19. Mancing Berdua

Sebuah Mansion megah berdiri di tengah kawasan elite. Rumah itu salah satu Mansion terbesar dan luas. Tempat itu ditempati oleh Nyonya Barsha Estrella, ia salah satu selir Mafia yang memegang wewenang kekuasaan di sana. Sekaligus Wanita yang merawat Tuan muda kedua dan Putra Pewaris Mafia, dua putra lelaki yang lahir dari rahim seorang wanita mulia dan bijaksana yang bernama Elizabeth Briyant.

Hanya saja, Elizabeth telah wafat 20 tahun lalu. Ia meninggal setelah menaiki sebuah kapal pesiar saat ingin menjumpai pertemuan antar Mafia bersama suaminya. Selain itu, Elizabeth sangat menyayangi kedua putranya, salah satunya Rayden si putra bungsu. Sang suami sangat terpukul atas meninggalnya Istri tercinta, Pria yang berkuasa itu pun mengerahkan seluruh para Gangsternya untuk mengetahui penyebab meledaknya kapal Pesiar yang menewaskan ratusan jiwa termasuk sang istri Elizabeth.

Setelah mengetahui penyebabnya, ia pun tahu jika kejadian ini adalah kerjasama antar musuh Gangster dan Mafia dari berbagai belahan dunia. Mereka tampak bersama-sama menyelundupkan sebuah Bom waktu.

Tetapi kini sebagian dari mereka telah dibunuh dan yang lainnya berhasil kabur. Motif ledakan itu karena ambisi mereka untuk membunuhnya, Elizabeth, dan Putra pewarisnya yang ikut, kecuali Rayden yang saat itu masih berusia enam tahun ditinggal dalam Mansion.

Itulah mengapa sekarang Rayden merantau ke berbagai tempat untuk mencari tikus-tikus yang memiliki hubungan atas kematian Ibunya dan penderitaan Kakak Kandungnya dulu, di mana sang pewaris mengalami kelumpuhan selama 20 tahun ini dari peristiwa itu. Ia amat menyesal hanya dapat menyelamatkan nyawa putranya itu, dan kini harapan satu-satunya ialah Rayden masuk ke dalam militer dan mengasah diri untuk menghabisi para pembunuh Elizabeth Briyant.

Sekalian juga ia berharap Rayden dapat meminang Daisy Calanza, putri Carlos Pires, mantan kepercayaannya yang telah pensiun beberapa tahun lalu dan kini posisinya diganti oleh Rayden. Akan tetapi, Rayden menunda pernikahan itu selama setahun, alasannya untuk menyelesaikan misinya dulu.

Hingga sekarang, Rayden masih perlu mencari mereka meski Nyonya Barsha sudah berkali-kali melarang, karena hanya Rayden satu-satunya harapan yang bisa mengganti kedudukan Ayahnya suatu hari nanti. Bahkan, Barsha ikut mendesak agar Rayden segera menikahi Daisy dan melahirkan anak putra pewaris berikutnya, sebelum perjodohan itu hancur. Tetapi, Rayden menolak dan kabur, dendamnya lebih besar dari pada ambisi menjadi Ketua Mafia selanjutnya.

Jika seandainya kakaknya dapat menikah, pasti Rayden tidak perlu hidup dalam paksaan dan desakan Wanita itu. Tetapi apa daya, kakaknya yang lumpuh tidak menginginkan seorang istri, ia tidak mau hidupnya menjadi beban bagi wanita yang ia nikahi nanti. Dia pria cukup baik dan lembut, ia hanya hidup dan bergantung pada kursi rodanya.

.

.

Arum membuka sebelah matanya, perlahan celingukan. Ia beranjak duduk ketika rasa mual-mualnya kembali. Gadis berdress putih itu berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Hueeekkk...hueaaakk ....

Berkali-kali menunduk di depan cermin. Arum merasa setengah mabuk. Perutnya seolah mengaduk di dalam sana.

"Ohh, mengapa aku masih mual-mual? Apakah setelah hamil, saya akan selalu merasakan ini terus?" gumam Arum menyentuh perutnya dan kembali mual-mual.

"Aachh... aku jadi tidak bisa berjalan jika begini, bisa-bisa aku jatuh dan keguguran."

Arum bersandar di tembok, ia mencoba menenangkan perasaannya. Saat itu pun, ia mulai sadar setelah melihat sekelilingnya.

"Eh, ini kan bukan toilet milik villa Tuan Ray," lirihnya tambah memperhatikan tembok toilet.

"Tunggu dulu, bukannya aku berada di dalam mobil bersama Tuan Ray? Tapi-tapi kenapa aku bisa ada di sini? Kemana Tuan Ray?"

Arum menyentuh kepalanya lalu mencubit pipinya dengan keras.

"Aws... sakit!" ringis Arum.

"Ini bukan mimpi! Aku masih hidup? Oh my god! Aku harus mencari Tuan Ray!" panik Arum keluar dari toilet. Ia pikir setelah pingsan, ia akan mati tapi nyatanya ia masih dapat bernafas dan mencubit pipinya.

Gadis itu pun membuka pintu kamar, ia pun keluar berlari dan sedikit kepalanya pusing, terasa yang ia pijak sedikit bergoyang.

Begitu terkejut ia melihat orang asing datang ke arahnya. Arum memelan siliva, ia tersenyum padanya, tetapi orang itu berlalu pergi melewatinya tanpa ekspresi.

"Diih, orang itu sombong sekali dan agak mencurigakan, tapi lebih baik aku harus menemukan Tuan Ray!"

Arum cukup takut hanya sendirian di lorong-lorong itu. Tak ada kebisingan dan suara-suara terdengar.

"Sebenarnya aku ini ada di mana? Kenapa cuma aku saja yang berjalan di sini?" gumam Arum celingak-celinguk. Matanya selalu mencari-cari.

Seketika, kedua telinganya mendengar suara yang sangat ramai. Seakan-akan di luar sana ada banyak manusia sedang berkumpul dan benar saja, setelah ia menyusuri suara itu, ia pun baru berpapasan beberapa orang. Pakaiannya sangat elegan dan mereka terlihat anak orang kaya. Arum ingin bertanya, tetapi tatapan mereka seolah takut padanya.

Arum pun berlari ke sebuah pintu terbuka, ia pun membisu di tengah-tengah pintu. Ada banyak orang bersenang-senang di depannya. Anak-anak, remaja dan orang tua saling berjumpa dan bersapa ria.

"Woaaah! Ini sebenarnya ada di mana?" takjubnya membuka mulut lebar-lebar melihat pemandangan di depannya. Langit biru, canda tawa, dan berbagai hal lainnya lagi. Arum berlari di antara mereka, ia lurus menuju ke pembatas besi. Arum kembali terpaku diam melihat di bawah sana ada lumba-lumba yang mengikuti kapal Pesiar itu. Anak gadis Desa itu terpesona dengan keindahan laut di depannya.

"Apa aku sedang bermimpi?"

"Tidak, kau tidak lagi bermimpi, Baby."

Deg! Arum berbalik dan tersenyum lebar. Yang dicari-cari muncul juga di hadapannya.

"Woaah, Tuan Ray! Mengapa kita bisa ada di kapal besar ini?"

"Kapal ini cukup mahal dan aku baru pertama kali menaikinya," tambah Arum kembali melihat lumba-lumba itu. Rayden terdiam sejenak melihat kebahagian gadis itu. Ia pun tersenyum dan memeluk Arum dari belakang.

"Anggap saja kau sedang berlibur bersama aku, Baby."

"Me-memangnya kapal ini mau kemana?" tanya Arum bersemu merona dipeluk terang-terangan di tempat umum itu.

"Ke Negara Inggris, Baby," jawab Rayden mengecup pipi Arum dan kemudian mengecup lehernya membuat gadis itu sedikit menggeliat geli.

"Kau senang hari ini?" tambah Rayden menyandarkan dagunya ke bahu Arum dan memeluk perut gadis itu. Arum sejenak terdiam memikirkan ucapan Rayden.

'Inggris? Bukannya itu terletak di benua Eropa? Apa aku sedang diculik oleh Tuan Ray? Kenapa sejauh itu ia membawa aku?' batin Arum menyentuh dadanya, rasa gelisah menyelimuti hatinya. Ia pernah dengar desus-desus bahwa negara itu memerintah masih menggunakan sistem kekerajaan, tidak seperti di Negaranya.

"Baby, mengapa kau diam?" tanya Rayden memandangi laut luas.

"Itu, aku sangat senang, cuma---"

"Cuma apa?" tanya Rayden membalikkan tubuh Arum hingga ia dapat menatap gadis itu.

"Itu, bisakah kita memancing di sini?"

Rayden terkejut. "Memancing? Untuk apa melakukan itu?"

Arum pun menunduk malu-malu dan kemudian menjawab,

"Aku ingin makan ikan bakar, entah kenapa perutku menginginkan itu, Tuan."

Rayden terkesiap lalu melihat perut Arum.

"Ngidam? Apa dia mulai ngidam sampai ingin makan ikan bakar di pagi ini?" batin Rayden agak terkejut anak di dalam perut Arum sudah minta makan kepadanya. Ia pun mencoba bertanya lagi.

"Terus apa yang kau inginkan lagi?"

Arum menggaruk tengkuk dan menggoyang-goyangkan sebelah kakinya.

"Kalau bisa, aku mau makan mangga, tapi-tapi di sini tidak ada pohon mangga, jadi lebih baik kita mancing saja, bisa kan, Tuan?" jawab Arum memohon dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak lapar, hanya saja perutnya yang menginginkan itu.

Rayden tertawa terbahak-bahak, ia segera menarik tangan Arum.

"Kita mau kemana, Tuan?"

"Turun dari kapal, mancing ikan berdua hanya denganmu, Baby."

Arum menunduk tersipu, benar-benar ucapan Rayden bisa ia pegang, yaitu akan memenuhi keinginannya. Keduanya pun berada di kapal kecil, dan tak jauh dari Kapal pesiar megah itu berlayar. Tak ada salahnya Rayden menaiki kapal pesiar itu ketimbang pesawat terbang. Ia cukup terhibur melihat Arum tertawa bahagia pagi ini. Sesekali gadis itu muntah akibat mabuk laut. Tetapi karena dipeluk sambil mancing oleh Tuan Rayden, membuat mual-mual Arum pun bisa dikontrol juga. Orang-orang di atas kapal sesekali menyoraki ke arah mereka yang bermesra-mesraan di bawah sana.

.......

.......

...Maaf Novel Ini Sedang Tahap Revisi, Dari latar kerajaan berubah menjadi Mafia, jadi maaf apabila part berikutnya masih belum berubah🙏...

.......

.......

...😘...

.......

.......

Terpopuler

Comments

adekku

adekku

sulit jg ya wat revisi nya kyak skripsi aja thor .....selamat berjuang

2022-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 1. Diburu Preman
2 2. Melahirkan Satu Anak
3 3. Kau Ingin Menikah?
4 4. Menggoda
5 5. Digigit Nyamuk
6 6. Berkilah
7 7. Ke Rumah Sakit
8 8. Makin Lengket
9 9. Mual - Mual
10 10. Berdebar - Debar
11 11. Demi Kamelia
12 12. Gelisah
13 13. Hukuman
14 14. Anda Yang Jahat
15 15. Mati Sendiri
16 16. Sebuah Video
17 17. Bikin Susu
18 18. Rayden
19 19. Mancing Berdua
20 20. Menggemaskan
21 21. Mual Kembali
22 22. Pengen Mangga
23 23. Terpesona
24 24. Memeluk Rayden
25 25. My Baby!
26 26. Biarkan Aku Bebas!
27 27. Tidurlah Sayang
28 28. Sangat Mencintainya!
29 29. Saling Cinta
30 30. Surat Cinta Joan
31 31. Pura - pura Polos
32 32. Memikat Rayden
33 33. Dua Wanita
34 34. Ibu Angkat Arum
35 35. Berada Di Hotel
36 36. Istri Tercinta
37 37. Ngidam
38 38. Mau Susumu
39 39. Ayo Dibuka, Mas.
40 40. Aku Lagi Hamil, Mas
41 41. Sudah Meninggal
42 42. Serahkan Istriku!
43 43. Cucu Pertama
44 44. Anak Satu - Satunya
45 45. Gerombolan Preman
46 46. Menangis Terharu
47 47. Jangan Bertengkar
48 48. I'm Sorry Baby
49 49. Sangat Kecewa
50 50. Tertidur Selamanya
51 51. Mamaaaa!
52 52. Ibu Kandungmu
53 53. Maafkan Mama
54 54. Melahirkan (1)
55 55. Melahirkan (2)
56 56. Pengen Kamu
57 57. Namanya Siapa?
58 58. Aku Tidak Mau
59 59. Masa Depan Si Kembar
60 60. Ini Sungguh Kau?
61 61. Maaf Sayang
62 62. Kedinginan
63 63. Tidak Akan Setuju
64 64. Jangan Nakal
65 65. Ke Kamar Sebelah
66 66. Bukan Suamimu
67 67. Anak Laki - Laki
68 68. Menafkahi Wanita Lain
69 69. Tidak Berguna
70 70. Bukan Pelakor
71 71. Kasar Sekali
72 72. Papa Keduamu
73 73. Kamu Siapa?
74 74. Dia Lagi Hamil
75 75. Bumbu-Bumbu Cinta
76 76. Cuma Bercanda
77 77. Mau Susu, Om?
78 78. Kinan Capek!
79 79. Ayo Dobrak!
80 80. Gara - Gara Mas!
81 81. Bawa Selingkuhan
82 82. Jangan Lukai Dia
83 83. Sedang Sekarat
84 84. Melamar Kinan
85 85. Jual Padaku
86 86. Sebuah Harapan
87 87. Kembalilah Pada Suamimu
88 88. Apa Salahku
89 89. Cukup Mempesona
90 90. Stadium Akhir
91 91. Bunglon Tua
92 92. Tergores Sedikit
93 93. Dalam Bahaya!
94 94. Terlanjur Benci
95 95. Mabuk Cinta
96 96. Surat Pernikahan
97 97. Mati Tanpa Pewaris
98 98. Penyakit Paranoid
99 99. Tampak Sombong
100 100. Kamu Anakku
101 101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
1. Diburu Preman
2
2. Melahirkan Satu Anak
3
3. Kau Ingin Menikah?
4
4. Menggoda
5
5. Digigit Nyamuk
6
6. Berkilah
7
7. Ke Rumah Sakit
8
8. Makin Lengket
9
9. Mual - Mual
10
10. Berdebar - Debar
11
11. Demi Kamelia
12
12. Gelisah
13
13. Hukuman
14
14. Anda Yang Jahat
15
15. Mati Sendiri
16
16. Sebuah Video
17
17. Bikin Susu
18
18. Rayden
19
19. Mancing Berdua
20
20. Menggemaskan
21
21. Mual Kembali
22
22. Pengen Mangga
23
23. Terpesona
24
24. Memeluk Rayden
25
25. My Baby!
26
26. Biarkan Aku Bebas!
27
27. Tidurlah Sayang
28
28. Sangat Mencintainya!
29
29. Saling Cinta
30
30. Surat Cinta Joan
31
31. Pura - pura Polos
32
32. Memikat Rayden
33
33. Dua Wanita
34
34. Ibu Angkat Arum
35
35. Berada Di Hotel
36
36. Istri Tercinta
37
37. Ngidam
38
38. Mau Susumu
39
39. Ayo Dibuka, Mas.
40
40. Aku Lagi Hamil, Mas
41
41. Sudah Meninggal
42
42. Serahkan Istriku!
43
43. Cucu Pertama
44
44. Anak Satu - Satunya
45
45. Gerombolan Preman
46
46. Menangis Terharu
47
47. Jangan Bertengkar
48
48. I'm Sorry Baby
49
49. Sangat Kecewa
50
50. Tertidur Selamanya
51
51. Mamaaaa!
52
52. Ibu Kandungmu
53
53. Maafkan Mama
54
54. Melahirkan (1)
55
55. Melahirkan (2)
56
56. Pengen Kamu
57
57. Namanya Siapa?
58
58. Aku Tidak Mau
59
59. Masa Depan Si Kembar
60
60. Ini Sungguh Kau?
61
61. Maaf Sayang
62
62. Kedinginan
63
63. Tidak Akan Setuju
64
64. Jangan Nakal
65
65. Ke Kamar Sebelah
66
66. Bukan Suamimu
67
67. Anak Laki - Laki
68
68. Menafkahi Wanita Lain
69
69. Tidak Berguna
70
70. Bukan Pelakor
71
71. Kasar Sekali
72
72. Papa Keduamu
73
73. Kamu Siapa?
74
74. Dia Lagi Hamil
75
75. Bumbu-Bumbu Cinta
76
76. Cuma Bercanda
77
77. Mau Susu, Om?
78
78. Kinan Capek!
79
79. Ayo Dobrak!
80
80. Gara - Gara Mas!
81
81. Bawa Selingkuhan
82
82. Jangan Lukai Dia
83
83. Sedang Sekarat
84
84. Melamar Kinan
85
85. Jual Padaku
86
86. Sebuah Harapan
87
87. Kembalilah Pada Suamimu
88
88. Apa Salahku
89
89. Cukup Mempesona
90
90. Stadium Akhir
91
91. Bunglon Tua
92
92. Tergores Sedikit
93
93. Dalam Bahaya!
94
94. Terlanjur Benci
95
95. Mabuk Cinta
96
96. Surat Pernikahan
97
97. Mati Tanpa Pewaris
98
98. Penyakit Paranoid
99
99. Tampak Sombong
100
100. Kamu Anakku
101
101. [Ayah Mertua Rayden] Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!