidak jauh dari rumahnya, dia tidak akan repot-repot meminjam uang ke Rentenir itu.
"Untuk apa uang sebanyak itu?" Pria itu bertanya.
Arum mendongak dan memohon pilu.
"Aku ingin selamatkan adikku yang sedang kritis, Tuan."
"Berdirilah," ucap Pria itu.
"Tuan, jangan mengusirku. Aku akan melakukan semua keinginan Tuan jika anda mau meminjamkan uang pada ku. Aku bersedia jadi pembantu seumur hidup, Tuan."
"Berdirilah!" titah pria itu serius.
Arum mengepal tangan mengira akan ditolak lagi, tetapi setelah Arum bertatap muka dengan pria itu, tiba-tiba pria itu terpana melihat paras Arum yang cantik jelita, terutama matanya yang indah, serta kulit putih bagaikan bayi.
"Siapa namamu?"
"A-arum, Tuan."
Arum menunduk, sedikit takut dengan tatapan tajam mata biru milik pria itu.
"It's okay, aku akan membantumu, bahkan akan memberimu 100 juta,"
Arum yang menunduk sontak menatapnya, dia amat terkejut.
"Sungguh, Tuan?"
Pria itu membuka masker dan topinya, sontak Arum terkesima melihat pria dewasa itu rupanya adalah pria tampan yang menyamar. Pria itu pun mendekati perlahan wajah Arum, membuat gadis itu gemetar ketakutan.
"Ya, tapi dengan satu syarat."
Arum mundur dua langkah dan kembali bertanya.
"Apa itu, Tuan?"
Pria itu menunjuk perut Arum lalu menyentuh dagu gadis itu.
"Lahirkan anak untuk ku, beby."
Arum menepis tangan pria tinggi itu.
"Maaf Tuan, aku bukan pela cur."
Pria itu mengepal tinju lalu menyambar bibir Arum tanpa izin. Ciuman pertama gadis itu lenyap hari ini.
Kyaaaaa….
"Apa yang kau lakukan!?"
Pria itu tersenyum smirk kemudian mencengkeram rahang Arum dan menatap matanya dalam-dalam.
"Aku telah menyelamatkan hidupmu, dan bersedia ingin membantu adikmu, kau hanya perlu melahirkan satu anak. Setelah kau melahirkan, maka kau bebas pergi kemana saja. Tenang beby, aku akan memberimu cek 1 milyar hanya cuma-cuma."
Arum menelan ludah, pria yang di depannya ternyata lebih bernaf su, bahkan Arum tak tahu mengapa pria gila ini malah ingin anak darinya, padahal bisa kan minta ke wanita yang lebih dewasa darinya? Tetapi karena demi adiknya, Arum terpaksa menyanggupi syarat itu. Dia harus rela jadi budak naf su pria itu.
"Baiklah, aku bersedia Tuan."
Aaaaaa….
Arum menjerit, ditarik dan dihempaskan ke atas ranjang.
"Tuan, apa yang kau ingin lakukan?"
"Lepaskan aku, Tuan."
Arum belum siap untuk disentuh. Dia kembali menangis, takut dengan permainan pria dewasa itu. Dan benar saja, pria itu langsung menyobek baju Arum hingga gadis itu terguncang, di mana tubuh polosnya berhasil ditindih.
"Mari kita lihat seberapa nakal kau memuaskan
aku." Kata pria itu mencu mbu buas bibir merah Arum.
Permainan silat lidah dimulai membuat Arum hanya pasrah pria itu menikmati tubuhnya. Air matanya berlinang dikala tangan kasar pria itu mere mas buah dadanya, dan satunya mere mas tangan Arum.
Desa han terus keluar dari mulut Arum dan pria itu, hingga berhasil memecah keheningan malam di hotel itu. Pria itu membuka semua pakaiannya hingga tubuhnya pun ikut polos seperti Arum. Arum pun merintih sakit dikala phyton milik pria itu berhasil masuk dan merobeknya. Arum meremas selimut dan membalas mencu mbu pria itu saking tak tahan.
Perasaannya kacau hingga menjambak rambut pria itu, antara sakit dan nikmat. Tapi dia tidak dapat berbohong jika pria itu begitu lihai mengisi racun di dalam rahim Arum. Bahkan hampir membuat Arum menggila.
Ahh… oohhh.... stop-stop …. Tuan...
Arum meraung kesakitan merasakan pelepasan pertamanya, pria itu tidak peduli, dia membuang semua benihnya ke dalam rahim gadis cantik itu.
"Ahhh, kau sangat nikmat, beby." Desah Pria itu mencabut phytonnya dan melepaskan Arum sehingga terkulai lemas. Pandangan Arum menghitam lalu pingsan di atas ranjang panas itu. Sedangkan pria itu masih mendaki tubuh Arum dan memberinya tanda kepemilikan.
"Mulai sekarang kau milikku, beby."
Pria itu mencu mbu kembali bibir Arum, benar-benar naffsunya sangat tinggi untuk dipuaskan. Arum yang sudah pingsan saja masih dimainkan. Setelah benar-benar puas, pria itu baru menyelimuti tubuh polos Arum kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Setelah membersihkan dirinya dan memakai pakaian lain, pria itu terkejut melihat bercak darah perawan milik Arum di atas selimut. Dia pun tersenyum jahat lalu keluar meninggalkan Arum sendirian.
..."Kita akan bertemu kembali, beby."...
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Titin Sampita
Bisa ngasih cek 1m , main rampas z keperawanan org ya kalau cek nya ada uangnya, kalau cek kosong apes lepas dr buaya darat masuk dlm mulut buaya muara yg ganasss.
2023-01-11
1
dyve
baby
2023-01-10
0
Yuen
Baby thor, bukan beby ya
2023-01-07
0